Share

BAB 32

Penulis: Faisalicious
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-15 16:30:26

Bab 32: Perpaduan Kegelapan dan Cahaya

Beberapa saat setelah punggung hakka tak terlihat lagi oleh ketiganya, Jenderal Batu, Rengga, dan Liam berdiri tegap sebelum akhirnya saling menatap satu sama lain. Angin malam tiba-tiba berhembus pelan, membawa aroma darah dan ketegangan yang semakin menyesakkan. Dari kegelapan, dua sosok muncul. Mereka kembar.

Satu mengenakan jubah putih bersih yang bercahaya samar di bawah rembulan. Yang lainnya berjubah hitam legam, tubuhnya seperti menyerap cahaya di sekitarnya.

"Jadi, kalianlah yang akan menjadi lawan kami?" Suara pria berjubah putih terdengar dingin.

Pria berjubah hitam melangkah sedikit ke depan, ekspresinya tanpa emosi. "Penyihir gila itu sudah dikalahkan? Sungguh tidak berguna! Memang benar apa yang dikatakan Raven, penyihir itu terlalu banyak bicara. Dia pantas mati."

Jenderal Batu menyipitkan matanya.

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 33

    Bab 33: Duel di Ambang Kematian – Kenta vs. RavenMalam di Lembah Babi semakin larut, tetapi pertempuran belum usai. Di depan gerbang desa,

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 34

    Bab 34: Nafas Terakhir Sebelum KehancuranKenta menggertakkan giginya. Api biru yang berkobar di sekeliling tubuhnya bergetar, mulai kehilangan kekuatannya. Napasnya berat, keringat bercucuran di dahinya. Raven masih berdiri di tempatnya, tidak terluka sedikit pun. Mata merah

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 35

    Bab 35 : Mode God – Pertaruhan TerakhirBOOOOOM! Seluruh Lembah Babi berguncang hebat akibat ledakan energi emas yang menyelimuti tubuh Kenta. Kilatan cahaya yang muncul dari Jubah Raja Charles terus berdenyut, memancarkan aura keagungan yang tak terbantahkan.Namun, ini bukanlah keilahian. Ini bukan kekuatan dewa. Ini adalah kekuatan absolut selama batas waktu tertentu. Sebuah pertahanan dan kekuatan yang mutlak, membuat penggunanya tak tertandingi dalam jangka waktu yang singkat. Dan setelah itu... Tubuhnya akan runtuh sepenuhnya. Kenta mengetahui risikonya. Ia harus menghabisi Raven sebelum efek ini berakhir. Tidak ada pilihan lain.Raven masih berdiri di seberang medan perang, terengah-engah. Matanya yang merah menatap tajam ke

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 36

    Bab 36: Pasca Pertarungan Hidup dan MatiKegelapan yang pekat perlahan mulai memudar, digantikan oleh cahaya samar yang menyelinap masuk dari celah jendela kayu. Kesadarannya perlahan kembali, tubuhnya terasa berat seolah baru saja melewati neraka. Setiap sendi terasa nyeri, seakan ototnya menolak untuk bergerak. Kenta membuka matanya.Seketika, suara lembut namun penuh otoritas menyambutnya. “Akhirnya kau bangun, Kenta.”Ia menoleh, dan di hadapannya berdiri Maya, administrator sistem. Dengan ekspresi tenang, ia menatapnya dari ujung tempat tidur, tangan terlipat di depan dada. Kenta mengerjap beberapa kali, mencoba mengumpulkan ingatan yang masih terasa kabur. Kepalanya terasa berat, seolah masih berada di antara dunia mimpi dan kenyataan.“Aku… selamat?” suaranya serak, nyaris tidak lebih dari bisikan.Maya mengangguk. “Tentu saj

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-16
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 37

    Bab 37: Lumbung padiMentari pagi bersinar lembut di atas Lembah Babi, menyapu desa dengan cahaya keemasan yang hangat. Namun, di balik ketenangan itu, ada kesibukan luar biasa yang sedang berlangsung. Kenta telah mengumpulkan seluruh pemimpin desa di altar utama, tempat pertemuan besar selalu diadakan. Hari ini, mereka tidak membicarakan perang atau pertahanan, melainkan masa depan desa.Di hadapan Kenta berdiri Hakka, Rengga, Jenderal Batu, Liam, serta beberapa tokoh penting lainnya. Raut wajah mereka mencerminkan ketegangan sekaligus harapan.“Terima kasih sudah datang,” Kenta membuka pertemuan dengan nada serius. “Kita baru saja melalui peperangan yang sulit. Lembah Babi masih berdiri, tetapi ini baru awal. Jika kita ingin bertahan dalam jangka panjang, kita harus mulai membangun kembali—bukan hanya desa, tetapi juga masa depan kita.”Semua orang

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-16
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 38

    Bab 38: Penukaran Poin dan Seleksi Karakter BaruLangit malam di Lembah Babi tampak lebih gelap dari biasanya. Di dalam ruangannya yang diterangi cahaya lilin redup, Kenta duduk bersila dengan mata fokus menatap layar holografik yang melayang di hadapannya. Maya berdiri di sampingnya dengan tangan terlipat, menatapnya dengan ekspresi datar namun menyiratkan sedikit hiburan."Jadi, kita punya 1.812.299 poin ketakutan," gumam Kenta sambil mengusap dagunya. "Dan untuk setiap 100 pengundian, kita menghabiskan 10.000 poin. Artinya, aku bisa melakukan... lebih dari seribu kali penarikan?"Maya mengangguk. "Ya, dan setiap seribu karakter yang kau tarik, sistem akan memberikan jaminan setidaknya satu karakter kelas spesial atau lebih tinggi. Tapi tentu saja, sebagian besar yang kau dapatkan akan berasal dari kelas biasa."Kenta menghela napas panjang. "Baiklah, mari kita mulai. Sem

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-17
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 39

    Bab 39 : Peningkatan desa level 3Pagi yang cerah menyelimuti Lembah Babi. Udara segar bertiup lembut, membawa aroma tanah basah dan dedaunan yang berembun. Namun, di balik ketenangan alam, desa tengah dipenuhi oleh hiruk-pikuk aktivitas. Para penduduk, baik yang lama maupun yang baru saja tiba, mulai bergerak dengan semangat baru.Di tengah desa, di depan balai utama, Kenta berdiri dengan tangan terlipat, mengawasi perkembangan dari atas panggung kayu kecil yang telah disiapkan. Di sampingnya, Hakka, Jenderal Batu, Liam, dan Rengga berdiri dalam posisi masing-masing, siap menerima instruksi lebih lanjut. Maya berada di sisinya, meskipun tak terlihat oleh orang lain, hanya Kenta yang bisa merasakan kehadirannya."Hari ini kita memulai langkah pertama menuju masa depan yang lebih baik," Kenta membuka pertemuan pagi itu dengan suara lantang. "Kita telah melewati masa su

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-17
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 40

    Bab 40: Manajemen DESAPagi yang sibuk kembali menyelimuti Lembah Babi. Di berbagai sudut desa, aktivitas pembangunan dan perekrutan berjalan dengan lancar. Hasil dari sistem perekrutan yang Kenta jalankan mulai terlihat. Para pendatang baru telah menerima tugas mereka sesuai keahlian yang dimiliki.Di balai utama, Kenta duduk seorang diri, menunggu dengan sabar sampai semua pemimpin desa menyelesaikan tugas mereka masing-masing. Kali ini, ia tidak membutuhkan kehadiran mereka. Ada sesuatu yang lebih besar yang harus ia tangani sendiri.“Maya,” panggilnya dengan nada rendah namun tegas.Seketika, cahaya biru berkilauan di udara, membentuk siluet seorang gadis muda berambut perak dengan mata bersinar. Maya, administrator sistem, muncul di hadapannya dengan senyum khasnya.&

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-17

Bab terbaru

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 56

    Bab 56: Di Balik Bayang-Bayang KegelapanAngin malam berembus dingin ketika Kenta berdiri di atas menara pengawas desa, memandang jauh ke arah cakrawala yang diselimuti kegelapan. Di kejauhan, ia tahu bahwa desa-desa yang pernah makmur kini hanya menyisakan kehancuran dan mayat-mayat yang ditinggalkan tanpa jawaban. Pembunuhan-pembunuhan misterius itu sudah berlangsung cukup lama, dan tidak ada tanda-tanda bahwa mereka akan berhenti. Meskipun Lembah Babi telah berkembang pesat, kesejahteraan di dalam tembok desa itu hanya menjadi pengecualian di tengah kehancuran yang melanda wilayah sekitarnya.Ia mengepalkan tangannya. Tidak bisa terus diam dan hanya menunggu jawaban datang. Ia harus mencari sendiri.“Mau pergi sendirian?”Suara Asami memecah kesunyian. Kenta menoleh dan melihat wanita itu bersandar pada pilar kayu di belakangnya, mengenakan jubah hitam yang menyatu dengan bayangan.

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 55

    Bab 55: Jejak Darah dan Keheningan yang MencekamSudah beberapa minggu berlalu sejak pembangunan desa Lembah Babi mencapai kemajuan besar. Seluruh penduduk semakin merasa nyaman dengan kehidupan yang lebih teratur dan terjamin, berkat hasil kerja keras mereka. Namun, kesejahteraan yang perlahan tumbuh itu mulai diganggu oleh kabar buruk yang datang dari luar. Desas-desus tentang pembunuhan yang terjadi di desa-desa sekitar mulai menyebar dengan cepat. Kabar tersebut mengusik ketenangan di Lembah Babi, membawa gelombang kecemasan yang mengalir perlahan di antara warga.Hari itu, suasana di desa terasa lebih sunyi dari biasanya. Kenta tengah berjalan di sepanjang jalan utama desa, matanya fokus pada laporan yang dibawa oleh Maya. Wajahnya serius, penuh pemikiran. Sesekali ia men

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 54

    Bab 54: Pembangunan Desa Level 3 dan Tantangan Musim DinginSuasana pagi itu tenang. Matahari perlahan muncul di balik pegunungan, menerangi desa yang kini tampak lebih kokoh dan terorganisir daripada sebelumnya. Lembah Babi, yang sebelumnya hanya sebuah kawasan kecil yang tersembunyi di balik hutan dan perbukitan, kini berkembang pesat. Setiap sudut desa memperlihatkan tanda-tanda pembangunan yang mengesankan. Jalan-jalan yang lebih lebar, bangunan-bangunan yang lebih stabil, dan pertanian yang semakin terorganisir memberikan harapan bagi Kenta dan warganya.Kenta berjalan dengan langkah mantap melalui desa yang telah berkembang pesat. Pasukan Lembah Babi yang dulu hanya dikenal sebagai pasukan yang terlatih dalam pertempuran kini juga menjadi ahli dalam berbagai bidang. Bebe

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 53

    Bab 53: Persiapan di Lembah BabiHembusan angin malam menggetarkan ranting-ranting pohon di sekitar camp yang didirikan di luar kota. Api unggun yang menyala dengan cahaya kuning-oranye memberikan kehangatan di udara yang semakin dingin. Para prajurit Lembah Babi duduk berkelompok, berbicara dengan suara rendah, sementara para pemimpin desa berkumpul di sekitar Kenta yang tengah merenung.Kenta duduk dengan punggung tegak, tatapannya kosong sejenak. Ia memikirkan apa yang baru saja terjadi, dan apa yang akan datang. Setelah keputusan untuk menghentikan pertempuran dan menarik pasukan, Kenta tahu bahwa masa depan mereka takkan sesederhana itu. Kekaisaran mungkin memberikan jeda sejenak, tapi tidak ada yang bisa memastikan berapa lama. Itu adalah waktu yang mereka butuhkan untuk

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 52

    Bab 52: Keputusan yang Belum UsaiHening menyelimuti medan perang setelah perintah Jenderal Marcus untuk menahan Ryoji diumumkan. Pasukan Lembah Babi dan pasukan Kekaisaran saling menatap dengan waspada, masih belum benar-benar yakin apakah ini benar-benar akhir dari pertarungan.Namun, Marcus tetap berdiri tegap di antara dua kekuatan besar yang hampir saling membinasakan. Kenta, dengan napas masih berat setelah duel panjangnya, menatap langsung ke arah Marcus, mencoba menelaah keputusan yang baru saja dibuat."Kau yakin ini keputusan yang benar?" suara Kenta terdengar tegas namun penuh skeptisisme.Marcus menatap Kenta dengan sorot mata yang sulit dibaca. "Aku tidak akan bertindak gegabah tanpa bukti yang cukup. Aku akan membawa Ryoji ke istana dan memastikan bahwa informasi yang diberikan kepada Kaisar selama ini tidak dimanipulasi."Dua prajurit kekaisaran menyeret Ryoji yang masih memberontak. Bangsawan itu berte

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 51

    Bab 51: Di Ujung Pedang – Diplomasi di Medan PerangLangit yang kelabu masih menaungi ibu kota kekaisaran, tetapi suara dentingan senjata perlahan mulai mereda. Pasukan dari kedua belah pihak berdiri dengan waspada, menunggu langkah selanjutnya. Pertempuran yang baru saja berkecamuk dengan brutal kini hanya menyisakan ketegangan yang bisa dirasakan di udara.Di tengah medan perang yang masih dipenuhi mayat dan darah, Jenderal Marcus menatap ke arah Kenta, yang berdiri di seberang dengan napas terengah. Dekrit kekaisaran yang diperintahkan kepadanya masih tergenggam erat di tangannya.Hening. Setiap orang di medan perang tahu bahwa keputusan Marcus sekarang akan menentukan jalannya sejarah. Kenta mengangkat kepalanya, menatap mata Marcus dengan penuh ketegas

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 50

    Bab 50 : Pertempuran di Jantung KekaisaranLangit kelabu menaungi ibu kota kekaisaran, memberikan atmosfer mencekam bagi mereka yang telah bersiap bertarung. Hujan turun perlahan, membasahi tanah berbatu dan bangunan-bangunan megah yang menjulang di sekitar alun-alun. Namun, di balik ketenangan itu, peperangan besar telah pecah."Majuuu!"Suara lantang Jenderal Batu menggema di tengah suara dentingan senjata dan pekikan prajurit. Prajurit Baja, yang dipimpinnya, bergerak maju dalam formasi perisai rapat, menciptakan benteng manusia yang sulit ditembus. Serangan pedang musuh yang bertubi-tubi dipantulkan oleh zirah baja mereka, sementara tombak panjang yang mereka pegang menusuk tanpa ampun ke arah pasukan kekaisaran yang mendekat.Di sisi lain, Rengga dan Pasukan Berkuda Besi menerjang seperti badai. Derap kuda yang kuat mengguncang tanah, dan tombak panjan

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 49

    Bab 49 : Di Ambang KematianAngin dingin berembus pelan di atas ibu kota kekaisaran. Langit yang biasanya cerah tampak kelabu, seolah menyatu dengan suasana tegang yang menyelimuti seluruh kota. Hari ini, ada eksekusi besar yang akan dilakukan di alun-alun utama dan nama yang akan dihapus dari dunia ini adalah Kenta, pemimpin Desa Lembah Babi.Di bawah menara eksekusi yang menjulang di tengah alun-alun, ribuan penduduk telah berkumpul. Mereka datang bukan hanya karena rasa penasaran, tetapi juga karena ketakutan. Kekaisaran jarang melakukan eksekusi di tempat terbuka seperti ini, apalagi terhadap seseorang yang berasal dari desa kecil yang hampir tidak memiliki nama di peta politik kekaisaran.“Jadi ini orangnya…?”

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 48

    Bab 48 : Sang Tahanan Eksekusi MatiGelap. Itulah yang pertama kali dirasakan Kenta begitu kesadarannya mulai kembali. Seluruh tubuhnya terasa berat, seolah beban raksasa menekan dari segala arah. Rasa nyeri menjalar di sekujur tubuhnya, dari luka-luka terbuka hingga memar akibat pertempuran sebelumnya. Ia mencoba menggerakkan tangan, namun bunyi gemeretak besi segera menyadarkannya bahwa ia tengah dirantai. Ketika matanya terbuka sepenuhnya, ia langsung disambut oleh pemandangan dinding batu kasar yang lembap, udara dingin yang menusuk, dan cahaya obor yang berkedip redup. Ruang bawah tanah.Kenta menghela napas, berusaha menenangkan pikirannya yang masih berat. "Jadi begini rasanya kalah..." gumamnya, setengah mengejek dirinya sendiri."Aku penasaran berapa lama

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status