Share

Munculnya Penyerang Gelap

Kalau terus menghindar seperti ini, aku bisa lengah dan celaka. Kata Godar dalam hati. Permainan pedangnya memang tak bisa dipandang enteng. Dia ternyata memiliki kehebatan dalam memainkan pedang.

Godar merasa keteter kalau menghadapi Palarum yang bersenjata pedang hanya menggunakan tangan kosong. Godar pun cepat mencabut pedangnya, sehingga dapat menangkis setiap tusukan pedang lawan. Keduanya sama-sama mempunyai keahlian seimbang dalam menggunakan pedang.

Beberapa kali Palarum mempunyai peluang untuk melukai lawan, tapi Godar berhasil menangkis. Terdengar dentingan pedang yang nyaring dan memekakkan telinga. Ketika edua pedang beradu, Palarum merasakan tangannya bergetar hebat. Dia mengakui lawannya memiliki kekuatan hebat saat mengayunkan pedangnya.

“Wow…, lumayan juga permainan pedangmu!” kata Palarum sambil tetap waspada. Dia pasang kuda-kuda yang kokoh untuk kembali menyerang. “Namun lihat jurus-jurusku selanjutnya! Hiaaat…!”

P

Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status