Share

Bab 48: Menghadapi Ancaman Baru

Pagi menjelang, dan matahari mulai muncul di balik pegunungan. Pendekar Buta, Wira, dan Sri Langit berkumpul di alun-alun desa, bersiap untuk menyelidiki suara-suara aneh yang dilaporkan oleh penduduk. Suasana pagi hari itu dipenuhi dengan semangat dan kekhawatiran, menciptakan ketegangan di antara mereka.

“Apakah semua orang sudah siap?” tanya Pendekar Buta, menatap dua sahabatnya. “Kita perlu bersiap menghadapi kemungkinan terburuk.”

“Aku sudah mempersiapkan senjata dan perlengkapan yang kita butuhkan,” Wira menjawab, menunjuk pada tas yang dibawanya. “Kita harus melakukan ini dengan hati-hati.”

Sri Langit, yang memegang naskah kuno, mengangguk. “Dan kita harus tetap bersatu. Jika kita terpisah, kita akan lebih rentan terhadap serangan.”

Penduduk desa berkumpul untuk memberikan dukungan moral, menyaksikan para pendekar bersiap menghadapi ancaman baru. “Kami akan menunggu di sini dan berdoa untuk keselamatan kalian,” seorang wanita tua berujar, matanya penuh harap. “Semoga dewa-dewa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status