Home / Romansa / PENAKLUK CEO / RENCANA YANG SUDAH LAMA

Share

RENCANA YANG SUDAH LAMA

Author: Alya Snitzky
last update Last Updated: 2021-05-02 21:16:27

   

       Setelah makan malam, Kevin langsung mengantarkan Kiara pulang. Sementara Mamanya pulang bersama Nancy.

"Boleh antar aku ke rumah sakit saja? Malam ini aku ingin menjaga ibuku," ujar Kiara. Kevin tidak menjawab, tetapi ia langsung mengantarkan Kiara ke rumah sakit tempat di mana ibu Kiara di rawat.

"Kamu tidak membawa pakaian ganti, bagaimana kamu bisa tidur nanti?" tanya Kevin.

"Kebetulan aku selalu menyimpan pakaian ganti di kamar rawat ibu. Biasanya sepulang kantor aku sering menjaga ibu dan berangkat ke kantor dari rumah sakit," jawab Kiara.

"Jangan pernah mematikan ponselmu."

      Setelah mengantarkan Kiara dan menambahkan pesan itu dan ini, Kevin pun segera pulang. Sementara Kiara langsung menuju kamar tempat sang ibu dirawat. Karena kebaikan hati Kevin waktu itu, ibu Kiara bisa mendapatkan fasilitas ruang VIP. 

     Di satu sisi Kiara merasa senang karena sang ibu bisa mendapatkan perawatan yang terbaik. Tetapi di satu sisi ia juga merasa sedih karena ternyata kebaikan Kevin mempunyai maksud tertentu yang membuat Kiara tidak bisa menolak sama sekali.

     Kiara membuka lemari kecil di samping ranjang ibunya dan mengeluarkan piyama tidur miliknya. Ia tidak berdusta saat mengatakan memiliki baju ganti yang ia simpan. Karena memang ia sering menginap di kamar itu. Setelah mengganti pakaiannya, Kiara menghampiri sang ibu. Diciumnya punggung tangan sang ibu penuh cinta, "Bu, kapan ibu akan bangun? Kiara rindu senyuman ibu, Kiara juga rindu masakan buatan ibu. Kiara mohon ibu bangun dan segera sehat, ya," ujar Kiara sambil membelai pipi ibunya dengan lembut. Seperti biasa Kiara selalu menceritakan semua yang sudah ia alami. Menurut dokter, meski koma tetapi ibu Kiara tetap bisa mendengar dengan baik.

     Puas bercerita, Kiara mengubah sofa yang ada di kamar itu dan membuatnya menjadi tempat tidur supaya ia bisa beristirahat. Lelah dengan pikirannya sendiri, gadis itu pun tertidur tanpa sempat mengisi baterai ponselnya.

****

     Sementara itu Nancy kembali ke rumahnya dengan perasaan kesal. Bagaimana mungkin ia bisa kecolongan. Selama bertahun-tahun Nancy menunggu untuk mengambil alih harta kekayaan milik keluarga Kevin. 

     Selama ini Nancy selalu bekerja dengan baik supaya perusahaan tetap maju. Itu semua untuk kepentingannya semata. Ia tidak mau saat ia mengambil alih semua, perusahaan dalam kondisi kolaps. 

    Ada satu rahasia yang selama ini Nancy simpan, kepergian ayah Kevin, Keith Dirgantara. Keith dan Nancy hanya dua bersaudara. Mereka berbeda ibu satu ayah, ibu kandung Keith meninggal saat Keith lahir. Kemudian, ayah Keith menikahi ibu Nancy dan setahun kemudian Nancy lahir. 

     Namun sejak kecil Nancy selalu merasa ayah mereka selalu pilih kasih dan lebih mencintai Keith dibandingkan dengan dirinya. Semua itu makin terasa saat Keith menyerahkan hampir delapan puluh persen kekayaan miliknya untuk Keith. 

     Keith yang tampan dan sudah mapan tentu dengan mudah bisa menikahi Aulia yang kebetulan adalah putri tunggal seorang pengusaha. Ketika ayah Aulia meninggal Keith menjadikan  satu perusahaan miliknya dan milik almarhum ayah Aulia yang kebetulan bergerak di bidang yang sama. 

     Kekayaan Keith makin melimpah, saat itu Keith memberikan posisi yang lumayan kepada Nancy yaitu sebagai direktur utama. Tetapi, dengan dalih ingin mengawasi kinerja para pegawai yang lain, Nancy justru memilih jabatan sebagai pimpinan HRD.

     Dan memang hanya beberapa orang yang tau jika Nancy adalah tante Kevin. Karena di kantor, Nancy tetap memanggil Pak Kevin di depan semua orang.

     Malam itu saat Keith harus menghadiri acara peresmian kantor cabangnya di Sukabumi, Nancy-lah yang sudah menyuruh orang untuk menyabotase mobil yang Keith pakai sehingga mobil itu mengalami kecelakaan dan merenggut nyawa Keith.

     Langkah Nancy hanya tinggal selangkah lagi untuk menguasai Kevin dan semua harta yang ditinggalkan Keith. Nancy berencana untuk menjodohkan Kevin dengan gadis yang menjadi orang suruhan Nancy. Tetapi, Kevin waktu itu sudah memiliki kekasih sehingga Nancy terpaksa mencari cara untuk menyingkirkan kekasih Kevin. 

     Lama menunggu, Kevin tiba-tiba saja mengumumkan bahwa dia akan menikah. "Sial!" maki Nancy dengan kesal.

"Ada apa sih,Ma? Kok, wajahnya kesal begitu?" 

     Nancy menoleh,ternyata Gusti suaminya baru saja pulang. Gusti, suami Nancy memiiliki saham di sebuah pertambangan batubara. Anak mereka, Nikita dan Ganesha, keduanya sedang menempuh pendidikan di Paris. 

"Papa kapan pulang? Kenapa nggak kasi kabar sih, kan mama bisa jemput Papa di bandara," tukasnya sambil memeluk sang suami dengan manja.

"Tadinya, papa mau buat kejutan untuk Mama. Eh, malah papa dikasi wajah cemberut yang nggak enak dilihat."

     Nancy terkekeh geli, "Papa sih nyebelin. Masa mama tu di rumah sendiri aja. Anak-anak kuliah di luar negeri, suami kerja di luar kota. Sehari-hari mama sendiri,kan sepi,Pa."

    Gusti hanya tertawa kecil, sejak dulu ia sudah mengajak istrinya untuk pindah ke Kalimantan. Tetapi , Nancy tidak mau. Istrinya merasa tidak cocok tinggal di Kalimantan. Mau tak mau mereka terpaksa long distance. Gusti memang tidak harus selalu berada di sana, karena setiap bulan keuntungan selalu ditransfer ke rekeningnya. Tetapi, sebagai pemilik saham Gusti juga ingin terlibat dalam bisnisnya.

     "Papa tarik aja saham papa trus buka usaha di Jakarta," kata Nancy.

"Ma, papa ngertinya pertambangan, mana paham kalau di suruh jadi pengusaha," kilah Gusti. 

"Ya, belajar kan bisa. Atau, papa depositokan aja uang papa, trus setiap bulan kita tinggal menikmati bunganya."

"Kuliah anak-anak itu nggak murah, Ma. Kecuali kalau mama mau mereka kuliah di Indonesia."

      Mendengar perkataan Gusti bibir Nancy langsung mencebik kesal.

"Nggak! Kuliah mereka sebentara lagi selesai, mama nggak mau mereka pindah ke Indonesia. Kevin saja dulu bisa kuliah di Harvard, masa anak-anak kita kuliah di Indonesia," ujar Nancy. Gusti hanya menghela napas panjang, inilah sikap Nancy yang paling tidak ia sukai, selalu tidak mau dikalahkan. 

     "Kalau begitu,ya mama harus ikhlas kalau papa hanya bisa dua minggu dalam sebulan temenin mama di Jakarta," ujar Gusti.

"Asal papa nggak nikah lagi aja," tukas Nancy manja. Gusti hanya tertawa, "Nggak dong, Ma. Masa sih papa mau nikah lagi. Satu aja nggak abis-abis, kok," kekehnya. 

     Nancy hanya tersenyum malu. 

"Mama tadi dari mana sih? Kok lama banget perginya?" tanya Gusti.

"Kevin mengajak mama makan malam, dia mau nikah," jawab Nancy.

"Bagus, dong,Ma. Usia Kevin kan sudah cukup untuk menikah. Lagi pula kalau memang sudah ada calon yang cocok kenapa tidak," ujar Gusti tanpa beban. Nancy hanya tersenyum, bahkan di depan suaminya pun ia memainkan sandiwaranya dengan begitu sempurna. Tidak ada yang boleh tau mengenai semua rencana yang sudah ia susun dengan rapi sejak bertahun-tahun lalu. 

Related chapters

  • PENAKLUK CEO    SARAPAN PAGI

    Kiara terbangun saat mendengar ketukan di pintu kamar, ia bergegas membuka pintu."Selamat pagi, Mbak Kiara." Kiara tersenyum melihat kedatangan dokter dan perawat. Setiap pagi memang selalu ada dokter yang mengunjungi dan memeriksa kondisi ibu Kiara. Tetapi , yang membuat Kiara terbelalak adalah seseorang yang berjalan di belakang dokter dan perawat. Sosok yang selama 24 jam terakhir ini amat sangat meresahkan. Kiara berusaha untuk menjauh dari Kevin yang menatapnya dengan tajam seolah berkata,tunggu jika dokter dan perawat sudah keluar dari ruangan ini."Bagaimana kondisi ibu saya, dok? Apakah tidak ada perkembangan yang baik?" tanya Kiara."Kondisinya stabil, Mbak Kiara. Tapi,kami tidak bisa memastikan kapan ibu anda bisa sadar kembali. Seperti yang pernah kami katakan, sebaiknya sering-sering diajak bicara ya.""Baik,dokter. Terima kasih banyak,

    Last Updated : 2021-05-04
  • PENAKLUK CEO    MENCOBA BAJU PENGANTIN

    "Semalam kamu makan sedikit sampai mama saya yang berkali- kali menyendokkan lauk untuk kamu," kata Kevin."Oh, itu ... Ya saya harus jaga image dong,Mas. Nggak lucu kan kalau mama anda nggak setuju sama saya hanya gara-gara saya makan kayak kuli. Kalau sampai batal saya harus ganti rugi." Mendengar jawaban Kiara, Kevin tanpa ragu menjewer kuping gadis itu."Nggak ada akhlak!" makinya."Anda yang nggak punya akhlak! Jewer kuping orang sembarangan," jawab Kiara dengan kesal sambil memegangi kupingnya yang terasa panas. Kevin tak peduli dengan Kiara yang meringis, ia pun segera menarik tangan gadis itu dan mengajaknya bergegas."Kamu boleh memilih gaun pengantin yang kamu mau nanti di sana. Butik itu adalah butik langganan mamaku. Yang datang ke sana artis-artis dan juga istri-istri pejabat. Mamaku mau calon menantunya tampil cantik." Kiara tak menyahuti ucapan Kevin, ia

    Last Updated : 2021-05-09
  • PENAKLUK CEO    MEMINTA RESTU

    "Mamamu baik-baik saja, kan?" tanya Lestari. Kevin mengangguk."Mamaku baik-baik saja, Tante. Tapi,ibu Kiara ... Kami pergi dulu," tukas Kevin sambil bergegas menarik tangan Kiara untuk segera ikut bersamanya. Mendengar ibunya disebut,Kiara pun tampak panik. Ia begitu ketakutan, bagaimana jika terjadi sesuatu dengan sang ibu."Ibu kenapa, Mas?" tanya Kiara saat mereka sudah berada di dalam mobil.Ia merasa panik dan cemas, ia takut jika terjadi sesuatu pada sang ibu."Tidak usah banyak bicara dan banyak bertanya. Kamu bisa lihat sendiri nanti jika kita sudah sampai ke rumah sakit," jawab Kevin. Kiara hanya mencebikkan bibirnya dengan kesal. Namun, ia tidak membantah lagi dan hanya diam selama perjalanan. Saat mereka sampai di rumah sakit, Kiara bergegas menuju ke kemar sang ibu. Alangkah lega hatinya saat ia melihat Khairani, sang ibu sedang berbaring dan diperiksa oleh dokter dengan mata terbuka.

    Last Updated : 2021-05-31
  • PENAKLUK CEO    PERSIAPAN

    Kevin benar- benar membuktikan ucapannya. Pagi- pagi sekali sebuah mobil pick up sudah berhenti di depan rumah Kiara. Kiara terbelalak saat melihat sofa baru di atas mobil itu."Ini sofa siapa, Pak?" tanyanya pada supir dan beberapa orang yang ada di mobil itu.""Ini rumah Mbak Kiara, kan? Kami diminta pak Kevin untuk mendekor ulang rumah Mbak Kiara. Katanya besok ada acara lamaran, kan? Oya, saya Yusuf, Mbak." Baru saja Kiara hendak menelepon Kevin , ponselnya sudah berbunyi nyaring. Dengan wajah di tekuk Kiara langsung mengangkat teleponnya."Pak Yusuf itu pemilik toko Furniture. Dia dan anak buahnya akan mengganti sofa usang di rumahmu. Juga beberapa barang di rumahmu yang sudah jadul alias ketinggalan jaman. Lalu, nanti akan ada yang datang untuk mengganti gorden rumahmu dengan yang lebih bagus. Tidak usah memasak, kau urus saja ibumu dengan baik, aku sudah mengirim makanan sehat untuk kalian."  

    Last Updated : 2021-06-01
  • PENAKLUK CEO    SELALU BERTENGKAR

    Kevin menatap wanita di hadapannya dengan tatapan mata tajam, dia adalah sekretaris baru yang dibawa oleh Nancy untuk menggantikan posisi Kiara."Ini, Bu Nancy?" tanya Kevin. Di depan para pegawainya Kevin memang selalu memanggil Ibu kepada Nancy. Supaya lebih formal dan juga tidak ada orang yang mengambil keuntungan jika tau bahwa Nancy adalah tantenya."Namanya Anita, Pak Kevin. Dia sudah berpengalaman dalam bekerja.""Tiga bulan percobaan, tidak lolos menurut saya berikan pesangon dan cari yang baru. Saya harus pergi sekarang, tolong ajari dia, Bu." Tanpa menunggu jawaban, Kevin segera melangkah pergi. Hal itu membuat Nancy harus mengelus dada mencoba bersabar. Meskipun ia ingin menelan Kevin bulat-bulat. Kevin segera melangkah menuju tempat parkir, ia harus mengambil pakaian di butik untuk dikenakan Khairani dan juga Kiara. Ia tidak mau jika Aulia be

    Last Updated : 2021-06-02
  • PENAKLUK CEO    LAMARAN

    Kiara bangun sejak adzan subuh berkumandang. Ia segera mandi dan melakukan ibadah dua raka'at kemudian langsung menuju kamar Khairani. Ibunya ternyata sudah bangun dan sedang menjalankan salat. Kiara pun menunggu hingga Khairani selesai. Ketika ia melihat sang ibu sudah selesai barulah ia mendekat dan memeluknya."Ada apa, Nak? Kau tidak bersiap-siap? Dandanlah yang cantik, bukankah keluarga nak Kevin akan datang pukul delapan pagi?" tanya Khairani."Aku masih takut, Bu." Khairani tersenyum dan mengecup kening Kiara dengan lembut."Semua akan baik-baik saja. Sekarang bersiaplah, Ibu juga akan bersiap," kata Khairani. Kiara pun mengangguk patuh. Dengan mengenakan tulle dress berwarna pastel, Kiara tampil sempurna.Detail embroiderywarnagoldpada bagian depandress semakin memberikan kesan tampilan yang elegan kepada gadis itu. Ia juga menge

    Last Updated : 2021-06-07
  • PENAKLUK CEO    MENIKAH

    Pada akhirnya hari itu tiba juga. Sejak sore hari Kevin sudah menyuruh supir untuk menjemput dan membawa Kiara ke hotel tempat di mana mereka akan menikah besok. Kiara dan ibunya hanya bisa melongo saat orang suruhan Kevin membawa mereka ke suite room yang berada di lantai 4."Semuanya sudah dipersiapkan oleh Pak Kevin. Penata rias Mbak Kiara juga sudah ada di sini. Jadi, besok pagi dia akan datang ke kamar ini dan membuat penampilan Mbak Kiara jadi seperti ratu." Kiara hanya tersenyum sambil mengucapkan terima kasih."Kevin sudah menghubungi?" tanya Khairani."Tidak usah ditanyakan, Bu. Nanti juga dia tiba-tiba muncul,"jawab Kiara membuat Khairani gemas."Kamu itu, dia kan calon suamimu.""Iya, Bu. Kiara tau dia adalah calon suami Kiara. Tapi, dia itu terkadang menyebalkan sekali," jawab Kiara."Kamu mencintainya?" tanya Khairani lagi. Kiara terdiam, cinta? Jelas tidak, seja

    Last Updated : 2021-06-08
  • PENAKLUK CEO    SAH

    "Bagaimana para saksi, sah?""SAH""SAH" Dengan terdengarnya ucapan kata 'sah' ,maka sah-lah Kiara menyandang gelar sebagai nyonya Kevin. Setelah sungkem dan meminta doa kepada ibu masing-masing, Kiara pun mencium punggung tangan Kevin sebagai bakti seorang istri pada suaminya."Setelah ini kita masih harus memainkan sandiwara di pesta resepsi. Jadi, tolong persiapkan dirimu, ingat bahwa selain keluarga besarku dan juga klien. Akan ada para pemburu berita yang dengan senang hati meliput acara pernikahanku," kata Kevin di telinga Kiara. Kiara hanya tersenyum dan membalasnya dengan satu kecupan kecil di pipi Kevin. Melihat begitu mesra Kevin dan Kiara membuat Aulia dan Khairani tersenyum senang."Kalau melihat kemesraan mereka aku yakin kita akan segera menimang cucu, Jeng," ujar Aulia kepada Khairani."Insya Allah, kita doakan saja supaya pernikahan mereka menjadi pernikahan yang sak

    Last Updated : 2021-06-15

Latest chapter

  • PENAKLUK CEO    KEBAHAGIAAN

    Kiara menggandeng tangan Cashel dan Casandra. Kedua anaknya itu sudah tampil sangat cantik dan tampan.Malam ini mereka akan menghadiri pesta pertunangan Raisa."Mama, aku sudah cantik?" tanya Casandra sambil berputar-putar di depan cermin. Kiara hanya tertawa kecil melihat tingkah gadis itu."Sudah, Sayang. Sandra sudah cantik, mirip sekali dengan princess Rafunzel," jawab Kiara. Casandra memang sangat menyukai tokoh kartun Rafunzel. Dan malam ini gadis kecil itu sudah memakai gaun persis seperti princes Rafunzel yang sengaja dipesan oleh Kiara."Ma, kenapa aku nggak mirip Mama?" tanya Casandra tiba-tiba. Kiara yang sedang memakai lipstik tersentak kaget dan langsung membawa Casandra dalam pelukannya."Sandra kan mirip Papa," jawab Kiara."Tapi, Kak Cashel mirip Papa sama Mama," kilah Casandra sambil berusaha mencari persamaan di wajahnya dan Kiara.

  • PENAKLUK CEO    BAHAGIAMU ADALAH PRIORITASKU

    Setelah puas seharian menikmati Yu Garden dan makan di Hong Chang Xing Restaurant Kevin dan Kiara pun memutuskan untuk kembali ke Hotel. Karena Kiara juga masih jetlag tidak mungkin jika seharian berjalan-jalan ke banyak tempat. Kevin tidak mau istrinya terlalu lelah. Terlebih, keesokan harinya mereka akan berkunjung ke Disneyland. Kevin dan Kiara pun memutuskan untuk menghabiskan waktu di hotel. Mereka bisa berenang di hotel saja nanti. "Mas, tadi saat Fengying mengatakan ingin bekerja di Indonesia. Kenapa Mas langsung memberikan alamat kantor?" tanya Kiara saat mereka sudah berada di kamar mereka."Aku suka pada pemuda itu, Sayang. Ketika agen travel memperlihatkan beberapa foto tour guide mereka, entah mengapa aku tertarik kepadanya. Terlebih lagi dia bisa berbahasa Indonesia. Aku sengaja mencari yang bisa berbahasa Indonesia,supaya kita juga nyaman.”"Kau baik sekali, Mas," kata Kiara."Oya? Kau tidak mau memberi a

  • PENAKLUK CEO    HIDUP YANG BARU

    Tidak banyak yang terjadi setelah tiga tahun berlalu. Kiara dan Kevin membesarkan Cashel dan Casandra dengan penuh kasih sayang. Kevin pun menjual rumah miliknya dan milik Aulia kemudia membeli yang lebih besar supaya mereka bisa berkumpul bersama."Kau suka kamar baru kita?" tanya Kevin"Aku suka, Mas. Aku suka halaman rumah yang asri dan teduh itu, saat melihat dari balkon, aku langsung melihat taman, anak-anak pun sepertinya senang dengan rumah baru kita,” jawab Kiara Kevin memeluk Kiara, ia merasa lega sekali. Tidak mengapa ia harus mengeluarkan uang dalam jumlah banyak demi untuk kenyamanan dan ketenangan sang istri. Apa lagi rumah nya kini dekat ke kantor. Sehingga tidak perlu was-was karena jaraknya juga tidak terlalu jauh."Kau mau liburan, Kiara? Kita saja berdua. Biar anak-anak bersama mama dan ibu. Dulu, kita honeymoon hanya ke pulau Lombok saja. Kali ini kita ke luar negeri,” ajak K

  • PENAKLUK CEO    JAGA ANAKKU

    Bayi perempuan itu akhirnya terlahir, tangisannya yang kencang memecahkan ruangan bersalin. Amanda menangis, merasa haru akhirnya ia melahirkan secara normal. Tidak menyangka, ia resmi menyandang status seorang ibu. Kevin yang sejak tadi mendampingi menarik napas lega. Ia pun mengecup kening Amanda dengan lembut."Terima kasih, Amanda."Amanda tak menjawab ia hanya tersenyum kecil sambil memegang dadanya seperti sedang kesakitan. Melihat hal itu, Kevin tentu saja merasa panik."Bapak silakan tunggu di luar saja dulu, kami akan segera menangani pasien," kata dokter. Kevin pun segera keluar dari ruangan entah berapa lama Kevin termenung sendiri hingga sebuha tepukan di bahu menyadarkannya."Bagaimana Amanda?""Di- dia sedang di dalam, Kiara. Aku sedang menunggu dokter. Anak kami selamat, tapi tadi Amanda seperti sedang menahan rasa sakit."&nbs

  • PENAKLUK CEO    KELAHIRAN

    _BEBERAPA BULAN KEMUDIAN_ "Jika bukan ulahmu yang sok tau itu, kita tidak akan berada di sini sekarang!" maki Nancy. Beberapa bulan ini ia menahan amarah yang terpendam kepada Amanda. Mereka memang berada di LP yang sama. Tetapi beda ruangan. Siang ini untuk pertama kalinya mereka bertemu karena sama-sama harus membersihkan halaman belakang LP bersama napi yang lain."Semua tidak akan terjadi jika Tante tidak berusaha membunuh Kevin," jawab Amanda tak peduli.Nancy meradang, ia memang luar biasa kesal. Dinginnya lantai penjara tidak membuat wanita itu jera. Ia semakin menjadi setelah menerima surat cerai resmi dari suaminya. Dan saat melihat Amanda, emosinya pun makin menjadi. Berbeda dengan Amanda yang sudah pasrah menerima keadaan, Nancy malah bertambah jadi dan menyalahkan orang lain atas apa yang sudah terjadi."Jalang! Perempuan murahan! Pantas s

  • PENAKLUK CEO    DIA MEMANG ANAKKU

    Kevin menatap surat di tangannya dengan dada berdebar kencang. Ia sangat takut melihat hasilnya. Surat itu sudah sejak siang tadi ia terima. Tetapi, ia belum berani membukanya."Mas, mau makan sekarang?" Lamunan Kevin terhenti, ia menoleh dan tersenyum saat Kiara masuk sambil menggendong Cashel."Hai anak papa ... wangi sekali." Kevin bangkit dan mencium putranya itu dengan lembut. Bayi berusia dua bulan itu hanya mengeliat kecil."Dia lucu sekali," kata Kevin."Iya, dia mirip sekali denganmu, Mas. Tidak ada satu pun bagian wajahnya yang mirip denganku," kata Kiara."Hahaha ... bagus, itu tandanya memang dia anakku," kata Kevin. Kiara kontan langsung mencebik dan mencubit pinggang Kevin dengan gemas."Keterlaluan saja jika kamu berani mengatakan dia bukan anakmu.Oya, itu surat apa, Mas? Sejak tadi kamu hanya memandanginya."

  • PENAKLUK CEO    KESEDIHAN YANG MENDALAM

    Sidang perdana Amanda digelar seminggu kemudian. Kevin sengaja datang untuk mengetahui hasilnya. Dan saat melihat Amanda ia merasa sangat terenyuh. Gadis itu tampak pucat karena sedang hamil. Tetapi, ia tetap duduk dengan tenang sambil sesekali mengelus perutnya."Kamu kenapa. Vin?" tanya Rangga."Tidak apa-apa.""Apa kamu merasa kasihan kepada mereka?" Lelaki itu menghela napas panjang."Ya, aku kasihan. Mereka seharusnya tidak gelap mata dan berada di kursi pesakitan seperti sekarang ini. Tolong atur untuk jadwal tes Amanda, Rangga. Aku ingin dia melakukan tes DNA. Aku tidak mau melakukan kesalahan. Jika memang bayi itu adalah anakku, aku yang akan merawatnya setelah lahir nanti," kata Kevin."Baik, aku akan meminta Calista untuk mengatur segalanya." Karena sikap Amanda yang kooperatif dan juga kelakuan yang baik selama di tahanan, gadis itu

  • PENAKLUK CEO    PENGAKUAN

    Didampingi Calista sebagai pengacaranya, Kevin mengunjungi Amanda di tahanan. Sebenarnya ia merasa tidak tega saat melihat wanita yang pernah ia cintai itu harus memakai seragam tahanan seperti saat ini. Dulu, ia pernah mencintai wanita itu dengan segenap hati dan jiwanya."Kamu sehat, Manda?" tanya Kevin. Amanda hanya tersenyum kecil."Tidak ada seorang pun yang bisa sehat jika tinggal di tahanan seperti ini terlebih dalam kondisi sedang hamil," jawab Amanda."Apa Anda yakin jika anak yang saat ini dikandung adalah anak Kevin?" tanya Calista. Gadis itu merasa sedikit geram melihat wajah Amanda yang sama sekali tdak memperlihatkan penyesalan."Nanti, di usia empat bulan lakukan saja tes DNA. Aku pastikan anak ini memang anak Kevin," jawab Amanda datar.Kevin menghela napas panjang."Kenapa, Manda? Kenapa kamu melakukan semua ini?" tanyanya. &nbs

  • PENAKLUK CEO    HOME SWEET HOME

    Hari itu Kiara dan Kevin sudah diizinkan untuk pulang. Kevin masih menggunakan kursi roda karena ia belum bisa berjalan dengan normal kembali. Sementara bayi mereka masih harus berada di rumah sakit karena memang ia lahir sebelum waktunya."Kita beri nama siapa anak kita, Mas?" tanya Kiara saat mereka mengunjungi putra mereka sebelum pulang."Cashel Levriano Utama," jawab Kevin."Nama yang bagus," kata Kiara."Aku berjanji akan memberikan kalian cinta dan kebahagiaan selalu, Sayang," kata Kevin sambil mencium tangan Kiara dengan lembut. Kiara hanya mengangguk, sebenarnya masih ada ganjalan dalam hatinya yaitu Amanda. Tetapi ia tidak ingin merusak moment bahagia mereka. Jadi,Kiara mencoba untuk menahannya. Saat tiba di rumah mereka di sambut oleh Aulia dan Khairani yang memang menunggu di rumah bersama Raisa. Kiara sangat terharu saat melihat rumah yang sudah didekorasi

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status