Beranda / Romansa / PENAKLUK CEO / BERTEMU CALON MERTUA

Share

BERTEMU CALON MERTUA

Penulis: Alya Snitzky
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-28 05:44:51

    Kiara tersentak kaget saat ia melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul setengah enam sore. Gadis itu panik dan segera melangkah ke kamar mandi. Kiara tak sempat lagi memakai make up berlama-lama. Kiara akhirnya hanya memakai make up tipis dan lipstik berwarna nude senada dengan gaun yang ia kenakan. 

    Tepat ketika Kiara selesai mengenakan sepatu, terdengar bunyi klakson di depan rumahnya. Gadia itu pun bergegas menyambar tas tangannya dan berjalan keluar. Kevin sudah menunggu dengan wajah dinginnya di atas mobil.

"Saya sudah bilang dandan yang cantik, kenapa hanya seperti ini?" tanya Kevin. 

"Bapak hanya menyuruh saya berdandan cantik tapi tidak menyebutkan jika saya harus berdandan seperti habis dari salon."

     Kevin hanya mendengus kesal, untung saja Kiara memiliki wajah yang cantik sehingga hanya memakai make up tipis pun ia sudah terlihat cantik.

"Kamu pasti terburu-buru tadi, jawab!" hardik Kevin, "tadi itu ada tiga jam untukmu bersiap-siap, apa saja yang kamu lakukan?"

Kiara menghela napas panjang, dengan takut-takut ia mengangkat wajahnya sambil menatap Kevin. "Sa-saya tadi ketiduran, Pak."

     Kevin hanya mendelik, "Sekarang kita akan bertemu dengan ibu saya. Kamu tidak boleh mengatakan apa-apa soal perjanjian kita. Katakan jika nanti kamu berhenti bekerja karena kamu setuju untuk menikah dengan saya. Jika nanti ada tante Nancy jangan katakan apa-apa kepadanya," ujar Kevin. 

     Kiara hanya mengangguk pasrah, ya memangnya dia bisa apa lagi selain pasrah. Kevin melirik gadis di sampingnya itu sekilas, Kiara memang cantik. Selain cantik, gadis itu cukup pintar dan juga gesit dalam bekerja.

     Sepanjang perjalanan mereka tidak saling bicara, Kiara pun enggan untuk bicara dengan boss-nya itu. Sementara Kevin sendiri memilih untuk fokus ke jalan raya, di mata Kevin kehadiran Kiara itu 'tidak terlalu penting.

     Kevin membawa Kiara ke sebuah restoran western yang cukup mewah. Kiara hanya bisa melongo, sebelumnya dia tidak pernah makan di tempat mewah seperti ini. Tiba-tiba saja, Kevin menarik tangannya sehingga wajah mereka kembali berdekatan.

"Panggil aku dengan panggilan mas di depan ibuku, jangan banyak bicara, katakan saja apa adanya mengenai dirimu, kecuali perjanjian kita. Dan ingat apapun yang aku katakan kau hanya boleh menurut dan mengiyakan,dengar?"

"Iya, Pak, saya dengar."

"Jangan kaku, kau harus bisa berakting dengan baik dan bersikap seolah kau memang kekasihku. Panggil mamaku tante saja, paham?"

"Paham, Pak."

"Mas! Biasakan panggil 'mas' mulai sekarang, awas kalau kelepasan panggil bapak, emang saya sudah tua kamu panggil bapak terus,ayo cepat turun!"

   Kiara dan Kevin pun segera turun, Kiara hanya melangkah di belakang Kevin. Ternyata Kevin sudah memesan tempat dan Aulia,mama Kevin sudah datang lebih dulu. Saat melihat mama Kevin, Kiara langsung terpesona. Mama Kevin adalah wanita yang sangat cantik dan begitu elegan, dia langsung berdiri dan tersenyum kepada Kiara.

"Ini yang namanya Kiara?"

"Iya, Tante, saya Kiara."

      Kiara langsung meraih tangan wanita itu dan menciumnya dengan hormat.

"Saya Aulia, mamanya Kevin.Selama ini Kevin nggak pernah cerita kalau dia ternyata diam-diam punya pacar. Kamu sekretaris pribadi Kevin di kantor?"

"Iya, tante."

"Hmm ... panggil mama saja, kamu kan akan menjadi menantuku, jadi nggak usah panggil tante-lah. Panggil mama saja," ujar Aulia. Tak lama tiba-tiba seorang wanita muncul, dan saat melihat Kiara ia langsung mengerutkan dahinya.   

"Loh, Kiara, kamu di sini?" 

"Memang kalau Kiara di sini kenapa, Tante?" tanya Kevin.

     Wanita cantik yang tak lain adalah Nancy itu hanya tersenyum,"Jelas saja tante heran, Kev. Siang tadi kamu baru saja memarahi kecerobohannya dan langsung main pecat. Lalu, sekarang dia sudah berada di sini. Apa ada sesuatu yang tante tidak tau?"

Mendengar perkataan adik iparnya Aulia mengerutkan dahinya seketika, "Memang kamu nggak tau kalau mereka pacaran?" tanya Aulia. Nancy sontak menggeleng, "Aku memang nggak mau menunjukkan kemesraan di depan semua orang,Ma. Lagipula kasian Kiara jika nanti dia dianggap bekerja secara tidak profesional," sahut Kevin.

"Ooh ... iya mama mengerti. Baguslah kalau begitu, ingat usia,Kev. Mama juga sudah tua, ingin cepat menimang cucu. Rumah sepi sejak papamu pergi," ujar Aulia.

     Kiara dapat melihat sekilas kesedihan di wajah Kevin, namun hanya sekilas saja. Lelaki itu kembali menunjukkan wajah yang datar, dingin tanpa eskpresi.

"Ya sudah, ayo Kiara mau pesan makanan apa? Mama sudah pesan sih, tapi, kalau kamu mau menu yang lain, boleh pesan," kata Aulia dengan ramah.

"Kiara ikut aja, Ma."

     Kiara tidak berani memilih menu apapun, dia memilih untuk ikut saja apa yang sudah dipilih oleh Aulia. Dari pada salah lagi, Kevin bisa mengamuk padanya.

"Tante sampai kaget waktu mamamu bilang kamu mau bawa calon istri. Sampai makan malam istimewa seperti ini. Tante pikir Amanda pulang, ternyata Kiara," komentar Nancy. Saat itu juga Kiara melihat tatapan yang begitu merendahkan dari Nancy. Ah, pasti wanita yang sangat ia hormati itu salah paham kepadanya. Padahal selama ini Nancy selalu menatap Kiara dengan tatapan penuh kehangatan dan cinta.

"Aku kan bukan anak kecil lagi, tante. Lagi pula tidak profesional namanya kalau pacaran di tempat kerja,kan?"

"Iya sih, ternyata kamu pintar juga,ya, Kiara."

      Kiara hanya tersenyum salah tingkah,ingin rasanya ia menghilang saja dari ruangan itu, tetapi Kevin pasti akan langsung menjebloskannya ke dalam penjara.

"Di mana kedua orangtuamu,Kiara?" tanya Aulia.

"Ayah saya sudah meninggal, Tan- eh, Ma. Ibu sekarang masih dalam perawatan medis karena sudah beberapa bulan koma pasca operasi," jawab Kiara.

     Aulia membelalakkan matanya,"Kamu nggak punya keluarga lain?" tanyanya.

"Nggak,Ma.Kebetulan saya juga anak tunggal,jadi ya hanya tinggal ibu keluarga yang saya miliki," jawab Kiara.

"Kamu sudah siap menikah dengan Kevin?"

"Siap lah, Ma. Kalau dia tidak siap aku nggak akan pecat dia dari pekerjaan," sahut Kevin. Aulia langsung menoleh ke arah putranya itu, "Mama nggak tanya kamu,mama tanya Kiara. Bagaimana, Kiara, kamu siap menikah dengan Kevin?" 

      Kiara terdiam sejenak, ia melirik ke arah Kevin yang sudah menatapnya dengan begitu tajam. "Sa-saya siap,Ma."

Akhirnya lolos juga kalimat itu dari mulut Kiara.

"Bagus kalau begitu,karena mama nggak mau kalian menunda lebih lama lagi. Bagaimana kalau bulan depan saja, Kev?"

"Aku nggak masalah, Ma. Besok aku akan suruh anak buahku mencari wedding organizer yang bagus untuk mengurus semuanya," jawab Kevin.

"Kalau begitu,mama juga akan meminta butik langganan mama menyiapkan baju pengantin untuk Kiara," ujar Aulia.

     Kiara hanya diam, ia merasa seperti ada ribuan kupu-kupu yang siap terbang keluar dari dalam tubuhnya. Saat ini Kiara merasa seperti tidak memiliki hak apapun terhadap dirinya sendiri. Ia hanya bisa pasrah apapun yang nanti akan terjadi. 

Bab terkait

  • PENAKLUK CEO    RENCANA YANG SUDAH LAMA

    Setelah makan malam, Kevin langsung mengantarkan Kiara pulang. Sementara Mamanya pulang bersama Nancy. "Boleh antar aku ke rumah sakit saja? Malam ini aku ingin menjaga ibuku," ujar Kiara. Kevin tidak menjawab, tetapi ia langsung mengantarkan Kiara ke rumah sakit tempat di mana ibu Kiara di rawat. "Kamu tidak membawa pakaian ganti, bagaimana kamu bisa tidur nanti?" tanya Kevin. "Kebetulan aku selalu menyimpan pakaian ganti di kamar rawat ibu. Biasanya sepulang kantor aku sering menjaga ibu dan berangkat ke kantor dari rumah sakit," jawab Kiara. "Jangan pernah mematikan ponselmu." Setelah mengantarkan Kiara dan menambahkan pesan itu dan ini, Kevin pun segera pulang. Sementara Kiara langsung menuju kamar tempat sang ibu dirawat. Karena kebaikan hati Kevin waktu itu, ibu Kiara bisa mendapatkan fasilitas ruang VIP. Di satu sisi Kiara merasa sena

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-02
  • PENAKLUK CEO    SARAPAN PAGI

    Kiara terbangun saat mendengar ketukan di pintu kamar, ia bergegas membuka pintu."Selamat pagi, Mbak Kiara." Kiara tersenyum melihat kedatangan dokter dan perawat. Setiap pagi memang selalu ada dokter yang mengunjungi dan memeriksa kondisi ibu Kiara. Tetapi , yang membuat Kiara terbelalak adalah seseorang yang berjalan di belakang dokter dan perawat. Sosok yang selama 24 jam terakhir ini amat sangat meresahkan. Kiara berusaha untuk menjauh dari Kevin yang menatapnya dengan tajam seolah berkata,tunggu jika dokter dan perawat sudah keluar dari ruangan ini."Bagaimana kondisi ibu saya, dok? Apakah tidak ada perkembangan yang baik?" tanya Kiara."Kondisinya stabil, Mbak Kiara. Tapi,kami tidak bisa memastikan kapan ibu anda bisa sadar kembali. Seperti yang pernah kami katakan, sebaiknya sering-sering diajak bicara ya.""Baik,dokter. Terima kasih banyak,

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-04
  • PENAKLUK CEO    MENCOBA BAJU PENGANTIN

    "Semalam kamu makan sedikit sampai mama saya yang berkali- kali menyendokkan lauk untuk kamu," kata Kevin."Oh, itu ... Ya saya harus jaga image dong,Mas. Nggak lucu kan kalau mama anda nggak setuju sama saya hanya gara-gara saya makan kayak kuli. Kalau sampai batal saya harus ganti rugi." Mendengar jawaban Kiara, Kevin tanpa ragu menjewer kuping gadis itu."Nggak ada akhlak!" makinya."Anda yang nggak punya akhlak! Jewer kuping orang sembarangan," jawab Kiara dengan kesal sambil memegangi kupingnya yang terasa panas. Kevin tak peduli dengan Kiara yang meringis, ia pun segera menarik tangan gadis itu dan mengajaknya bergegas."Kamu boleh memilih gaun pengantin yang kamu mau nanti di sana. Butik itu adalah butik langganan mamaku. Yang datang ke sana artis-artis dan juga istri-istri pejabat. Mamaku mau calon menantunya tampil cantik." Kiara tak menyahuti ucapan Kevin, ia

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-09
  • PENAKLUK CEO    MEMINTA RESTU

    "Mamamu baik-baik saja, kan?" tanya Lestari. Kevin mengangguk."Mamaku baik-baik saja, Tante. Tapi,ibu Kiara ... Kami pergi dulu," tukas Kevin sambil bergegas menarik tangan Kiara untuk segera ikut bersamanya. Mendengar ibunya disebut,Kiara pun tampak panik. Ia begitu ketakutan, bagaimana jika terjadi sesuatu dengan sang ibu."Ibu kenapa, Mas?" tanya Kiara saat mereka sudah berada di dalam mobil.Ia merasa panik dan cemas, ia takut jika terjadi sesuatu pada sang ibu."Tidak usah banyak bicara dan banyak bertanya. Kamu bisa lihat sendiri nanti jika kita sudah sampai ke rumah sakit," jawab Kevin. Kiara hanya mencebikkan bibirnya dengan kesal. Namun, ia tidak membantah lagi dan hanya diam selama perjalanan. Saat mereka sampai di rumah sakit, Kiara bergegas menuju ke kemar sang ibu. Alangkah lega hatinya saat ia melihat Khairani, sang ibu sedang berbaring dan diperiksa oleh dokter dengan mata terbuka.

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-31
  • PENAKLUK CEO    PERSIAPAN

    Kevin benar- benar membuktikan ucapannya. Pagi- pagi sekali sebuah mobil pick up sudah berhenti di depan rumah Kiara. Kiara terbelalak saat melihat sofa baru di atas mobil itu."Ini sofa siapa, Pak?" tanyanya pada supir dan beberapa orang yang ada di mobil itu.""Ini rumah Mbak Kiara, kan? Kami diminta pak Kevin untuk mendekor ulang rumah Mbak Kiara. Katanya besok ada acara lamaran, kan? Oya, saya Yusuf, Mbak." Baru saja Kiara hendak menelepon Kevin , ponselnya sudah berbunyi nyaring. Dengan wajah di tekuk Kiara langsung mengangkat teleponnya."Pak Yusuf itu pemilik toko Furniture. Dia dan anak buahnya akan mengganti sofa usang di rumahmu. Juga beberapa barang di rumahmu yang sudah jadul alias ketinggalan jaman. Lalu, nanti akan ada yang datang untuk mengganti gorden rumahmu dengan yang lebih bagus. Tidak usah memasak, kau urus saja ibumu dengan baik, aku sudah mengirim makanan sehat untuk kalian."  

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-01
  • PENAKLUK CEO    SELALU BERTENGKAR

    Kevin menatap wanita di hadapannya dengan tatapan mata tajam, dia adalah sekretaris baru yang dibawa oleh Nancy untuk menggantikan posisi Kiara."Ini, Bu Nancy?" tanya Kevin. Di depan para pegawainya Kevin memang selalu memanggil Ibu kepada Nancy. Supaya lebih formal dan juga tidak ada orang yang mengambil keuntungan jika tau bahwa Nancy adalah tantenya."Namanya Anita, Pak Kevin. Dia sudah berpengalaman dalam bekerja.""Tiga bulan percobaan, tidak lolos menurut saya berikan pesangon dan cari yang baru. Saya harus pergi sekarang, tolong ajari dia, Bu." Tanpa menunggu jawaban, Kevin segera melangkah pergi. Hal itu membuat Nancy harus mengelus dada mencoba bersabar. Meskipun ia ingin menelan Kevin bulat-bulat. Kevin segera melangkah menuju tempat parkir, ia harus mengambil pakaian di butik untuk dikenakan Khairani dan juga Kiara. Ia tidak mau jika Aulia be

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02
  • PENAKLUK CEO    LAMARAN

    Kiara bangun sejak adzan subuh berkumandang. Ia segera mandi dan melakukan ibadah dua raka'at kemudian langsung menuju kamar Khairani. Ibunya ternyata sudah bangun dan sedang menjalankan salat. Kiara pun menunggu hingga Khairani selesai. Ketika ia melihat sang ibu sudah selesai barulah ia mendekat dan memeluknya."Ada apa, Nak? Kau tidak bersiap-siap? Dandanlah yang cantik, bukankah keluarga nak Kevin akan datang pukul delapan pagi?" tanya Khairani."Aku masih takut, Bu." Khairani tersenyum dan mengecup kening Kiara dengan lembut."Semua akan baik-baik saja. Sekarang bersiaplah, Ibu juga akan bersiap," kata Khairani. Kiara pun mengangguk patuh. Dengan mengenakan tulle dress berwarna pastel, Kiara tampil sempurna.Detail embroiderywarnagoldpada bagian depandress semakin memberikan kesan tampilan yang elegan kepada gadis itu. Ia juga menge

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-07
  • PENAKLUK CEO    MENIKAH

    Pada akhirnya hari itu tiba juga. Sejak sore hari Kevin sudah menyuruh supir untuk menjemput dan membawa Kiara ke hotel tempat di mana mereka akan menikah besok. Kiara dan ibunya hanya bisa melongo saat orang suruhan Kevin membawa mereka ke suite room yang berada di lantai 4."Semuanya sudah dipersiapkan oleh Pak Kevin. Penata rias Mbak Kiara juga sudah ada di sini. Jadi, besok pagi dia akan datang ke kamar ini dan membuat penampilan Mbak Kiara jadi seperti ratu." Kiara hanya tersenyum sambil mengucapkan terima kasih."Kevin sudah menghubungi?" tanya Khairani."Tidak usah ditanyakan, Bu. Nanti juga dia tiba-tiba muncul,"jawab Kiara membuat Khairani gemas."Kamu itu, dia kan calon suamimu.""Iya, Bu. Kiara tau dia adalah calon suami Kiara. Tapi, dia itu terkadang menyebalkan sekali," jawab Kiara."Kamu mencintainya?" tanya Khairani lagi. Kiara terdiam, cinta? Jelas tidak, seja

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-08

Bab terbaru

  • PENAKLUK CEO    KEBAHAGIAAN

    Kiara menggandeng tangan Cashel dan Casandra. Kedua anaknya itu sudah tampil sangat cantik dan tampan.Malam ini mereka akan menghadiri pesta pertunangan Raisa."Mama, aku sudah cantik?" tanya Casandra sambil berputar-putar di depan cermin. Kiara hanya tertawa kecil melihat tingkah gadis itu."Sudah, Sayang. Sandra sudah cantik, mirip sekali dengan princess Rafunzel," jawab Kiara. Casandra memang sangat menyukai tokoh kartun Rafunzel. Dan malam ini gadis kecil itu sudah memakai gaun persis seperti princes Rafunzel yang sengaja dipesan oleh Kiara."Ma, kenapa aku nggak mirip Mama?" tanya Casandra tiba-tiba. Kiara yang sedang memakai lipstik tersentak kaget dan langsung membawa Casandra dalam pelukannya."Sandra kan mirip Papa," jawab Kiara."Tapi, Kak Cashel mirip Papa sama Mama," kilah Casandra sambil berusaha mencari persamaan di wajahnya dan Kiara.

  • PENAKLUK CEO    BAHAGIAMU ADALAH PRIORITASKU

    Setelah puas seharian menikmati Yu Garden dan makan di Hong Chang Xing Restaurant Kevin dan Kiara pun memutuskan untuk kembali ke Hotel. Karena Kiara juga masih jetlag tidak mungkin jika seharian berjalan-jalan ke banyak tempat. Kevin tidak mau istrinya terlalu lelah. Terlebih, keesokan harinya mereka akan berkunjung ke Disneyland. Kevin dan Kiara pun memutuskan untuk menghabiskan waktu di hotel. Mereka bisa berenang di hotel saja nanti. "Mas, tadi saat Fengying mengatakan ingin bekerja di Indonesia. Kenapa Mas langsung memberikan alamat kantor?" tanya Kiara saat mereka sudah berada di kamar mereka."Aku suka pada pemuda itu, Sayang. Ketika agen travel memperlihatkan beberapa foto tour guide mereka, entah mengapa aku tertarik kepadanya. Terlebih lagi dia bisa berbahasa Indonesia. Aku sengaja mencari yang bisa berbahasa Indonesia,supaya kita juga nyaman.”"Kau baik sekali, Mas," kata Kiara."Oya? Kau tidak mau memberi a

  • PENAKLUK CEO    HIDUP YANG BARU

    Tidak banyak yang terjadi setelah tiga tahun berlalu. Kiara dan Kevin membesarkan Cashel dan Casandra dengan penuh kasih sayang. Kevin pun menjual rumah miliknya dan milik Aulia kemudia membeli yang lebih besar supaya mereka bisa berkumpul bersama."Kau suka kamar baru kita?" tanya Kevin"Aku suka, Mas. Aku suka halaman rumah yang asri dan teduh itu, saat melihat dari balkon, aku langsung melihat taman, anak-anak pun sepertinya senang dengan rumah baru kita,” jawab Kiara Kevin memeluk Kiara, ia merasa lega sekali. Tidak mengapa ia harus mengeluarkan uang dalam jumlah banyak demi untuk kenyamanan dan ketenangan sang istri. Apa lagi rumah nya kini dekat ke kantor. Sehingga tidak perlu was-was karena jaraknya juga tidak terlalu jauh."Kau mau liburan, Kiara? Kita saja berdua. Biar anak-anak bersama mama dan ibu. Dulu, kita honeymoon hanya ke pulau Lombok saja. Kali ini kita ke luar negeri,” ajak K

  • PENAKLUK CEO    JAGA ANAKKU

    Bayi perempuan itu akhirnya terlahir, tangisannya yang kencang memecahkan ruangan bersalin. Amanda menangis, merasa haru akhirnya ia melahirkan secara normal. Tidak menyangka, ia resmi menyandang status seorang ibu. Kevin yang sejak tadi mendampingi menarik napas lega. Ia pun mengecup kening Amanda dengan lembut."Terima kasih, Amanda."Amanda tak menjawab ia hanya tersenyum kecil sambil memegang dadanya seperti sedang kesakitan. Melihat hal itu, Kevin tentu saja merasa panik."Bapak silakan tunggu di luar saja dulu, kami akan segera menangani pasien," kata dokter. Kevin pun segera keluar dari ruangan entah berapa lama Kevin termenung sendiri hingga sebuha tepukan di bahu menyadarkannya."Bagaimana Amanda?""Di- dia sedang di dalam, Kiara. Aku sedang menunggu dokter. Anak kami selamat, tapi tadi Amanda seperti sedang menahan rasa sakit."&nbs

  • PENAKLUK CEO    KELAHIRAN

    _BEBERAPA BULAN KEMUDIAN_ "Jika bukan ulahmu yang sok tau itu, kita tidak akan berada di sini sekarang!" maki Nancy. Beberapa bulan ini ia menahan amarah yang terpendam kepada Amanda. Mereka memang berada di LP yang sama. Tetapi beda ruangan. Siang ini untuk pertama kalinya mereka bertemu karena sama-sama harus membersihkan halaman belakang LP bersama napi yang lain."Semua tidak akan terjadi jika Tante tidak berusaha membunuh Kevin," jawab Amanda tak peduli.Nancy meradang, ia memang luar biasa kesal. Dinginnya lantai penjara tidak membuat wanita itu jera. Ia semakin menjadi setelah menerima surat cerai resmi dari suaminya. Dan saat melihat Amanda, emosinya pun makin menjadi. Berbeda dengan Amanda yang sudah pasrah menerima keadaan, Nancy malah bertambah jadi dan menyalahkan orang lain atas apa yang sudah terjadi."Jalang! Perempuan murahan! Pantas s

  • PENAKLUK CEO    DIA MEMANG ANAKKU

    Kevin menatap surat di tangannya dengan dada berdebar kencang. Ia sangat takut melihat hasilnya. Surat itu sudah sejak siang tadi ia terima. Tetapi, ia belum berani membukanya."Mas, mau makan sekarang?" Lamunan Kevin terhenti, ia menoleh dan tersenyum saat Kiara masuk sambil menggendong Cashel."Hai anak papa ... wangi sekali." Kevin bangkit dan mencium putranya itu dengan lembut. Bayi berusia dua bulan itu hanya mengeliat kecil."Dia lucu sekali," kata Kevin."Iya, dia mirip sekali denganmu, Mas. Tidak ada satu pun bagian wajahnya yang mirip denganku," kata Kiara."Hahaha ... bagus, itu tandanya memang dia anakku," kata Kevin. Kiara kontan langsung mencebik dan mencubit pinggang Kevin dengan gemas."Keterlaluan saja jika kamu berani mengatakan dia bukan anakmu.Oya, itu surat apa, Mas? Sejak tadi kamu hanya memandanginya."

  • PENAKLUK CEO    KESEDIHAN YANG MENDALAM

    Sidang perdana Amanda digelar seminggu kemudian. Kevin sengaja datang untuk mengetahui hasilnya. Dan saat melihat Amanda ia merasa sangat terenyuh. Gadis itu tampak pucat karena sedang hamil. Tetapi, ia tetap duduk dengan tenang sambil sesekali mengelus perutnya."Kamu kenapa. Vin?" tanya Rangga."Tidak apa-apa.""Apa kamu merasa kasihan kepada mereka?" Lelaki itu menghela napas panjang."Ya, aku kasihan. Mereka seharusnya tidak gelap mata dan berada di kursi pesakitan seperti sekarang ini. Tolong atur untuk jadwal tes Amanda, Rangga. Aku ingin dia melakukan tes DNA. Aku tidak mau melakukan kesalahan. Jika memang bayi itu adalah anakku, aku yang akan merawatnya setelah lahir nanti," kata Kevin."Baik, aku akan meminta Calista untuk mengatur segalanya." Karena sikap Amanda yang kooperatif dan juga kelakuan yang baik selama di tahanan, gadis itu

  • PENAKLUK CEO    PENGAKUAN

    Didampingi Calista sebagai pengacaranya, Kevin mengunjungi Amanda di tahanan. Sebenarnya ia merasa tidak tega saat melihat wanita yang pernah ia cintai itu harus memakai seragam tahanan seperti saat ini. Dulu, ia pernah mencintai wanita itu dengan segenap hati dan jiwanya."Kamu sehat, Manda?" tanya Kevin. Amanda hanya tersenyum kecil."Tidak ada seorang pun yang bisa sehat jika tinggal di tahanan seperti ini terlebih dalam kondisi sedang hamil," jawab Amanda."Apa Anda yakin jika anak yang saat ini dikandung adalah anak Kevin?" tanya Calista. Gadis itu merasa sedikit geram melihat wajah Amanda yang sama sekali tdak memperlihatkan penyesalan."Nanti, di usia empat bulan lakukan saja tes DNA. Aku pastikan anak ini memang anak Kevin," jawab Amanda datar.Kevin menghela napas panjang."Kenapa, Manda? Kenapa kamu melakukan semua ini?" tanyanya. &nbs

  • PENAKLUK CEO    HOME SWEET HOME

    Hari itu Kiara dan Kevin sudah diizinkan untuk pulang. Kevin masih menggunakan kursi roda karena ia belum bisa berjalan dengan normal kembali. Sementara bayi mereka masih harus berada di rumah sakit karena memang ia lahir sebelum waktunya."Kita beri nama siapa anak kita, Mas?" tanya Kiara saat mereka mengunjungi putra mereka sebelum pulang."Cashel Levriano Utama," jawab Kevin."Nama yang bagus," kata Kiara."Aku berjanji akan memberikan kalian cinta dan kebahagiaan selalu, Sayang," kata Kevin sambil mencium tangan Kiara dengan lembut. Kiara hanya mengangguk, sebenarnya masih ada ganjalan dalam hatinya yaitu Amanda. Tetapi ia tidak ingin merusak moment bahagia mereka. Jadi,Kiara mencoba untuk menahannya. Saat tiba di rumah mereka di sambut oleh Aulia dan Khairani yang memang menunggu di rumah bersama Raisa. Kiara sangat terharu saat melihat rumah yang sudah didekorasi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status