Share

Makin Terasa Aneh

Penulis: Khanna
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-20 20:55:42

11

“Ayo, masuk dulu. Tidak enak dilihat orang, dikira kita lagi berantem,” ujar Ukasya sambil mengulas senyum.

Rindu menghela napas kasar. Lalu, mengikuti langkah lelakinya sambil membawa rantang.

“Sebenarnya, ada apa, sih, Mas? Kenapa Bu Fatimah kasih kita sarapan lagi?”

Setelah masuk rumah dan pintu ditutup, Rindu langsung menagih jawaban.

“Jadi, Bu Fatimah salah satu tukang masak di tempat kerja kita. Aku dengar, kalau pegawainya selalu diberi sarapan begini setiap hari.”

“Ha? Memang ada yang begitu? Lalu, kemarin kan, kamu belum mulai kerja. Kenapa sudah dikasih?” Normal saja Rindu menanyakan sesuatu yang mengganjal hatinya.

Rasa tidak enak hati sebab merasa menjadi beban sedikit luntur, itu pun karena pernyataan dari Ukasya sendiri. Jadi, Rindu bisa menanyakan rasa penasarannya seperti sekarang.

“Aku kan, mendaftarnya malam-malam. Mungkin sudah dapat jatah. Aku juga tidak tahu, sih.”

Rindu bingung mau bertanya apa lagi meski masih banyak yang menjadi tanda tanya di benak
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • PEMBANTU YANG DIPAKSA MENIKAHIKU ITU TERNYATA....   Bertemu Dini

    12“Maaf, permisi,” ujar Rindu sambil menunduk dan melangkahkan kaki.“Heh! Tunggu, dong! Jadi pelayan itu yang sopan! Diajak pelanggan ngomong, malah lancang pergi!”Dini meraih tangan Rindu. Ia mencengkeram sengaja menahan agar saudara satu ayahnya itu tetap berada di dekatnya.“Saya harus kembali bekerja. Tolong lepaskan tangan saya.” Rindu berusaha sopan.Dini tertawa mengejek.“Din, aku sepertinya pernah melihat dia. Tapi, lupa di mana. Kalau kamu kenal, pantas sih, kalau aku sepertinya tahu. Memangnya, dia siapamu, sih, Din? Beneran deh, aku lupa.” Orang yang tadi memanggil Dini untuk melihat makanan yang tersaji di meja, kembali bicara.“Dia ini mantan benalu di rumahku. Ingat kan, kalian?” ujar Dini masih menjegal tangan Rindu.“Mohon maaf, saya harus kerja lagi,” ujar Rindu berusaha menghindari Dini.“Tunggu! Pelayan saja, belagu!” bentak Dini.“Dengerin ya, semuanya! Ini itu, si Rindu. Taulah ya, dia anaknya ayahku yang tidak diinginkan. Makanya, dia jadi pelayan d

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • PEMBANTU YANG DIPAKSA MENIKAHIKU ITU TERNYATA....   Aku Mohon

    13“Apa yang dia katakan semuanya benar, Rindu?” tanya Ukasya agar semua terang.“Bu-bukan begitu. Aku hanya tersandung,” ujar Rindu belum mau mengaku.“Saya akan menunjukkan di mana pengunjung yang tadi melakukannya. Saya bersumpah, sudah melihat dari jauh. Saya hendak mendekat sesudah menyelesaikan tugas, Mbak Rindu malah keburu pergi dan saya menyusul ke sini.”Rindu makin terpojok oleh pengakuan teman kerjanya itu yang begitu tegas.Ukasya menatap penuh selidik. Ada harapan besar yang digambarkan oleh wajahnya agar Rindu mengatakan kejujurannya.“Rindu, tolong katakan yang sejujurnya,” pinta Ukasya.Berat untuk mengakui menimbang tentang dirinya dan Ukasya baru bekerja di tempat itu. Rindu hanya takut mereka dipecat.“Aku mau jujur, tapi tolong, turuti keinginanku, Mas.” Kali ini, Rindu yang meminta dengan serius.“Iya, katakan saja.”Udara diambil dalam-dalam lewat hidung, lalu membuangnya perlahan sebelum mengungkap kebenarannya.“Aku memang disuruh mengguyur minuman

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • PEMBANTU YANG DIPAKSA MENIKAHIKU ITU TERNYATA....   Aku Mencintaimu, Rindu

    14“Kenapa kamu menarikku, Rindu? Aku mau ngomong sama dia!” ujar Ukasya tetap berjalan sebab ditarik Rindu.Namun, terpaksa berhenti dan Rindu melihat mata lelaki itu dengan serius.“Mas, tolonglah, tepati janjimu. Aku tidak mau ada keributan dan membuat kita dipecat, Mas. Kita butuh kerjaan. Terutama aku, Mas. Biar aku tidak merepotkanmu terus.”Ukasya mendesah kasar. Lalu, ia mengingat sesuatu.Benar, sih. Hampir saja aku ngomong yang sebenarnya.“Baiklah, Rindu. Aku menurutimu walau kekesalanku pada Dini masih sangat besar. Suatu saat nanti, aku akan membalas perbuatannya biar dia tahu rasa dan bisa berpikir.”“Iya, Mas. Suatu saat nanti, ya.”Rindu merasa mustahil. Ia hanya mengiyakan agar tidak semakin melebar.“Ayo, kita pulang. Kamu harus mandi dan ganti baju biar tidak lengket,” ajak Ukasya.“Iya, Mas. Kita minta izin dulu sama manajer, ya.”Ukasya berdecap, tetapi menyetujuinya.*** “Sya, kapan Mama bisa ke situ? Atau Rindu kamu bawa ke sini, Sya.”Saat Rindu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • PEMBANTU YANG DIPAKSA MENIKAHIKU ITU TERNYATA....   Apa Benar, Ini Takdirku?

    15“Iya, nanti aku bicarakan sama keluargaku dulu. Lalu, apa kita akan berangkat kerja lagi?”“Iyalah, Mas. Kerja baru seminggu, tadi izin sebentar sama Pak Manajer, masa bolos. Aku mau digaji, Mas.”Ukasya nyengir.“Ya sudah, kamu siap-siap. Aku tunggu di depan.”“Iya, Mas.”Rindu berangsur masuk ke kamar.Kami sudah saling mengungkapkan rasa masing-masing. Kami sama-sama ingin mempertahankan pernikahan ini. Hatiku bahagia dan senyumku sulit aku hentikan. Apakah benar, inilah takdirku dan Mas Uka adalah jodohku?Di dalam kamar, di depan cermin sambil melihat pantulan diri, Rindu berbisik di dalam hati. Tangannya bergerak mengeringkan rambut dengan handuk.“Selama aku bersamanya, aku dijaga dengan baik. Aku bismillah saja, Ya Allah,” ucapnya lirih sambil mengangguk memantapkan hati.*** Setelah Rindu masuk kamar, Ukasya bergegas keluar dan mengingat lagi tentang Hilda yang tadi menelepon. Layar ponsel dibuat terang kembali.“Benar, Mama masih tersambung,” gumam Ukasya sam

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • PEMBANTU YANG DIPAKSA MENIKAHIKU ITU TERNYATA....   Kamu Sudah Milikku

    16Semenjak Rindu diusir dari rumah, Raden sering tiba-tiba memikirkan gadis itu. Selintas, wajahnya terbayang. Namun, Raden coba tepis.“Keputusanku sudah bulat. Rindu sendiri yang membuat keadaan semakin kacau,” gumamnya.Mimpi mendiang istrinya, nyatanya tidak menggoyahkan hatinya yang sudah membatu. Rasa benci telah menguncinya rapat, meski Tuhan telah memberi sinyal-sinyal padanya.“Lebih baik mengurus Dini yang sebentar lagi akan menyusulku kerja di sini. Rindu hanya seorang anak pembawa sial.”*** Setiap pagi, Rindu sudah memaklumi kehadiran Bu Fatimah yang mengantarkan sarapan. Saat ditanya, wanita paruh baya itu mengatakan hal yang sama dengan penjelasan Ukasya.“Mas Uka, aku tambah penasaran sama bos kita. Kapan kira-kira beliau datang ke tempat kerja kita, ya? Aku tanya teman-teman, mereka hanya bilang nggak tau sambil tersenyum aneh menurutku. Bos kita baik banget orangnya, ya? Sarapan saja sampai di antar sama Bu Fatimah,” ujar Rindu ketika mereka duduk di ruangan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • PEMBANTU YANG DIPAKSA MENIKAHIKU ITU TERNYATA....   Biarkan Aku Seperti Ini, Mas

    17“Gimana, Yah? Mereka belum sampai?” tanya Hilda setelah dari kamar mandi.“Belum, Ma. Sabar ... nanti juga datang,” jawab Riko mengetahui istrinya begitu antusias menyambut kedatangan sang mantu.Ya, Ukasya sesegera mungkin membicarakan permintaan Rindu pada kedua orang tuanya. Tentu saja setelah dirinya meyakinkan diri. Ia akan menerima semua yang nantinya akan diputuskan oleh Rindu.Katanya, jodoh tidak akan ke mana walau dipisahkan oleh gunung sekalipun. Ukasya mengawali pertemuan dengan kebohongan, seharusnya bisa menerima segala konsekuensi yang didapat.“Dia pakai gelang almarhum Ningrum tidak ya, Yah?”“Lihat saja nanti, Ma. Mungkin dipakai karena barang itu adalah peninggalan berharga dari mamanya yang telah meninggal. Merasa bersama kalau sedang dipakai.”“Iya, mudah-mudahan begitu, ya, Yah.”“Iya, Ma.”***Tak dimungkiri, di atas motor, Rindu jantungnya berdebar. Meski dirinya mengatakan telah siap, kalau hal itu terjadi, tetap merasa ketegangan merayapi hatinya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • PEMBANTU YANG DIPAKSA MENIKAHIKU ITU TERNYATA....   Dibohongi?

    “Kita turun dulu ya, Sayang,” ujar Ukasya lagi, tak menjawab pertanyaan Rindu padahal rasa penasarannya sudah di ubun-ubun.Rindu merasa gelisah karena kebimbangan yang diembannya. Namun, ia tak punya pilihan lain. Ia turun dari motor sesuai kemauan Ukasya.Raut wajah lelaki itu juga tidak bisa dikatakan tenang. Walau coba ditutupi, guratan kecemasan tersirat di sana.“Mas, sumpah, aku bingung banget. Katamu, rumah keluargamu tidak lebih bagus dari rumah orang tuaku. Kenapa sekarang di hadapanku ada rumah semegah ini? Sebenarnya, rumah siapa ini, Mas?”“Kita masuk dulu. Kamu akan tahu semuanya setelah kita masuk, Sayang.”“Ha? Gimana sih, maksudnya, Mas?”“Yuk, kita masuk. Biar kamu bisa tahu jawabannya,” ajak Ukasya.Rindu membuang napas. Sampai detik ini, jawaban yang dimau belum juga didapat. Ia mengikuti Ukasya yang berjalan membimbingnya.Apa Mas Uka aslinya orang kaya banget begini? Tapi, kok bisa? Kok, mau menikah sama aku? Kenapa kalau sudah kaya, dia jadi pembantu di rumahku?

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • PEMBANTU YANG DIPAKSA MENIKAHIKU ITU TERNYATA....   Cerita Masa Lalu

    “Jadi, Rindu, mamamu dulu adalah sahabat Mama. Sejak sekolah SD sampai SMA kami bersama. Gelang yang kamu pakai adalah gelang pemberian Mama,” ujar Hilda. Ia beralih pada tas kecil yang sejak tadi ada di dekatnya.“Ini, gelang yang sama dengan gelang yang kamu pakai. Mama masih menyimpannya sebagai kenangan yang sangat berharga.”Air mata menitik. Hilda mengatur napas dan menghapus bulir kristal itu.Rindu belum menanggapi. Ia mengambil gelang yang diperlihatkan oleh Hilda. Pandangannya menelisik setiap sudutnya. Membandingkan dengan gelang yang dipakai.“Mama membeli gelang yang sama. Alhamdulillah, Mama lahir dari keluarga berada. Demi persahabatan kami, Mama sengaja membeli gelang emas itu. Kami berpisah karena Mama harus kuliah di luar negeri. Mamamu juga sibuk dengan kuliahnya, bahkan bekerja. Mama juga menikah lebih awal dan mengundang mamamu, tapi dia tidak bisa datang. Komunikasi kami semakin sulit, mamamu menikah saja, Mama tidak tahu. Sampai kabar kepergiannya terdengar di t

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20

Bab terbaru

  • PEMBANTU YANG DIPAKSA MENIKAHIKU ITU TERNYATA....   Menemui Ayah

    “Buat apa mereka datang ke sini?” gumam Dewi ketika melihat dari jendela kedatangan mobil yang di dalamnya adalah Rindu dan keluarga besannya.Rasa gelisah merongrong di dalam hati. Dugaannya salah. Mereka ternyata masih akan menginjakkan kaki di rumahnya. Apalagi keluarga besannya adalah atasan dan pemilik tempat kerjanya Raden. Makin panas dingin yang dirasakan oleh wanita itu.Bel rumah berbunyi. Pembantu membukakan dan menyuruh para tamu itu untuk duduk sedangkan dirinya memanggil sang empunya rumah.Dewi mengatur perasaan yang tidak menentu di dalam dadanya. Ia berharap, keberuntungan selalu menyertai hidupnya agar tidak menjadi bumerang untuk dirinya sendiri atas semua yang sudah dilakukan.“Ayo, Ma. Kita temui mereka. Mungkin saja, Rindu akan mengemis untuk dimaafkan di depan kita semua,” ujar Raden dengan angkuhnya.Sang istri manggut-manggut seraya berekspresi canggung, tetapi mencoba untuk biasa saja.“Akhirnya, kamu datang juga, Rindu,” ujar Raden tidak bisa menahan diri ke

  • PEMBANTU YANG DIPAKSA MENIKAHIKU ITU TERNYATA....   Anak Durhaka

    “Apa anak itu tidak akan menemuiku? Anak durhaka!”Raden diperbolehkan pulang ke rumah setelah kondisinya membaik. Begitu pula dengan Dewi dan Dini, meski Dini masih harus memakai kursi roda.Sesuai rencana, Dewi sengaja menutupi semua kebaikan yang sudah Rindu lakukan. Tentang donor darah pun, ia berhasil merahasiakannya dari Raden. Ia bercerita kalau pendonor itu bukan dari keluarga sendiri. Raden pun percaya.“Sudahlah, Yah. Jangan memikirkan sesuatu yang tidak penting. Nyatanya memang Rindu anak yang durhaka. Sejak kita dirawat di rumah sakit, mana ada anak itu menjenguk kita, Yah. Boro-boro mengkhawatirkanmu yang lagi kritis butuh darah, padahal golongan darahnya sama denganmu, Yah.”Dewi terus saja meniupkan kebencian yang membuat Raden makin murka pada Rindu.Raden berdecap kesal. Dalam lubuk hatinya, masih ada keinginan agar Rindu yang masih darah dagingnya menjenguk dan menanyakan keadaannya. Apalagi kecelakaan itu terjadi setelah dirinya pulang dari pernikahannya Rindu. Buka

  • PEMBANTU YANG DIPAKSA MENIKAHIKU ITU TERNYATA....   Ayo, Pulang

    Setelah mencari ruangan tempat Raden dirawat dan diizinkan untuk masuk, Rindu terdiam melihat sang ayah yang berbaring tak berdaya di atas ranjang pesakitan.Kenangan di masa lalu yang isinya hanya rasa sakit kembali memutar secara otomatis di kepala.“Walau semua kenangan yang aku ingat hanya tentang keburukan Ayah, aku datang ke sini untuk membantumu, Yah. Aku tidak ingin menjadi Ayah versi yang lain karena apa yang Ayah lakukan benar-benar terasa sakit. Aku juga tidak ingin mengecewakan Ibu di atas sana kalau aku tidak mau membantu Ayah. Aku tidak ingin menjadi anak durhaka di mata Ibu, Yah. Meski setelah aku mendonorkan darahku, mungkin aku tidak akan menjenguk Ayah lagi. Kalau Ayah sadar, entah apa yang akan Ayah lakukan. Aku hanya tidak ingin merasakan sakit hati lagi.”Bulir kristal pada akhirnya membasahi pipi. Rindu menghapusnya. Lalu, mengatur napasnya agar perasaan yang bergejolak bisa mereda.Rindu yang seorang diri masuk ke ruangan itu, berbalik badan dan keluar dari sana

  • PEMBANTU YANG DIPAKSA MENIKAHIKU ITU TERNYATA....   Gejolak Demi Gejolak

    “Andai kita tidak pergi ke nikahannya Rindu, kecelakaan ini tidak akan terjadi kan, Ma?” Sambil terisak, Dini bicara dengan lirih, tetapi penuh amarah.Ibu dan anak itu sama-sama memikirkan satu orang yang sama. Satu orang yang selama ini sebagai sumber masalah dalam hidupnya yang tak pernah berkesudahan.“Aku pikir, Rindu yang sudah menjauh, sudah tidak akan mengusik hidupku. Tapi, sekarang malah begini, Ma! Kakiku terluka cukup parah dan entah ke depannya akan bisa sembuh seperti sedia kala atau tidak. Semua gara-gara Rindu kan, Ma?”Kepedihan itu nyatanya makin membutakan mata hati dari seorang Dini. Amarah pada Rindu makin menjadi-jadi. Hal buruk yang seandainya menimpanya di masa depan, harus menyalahkan Rindu. Ya, hanya wanita itu yang pantas disalahkan, bahkan dikutuk agar hidupnya lebih sengsara darinya.“Kalau sampai kakiku tidak bisa seperti dulu, aku mengutuk Rindu agar dia lebih menderita ketimbang aku, Ma! Aku tidak ingin dia bahagia, Ma!”Dini makin tersedu. Pikiran buru

  • PEMBANTU YANG DIPAKSA MENIKAHIKU ITU TERNYATA....   Rindu Sialan

    “Sayang, kamu yakin? Kalau tidak bisa, tidak usah dipaksakan, ya,” ujar Ukasya lumayan terkejut dengan ucapan tiba-tiba yang dilontarkan oleh Rindu.Beberapa menit yang lalu, Rindu menolak dengan keras bahkan sampai meluapkan emosi dan rasa sakit hati yang mengendap di dalam relung hati.“Iya, Mas. Aku mau melakukannya,” jawab Rindu.Hilda melihat sang menantu sambil tersenyum haru. Nasihatnya ternyata dipikirkan dengan begitu matang dan bijaksana hingga akhirnya keputusan akhir yang membuat kebahagiaan didengar dari lisan wanita itu.“Aku tanya sekali lagi, kamu yakin, Sayang?” Ukasya hanya menegaskan tindakan sang istri bukan karena terpaksa hingga membuatnya makin tersiksa. Begitu cintanya Ukasya pada Rindu.Rindu menganggukkan kepala beberapa kali. Di dalam hati masih ada sedikit keraguan yang mendesir lembut. Namun, nasihat Hilda juga terngiang di pikiran. Nasihat baik yang mungkin saja akan terkabul kalau Rindu sedikit menurunkan egonya meski rasa sakit itu masih membekas.“Iya,

  • PEMBANTU YANG DIPAKSA MENIKAHIKU ITU TERNYATA....   Luka di Hati

    Rindu membeku seketika. Antara percaya dan tidak. Namun, degupan di dalam dadanya kian terpacu. Meski tidak ada kenangan baik bersama Raden, wajah ayahnya itu terbayang di dalam kepala.“Rindu, Mama mohon, donorkan darahmu, ya? Bagaimanapun, Pak Raden adalah ayah kandungmu, Rindu. Mama khawatir terjadi hal yang lebih buruk kalau sampai kamu terlalu lama datang ke rumah sakit.” Hilda mengiba.Riko merangkul pundak istrinya sebagai isyarat untuk memberikan ruang terlebih dulu kepada Rindu. Ya, hanya Rindu yang bisa merasakan luka batinnya selama ini.Ukasya menyadari wajah Rindu memucat. Dengan sigap, ia merengkuh pundak wanita itu agar bisa tetap berdiri dengan tegap.“Mama hanya bercanda, kan?” ucap Rindu dengan lirih. Kepedihan dan kegundahan menerobos masuk ke ruangan-ruangan di dalam hati.Hilda menggeleng sambil menunjukkan wajah sedih.“Tapi, aku hanya anak pembawa sial, Ma. Ayahku selalu ngomong begitu. Aku anak terkutuk yang bisanya bikin masalah, bahkan membuat ibuku sendiri m

  • PEMBANTU YANG DIPAKSA MENIKAHIKU ITU TERNYATA....   Kabar Mengejutkan

    “Bagaiamana, Bu? Kami harus segera mendapatkannya agar Pak Raden bisa melewati masa kritis sesegera mungkin.”Beberapa waktu, Dewi hanya diam. Ia punya solusi, tetapi kemarahan pada Rindu yang membuatnya berpikir dua kali.Tapi, kalau aku tidak memberikan informasi yang aku tahu, Mas Raden bisa dalam bahaya. Aku tidak ingin hidupku semakin tak karuan.Dewi menghela napas pelan. Kenyataan yang terjadi bertolak belakang dengan keinginan yang besar di dalam hati. Demi Raden, Dewi harus menepis kebencian dan rasa gengsi yang besar pada Rindu. Ia harus meminta tolong pada anak tirinya itu.“Ada salah satu keluarga yang punya golongan darah yang sama dengan Mas Raden. Dalam HP-nya Mas Raden ada kontak bernama Rindu. Silakan hubungi dia,” ujar Dewi pada akhirnya karena tidak mau suaminya kenapa-kenapa.“Kami sudah mencoba menghubunginya, tapi tidak ada jawaban. Apakah ada nomor lain yang bisa memberikan informasi penting ini kepada Saudari Rindu, Bu?”Kesal tentu dirasakan oleh Dewi. Ia seng

  • PEMBANTU YANG DIPAKSA MENIKAHIKU ITU TERNYATA....   Malam Pertama

    Jantungku pengen meledak rasanya. Tapi, keputusanku sudah bulat. Aku ingin jadi istri yang baik buat Mas Ukasya.Dalam hati, Rindu coba meyakinkan diri dengan apa yang sudah menjadi keputusannya. Ia memfokuskan lagi kedua matanya untuk melihat suaminya yang makin mendekatinya sambil tersenyum.Walau deg-degan banget, aku harus bisa jadi suami yang bisa mengayomi istri. Aku harus memahami keinginan Rindu meski dia tidak mengatakan apa pun.Sama juga dengan Rindu, Ukasya yang baru pertama kali berurusan dengan masalah ranjang begini harus menguatkan hati agar lebih berani bertindak.Ukasya duduk di dekat Rindu. Kedua mata mereka saling beradu. Namun, Rindu yang merasa malu, sesekali tertunduk.“Sayang, aku tidak mau memaksamu,” ujar Ukasya seraya mengusap punggung tangan Rindu.Sorot mata yang tertunduk, kembali melihat Ukasya meski tampak malu-malu.Kepala menggeleng.“Aku tidak merasa dipaksa, Mas. Aku hanya ingin menunaikan tugasku sebagai istri yang baik untukmu. Bolehkan aku melaku

  • PEMBANTU YANG DIPAKSA MENIKAHIKU ITU TERNYATA....   Sah

    “Apa kabar, Om? Eh, Ayah maksudku,” sapa Ukasya seraya mengulas senyuman manis.“Ba-baik,” jawab Raden sangat kaku dan berusaha membalas senyuman.“Anda pasti kaget dengan situasi saat ini. Yang jelas, namaku yang sebenarnya adalah Ukasya Adanu anak dari Ayah Riko yang merupakan CEO di tempat kerja Anda. Identitas waktu itu, bukan identitas asliku. Jadi, mohon doa restunya untuk pernikahan kali ini.”Raden yang tidak bisa banyak bicara hanya mengangguk. Ia memikirkan segalanya. Meski merasa ditipu, ia tak mungkin menggagalkan penikahan ini atau membawa pergi Rindu yang sudah diusir. Ia tak mau pula dipecat dari pekerjaannya yang sudah mapan serta nyaman kalau berulah.“Terima kasih untuk restunya, Yah,” ujar Ukasya lagi.“Iya. Sama-sama.”Para tamu undangan tentu berbisik. Seharusnya, wali nikah sudah siap bersama keluarga mempelai. Tidak malah menjadi tamu undangan. Namun, mereka tidak bisa mengutarakannya pula secara lantang mengingat yang punya hajat adalah atasan mereka. Semua yan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status