Share

bab 74. Tertangkap

Bu, maafin Lina,” rintihnya dalam kamar yang dulu ia tinggali bersama ibunya.

Kenangan demi kenengan saat bersama dengan Ibunya berkelebat begitu saja di benaknya.

Sebentar lagi ia akan dipisahkan dengan waktu yang belum ditentukan.

Ia merenung dalam kamar, ingin makan pun, nafsunya sudah hilang entah kemana. Berulangkali ia mengatur napasnya yang serasa sesak.

“Sudah siap?“ tanya Devi menghampiri Lina.

Lina mengangguk dan melangkah pelan meninggalkan kamar.

Sudut netranya memanas. Sebentar lagi ia akan menjadi anak durhaka bagi ibunya. Ia sendiri yang telah menjebloskan ibunya juga Tommy yang berjuang mati-matian untuknya.

“Sudah makan? tanya Devi menyentakkan lamunannya. Lina pun hanya mengangguk dan mereka berjalan keluar.

.

Venny dan Rendi sudah menunggu di kursi tamu. Hari ini adalah hari yang besar untuk mereka. Satu dengan lainnya sama-sama merasakan rasa tegang dalam dada.

Pak Ujang pun sesekali melirik ke dalam rumah dengan rasa gelisah. Ditambah ia juga pernah ikut mencul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status