Share

024

Penulis: Novisi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sudah beberapa menit perjalanan kereta api, tidak ada yang bersuara di antara pasangan suami istri itu. Batari melempar pandangan lurus menembus kaca jendela transparan.

Xabier menyibukkan dirinya dengan mengecek ponselnya bolak-balik. Dia pun tidak berminat untuk mengeluarkan suara.

Setelah separuh perjalanan dilalui, tidak disangka-sangka kepala Batari rebah ke bahu Xabier. Pria itu terkejut, lantas bergerak. Namun, Batari malah mencari kenyamanan, ia makin mendekatkan tubuhnya pada Xabier dengan mata tertutup.

Xabier diam tidak bergerak, mendadak diselimuti ketegangan.

"Tari," bisiknya sembari melirik ke kanan dan kiri. Pria tampan itu bukanlah tipe orang yang nyaman dekat secara fisik dengan perempuan di wilayah publik.

Tari yang lelah hanya diam dalam tidurnya. Nafas teratur menandakan dirinya cukup lelah setelah bekerja seharian.

Xabier menghela nafas dalam. Ia sampai pada pemikiran, bagaimana bila Batari hanya pulang sendiri ke rumah? Perempuan itu berpotensi menjadi korban ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   025

    Batari tahu dirinya hanyalah seorang karyawan sang suami. Namun, ia tidak ingin mendapat ketidakadilan. Dia merasa Xabier memperalatnya dengan sengaja meminta uangnya untuk membayar taksi.Perempuan itu memutuskan bekerja sampai malam agar dari restoran tempatnya bekerja bisa mendapat penghasilan lebih yang akan digunakannya kelak untuk dirinya sendiri dan anaknya. Walaupun dirinya belum mendapat restu, tetapi dengan kegigihannya ia percaya izin akan keluar melalui Sekarita atau Danang Pati. Wajah Batari memerah dengan pelototan tajam pada Xabier. Pria itu merasa uang seratus ribu tidak layak dijadikan alasan untuk memarahinya.Pria itu berdiri berkacak pinggang. "Kamu lupa saya bos di tempat kerja? Semua uang yang kamu peroleh dari restoran saya, bukan?" ucapnya, kepalanya sedikit meninggi. Ia balas menantang perempuan hamil itu."Jangan hanya karena uang seratus ribu, kamu merendahkan aku," sambung Xabier menunjuk dirinya sendiri.Batari tidak menyangka mendapat perkataan tajam dar

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   026

    Pasangan suami istri itu tiba di restoran cabang tempat Batari bekerja menggunakan kereta api dan taksi. Suaminya keberatan bila berdesakan di angkutan umum. Jangan ditanya siapa yang membayar, Batarilah orangnya. Xabier berjanji akan mengganti ongkos yang telah dikeluarkan Batari. Mendengar itu, tentu saja Batari sangat senang. Ia bisa menumpang pada bosnya untuk pergi ke kantor menggunakan taksi yang nyaman.Seperti prediksi Batari, dirinya hadir terlambat di restoran. Segera saja dia menuju ruang ganti karyawan perempuan meninggalkan Xabier yang disambut para karyawan.Pelanggan pagi itu masih sedikit sehingga karyawan lain bisa menyambut bos besar mereka. Sedikit menyudut Xabier dikelilingi oleh karyawannya. Pria itu berubah menjadi dingin saat menghadapi karyawannya, tanpa senyum.Dua orang karyawan perempuan bahkan berani memberi senyum menggoda pada bos mereka itu."Saya berkunjung sekalian untuk memberitahukan rencana perubahan interior restoran, akan dilakukan secara bergili

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   027

    Xabier meninggalkan restoran cabang menuju pusat. Mobilnya telah terparkir di tempat yang dikhususkan untuknya."Xabi, kamu baru datang? Panggilan dan pesanku tidak kamu balas," sambut Serafina begitu melihat Xabier masuk ruangannya.Batari menyusul di belakang. Perempuan itu diminta untuk ikut ke restoran pusat. Xabier memutuskan untuk memindahkan Batari ke pusat, dia tidak mau kesalahan tindakan berujung tercoreng nama baik dirinya maupun restoran. Sempat ada penolakan dari perempuan yang mengandung anaknya itu, Batari telah nyaman bekerja di restoran cabang. Xabier dengan otak pintarnya menawarkan gaji lebih besar bila ia bekerja di restoran pusat.Keinginan para karyawan Restoran Pohon Rindang adalah bisa bekerja menembus restoran pusat dengan gaji yang lebih tinggi.Serafina menatap jijik dan sinis pada Batari yang masih mengenakan pakaian pelayan restoran. Perempuan itu tahu itu istrinya Xabier, tetapi ia pura-pura tidak mengenal siapa dia."Xabi, aku lama menunggu kamu di sini

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   028

    Tubuh Batari ditangkap cepat oleh Xabier, perempuan itu lunglai ke lantai dengan wajah pucat."Tari...," panggil Xabier berkali-kali sambil menepuk-nepuk pipinya pelan.Batari tidak sadarkan diri. Dengan kesusahan, Xabier memgambil ponselnya lalu melakukan panggilan pada Domarita."Domarita, kamu dan Arjuna ke mari segera!," perintahnya.Saat masuk ke ruangan Xabier, Domarita dan Arjuna terkejut mendapati Batari tengah dibopong oleh Xabier."Arjuna, kendarai mobil saya ke rumah sakit. Domarita, buka jalan saya menuju mobil," perintah Xabier pada pekerjanya.Arjuna dan Domarita gegas melaksanakan tugasnya. Arjuna melesat mengambil kunci mobil di meja kerja Xabier lalu keluar menyiapkan mobil.Domarita membuka pintu dan meminta diberi jalan pada pengunjung untuk tiba di mobil. Ia disuruh untuk ikut ke rumah sakit. Dengan kecepatan sedang, Arjuna berhasil membawa bos dan istrinya ke tempat yang dituju.Setelah malalui pemeriksaan di instalasi gawat darurat, Batari dianjurkan untuk rawat

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   029

    Xabier tidak meninggalkan rumah sakit hingga sore kunjungan dokter tiba. Ia keluar hanya untuk ke kantin rumah sakit untuk mengisi perutnya."Selamat sore Bapak, Ibu," sapa seorang dokter didampingi beberapa perawat. "Tekanan darah ibu Batari rendah, ibu mengalami dehidrasi. Ini hal yang sebenarnya wajar terjadi pada ibu hamil. Namun, jangan sampai keterusan karena berdampak pada bayi di dalam kandungan," jelasnya. "Kebutuhan cairan ibu hamil yang direkomendasikan itu berkisar 8 hingga 12 gelas tiap harinya. Sebab ibu berbagi dengan janin. Jangan sampai terjadi masalah pada perkembangan janin. Saya harap ini bisa menjadi perhatian Bapak dan Ibu," nasihat dokter kandungan menatap Batari dan Xabier bergantian."Hal lain, harap dijaga suasana pikiran dan hati Ibu, jangan sampai terlalu stres dan lelah," sambung dokter.Xabier mengangguk mendengar apa yang disampaikan oleh dokter kandungan. Ia juga senang sebab bila keadaan membaik, Batari besok diperkenankan keluar dari rumah sakit.Dok

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   030

    Pagi tadi asisten rumah tangga di rumah klasik mengantarkan beberapa pakaian Batari ke rumah sakit. Darinya Batari juga tahu bahwa pakaian serta barang lain miliknya telah diantar ke hunian barunya yang berlokasi di tengah kota.Xabier tadi pagi tidak menemani Batari, pria itu ada jadwal pemotretan. Sedari subuh pria itu telah meninggalkan rumah sakit."Hidupku mengapa menjadi seperti ini?" keluh Batari sembari menikmati cemilan sehatnya. Ia mengusap perutnya yang mulai sedikit membesar."Maafkan Ibu ya, Nak. Kadang Ibu masih egois memutuskan sesuatu. Ibu janji untuk menjaga dan mempertahankan kamu, walaupun Bapak kamu ...." Ucapan Batari tersendat. Ia tidak mampu melanjutkan perkataannya.Ia tahu bagaimana rasanya tidak mendapat kasih sayang kedua orang tua. Sekalipun demikian, ia masih memiliki bude yang baik, bersedia merawatnya hingga dewasa.Batari mengulas senyum. Ia akan berjuang untuk memilih jalan bahagia bagi diri dan anaknya dalam pernikahan yang tidak jelas arah tujuan.Se

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   031

    Xabier dan Batari tiba di sebuah rumah di tengah kota Surabaya. Desain klasik juga mendominasi rumah milik Xabier itu. Batari menyadari bahwa suaminya itu menyukai corak tradisional Indonesia.Ornamen geometris di dinding rumah membentuk suasana tenang dan damai, agak berkebalikan dengan apa yang dialaminya bila berkomunikasi dengan Xabier. Beberapa lukisan yang dipajang di dinding juga menampakkan kalau Xabier sangat menyenangi aroma pedesaan yang tradisional. Pantas saja Pak Xabier tidak begitu canggung dibawa ke desa, pikir Batari sembari mengangguk-anggukkan kepalanya. "Kamu tinggal di sini, jangan ambil kamar belakang. Itu khusus untuk asisten rumah tangga," ujar Xabier, ia menaruh 2 tas Batari tepat di depan pintu sebuah kamar."Bapak tidak tinggal di sini, 'kan?" tanya Batari menoleh ke arah suaminya. Ia berharap Xabier mengiyakan pertanyaannya."Terserah padaku, kamu tidak perlu mengatur aku tinggal di mana," sahut Xabier melempar ekspresi sewot. "Istirahatlah, nanti malam s

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   032

    Xabier dan Batari tiba di sebuah hotel berbintang milik keluarga Djadikusumo. Mereka diarahkan menuju restoran tempat pertemuan malam ini.Melihat kemewahan sekitarnya, Batari melirik pakaiannya yang apa adanyam mendadak, rasa rendah diri menyerangnya. Ingin sekali rasanya ia membalik tubuh lalu kembali ke rumah. Ini bukan tempatnya. Xabier begitu tampan dan berkelas dengan pakaian semi jasnya. Perasaan tidak pantas merusak suasana hatinya. Perlahan Batari memelankan langkahnya, Xabier beberapa langkah semakin jauh darinya.Batari benar-benar memutar tubuhnya, ia lebih baik pulang saja dan meninggalkan Xabier sendiri. Apa keperluan Xabier, biarlah bosnya itu sendiri yang menghadapi. Untuk perjanjian tertulis mereka, bisa kapan-kapan saja dibahas."Pak, minta tolong carikan saya taksi," pinta Batari kepada pegawai hotel begitu sampai di pintu besar keluar masuk pengunjung."Baik Ibu, saya akan menghubungi taksi terlebih dahulu. Mohon menunggu," respon pegawai hotel dengan ramah.Batari

Bab terbaru

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   S2 081 - Pesta Pernikahan [SELESAI]

    Kesehatan Ayasya membaik, suhu tubuh telah kembali normal dan muntah tidak lagi menghantui keseharian di rumah sakit. "Moga tidak sakit lagi menjelang pernikahan nanti," ucap Ayasya berjalan menuju lobi rumah sakit.Hari ini, Ayasya diizinkan pulang ke rumah oleh pihak rumah sakit. Betapa senang Ayasya karena ia pun merasa jauh lebih sehat dibanding beberapa hari lalu.Ayasya dijemput oleh Xaba, sementara itu keluarga Santos yang lain memiliki kesibukan sendiri.Xaba sengaja menggunakan jasa pengemudi agar dirinya bisa duduk berdekatan dengan Ayasya di bangku penumpang belakang."Ayas, aku mau bertanya."Ayasya yang duduk menyender ke lengan Xaba menegakkan tubuh lalu menoleh pada Xaba. Kendaraan melaju menuju kediaman Santos."Apa, Mas?" tanyanya."Kamu keturunan dari Dewandaru apakah kamu mau mengurus hak sebagai ahli waris?" tanya Xaba yang sejurus kemudian dihadiahi pelototan dari Ayasya. "Eh, bukan maksud aku macam-macam, tidak seperti pikiran kamu, ya. Hanya bertanya, bila kam

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   S2 080 - Ungkap Kebenaran

    Elang masuk begitu saja ruang rawat Ayasya bermodalkan pesan alamat dan nama ruang rawat inap yang dikirim oleh Ayasya. "Kamu tidak apa-apa?" tanya Elang di saat Ayasya tengah berbaring di ranjang pasien. Raut sendu memancarkan kecemasan dari Elang.Sontak Ayasya bangkit menyender dengan mata membelalak sejenak lalu normal kembali."Tidak."Elang mendekat hingga membuat gerakan bergeser ke sudut pada Ayasya."Stop di sana, Elang! Katakan cepat soal papa saya," tuntut Ayasya yang sebenarnya masih memerlukan istirahat. Dengan sisa keberanian, ia memberi tahu lokasi rumah sakit tempatnya dirawat dengan tujuan mengetahui kisah lama orang tuanya."Apa kita bisa bicara baik-baik, Ayas, tanpa ada nada suara yang tinggi?"Elang berjalan bertambah dekat ke arah Ayasya. Tangan Ayasya terkepal di balik selimut rumah sakit. Baginya, Elang terlalu mengulur waktu. "Sebagian sudah saya ceritakan pada kamu. Kamu adalah putri dari Sri dan seorang pengusaha bernama Dewandaru. Anak di luar pernikahan

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   S2 079 - Infeksi Virus

    Elang sengaja bepergian ke Surabaya untuk menemui Ayasya. Sepanjang penerbangan, tidak luntur senyum di balik masker yang dikenakan.Beralasan akan mengunjungi makam orang tua dan lembaga pendidikan swasta yang dimiliki keluarga Dewandaru, langkah Elang menjejak ke Surabaya kembali.Bayangan Ayasya begitu lekat dalam pikiran Elang. Perempuan manis yang menarik hati sejak zaman mereka menimba ilmu di kampus milik keluarga Dewandaru.Lain hal dengan Ayasya yang gelisah pagi ini, suhu tubuhnya meningkat."40 derajat. Bagaimana perasaan kamu?" tanya Xinta yang duduk di samping ranjang. Ia seorang dokter yang mengetahui cara menurunkan demam, tetapi butuh pengujian lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada penyakit tersembunyi di balik demam.Di situ berdiri pula Xaba dan Batari yang khawatir terhadap kondisi Ayasya. Xinta meminta mereka semua memakai masker selama berada di dekat Ayasya. "Pusing, sakit otot, dingin," jawab Ayasya sambil menggigil dan terbatuk-batuk serta hidung pun sampai

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   S2 078 - Gangguan

    "Pak, lagi-lagi kita dikirim surat kaleng. Kali ini sarung tangan bayi dan foto lama Sri. Buat apa itu semua, Pak? Apa hubungan ke kita?"Sewaktu Batari dan Xabier berdiskusi di ruang keluarga, tanpa sengaja Ayasya menguping pembicaraan. Tadinya, hanya sekedar lewat menuju dapur.Namun, suara riuh menjelang tengah malam menarik Ayasya untuk mengetahui apa yang dibicarakan. "Sulit untuk dimengerti maksud pengirim. Mau dilaporkan ke pihak berwajib, tapi kali ini tidak ada ancaman di isi suratnya."Menggigit bibir sendiri, Ayasya gelisah berdiri di ujung dinding. Tidak ingin ketahuan, buru-buru Ayasya meninggalkan tempat menuju ke kamar pribadinya. "Apa maunya Elang? Sampai nekat. Jahat sekali," ujar Ayasya sambil duduk di ujung ranjang. Keesokan pagi, Ayasya sengaja bangun pagi lalu jalan-jalan ke halaman besar kediaman Santos. Rasa penasaran membuatnya singgah ke pos jaga. "Olahraga, Bu?" sapa seorang penjaga."Ya, Pak."Demi apa Ayasya menjadi pribadi berbeda hari ini. Biarlah pik

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   S2 077 - Kembali ke Surabaya

    Mengingat hingga malam Xaba akan syuting, terlintas niat Ayasya untuk menemui Elang ke restoran, menagih nama siapa ayah kandungnya.Menimbang Xaba akan keberatan bila ia mengutarakan niat bertemu Elang, Ayasya masih menyimpan rahasia sendiri rapat-rapat. "Awww."Tangan Ayasya berdarah teriris pisau. Ia gegas membersihkan jari telunjuk kiri ke wastafel."Kamu kenapa?"Mendengar suara asing dari dapur, Xaba lantas beranjak dari kamar."Kurang hati-hati mengiris sayur, Mas."Tidak seperti biasa menurut Xaba."Melamun? Lamunin apa, sih?"Xaba mencolek dagu Ayasya, mencoba menghibur tunangannya."Gak ada, Mas. Hanya kurang fokus saja."Ayasya menuju kotak P3K, mengambil cairan antiseptik lalu membalut dengan plester luka."Sudah beres," ucap Ayasya. Xaba memerhatikan Ayasya dengan seksama."Jangan pikirkan hal lain sewaktu memegang pisau, harus konsentrasi, bila tidak, bisa melukai diri sendiri."Ayasya menghela napas lalu mengangguk menyetujui perkataan Xaba. Pesan Elang sangat memenga

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   S2 076 - Pesan Kurang Adab

    "Pak, lengan saya ini sakit lagi," rungut Batari seraya menunjukkan pada Xabier yang telah siap beristirahat malam hari.Sejak pemberitaan tentang Wisang, Batari didiamkan oleh Xabier. Merasa ada yang kurang.Xabier bangkit dari rebahnya. "Sakit kenapa?" tanyanya dengan paras khawatir. Wajah Batari meringis menunjukkan kalau sakitnya benar-benar mengganggu."Perbannya tidak apa-apa. Di dalam sakit sekali, 'kah?" tanya Xabier sambil mengelus pelan luka Batari.Batari mengangguk sambil mengintip dari sudut mata bagaimana ekspresi suaminya. Ia tertawa samar, Xabier masih cemas bila dirinya kenapa-napa."Kamu jangan dulu urusan dapur sampai sembuh total, Bu." Xabier malah menggerutu. "Mau ke rumah sakit buat periksa?"Batari menggeleng, menolak ide Xabier. "Ini tadi karena Bapak tepis tangan saya waktu nonton, jadi agak sakit," rengek Batari. "Iya, 'kah? kekencengan aku awasin tangan kamu, ya."Batari mengangguk lagi membenarkan perkataan Xabier. "Maaf, ya. Aku kalau menyangkut 'orang

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   S2 075 - Candle Light Dinner

    Restoran mewah yang dipesan oleh Xaba memikat hati Ayasya. Ini pengalaman baru lagi buatnya, masuk ke restoran yang mengusung interior elegan.Ruang makan menampilkan replika akar pohon yang menggantung di udara. Ada pula pepohonan di sekitar mereka.Dari ketinggian saat ini, mereka bisa melihat keluar pemandangan indah gemerlap lampu kota Jakarta. Sungguh menakjubkan bagi Ayasya."Kamu cantik."Ayasya terfokus pada arsitektur restoran, lain hal dengan Xaba yang sedari tadi menatap paras Ayasya yang ceria seolah-olah itulah pemandangan menarik dibanding yang lain.Ayasya tersipu malu, temaram lampu ruangan menyembunyikan bagaimana merona pipinya kini. Dipuji Xaba menjadi kesukaan bagi dirinya sendiri."Mas juga sangat tampan." Lagi-lagi Ayasya malu melontarkan pujian hingga ia tertunduk tidak mampu menatap manik pria yang sebentar lagi akan menjadi kekasihnya."Aku harap kamu suka tempat ini."Ayssya menyapu pandangan ke sekeliling ruangan. Hanya ada mereka berdua saat ini serta bebera

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   S2 074 - Rahasia Lama

    Menemani Xaba bekerja ke Jakarta menjadi momen indah untuk Ayasya. Suasana berbeda ia rasakan."Mas, untuk berlian pesanan Mas itu, biar saya saja yang ambil ke tokonya, ya," tawar Ayasya malam hari seusai makan malam di unit Xaba. Xaba memberi perhatian, menaruh ponselnya di meja.Selagi Xaba mencerna tawaran itu. Ayasya kembali melanjutkan. "Kita tidak lama di Jakarta, sementara Mas masih harus bekerja. Biar saya saja," lanjut Ayasya."Setelah itu, tidak kemana-mana lagi, 'kan?""Tidak. Langsung pulang.""Ada pengawalan buat kamu seperti biasa, ya. Bila ada keperluan atau hal mencurigakan kamu bisa meminta bantuan mereka."Ayasya memasuki sebuah toko berlian. Pada hari-hari sebelumnya, Xaba menunjukkan sebuah berlian yang bakal dipakai calon istrinya di pernikahan mereka.Bantahan Ayasya untuk tidak menghabiskan uang membeli perhiasan mahal tidak didengar oleh Xaba."Berlian juga bentuk investasi, Ayas. Kamu akan terlihat cantik di pesta nanti," ucap Xaba kala itu."Berarti saat in

  • PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS   S2 073 - Tertangkap

    Batari diharuskan untuk rawat inap lantaran ada luka terbuka di bagian lengan dan bahu akibat pecahan kaca mobil mengenai dirinya."Malam ini saya saja yang menjaga Ibu, Pak, Mas," tawar Ayasya. Akhirnya, Xaba meminta Ayasya datang ke rumah sakit.Xaba dan Xabier saling pandang."Bapak saja, tidak masalah.""Ayas benar, Pa. Keadaan Papa kena benturan juga akan sulit mengurus Ibu di rumah sakit. Aku yang bantu Papa di rumah. Ayas menjaga Ibu di sini."Melihat kondisinya sendiri, barulah Xabier menerima ide dari putra dan calon menantunya."Kamu cepat beritahu kalau ada yang janggal atau kondisi ibu terbaru Ibu, ya," ucap Xaba sembari membelai kepala Ayasya. "Ada penjaga yang bertugas. Kasus rem blong ini juga sudah ditangani pihak berwajib."Xabier mengatakan demikian agar ada rasa aman dalam diri Ayasya selama menjaga Batari di rumah sakit.Xaba dan Xabier berpamitan pada Ayasya, Batari berbaring di ranjang dalam keadaan terlelap.Ayasya mengusap lengan Batari, ia iba dengan keadaan ca

DMCA.com Protection Status