Home / Rumah Tangga / PELANGI JIWA / VII- MENCOBA HAL BARU

Share

VII- MENCOBA HAL BARU

Author: reny rachma
last update Last Updated: 2021-09-23 11:09:12

            Dunia baru dan hal baru, siapa takut.

            Udara di rumah Rere dan Juna cukup segar. Hal ini karena rumah mereka berada di sekitar sawah. Tanaman yang ada di sawah bisa membuat mata yang lelah menjadi segar. Bila pagi datang udara sejuk, tak banyak terdapat asap yang menjadikan polusi udara. Sekarang sawah sekitar rumah terdapat taanaman cabai. Para petani di desa sekarang sedang bertanam cabai, banyak di antara mereka yang berhasil menanam cabai dan dapat merubah keadaan ekonomi mereka. Orang tua Rere sendiri juga mempunyai sawah yang cukup luas, tapi sawah mereka tidak di tanami cabai. Ayah dan ibu Rere lebih senang bertanam padi dari pada cabai.

            Suatu hari Juna berniat untuk mencoba bertanam cabai di sawah orang tua Rere. Hal

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • PELANGI JIWA   VIII- PERDANA

    Keesokan harinya, Juna pergi kesawah untuk melihat tanaman cabai. Ternyata sampai di sawah pak Said yang di beri tugas untuk bekerja di sawah belum datang, Juna berkata dalam hati, apakah setiap hari begini kerjanya pak Said, kalau tidak di kontrol tiap hari, jangan jangan tidak masuk kerja, tapi minta gaji utuh,kalau begini caranya bisa hancur nantinya. Tapi tak berapa lama pak Said datang dan segera menuju ke tengah sawah untuk menyiram tanaman cabai. Memang tanaman ini setiap hari disiram, apalagi sekarang musim kemarau. Sehingga membutuhkan perawatan yang lebih maksimal terutama untuk urusan air. Pak said segera bicara dengan Juna,” Pak mulai besuk ini sudah ada yang berbuah, tapi masih jarang, coba lihat pohonnya, pasti ada yang sudah mulai berbuah”.” Iya, ini kelihatannya mulai berbuah, semoga saja buahnya lebat dan harganya bisa mahal”,Juna segera berjalan mengelilingi sawah untuk melihat dan me

    Last Updated : 2021-09-24
  • PELANGI JIWA   IX- HARAPAN BARU

    HARAPAN BARUSiang hari Juna segera mendapat kabar dari pak Said. Panen hari ini selesai dan telah diantar ke rumah Parlan. Hasil yang diperoleh 4kilogram panen pertama. Masalah harga belum ada kabar dan diusahakan sore Juna bertemu sendiri dengan Parlan.” Pak, penen sudah selesai mendapat 4kilogram dan sudah saya setor,”” Iya, nanti sore saya tanya sendiri ke sana, memangnya tidak langsung tahu harganya ya Pak?”“Iya pak, kalau untuk cabai memang begitu, harga baru di ketahui setelah barang tersebut di setor oleh pengepul, semua pengepul juga begitu, Pak,” Sore hari Juna segera ke rumah pak Parlan untuk menanyakan tentang panen cabai yang sudah di setor pak Said kepadanya. Sampai di rumah Parlan, Juna segera bertanya dan mendapat penjelasan tentang setoran dan harga.&

    Last Updated : 2021-09-27
  • PELANGI JIWA   X- KECEWA

    KECEWAHari hari selanjutnya, panen seperti biasa. Tiap dua hari atau tiga hari sekali panen tetap berlangsung,tapi hasilnya kini semakin menurun. Maklumlah sudah pengambilan yang ke sekian kalinya, tapi harga masih tetap tidak naik. Rere sedih bila ingat kalau modal yang di gunakan cukup banyak dan tidak bisa balik modal. Apalagi cara pembayaraannya masih menunggu hasil setoran pengepul. Hal ini cukup membuat Rere kebingungan, tapi Juna selalu menghibur dan menguatkan hati Rere. Juna selau mengajak berdo’a semoga ini adalah awal yang terbaik untuk keluarga mereka. Rere hanya pasrah dengan keadaan yang terjadi. Dalam hati dia berkata,’akankah hidupnya dan keluarga selalu dalam kekurangan dan kebingungan urusan ekonomi. Rere berdo’a dan mengharap yang terbaik yang di berikan Allah untuk keluarganya. Sampai akhirnya panen cabai di sawah selesai. Semua sudah habis di p

    Last Updated : 2021-09-27
  • PELANGI JIWA   XI - BULAN PENUH BERKAH

    BULAN PENUH BERKAHMelepas rindu yang terpendam selama bartahun-tahun tentu sangat berkesan. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat mulia. Pada bulan ini seluruh umat Islam melaksanakan puasa. Selain itu, banyak sekali kegiatan yang dilakukan untuk menambah pahala dan memuliakan bulan Ramadhan ini. Seperti halnya umat Islam yang lain, Rere, Juna dan seluruh keluarga juga melaksanakan ibadah puasa. Termasuk ayah dan ibu. Dari zaman dulu saat Rere masih kecil, Ibu dan Ayah selalu mengajarkan agar selalu menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan. Tak jarang setiap waktu sahur Ayah dan Ibu sering membangunkan Rere dan Juna. Pada waktu masih tinggal serumah, Rere selalu di bangunkan oleh Ibu atau Ayah untuk makan sahur bersama. Kebiasaan itu berlanjut sampai sekarang. Walaupun Rere dan Juna sudah tidak tinggal ser

    Last Updated : 2021-09-27
  • PELANGI JIWA   XII- HARI KEMENANGAN

    HARI KEMENANGAN Kesesokan harinya, Juna dan Rere berangkat kerja seperti biasa. Di tempat kerja pada waktu istirahat, kebetulan ada kabar dari atasan Juna bahwa akan ada pinjaman dari koperasi untuk para pegawai di hari raya. Dengan segera Juna mendaftarkan diri untuk dapat memperoleh pinjaman tersebut. Tidak hanya juna, beberapa teman Juna juga ikut ambil pinjaman tersebut. Ternyata hari raya membuat semua orang meningkat kebutuhannya. Sampai di rumah Juna segera memberi tahu Rere bahwa dia sudah mendaftarkan diri untuk mengambil pinjaman hari raya. Dengan harapan bisa dijadikan tambahan untuk kebutuhannya nanti. Rere cukup senang mendengar berita tersebut. Tak terasa romadhon hampir berlalu,tinggal beberapa hari lagi. Menurut cerita Ib

    Last Updated : 2021-10-02
  • PELANGI JIWA   XIII- REUNI DI RUMAH IBU

    REUNI DI RUMAH IBU Seminggu kemudian tepat tanggal 1 Syawal. Hari raya umat islam di rayakan.Waktu lebaran tiba, semua bahagia. Silaturrahmi ke sanak famili di lakukan. Hari kemenangan bagi semua umat Islam yang ada di dunia. Begitu juga Rere dan keluarga. Semua bahagia. Rere dan Juna bersilaturrahmi ke sanak famili. Setelah semua di rasa cukup. Rere dan Juna berkumpul di rumah ibunya. Di rumah ibu masih ramai para tamu. Maklum saja, Ibu dan ayah Rere termasuk orang tua, jadi semua saudara masih mengunjungi beliau. Sampai beberapa hari, rumah ibu masih banyak tamu yang bersilaturrahmi. Suatu hari di rumah ibu di ruang keluarga, kita semua keluarga berkumpul dengan santai sambil menikmati hidangan yang masih ada dan minuman es yang cukup segar, semua keluarga berkumpul. Tidak lupa televisi tetap menyala, entah

    Last Updated : 2021-10-02
  • PELANGI JIWA   IX- REUNI DI RUMAH IBU

    REUNI DI RUMAH IBUIbu adalah sosok wanita yang sangat kuat, sederhana, dan mandiri. Beliau tinggal dalam kesederhanaan, seperti yang diajarkannya pada kami. Selama ini, ibu tidak pernah mengeluh sakit yang sangat berat. Ibu selalu sehat. Apabila ada keluhan itu adalah wajar. Ibu biasa mengeluh pusing, atau kembung di perut seperti keluhan sakit maag pada umumnya. Walau biasanya mengeluh pusing, tapi ibu tidak pernah bolos kerja. Selama ibu masih kuat berjalan dan berdiri pasti ibu akan berangkat kerja. Karena menurut ibu, pekerjaan yang sudah di jalani selama ini adalah merupakan tanggung jawab yang harus di laksanakan. Ayah pun demikian. Ayah juga seorang pekerja keras. Tanggung jawab sebagai pendidik selalu beliau jalankan. Tidak pernah beliau bolos kerja karena hal sepele. Seperti halnya ibu, ayah pun jarang punya keluhan. Walau pusing atau keluhan yang lain, selama masih mampu berdiri

    Last Updated : 2021-10-02
  • PELANGI JIWA   X- SENAM

    SENAM Hari-hari berikutnya, ibu tidak pernah mengeluh sakit gigi lagi, bahkan keluhan pusing yang biasa di keluhkan ibu, kini juga hilang. Semua senang mendengar itu. Ibu bahkan berkata, seandainya tahu kalau pusingnya juga bisa hilang. Pasti setuju untuk segera cabut gigi. Selanjutnya tak ada keluhan lagi, baik dari ibu maupun ayah Rere, semua sehat wal afiyat, apalagi adik Rere sekarang sudah melahirkan anaknya. Ibu jadi tambah kesibukannya, yaitu menjaga adik Rere dan juga anaknya. Padahal belum ada setahun Rere melahirkan, dan ibu juga setia menemani Rere di rumahnya selama Rere punya bayi. Saekarng giliran adiknya. Ibu juga setia menemani adik Rere yang baru saja melahirkan. Untung saja fisik ibu sehat, walau sering begadang karena cucunya tidak mau tidur.&n

    Last Updated : 2021-10-02

Latest chapter

  • PELANGI JIWA   XXVI- BAGAI MENGINJAK BARA API

    BAGAI MENGINJAK BARA APIPernah suatu hari, Juna mendapat tagihan dari seorang teman. Sebenarnya teman Juna tersebut cukup mampu dan kaya. Juna mencoba pinjam uang kepadanya. Tapi kini uang terseut di minta kembali. Saat itu Juna dan Rere tidak punya uang sama sekali. Teman Juna bernama pak Ali. Dia meminta uang harus kembali besuk jam enam pagi. Juna sudah mengatakan minta tempo untuk mencari pinjaman dulu karena sekarang Juna tidak punya uang sama sekali. Tapi pak Ali menolak dan memaksa Juna untuk mengembalikan sesuai dengan keinginannya. Untuk itu Juna harus mencari pinjaman uang ke sana kemari.Semalam Juna tidak tidur, begitu juga Rere. Mulai jam sepuluh malam Juna terus pergi kesana kemari untuk mencari pinjaman uang. Tapi belum juga berhasil. Jam dua belas malam pak Ali menagih kembali uang tersebut. Juna belum punya dan harus mencari pinjaman lagi. Tengah malam itu pun Juna berangkat mencari pinjamaman ke beberapa teman yaang dia kenal. Sampai ha

  • PELANGI JIWA   XXVI- HARAPAN TERAKHIR

    HARAPAN TERAKHIRKini usaha Rere dan Juna hanya mengandalkan dari Joni. Rere selalu berharap usaha dengan Joni berhasil. Banyak sekali kebutuhan yang harus di penuhi. Bila ingat hal tersebut Rere selalu bersedih. Usaha bersama Joni masih terus berjalan. Walau kadang hasilnya menurun, tapi masih tetap mendapatkan hasilnya. Hal ini membuat Rere semakin khawatir. Apalagi Tina dan Marni yang kurang bisa menerima jika hasilnya menurun. Rere mencoba memberi pengertian pada Marni dan Tina jika hasilnya menurun. Jika sudah tidak bisa memberi pengertian pada Tina dan Marni, Rere meminta Juna untuk memberi pengertian pada mereka tentang sebab turunnya usaha tersebut. Hingga suatu hari, kabar yang idak mengenakkan terdengar dari Juna. Terasa Rere ingin pi

  • PELANGI JIWA   XXV - SERASA TAK ADA HARAPAN

    Tak ada harapan Selama beberapa tahun ini Rere dan Juna menjalankan usaha mereka. Disamping mereka punya pekerjaan tetap mereka harus bekerja lagi dengan menjalankan usaha sampingan tersebut. Beban hidup yang cukup berat membuat mereka harus bekerja keras untuk menyelesaikannya. Hingga sampai sekarang mereka masih terbelenggu dengan keadaan yang cukup menyulitkan mereka. Tapi mereka harus tetap bertahan. Ada harapan tiap bulan selain dari pendapatan mereka, yakni dari hasil usaha yang telah mereka lakukan selama ini. Walau masih banyak keinginan Juna untuk usaha yang bermacam-macam, tapi sebisa mungkin Rere mengingatkan pada Juna. Beberapa tahun terakhir ini mereka menjalankan beberapa usaha di antaranya kantin, usaha bakso, dan investasi saham. Da

  • PELANGI JIWA   XXIV- KEBERHASILAN SEMU

    KEBERHASILAN SEMU Suatu hari ada salah seorang teman Rere bertanya, tentang usaha yang sedang di jalankan. Teman Rere bernama Tina, dia sekantor dengan Rere. Sebenarnya Rere enggan bercerita dan memberitahu Tina tentang usaha yang sedang di jalankannya, tapi Tina sedikit mendesak tentang apa saja usaha yang sedang di jalankannya. Akhirnya Rere bercerita tentang saha yang sedang di jalankan, mulai dari kantin, bakso, dan juga investasi saham pada teman Juna.Ternyata Tina tertarik dengan beberapa usaha Rere dan bermaksud untuk mencontohnya. Rere tidak memaksa untuk mencontoh usahanya. Bahkan Rere memberi gambaran betapa repotnya punya usaha sampingan, jangan hanya memikirkan untungnya saja, tapi juga kerugian yang mungkin terjadi, baik waktu, pikiran maupun modal. Tapi Tina sudah bertekat untuk membuka usaha seperti yang di lakukan Rere. Akhirnya Rere menunjukkan salah satu te

  • PELANGI JIWA   XXIII- INVESTASI

    INVESTASI Suatu hari, Juna sedang meluangkan waktu untuk bersantai ke kota. Dia tidak punya tujuan khusus. Dia hanya ingin menikmati pemandangan di taman kota. Kebetulan hari ini sedang libur kerja. Juna berangkat sendiri ke kota, dia tidak mengajak serta Rere dan anak-anak. Suasana taman kota hari itu cukup ramai. Banyak sekali para pengunjung yang datang hari itu. Maklum saja hari libur membuat banyak sekali keluarga menikmati hari libur bersama keluarga di taman kota. Di taman ini pengunjung bisa menikmati pamandangan aneka bunga yang sangat indah dan udara yang sejuk karena banyak pohon rindang yang tumbuh di taman ini. Wahana permainan anak yang cukup sederhana dan murah menjadikan alternatif para keluarga untuk memilih tempat ini menjadi tempat berlibur bersama. Taman ini bi

  • PELANGI JIWA   XXII - AKHIRNYA BERTAMBAH

    AKHIRNYA BERTAMBAH Ternyata Juna menambah lagi jumlah gerobak untuk jual bakso. Rere tak bisa menghalanginya. Juna berkata bahwa gerobak sudah di pesan dan sudah siap untuk di antar.“ Aku sudah pesan gerobak dan sudah siap untuk di antar”, kata Juna suatu hari“ Tapi aku tidak punya uang untuk membayar gerobak yang baru nanti,” jawab Rere“ Kita cari pinjaman untuk membayarnya,” jawab Juna“ Cari sendiri ya, aku tidak sanggup membantu,” jawab Rere“ Iya aku cari, tapi kalau butuh bantuan aku tetap minta tolong kamu”, kata JunaRere diam tak menjawab perkataan Juna yang terakhir. Dia kembali berpikir, jika nanti tidak bisa membayar gerobak yang baru bagaimana, tempat untuk jualan juga belum ada. Masih harus mencari lagi. Banyak sekali pertanyaan yang berada di pikiran Rere. Tapi dia idak mengungkapkan pada Jun

  • PELANGI JIWA   XXI - HOBI YANG MENGHASILKAN

    HOBI YANG MENGHASILKANSetelah bertemu dengan Bambang dan usaha kantin berjalan, Juna bertemu dengan Rian. Dia adalah pengusaha bakso yang sudah mempunyai beberapa cabang. Juna di ajak kerja sama, untuk membuka cabang lagi di kota Juna tinggal, kebetulan belum ada di kota ini Juna setuju.Juna segera memberi tahu Rere tentang rencana yang akan di laksanakan.“Aku tadi bertemu dengan temanku, Rian,”“Kenapa dengan Rian? Ada hubungan apa?”“Dia menawarkan usaha kepada saya”“Usahanya apa?”“Jual bakso.”“Apa tidak repot?”“Kemungkinan tidak”“Aku tidak bisa buat bakso”“Kita tidak usah buat bakso, sebab dia yang akan membuatnya, kita bekerja sama dengan dia dengan cara membeli gerobaknya.”“Terus gimana lagi,’’“Setelah kita punya gerobak dia akan m

  • PELANGI JIWA   XX- PERTEMUAN TAK TERDUGA

    PERTEMUAN TAK TERDUGA Sampai di kantin, Rere dan Juna segera menemui petugas yang mengantar barang tersebut. Mereka menjelaskan bahwa kali ini yang datang baru kuklasnya saja, isinya masih tiga hari lagi. Maka dari itu tiga hari ke depan tepatnya hari rabu pagi. Petugas tersebut berpesan agar kuklas si fungsikan, agar nanti bila isinya datang, sudah siap untuk diisi. Rere mengerti dengan penjelasan tersebut, dan segera menata tempat untuk freser yang baru datang pada tempatnya. Setelah semua beres, Rere berpesan pada Lina tentang pesan dari petugasnya tadi sambil melihat barang-barang yang perlu tambahan untuk di jual besuk. Setelah semua beres Rere mengajak Juna untuk mengantarkannya ke toko membeli semua kebutuhan dagangannya yang habis. Mereka berangkat belanja. Setelah semua kebutuhan Rere beres mereka segera kembali ke kantin untuk mengantar hasil belanjaannya tersebut. Kini isi kantin Rere semakin lengkap. Dikantinnya sudah bisa melayani minuman dingin sendiri

  • PELANGI JIWA   XIX- KANTIN DI KOLAM RENANG

    KANTIN DI KOLAM RENANG Hari itu hari sabtu, seperti biasa sebelum pulang kerja Rere bermaksud hendak pergi ke kantin sambil menyiapkan dagangan untuk besuk. Sebelum berangkat saat masih di kantor, Rere memberi tahu Juna hendak pergi ke kantin sambil menambah dagangannya. Tapi Juna melarangnya, Juna menyuruh Rere untuk pulang ke rumah dulu dan ke kantin sore hari saja. Rencananya Juna mau mengantarkan Rere. Rere setuju mengingat besuk hari libur belanja barang pasti butuh cukup banyak untuk persediaan besuk. Biasanya hari minggu adalah hari yang cukup ramai pengunjung sehingga banyak sekali barang yang harus di beli. Anak-anak rencananya akan di ajak serta supaya mereka bisa menikmati liburan bersama. Setelah Juna memberitahu demikian Rere segera pulang. Sore hari Rere segera menyiapkan segala sesuatu yang akan di gunakan untuk persiapan

DMCA.com Protection Status