Kabar mengenai terbongkarnya kejahatan Ayunda yang selama bertahun-tahun lamanya disembunyikan dari semua orang, akhirnya membawa Buana pada satu keputusan, untuk menghubungi kakek dan juga neneknya yang sudah rentan, dan sekarang tinggal di Jogjakarta. Dia beralasan, bahwa ada hal penting yang harus mereka ketahui, mengenai kematian mendiang ibunya, dan tidak bisa dibicarakan melalui telepon.“Apa yang sebenarnya telah terjadi, saat ini? Berita besar apa ... yang membuat kita harus datang ke rumah Suseno. Apalagi, kematian Cantika sudah berlangsung lama, dan kenapa baru hari ini, kematiannya seakan sebuah misteri ... yang sebentar lagi akan terungkap.” Suara serak Kusuma, mempertanyakan mengenai hal yang sampai sekarang belum dia ketahui, tentang permintaan Buana, yang membuatnya harus segera datang ke Jakarta, dan mencari tahu semuanya.Kedatangan Kusuma dan juga Nelly Ratih, disambut hangat oleh Buana sebagai cucu, dari sepasang suami istri tersebut. Orang tua Ayunda yang sudah tua
Setiap perbuatan baik maupun buruk, pasti akan ada balasan, dan juga resiko yang harus diterima oleh pelaku kejahatan tersebut.Buana sudah menceritakan semua, mengenai masalah dan kejahatan yang selama ini dilakukan oleh Ayunda, terhadap ibunya, yaitu Cantika.Sebagai seorang ayah yang pernah berpikir jelek serta ikut mendukung mengenai pemberitaan negatif tentang putrinya, membuat Kusuma harus segera mengambil tindakan untuk menghukum Ayunda, agar dia mendapatkan balasan, dan efek jera, karena sudah melakukan tindak kejahatan terhadap saudara kembarnya sendiri.“Setelah mengetahui semua mengenai kejahatan yang selama ini disembunyikan oleh Ayunda, lalu sekarang tindakan apa yang akan kita ambil dalam permasalahan ini. Jujur, aku masih belum bisa menerima kematian Cantika, beserta fitnah-fitnah keji, yang membuat nama baiknya hancur, serta harga dirinya tercoreng oleh perbuatan saudara kandungnya sendiri,” ujar Nali Ratih kepada suaminya, ketika mereka berdua berada di kamar, pasca m
Terbongkarnya kejahatan Ayunda, dan keputusan Kusuma untuk melaporkan putri kandungnya ke polisi, sudah menjadi keputusan semua pihak, dan Ayunda pun dibawa paksa oleh polisi, untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan jahatnya di masa lalu.Apa yang dilakukan oleh Ayunda, sampai menghilangkan nyawa saudara kembarnya sendiri, dan tidak ada keuntungan apapun yang bisa Ayunda dapatkan, selain penyesalan dan juga rasa bersalah, bukan hanya kepada Cantika saja, akan tetapi pada Erlangga yang merupakan anaknya dari Suseno.Di saat permasalahan Ayunda sudah selesai, kini muncul masalah baru, yaitu tentang Gina, perempuan suruhan Ayunda yang juga terbongkar kejahatannya seiring dengan terbongkar pula kejahatan Ayunda. Gina adalah istri kedua Buana, yang mengaku telah dihamili oleh Buana atas perintah dari Ayunda.“Belum juga istirahat setelah permasalahan mama Ayunda selesai, sekarang aku harus dihadapkan dengan satu kenyataan dan kebenaran lagi tentang Gina,” ujar Buana yang dibuat pusing
Tidak ada raut dari wajah Gina yang menunjukkan, jika sebentar lagi riwayatnya akan hancur, ketika Buana membeberkan kebenaran yang selama ini tidak diketahui oleh seluruh anggota keluarganya.Sejak tadi, Buana sudah tidak sabar menunggu kedatangan Gina, dan sekarang perempuan itu sudah sampai di rumah, maka Buana segera memperlihatkan rekaman video yang berhasil direkam, saat Gina bertemu dengan kekasihnya."Selama ini ... ternyata aku memelihara ular berbisa sepertimu, kami semua sudah mengetahui kejahatanmu, yang ternyata bekerja sama dengan mama Ayunda, untuk menghancurkan keluarga ini, jadi mulai detik ini dan hari ini, disaksikan oleh seluruh anggota keluargaku, maka aku jatuhkan talak 3 padamu." Dengan lantang dan juga tegas, memutuskan untuk mentalak Gina, disaksikan oleh seluruh anggota keluarganya.Suasana berubah menjadi tegang dan juga ada rasa haru menyelusup pelan ke hati Laura, sebab sejak awal dia meragukan pengakuan Gina, jika perempuan itu hamil oleh suaminya.Bersyu
Ayunda sudah mendapat hukumannya, begitu juga dengan Gina. Dia keluar dari rumah Suseno, setelah Buana mentalaknya, dan sekarang keluarga besar Suseno berkumpul lagi, meskipun tidak ada Ayunda.Suasana rumah Suseno sudah mulai kondusif, dan rona kebahagiaan jelas terlihat dari wajah-wajah semua orang, yang selama bertahun-tahun tidak terlihat kebahagiaan, serta hanya ada suasana muram di rumah tersebut.Kondisi kesehatan Suseno juga sudah pulih, setelah dia dirawat beberapa hari di rumah sakit, karena serangan jantungnya yang kumat lagi.Sementara hubungan Rembulan dengan Ridwan kembali akrab, dan sepertinya keluarga Rajasa menginginkan, jika putra dan juga putri dari Suseno, bersatu dalam sebuah pernikahan.“Papa sama sekali tidak keberatan, kalau kamu ingin menikahi Rembulan, justru papa sangat senang sekali ... dan bahagia, bisa berbesanan dengan Suseno. Karena sejak lama, papa memang menginginkan bisa besanan sama dia. Kapan kiranya keluarga kita, bisa datang ke rumah Rembulan, un
Hari pernikahan Rembulan dan juga Ridwan semakin dekat dan tinggal menghitung hari, sesuai dengan adat dari keluarga Suseno yang merupakan keturunan Jawa, maka sebagai mempelai pengantin perempuan, diadakan malam midodareni, salah satu adat yang memang biasa digunakan menjelang pernikahan, ada kado spesial yang sudah disiapkan Mentari, untuk adik kembarnya.Keluarga besar Suseno memakai seragam untuk acara malam midodareni, yang akan digelar sebentar lagi. Bahkan Nali Ratih dan juga Kusuma, terlihat sangat tampan serta cantik, meskipun usia keduanya sudah tidak mudah lagi. Begitu juga dengan Buana serta Laura, ditambah dengan Mentari , Aldo dan anak mereka, yaitu Bisma. Seluruh keluarga besar Suseno, serta sanak family, turut serta dalam acara bahagia sebelum ijab qobul, dilaksanakan hari lusanya.“Apakah semuanya sudah selesai semua? Hidangan dan juga yang lainnya?” tanya Neli Ratih kepada orang-orang yang ditunjuk sebagai panitia dalam acara midodareni ini.“Sudah semua, Nenek tena
Serangkaian acara menuju pernikahan dengan menggunakan adat Jawa, berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan.Kedua belah pihak keluarga besar sama-sama bahagia, melewati beberapa acara, sampai tadi malam acara midodareni, yang membuat semua tamu undangan begitu puas dan terkesan.Adat Jawa begitu kental mewarnai perjalanan kisah cinta Rembulan dan juga Ridwan, hingga sampai pada bersatunya hubungan mereka ke tahap jenjang pernikahan.Acara selanjutnya adalah ijab kabul, yang dilakukan di salah satu gedung yang sudah disewa oleh Suseno. Tempat yang akan menjadi saksi tentang menyatunya ikatan suci cinta Ridwan serta Rembulan, dalam pernikahan. Mempelai pengantin perempuan masih berada di ruangan, sedang didandani oleh perias yang sengaja didatangkan khusus dari kota Jogjakarta.Paes Ageng, adalah salah satu riasan khas dari Jawa yang digunakan oleh Rembulan, untuk acara Ijab Qobulnya hari ini. Kecantikan wajahnya adalah warisan dari mendiang ibunya, yang juga hampir memiliki wajah sama
Rembulan mengembuskan napasnya perlahan. Saat ini ia dan Ridwan sudah berada dalam satu kamar. Acara resepsi telah selesai dan saat ini Ridwan sedang mandi . Rembulan sendiri sudah mengganti gaun pengantinnya dengan gaun tidur yang sedikit menerawang pemberian Laura. Mendadak ia menyesal mengapa sebelum berangkat ke hotel pagi tadi, ia tidak memeriksa lagi pakaian yang dimasukkan Laura ke dalam kopernya. Rembulan merasa ketegangan yang luar biasa."Lan, kau kenapa?"Rembulan tersentak, ia menoleh dan melihat Ridwan sudah keluar dari kamar mandi dan mengenakan piyama tidur. Dada Rembulan mendadak terasa sesak. Ridwan mendekat dan memeluknya dari belakang sambil mencium teruk leher Rembulan perlahan."Akhirnya, aku bebas untuk mencium dan menyentuhmu," kata Ridwan."Mas, aku..."Ridwan tersenyum lalu perlahan ia membimbing Rembulan berjalan ke ranjang pengantin mereka."Kau mau menonton televisi?" tanyanya. Rembulan melongo, tapi ia tak kuat menahan tawanya. Mereka pun tertawa