Home / Young Adult / PAMANKU SUAMIKU / 126 Terbentuknya benih iri dan dengki

Share

126 Terbentuknya benih iri dan dengki

Author: Wolfy
last update Last Updated: 2024-07-12 20:44:59

126 Terbentuknya benih iri dan dengki

Baru saja kembali dari yang kata Ardan adalah bulan madu terlambatnya antara Ardan dan Aruna. Ardan dikejutkan oleh mobil mewah yang tiba-tiba memblokir jalan ketika Ardan hendak masuk ke pekarangan rumah.

''Astaghfirullah...'' pekik Aruna karena terkejut.

Di bangku kemudi Ardan mengernyitkan dahi dengan sorot mata kesal menatap pemandangan di hadapannya. Dia tahu siapa pengemudi mobil mewah di depannya.

''Kak Karissa?!'' pekik Aruna pelan saat dia melihat dengan jelas pengemudi mobil mewah di hadapannya. Sontak saja Aruna segera menoleh ke arah suami di sebelahnya dengan ekspresi bertanya.

Ardan tidak berkata apa-apa, tapi, dia tersenyum manis menanggapi wajah khawatir istri kecilnya, seolah berkata, ''tenang saja,

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • PAMANKU SUAMIKU   127 Penolakan

    127 Penolakan''Maksud lo apa?'' tanya Ardan serius saat menghampiri Karissa di ruangan kantornya.''Ndra, kenapa sih, jutek amat... ada apa?'' tanya Karissa dengan wajah polosnya.''Enggak usah belagak pilon!'' seru Ardan ketus menjawab Karissa.''Ndra, semakin hari semakin hari kamu kok makin kasar sama aku... salah aku apa?!''Karissa masih memperlihatkan ekspresi yang menunjukkan kalau dia tidak mengerti maksud pertanyaan Ardan.''Sa, Nata mati di tabrak, itu semua elo kan?!'' sahut Ardan menanggapi Karissa dengan nada curiga.''Nata, mati ditabrak?!'' sahut Karissa dengan ekspresi heran, ''Kasian amat...'' kali ini wajahnya menampilkan ekspr

    Last Updated : 2024-07-19
  • PAMANKU SUAMIKU   128 Perbincangan Aruna dan Arjuna

    128 Perbincangan Aruna dan ArjunaArjuna mengelus dada di dalam hatinya melihat kelakuan nyeleneh dari anak didiknya yang satu ini. Dia kesal tapi dia sendiri juga heran dengan dirinya sendiri. Kenapa dia tidak bisa marah? Justru dia malah merasa kagum dengan tindakan berani sekaligus nekat Aruna meski yang juga terbilang tidak sopan.''Saya tahu, saya tidak sopan... tapi, pak... saya kan minta ijin bapak dulu...'' ujar Aruna kembali menjelaskan setelah melihat reaksi Arjuna yang juga membuat Aruna merasa bersalah.''Apa yang mendasari tindakan kamu kali ini?''''Kejadian kemarin pemicunya...''''Insiden percobaan penculikan kamu itu?!''''Iya pak...''

    Last Updated : 2024-07-26
  • PAMANKU SUAMIKU   129 Pecahnya sebuah pertemanan

    129 Pecahnya sebuah pertemanan''Deon, mana Casdi?''Ardan bertanya dengan nada serius, Ardan sudah sulit bicara sebagaimana mereka berdua berbincang biasanya karena Deon berubah sikap kepada Ardan di mulai sejak insiden di kantor Dhani.''Yang jelas enggak gue kantongin...'' jawab Deon ketus dengan tetap menatap dokumen-dokumen di hadapannya.''Deon kalo kek gini kerjaan bisa berantakan semua...'' sahut Ardan kesal.''Bukan urusan gue juga...''Deon tahu kalau Ardan mulai emosi karena beberapa hari ini Ardan mencoba meminta dokumen atau apa pun yang berkaitan dengan pekerjaan selalu tidak diperdulikan olehnya. Deon dengan sangat sadar dan sengaja melakukannya untuk membuat

    Last Updated : 2024-08-02
  • PAMANKU SUAMIKU   130 Kakakku yang paling keren

    Arjuna yang terlentang di atas tempat tidur Raihan sambil menutup matanya dengan sebelah tangannya berkutat dengan berbagai macam pikiran. Maju mundur dari satu peristiwa ke peristiwa lainnya, mengobrak-barik memorinya, mencari kepingan-kepingan puzle yang masih tercecer. Mencari jalan keluar dari labirin yang masih menjebaknya dalam kegelapan.''Jun, kamu tahu?!''Wajah ceria seoarang pemuda tampan bertanya kepada Arjuna yang terlihat sibuk dengan beberapa catatan di meja belajarnya.''Apa?'' tanya Arjuna menanggapi pertanyaan kakaknya, Raihan.''Gue ditugasin ama orang yang selama ini selalu bikin gue kesel...''''Tapi, kok kakak mukanya seneng begitu?!'' sahut Arjuna dengan ekspresi menyelidik.''Hehehe... muka kakak keliatan seneng banget ya?!''Raihan yang sedang bahagia tergambar jelas di wajahnya selalu tersenyum kegirangan.

    Last Updated : 2024-08-09
  • PAMANKU SUAMIKU   131 Ulah Karissa

    131 Ulah Karissa''Jun, lu enggak pernah cerita tentang diri lo ke gue...''Mengernyit dahi Arjuna sampai seolah ditarik mundur mendengar ucapan Karissa.''Kok gitu sih lu ngeliatnya?!'' sahut Karissa dengan nada sedikit kesal karena reaksi Arjuna, ''Lebay tauk enggak...''''Lu move on dari si ganteng cool lo itu...'' ujar Arjuna mengabaikan kekesalan Karissa.''Kenapa mikir begitu?''''Soalnya aneh aja, lo tiba-tiba tertarik ama gue...''''Loh, gue emang selalu tertarik sama lo kok. Cuma, selama ini pesona lo kehalang ama silaunya pesona Indra...''''Terus sekarang, dia mulai redup sekarang beralih

    Last Updated : 2024-08-16
  • PAMANKU SUAMIKU   132 Etos Bisnis

    132 Etos BisnisAiden dan Lex pergi meninggalkan Ardan dan Karissa setelah membuat pernyataan yang mempermalukan Ardan dan Karissa.''Maksud lu sebenernya apa?'' tanya Ardan dengan nada yang jelas tidak ramah, ''Kenapa malah lu bikin kacau semuanya?!''''Kamu marah sama aku?'' tanya Karissa dengan wajah memelas berlagak sedih, ''Tapi, aku kan cuma berniat dampingin kamu karena Deon enggak ada.''''Lo enggak pernah kek gini sebelumnya Riss...yang kek gini, siapa pun itu, elu enggak pernah mau tahu. Gue tahu elu, ini bukan gaya lo...''''Tahu apa kamu tentang aku Ndra?'' tanya Karissa dengan sorot mata tajam menatap Ardan, ''Aku anak Mahendra, hitam... putih... aku mengerti semuanya. Kenapa aku harus didiskriminasi?''''Jelas

    Last Updated : 2024-08-23
  • PAMANKU SUAMIKU   133 Arjuna melunak

    133 Arjuna melunakDi waktu yang lain, tampak Karissa dan Arjuna duduk bersama di sebuah kafe tidak jauh dari kantor Karissa.''Tumben amat...''''Apanya?''''Lo dateng duluan nemuin gue...''''Kangen gue ama elo...''''Wow...'' sahut Karissa dengan senyum mengembang di wajah cantiknya, ''Akhirnya, Arjuna si dosen ganteng mengakui pesona Karissa.''''Hm... terserah elo aja deh,'' sahut Arjuna yang terkesan seolah acuh.Sorot mata Arjuna yang sedang menunjukkan pesonanya sengaja bertemu dengan bola mata cantik Karissa.Karissa sempat tersipu tapi dia menyembunyikannya dengan sangat baik dengan tingkah manjanya.

    Last Updated : 2024-08-30
  • PAMANKU SUAMIKU   134 Perseteruan dua saudara

    134 Perseteruan dua saudara*****''Bos, Arjuna terus bergerak... apa itu enggak apa-apa?'' tanya Rendra memberi laporan pada Ardan.Ardan hanya mengangguk menanggapinya, tapi, dia juga melihat ada ekspresi waspada di wajah Rendra.''Kenapa?'' tanya Ardan dengan nada santai, ''Ada yang laen lagi?''''Karissa, pergerakannya makin aneh...'' jawab Rendra serius.''Eum,'' angguk Ardan, ''Kalo itu gue juga tauk...''''Iya, cuma...'' sahut Rendra yang kemudian terdiam tidak melanjutkan kalimatnya.Ardan mengernyitkan dahi bereaksi dengan kelakuan Rendra yang jelas memperlihatkan kecemasannya.''Bos, Karissa engga

    Last Updated : 2024-09-06

Latest chapter

  • PAMANKU SUAMIKU   152 Berakhir bahagia

    Ardan duduk di samping tempat tidur Aruna yang sedang tertidur setelah mendapat perawatan di rumah sakit dengan air mata berlinang.Ardan yang baru saja bangun setelah menjalani operasi karena luka tembak di bahu kirinya tidak mau mendengar ketika dokter dan perawat memintanya untuk tetap beristirahat. Dia tetap nekat untuk berada di samping Aruna. Pada akhirnya pihak rumah sakit yang mengetahui apa yang terjadi terhadap sepasang suami istri yang baru saja mengalami musibah membiarkan Ardan dan Aruna berada dalam satu ruangan.''Maaf... maafin abang, Run...'' gumam Ardan sambil memegang erat tangan Aruna, ''Maaf karena kamu harus mengalami ini semua gara-gara abang...'' Ardan terus bergumam menyalahkan dirinya dengan tangan Aruna yang didekap dekat wajahnya, ''Abang enggak tahu kalau kamu hamil... maafin abang karena enggak bisa lindungin dia...''''Bang, berisik!'' seru Aruna yang terbangun dengan semua penyesalan Ardan

  • PAMANKU SUAMIKU   151 Amira kembali hidup

    ''Kenapa sama Aruna?!'' pekik Ardan dengan sorot mata penuh amarah melotot pada Karissa.''Hehehe...'' kekek Karissa menaggapi Ardan yang sedang meradang karena pernyataannya barusan, ''Aku suka tampilanmu sekarang... kali ini, mata kamu bener-bener ngeliat aku.''''Brengsek Karissa, jawab aku!!!'' hardik Ardan yang semakin kesal dengan Karissa.''Dia pasti sedih... aku yakin dia masih belum tahu apa yang terjadi padanya... pasti seru ngeliat dia nangis...'' gumam Karissa yang seolah tdiak peduli dengan betapa marahnya Ardan.''Kamu bukan manusia,'' ujar Amira dengan suara bergetar, ''Bisa-bisanya kamu... KAMU BUKAN MANUSIA!'' teriak Amira histeris sambil menangis, ''Kamu sudah membunuh Raihan... kamu bunuh dia dengan sangat kejam... kamu tega, dasar perempuan jalang busuk!''Jeritan Amira menarik perhatian petugas yang sedang mengolah TKP sambil menunggu ambulans dan mobil tahan

  • PAMANKU SUAMIKU   150 Akhir pencarian

    Satu orang lagi tewas di tangan Karissa dan hal itu membuat para preman lain yang ingin berontak itu ciut nyalinya. Mereka tidak berkutik menghadapi Karissa yang sudah tidak lagi bisa mengontrol emosinya.''Buka, kasih dia masuk!'' seru Karissa memberi perintah, ''Atau... ada lagi yang mau ngerasain timah panas?!''Preman terdekat dengan pintu akhirnya menyerah dengan kebrutalan Karissa. Dia pasrah membuka pintu menuruti perintah Karissa.''Woy!'' pekik Casdi yang masih tidak menyetujui keputusan Karissa, ''Jangan di buka!''Preman yang sedang membuka pintu terkejut dan pintu terhenti sekitar sejengkal saat dia mendengar Casdi memekik kesal.''Buka!'' seru Karissa dengan mata melotot sambil mengarahkan moncong senjatanya ke arah si pembuka pintu.Perhatian Karissa teralih, lalu seketika itu juga beberapa preman mendekat hendak merebut senjata Karissa.

  • PAMANKU SUAMIKU   149 Terpojok

    ''...segera menyerah, kalian sudah di kepung!''Peringatan dari pengeras suara tiba-tiba terdengar ketika Karissa dan yang lainnya baru saja selesai mengikat Aruna, Amira, Dion dan Rafli.Karissa dan yang lainnya yang panik dan fokus dengan kubu masing-masing saat perseteruan belum lama terjadi barusan, mereka tidak menyadari deru mesin kendaraan yang datang mendekat, karenanya mereka semua terkejut ketika tiba-tiba saja mereka terkepung.Tanpa aba-aba kedua kubu segera mengadakan gencatan senjata lalu dengan cekatan menutup jendela dan pintu atau apa pun yang bisa menjadi akses dari luar untuk melihat situasi di dalam bangunan. Mereka semua tahu jika masih ada kesempatan karena mereka punya empat sandera yang bisa digunakan.***''Pak, mereka semua ada di dalam...'' ujar salah seorang petugas memberi laporan, ''Kemungkinan besar, Dion dan Rafli yang bertugas juga sudah di tangka

  • PAMANKU SUAMIKU   148 Perpecahan

    Dion dan Rafli bertindak mengikuti improvisasi dari situasi yang mereka ciptakan setelah terdesak.Desakan para preman yang meminta mereka untuk menyerahkan kunci mobil membuat mereka kesulitan mengulur-ulur waktu. Tapi, kreativitas dengan modal nyali nekat sekaligus bukti bahwa diklat yang mereka jalani menunjukkan kepiawaian mereka dalam melaksanakan tugas.''Lah, mana ya?!'' sahut Dion sambil kasak-kusuk berlagak mencari kunci di saku pakaiannya, ''Fli, mana kunci?''''Lah, bukannya ama elu?!'' jawab Rafli mengikuti skenario dadakan di lapangan.''Pe'a, kagak ada di gua... ama lu, kan...''''Kagak, kagak ada... tuh, liat!'' seru Rafli sambil menarik kantong pakaiannya keluar.''Ngelawak lu bedua!'' pekik preman yang menunggu kunci mobil mereka untuk di serahkan dengan mata melotot.''Ka-kagak bang, beneran dah... cek aja... kagak ada i

  • PAMANKU SUAMIKU   147 Parta

    ''Di mana ini?!" pekik Aruna ketika tali yang mengikat mulutnya dibuka saat sudah berada di sebuah ruangan, ''Mau apa kalian?!''Mereka yang ada di ruangan itu tersenyum sinis menanggapi kegelisahan Aruna dan Amira yang terkejut ketika tudung hoodie yang menutupi separuh wajah mereka dibuka, memperlihatkan suasana di sekeliling dengan lebih jelas sekarang.Salah seorang dari beberapa pria yang baru di lihat oleh Aruna dan Amira datang menghampiri.Pria itu mengangkat dagu Aruna dan Amira, memiringkannya ke kanan dan ke kiri, melihat mereka dengan seksama, menilai penampilan fisik mereka berdua.''Lumayan, biarpun enggak bisa laku mahal, tapi masih cukup ngejual,'' ujar Parta, pria paruh baya tapi punya aura mendominasi yang membuat Aruna dan Amira merasa sangat tidak nyaman, ''Enggak banyak duit yang bisa kamu dapet dari mereka berdua...'' tambah Parta seraya melirik kepada Karissa.

  • PAMANKU SUAMIKU   146 Nekat

    CKIITTTRem berdecit dan mobil yang dikendarai oleh para petugas yang mengikuti Karissa berhenti mendadak.''Dimana Pak Ardan?!" tanya Dion, salah satu petugas yang ditugaskan untuk mengawasi.''OTW,'' jawab Rafli yang jadi rekan bertugas Dion, ''Enggak jauh... dia pasti bentar lagi nyampe...''''Oke... keknya target udah sampe di tujuan. Gimana, kita lanjut masuk?''''Enggak tauk, tapi tempat ini sarang mafia, cuma kita bedua... ini mah nganter nyawa...''Dion dan Rafli berdiskusi tentang bagaimana langkah selanjutnya karena intruksi selanjutnya belum turun dari atasan mereka.''Terus gimana, target udah turun... iya kalo tujuan dia disini, kalo dia lanjut ke tempat laen... bakal repot...'' ujar Rafli dengan nada gemas.''Sialan!'' pekik Dion kesal, ''Gue juga bingung, kita cuma ditugasin buat ngintai... terjun langs

  • PAMANKU SUAMIKU   145 Harapan

    Ardan bergegas bergerak segera setelah mendapat laporan dari anak buahnya yang mengawasi rumah Amira.''Dua orang di seret paksa... kenapa dua?!'' tanya Ardan di dalam hatinya, ''Apa mungkin bukan Runa?!''Tidak banyak laporan yang diberikan anak buahnya selama dua hari terakhir karena sama sekali sulit untuk menemukan celah guna mengintip lebih dekat untuk melihat situasi di dalam rumah Amira supaya lebih jelas.Ardan bahkan meminta pada Ibunya Lita untuk menghubungi Amira dan menanyakan apakah ada hal lain yang dibutuhkannya supaya ada kesempatan baginya untuk bisa masuk ke dalam rumah Amira. Tapi, sayangnya, karena baru saja mendapat pasokan, Amira menolak tawaran bibinya.''Terserah deh... liat yang ini aja dulu. Enggak tauk kenapa tapi feeling gue beda tentang yang ini. Entah kenapa semangat gue naik buat ngejar yang ini... mudah-mudahan enggak salah...'' gumam Ardan d

  • PAMANKU SUAMIKU   144 Memantau

    Ardan memberikan beberapa foto Karissa dari berbagai posisi sebagai referensi agar Lita tidak salah mengenali.''Maafkan saya pak, saya tidak begitu yakin karena saya hanya melihat sekilas. Tapi pak, Ini bukan hal yang biasa di lakukan Kak Amira... Meski Kak Amira yang sekarang sangat jauh berbeda dengan Kak Amira tujuh tahun yang lalu. Tapi, tetap saja, saya merasa ada yang janggal...''Lita dengan jujur mengemukakan opininya karena dia juga tidak mau membohongi orang yang sedang kesulitan.''Saya tahu kalau ini tidak tepat,'' ujar ibu Lita menambahkan dengan wajah memelas menatap Ardan, ''Di saat bapak sedang susah saya malah merepotkan... tapi pak, bapak juga kan seorang petugas. Tolong bantu kami pak... Amira adalah anak baik yang ceria sebelumnya. Tapi, sejak tujuh tahun yang lalu tiba-tiba dia berubah... kami yakin ada sesuatu karena setelah tujuh tahun dia berdiam diri, tiba-tiba dia menghubungi kami.''&nb

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status