Beranda / Fiksi Remaja / PAMANKU SUAMIKU / 039 Menangis sendirian

Share

039 Menangis sendirian

Menangis sendirian

Degup jantung Aruna berdetak menjadi semakin cepat, diiringi deru nafasnya yang memburu. Dari jari Ardan yang kulitnya bersentuhan langsung dengan kulit Aruna. Dia bisa dengan jelas merasakan ketegangan istri kecilnya.

''Dah...'' ujar Ardan saat kain peniti hijab Aruna terbuka, ''Kan, kalau begini enak, jadi nyaman. Di rumah, masih aja rapet nutup aurat,'' lanjut Ardan menambahkan.

''Kan, tadi masih rame orang...'' jawab Aruna.

''Iya... Abang ngerti, tapi sekarang kan wayahnya istirahat,'' sahut Ardan, ''Tuh liat!'' seru Ardan sembari menunjuk ke arah jam dinding di tembok kamar Ardan, ''Jam setengah dua Run...'' tambah Ardan memperjelas arah jarum jam menunjuk.

''Ya... Udah atuh, Aruna ke kamar...'' jawab Aruna sembari mengangkat tubuhnya, tapi segera di tarik lagi oleh Ardan.

''Kamar mana?'' tanya Ardan segera menyahut, menyela Aruna.

''Kamar Runa...'' jawab Runa polos.

''Emang, kenapa kalo di sini?'' tanya Ardan menyelidik.

''Ini pan kamar abang,'' jawab Aruna.

''
Wolfy

Hai, aku wolfy... Penulis cerita ini. Simak juga ceritaku yang lainnya... WANITA UNTUK MANUSIA BUAS (sudah tamat tapi sulit sekali mendapat kontrak dari GOODNOVEL) PAMANKU SUAMIKU MENJEMPUT ISTRIKU DUNIA MANUSIA BUAS SUAMIKU YANG BERBAHAYA KARENA KEBODOHANKU, AKU HAMPIR KEHILANGAN SUAMIKU SINGA BETINA MILIKKU (sequel lanjutan dari WANITA UNTUK MANUSIA BUAS, hanya saja kali ini wanita dari DUNIA MANUSIA BUAS yang terlempar ke DUNIA MODERN dan bertemu dengan CEO gahar.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status