Home / Fiksi Remaja / PAMANKU SUAMIKU / 039 Menangis sendirian

Share

039 Menangis sendirian

Author: Wolfy
last update Last Updated: 2023-02-14 03:37:36
Menangis sendirian

Degup jantung Aruna berdetak menjadi semakin cepat, diiringi deru nafasnya yang memburu. Dari jari Ardan yang kulitnya bersentuhan langsung dengan kulit Aruna. Dia bisa dengan jelas merasakan ketegangan istri kecilnya.

''Dah...'' ujar Ardan saat kain peniti hijab Aruna terbuka, ''Kan, kalau begini enak, jadi nyaman. Di rumah, masih aja rapet nutup aurat,'' lanjut Ardan menambahkan.

''Kan, tadi masih rame orang...'' jawab Aruna.

''Iya... Abang ngerti, tapi sekarang kan wayahnya istirahat,'' sahut Ardan, ''Tuh liat!'' seru Ardan sembari menunjuk ke arah jam dinding di tembok kamar Ardan, ''Jam setengah dua Run...'' tambah Ardan memperjelas arah jarum jam menunjuk.

''Ya... Udah atuh, Aruna ke kamar...'' jawab Aruna sembari mengangkat tubuhnya, tapi segera di tarik lagi oleh Ardan.

''Kamar mana?'' tanya Ardan segera menyahut, menyela Aruna.

''Kamar Runa...'' jawab Runa polos.

''Emang, kenapa kalo di sini?'' tanya Ardan menyelidik.

''Ini pan kamar abang,'' jawab Aruna.

''
Wolfy

Hai, aku wolfy... Penulis cerita ini. Simak juga ceritaku yang lainnya... WANITA UNTUK MANUSIA BUAS (sudah tamat tapi sulit sekali mendapat kontrak dari GOODNOVEL) PAMANKU SUAMIKU MENJEMPUT ISTRIKU DUNIA MANUSIA BUAS SUAMIKU YANG BERBAHAYA KARENA KEBODOHANKU, AKU HAMPIR KEHILANGAN SUAMIKU SINGA BETINA MILIKKU (sequel lanjutan dari WANITA UNTUK MANUSIA BUAS, hanya saja kali ini wanita dari DUNIA MANUSIA BUAS yang terlempar ke DUNIA MODERN dan bertemu dengan CEO gahar.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • PAMANKU SUAMIKU   040 Ikan Asin bag 1

    Ikan Asin bag 1Ardan mengerti, hal yang tak terlihat. Aruna tampak biasa saja, tapi psikisnya sebetulnya sedang dalam tekanan berat. Meringkuk sendirian di belakang rumah tengah malam, adalah bagian dari nalurinya yang mencari tempat aman, dia sedang butuh pelampiasan untuk mengeluarkan air matanya.Aruna juga menceritakan bagaimana Aruna merasa seperti sedang di awasi sejak dia pulang dari rumah sakit. Dia juga sering sekali mendengar beberapa orang berbisik dan meliriknya. Kadang-kadang ada yang dengan lantang mencibirnya. Tapi, baru beberapa hari ini dia dengan jelas menyadari kalau cibiran-cibiran itu mengarah padanya.Tadi, setelah mereka semua selesai dengan urusan acara tahlil lima belas hari. Nenek Sundari, Kartiah dan beberapa yang lain sempat menghardik Aruna dengan kata-kata yang Aruna tidak mengerti maksudnya. Aruna sangat ingin memperjelas sesuatu pada mereka tapi Aruna urung melakukannya, karena Ardan juga masih asyik berbincang dengan teman-temannya di teras depan. Meli

    Last Updated : 2023-02-14
  • PAMANKU SUAMIKU   041 Ikan Asin bag 2

    Ikan Asin bag 2''Tapi Run, abang jadi pingin...'' bisik Ardan di telinga Aruna.''Apanya?!'' tanya Aruna dengan matanya yang melotot dan pikirannya yang menerawang jauh kemana-mana.''Ikan asin!'' jawab Ardan, lagi-lagi di lakukannya di telinga Aruna sembari tersenyum nakal.''Abang!'' seru Aruna dengan wajah memerah, dia merasa malu karena berpikir hal lain tapi menutupinya dengan marah pada Ardan.''Ihh apaan sih?!'' seru Ardan meledek Aruna sembari tersengih-sengih, ''Makan...'' ujar Ardan lagi menekan kalimatnya, ''Makan Run... Abang pingin makan ikan asin!'' lanjut Ardan lagi, ''Sekarang, siapa coba yang ngaco?!'' seru Ardan bertanya sembari mencubit pipi Aruna.''Iiihhh!'' dengus Aruna, ''Dasar!'' seru Aruna kesal, ''Iya. Entar Runa masak ikan asin buat abang. Tapi, temennya ama apa?'' tanya Aruna lagi menanggapi permintaan Ardan dengan serius.''Urap! Keknya enak tuh, ama sambel, terus, pake perkedel'' jawab Ardan sembari menjilat bibirnya, ''Tapi, bikinnya, pake blender aja! T

    Last Updated : 2023-02-14
  • PAMANKU SUAMIKU   042 Masa lalu Ardan dengan wanita

    Masa lalu Ardan dengan wanitaKembali lagi ke Bab 40 Ikan asin bag 1*****Aruna sempat terdiam dengan pernyataan tegas Ardan. Tapi, akhirnya dia memutuskan, bahwa sekarang ini adalah kesempatan yang tidak boleh terlewatkan. Karena Ardan sendiri yang membuka kesempatan untuk Aruna mencari tahu segala sesuatu tentang suaminya, agar di lain hari Aruna tidak menyesali kebungkamannya. Aruna banyak belajar kalau yang terpenting dari sebuah rumah tangga adalah komunikasi yang akan melahirkan kepercayaan dari dua kepala, walau, itu semua adalah asumsinya dari keisengannya membaca novel atau komik.''Abang enggak akan ngehindar lagi?'' tanya Aruna memastikan.Ardan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum menjawab Aruna dengan ekspresi meyakinkan.''Bener?!'' seru Aruna masih berusaha memastikan dengan jelas sejelas-jelasnya. Ardan mengangguk menanggapi Aruna yang sedang antusias dengan beberapa pertanyaan yang telah siap di kepalanya.''Yakinlah, abang akan jawab dengan jujur pertanyaan Runa.

    Last Updated : 2023-02-14
  • PAMANKU SUAMIKU   043 Glock 19

    Glock 19Aruna dan Ardan masih menikmati perbincangan serius tapi juga santai, di dalam kamar Ardan yang sempit. Rasa canggung Aruna saat memasuki kamar Ardan tadi, sekarang sudah menghilang, berganti dengan rasa penasaran yang ingin segera di selesaikan.''Ihh!... Apaan sih?! Iya kesambet!... Kesambet gombalan Muhammad Ardan Wiryawan yang telah membuat hati Aruna Hashifa meleleh!'' seru Aruna lantang dan berani tapi langsung mengalihkan pandangannya menghindari kontak mata dengan Ardan.Aruna sendiri yang mengatakan kata-kata itu, tapi dia juga yang merasa malu. Hal itu tentu saja membuat Ardan semakin gemas dengan istri yang baru sepuluh hari di nikahinya.Terbelalak mata Ardan mendengar jawaban manis dari istrinya, mengembang senyumnya karena bahagia. Ardan sempat terkejut, dia baru menyadari ternyata pengantin baru itu memang manis, walau pernikahan ini tanpa cinta sebelumnya. Tapi, bukan tidak mungkin cinta itu akan terbentuk setelahnya. Apa lagi, pernikahan ini direstui oleh oran

    Last Updated : 2023-02-14
  • PAMANKU SUAMIKU   044 Tertangkap basah oleh Mang Tatang

    Tertangkap basah oleh Mang TatangSelesai shalat subuh, Aruna tidak tidur, tapi melanjutkan dengan jadwal kerjaan pagi ala seorang ibu rumah tangga, Ardan membantu Aruna membersihkan halaman dan juga kebun kecil di belakang, sedangkan Gavin membantu membersihkan kamar mandi dan mengepel lantai.''Bang, kopinya...'' ujar Aruna sambil meletakkan kopi dan beberapa cemilan sisa suguhan tahlil semalam, ''Gavin, nih Mocachinonya!'' seru Aruna.''Eum... Makasih'' jawab Ardan sambil memperhatikan smartphone di tangannya.''Thankyou, Run...'' sahut Gavin sembari menyambar cemilan.PLAKAruna segera menepuk tangan Gavin, ''Cuci tangan dulu, jorok ih!'' seru Aruna, dia kesal karena Gavin, baru saja bermain dengan kucing.''Iya, iya... Bawel!'' sahut Gavin sembari nyelonong ke belakang menuruti Aruna untuk mencuci tangannya.''Bang... Mau nyarap?'' tanya Aruna kemudian.''Boleh, Runa mau bikin apa?'' jawab Ardan yang kemudian malah balik bertanya, ''Atau beli aja .... '' tambah Ardan lagi menganju

    Last Updated : 2023-02-14
  • PAMANKU SUAMIKU   045 Tertangkap basah oleh Mang Tatang bag 2

    Tertangkap basah oleh Mang Tatang bag 2Suasana canggung terlihat antara Aruna dan Tatang, jerit tangis dua adiknya membuat Aruna semakin salah tingkah.''Emang enggak ada orang selaen elu Run?'' tanya Tatang sembari mengangkat salah satu bayi.Tatang tidak tega melihat dua bayi yang telah jadi yatim piatu menangis, walau kaku, tapi Tatang tetap mengusahakan yang terbaik untuk membuat Raisya kembali tenang. Dia juga kasihan melihat Aruna yang hanya bisa menggerakkan sebelah tangannya.''Lagi pada ada urusan mang, biasanya ada Gavin yang bantu, tapi enggak tahu kemana tadi...'' jawab Aruna yang juga sedang berusaha menenangkan Raffa.''Kenapa enggak ambil baby sister Run?'' tanya Tatang menyelidik, ''Kan elu juga enggak bisa ngurus mereka kalo tangan elu masih kek gini. Yang ada malah enggak sembuh-sembuh...'' tambahnya lagi dengan nada kesal.''Belom dapet mang, lagi dicari...'' jawab Aruna lembut, ''Biasanya ada Cing Karsih yang jaga, sementara belom dapet baby sister. Tapi, hari ini,

    Last Updated : 2023-02-14
  • PAMANKU SUAMIKU   046 Laporan Mang Tatang pada Ardan

    Laporan Mang Tatang pada ArdanFlashback...Dering bunyi panggilan telefon berderu di saku jaket Ardan, dia yang kala itu sedang dalam pembicaraan serius dengan beberapa orang. Ardan mengernyitkan dahi dan memicingkan matanya ketika membaca siapa yang memanggilnya.''Mang Tatang.'' Nama yang tertera, dan terhitung sudah lebih dari tiga panggilan. Dia hanya bisa melihat ke layar ponselnya, dia tidak bisa menjawabnya, di tengah meeting pentingnya, apa lagi ada big boss bersamanya.''Kenapa Ndra?'' tanya seorang pria dengan jas mahal tersemat di tubuhnya.''Spam!'' jawab Ardan acuh.''Jangan ilang fokus Ndra, ini misi penting!'' seru pria berjas mahal itu serius memperingatkan Ardan.''Iya, gue ngerti!'' lagi-lagi Ardan menjawab dengan lagaknya yang cuek.''Gue enggak percaya ama yang laen, kecuali elu...'' ujar pria berjas itu.''Gue tauk!'' seru Ardan menyahut dengan nada ketus, ''Engak usah juga diulang-ulang... Capek gue dengernya!''''Ngambek?!'' seru pria berjas itu meledek.Pria ti

    Last Updated : 2023-02-23
  • PAMANKU SUAMIKU   047 Kekesalan Gavin

    Kekesalan GavinKembali di saat Ardan menginterogasi Aruna, di bab 45.''Mang Tatang yang kasih tahu, tapi, Mang Tatang enggak tahu siapa yang bikin... Runa pasti tahu. Kelakuan siapa sampe merah begini?'' tanya Ardan serius, ''Vin, elu di rumah, elu enggak tahu?!'' seru Ardan melirik serius pada Gavin.''Apa'an? Emang si Runa kenapa?'' tanya Gavin kebingungan, dia juga merasa tidak enak dengan penampakan Ardan yang sangat berbeda dari biasanya.''Elu kagak tahu...''''Enggak bang...'' jawab Aruna dengan segera, dia merasa tidak enak pada Gavin karena Ardan bertanya dengan nada yang sangat tidak enak didengar, ''Gavin emang lagi kagak di rumah, tapi, Runa enggak apa-apa kok...''''Aruna serius!'' seru Ardan menghardik Aruna dengan ekspresi serius, ''Bukan masalah Runa enggak apa-apa ato kenapa-napa! Tapi itu namanya ikut campur dalam urusan rumah tangga... Siapa dia?! Maen tampar-tampar aja suka hati dia...''''Ha?!'' pekik Gavin terkejut, ''Tampar?! Elu di tampar Run? Ama siapa?'' tan

    Last Updated : 2023-02-23

Latest chapter

  • PAMANKU SUAMIKU   148 Perpecahan

    Dion dan Rafli bertindak mengikuti improvisasi dari situasi yang mereka ciptakan setelah terdesak.Desakan para preman yang meminta mereka untuk menyerahkan kunci mobil membuat mereka kesulitan mengulur-ulur waktu. Tapi, kreativitas dengan modal nyali nekat sekaligus bukti bahwa diklat yang mereka jalani menunjukkan kepiawaian mereka dalam melaksanakan tugas.''Lah, mana ya?!'' sahut Dion sambil kasak-kusuk berlagak mencari kunci di saku pakaiannya, ''Fli, mana kunci?''''Lah, bukannya ama elu?!'' jawab Rafli mengikuti skenario dadakan di lapangan.''Pe'a, kagak ada di gua... ama lu, kan...''''Kagak, kagak ada... tuh, liat!'' seru Rafli sambil menarik kantong pakaiannya keluar.''Ngelawak lu bedua!'' pekik preman yang menunggu kunci mobil mereka untuk di serahkan dengan mata melotot.''Ka-kagak bang, beneran dah... cek aja... kagak ada i

  • PAMANKU SUAMIKU   147 Parta

    ''Di mana ini?!" pekik Aruna ketika tali yang mengikat mulutnya dibuka saat sudah berada di sebuah ruangan, ''Mau apa kalian?!''Mereka yang ada di ruangan itu tersenyum sinis menanggapi kegelisahan Aruna dan Amira yang terkejut ketika tudung hoodie yang menutupi separuh wajah mereka dibuka, memperlihatkan suasana di sekeliling dengan lebih jelas sekarang.Salah seorang dari beberapa pria yang baru di lihat oleh Aruna dan Amira datang menghampiri.Pria itu mengangkat dagu Aruna dan Amira, memiringkannya ke kanan dan ke kiri, melihat mereka dengan seksama, menilai penampilan fisik mereka berdua.''Lumayan, biarpun enggak bisa laku mahal, tapi masih cukup ngejual,'' ujar Parta, pria paruh baya tapi punya aura mendominasi yang membuat Aruna dan Amira merasa sangat tidak nyaman, ''Enggak banyak duit yang bisa kamu dapet dari mereka berdua...'' tambah Parta seraya melirik kepada Karissa.

  • PAMANKU SUAMIKU   146 Nekat

    CKIITTTRem berdecit dan mobil yang dikendarai oleh para petugas yang mengikuti Karissa berhenti mendadak.''Dimana Pak Ardan?!" tanya Dion, salah satu petugas yang ditugaskan untuk mengawasi.''OTW,'' jawab Rafli yang jadi rekan bertugas Dion, ''Enggak jauh... dia pasti bentar lagi nyampe...''''Oke... keknya target udah sampe di tujuan. Gimana, kita lanjut masuk?''''Enggak tauk, tapi tempat ini sarang mafia, cuma kita bedua... ini mah nganter nyawa...''Dion dan Rafli berdiskusi tentang bagaimana langkah selanjutnya karena intruksi selanjutnya belum turun dari atasan mereka.''Terus gimana, target udah turun... iya kalo tujuan dia disini, kalo dia lanjut ke tempat laen... bakal repot...'' ujar Rafli dengan nada gemas.''Sialan!'' pekik Dion kesal, ''Gue juga bingung, kita cuma ditugasin buat ngintai... terjun langs

  • PAMANKU SUAMIKU   145 Harapan

    Ardan bergegas bergerak segera setelah mendapat laporan dari anak buahnya yang mengawasi rumah Amira.''Dua orang di seret paksa... kenapa dua?!'' tanya Ardan di dalam hatinya, ''Apa mungkin bukan Runa?!''Tidak banyak laporan yang diberikan anak buahnya selama dua hari terakhir karena sama sekali sulit untuk menemukan celah guna mengintip lebih dekat untuk melihat situasi di dalam rumah Amira supaya lebih jelas.Ardan bahkan meminta pada Ibunya Lita untuk menghubungi Amira dan menanyakan apakah ada hal lain yang dibutuhkannya supaya ada kesempatan baginya untuk bisa masuk ke dalam rumah Amira. Tapi, sayangnya, karena baru saja mendapat pasokan, Amira menolak tawaran bibinya.''Terserah deh... liat yang ini aja dulu. Enggak tauk kenapa tapi feeling gue beda tentang yang ini. Entah kenapa semangat gue naik buat ngejar yang ini... mudah-mudahan enggak salah...'' gumam Ardan d

  • PAMANKU SUAMIKU   144 Memantau

    Ardan memberikan beberapa foto Karissa dari berbagai posisi sebagai referensi agar Lita tidak salah mengenali.''Maafkan saya pak, saya tidak begitu yakin karena saya hanya melihat sekilas. Tapi pak, Ini bukan hal yang biasa di lakukan Kak Amira... Meski Kak Amira yang sekarang sangat jauh berbeda dengan Kak Amira tujuh tahun yang lalu. Tapi, tetap saja, saya merasa ada yang janggal...''Lita dengan jujur mengemukakan opininya karena dia juga tidak mau membohongi orang yang sedang kesulitan.''Saya tahu kalau ini tidak tepat,'' ujar ibu Lita menambahkan dengan wajah memelas menatap Ardan, ''Di saat bapak sedang susah saya malah merepotkan... tapi pak, bapak juga kan seorang petugas. Tolong bantu kami pak... Amira adalah anak baik yang ceria sebelumnya. Tapi, sejak tujuh tahun yang lalu tiba-tiba dia berubah... kami yakin ada sesuatu karena setelah tujuh tahun dia berdiam diri, tiba-tiba dia menghubungi kami.''&nb

  • PAMANKU SUAMIKU   143 Pencarian

    Organisasi ilegal yang selama ini terselubung dengan bisnis taipan-taipan besar berjatuhan satu per satu. Pengacara-pengacara kecil mulai melejit naik menyaingi pengacara kondang yang telah penuh Schedule-nya karena banyak orang-orang berduit terciduk aparat. Semua itu bisa terjadi karena adanya efek domino dari penggerebekan-penggerebekan atas laporan dan data yang diberikan Ardan dan juga Rendra.Sudah sejak tujuh tahun terakhir satu per satu organisasi ilegal di jatuhkan Ardan secara diam-diam. Meski hanya organisasi kecil tapi sukses melemahkan pergerakan mereka sehingga mempersulit organisasi besar di atasnya untuk mengembangkan sayapnya. Karenanya, sejak Ardan menyusup tujuh tahun yang lalu, pergerakan organisasi ilegal yang meresahkan hingga merugikan negara berhasil di tekan seminimal mungkin.''Ardan, kita sudah mempersempit rute pelarian...'' ujar atasan Ardan, ''Kita akan segera menemukan istrimu, secepatnya...''

  • PAMANKU SUAMIKU   142 Membelotnya Karissa

    ''Brengsek!'' pekik Arjuna menggebrak meja sambil menatap layar laptopnya dengan mata nanar, ''Ada di mana lu?!''Sudah tiga hari sejak Aruna di culik dan belum ada tanda-tanda keberadaannya sama sekali. Ardan yang hampir putus asa menghubungi Arjuna meminta bantuannya.''Kagak ada bayangan apa pun tentang keberadaan Karissa?!''''Gue udah cari, tapi enggak ketemu...''''Apa Karissa ada sebutin sesuatu selama lu kenal dia selama ini?!''''Dari kemaren otak gue jungkir balik berusaha nginget sesuatu tentang Karissa yang mungkin ketinggalan...'' jawab Arjuna dengan nada kesal, dia lalu menjeda ucapannya kemudian mendesah putus asa setelahnya dia menggelengkan kepalanya sambil menatap Ardan dengan ekspresi menyesal.Ardan membanting bokongnya di sofa ruang tamu Arjuna lalu menyandarkan punggung, wajahnya menengadah ke langit-langit ruangan memperlihatkan betapa

  • PAMANKU SUAMIKU   141 Tanpa makan dan minum

    ''Brengsek!'' pekik Arjuna menggebrak meja sambil menatap layar laptopnya dengan mata nanar, ''Ada di mana lu?!''Sudah tiga hari sejak Aruna di culik dan belum ada tanda-tanda keberadaannya sama sekali. Ardan yang hampir putus asa menghubungi Arjuna meminta bantuannya.''Kagak ada bayangan apa pun tentang keberadaan Karissa?!''''Gue udah cari, tapi enggak ketemu...''''Apa Karissa ada sebutin sesuatu selama lu kenal dia selama ini?!''''Dari kemaren otak gue jungkir balik berusaha nginget sesuatu tentang Karissa yang mungkin ketinggalan...'' jawab Arjuna dengan nada kesal, dia lalu menjeda ucapannya kemudian mendesah putus asa setelahnya dia menggelengkan kepalanya sambil menatap Ardan dengan ekspresi menyesal.Ardan membanting bokongnya di sofa ruang tamu Arjuna lalu menyandarkan punggung, wajahnya menengadah ke langit-langit ruangan memperlihatkan betapa

  • PAMANKU SUAMIKU   140 Situasi darurat

    Alis mata Ardan nyaris menyatu dengan sorot mata tajam, giginya bergemeretak menahan emosi hingga membuat salah tingkah beberapa bawahannya ketika Ardan, Rendra dan yang lainnya tiba di TKP selang waktu 40 menit setelah mendapat laporan.Suara sirene mobil polisi dan mobil ambulans bersahutan sebelum kedatangannya ke TKP. Kehebohan terjadi dengan beberapa mahasiswa terlihat tergeletak bertebaran dengan luka-luka di tubuh.Beberapa preman tertangkap dan babak belur, nyaris sekarat karena di hajar banyaknya warga kampus yang kesal apa lagi saat beberapa orang hampir tewas karena mini van yang nekat melaju menerjang kerumunan.''Vin, elu enggak apa-apa?!''''Dimananya?!'' jawab Gavin dengan nada ketus, ''Udah jelas bonyok begini...''''Baru bonyok...'' sahut Ardan sambil menepak dahi Gavin,''Nah bini gue, ilang lagi aja...''Ardan tampak tenang menanggapi Gavin,

DMCA.com Protection Status