Beranda / Fiksi Remaja / PAMANKU SUAMIKU / 022 Tertidur di ruang tunggu

Share

022 Tertidur di ruang tunggu

Penulis: Wolfy
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-10 15:30:00
Tertidur di ruang tunggu

Dari kejauhan Ardan melihat Aruna duduk di bangku ruang tunggu NICU dengan kepala terangguk-angguk karena mengantuk.

Aruna yang sadar akan posisinya sebagai seorang wanita, dia tidak mau merebahkan tubuhnya yang sudah kelelahan, di tempat umum. Karena di ruang tunggu itu, tidak hanya ada dirinya saja. Tapi, ada beberapa orang yang lain, di antaranya adalah lelaki yang bukan muhrim.

Ardan yang paham dengan hal itu, segera menghampiri Aruna dan menangkap kepalanya yang jatuh setelah terangguk-angguk karena menahan kantuk yang tidak tertahankan.

Sadar akan kehadiran Ardan, seorang ibu yang duduk di sebelah Aruna segera bergeser, memberikan Ardan tempat duduk di samping Aruna, kemudian perlahan dia meletakkan kepala Aruna di bahunya yang besar.

''Baru pulang kerja, nak?'' tanya ibu yang memberi tempat pada Ardan mencoba berbasa-basi.

''Iya, bu...'' jawab Ardan sambil mengangguk dengan sopan menyapanya.

''Kecapean dia, kesian...'' ujar ibu itu lagi.

''Iya... abis, e
Wolfy

Hai, aku wolfy... Penulis cerita ini. Simak juga ceritaku yang lainnya... WANITA UNTUK MANUSIA BUAS (sudah tamat tapi sulit sekali mendapat kontrak dari GOODNOVEL) PAMANKU SUAMIKU MENJEMPUT ISTRIKU DUNIA MANUSIA BUAS SUAMIKU YANG BERBAHAYA KARENA KEBODOHANKU, AKU HAMPIR KEHILANGAN SUAMIKU SINGA BETINA MILIKKU (sequel lanjutan dari WANITA UNTUK MANUSIA BUAS, hanya saja kali ini wanita dari DUNIA MANUSIA BUAS yang terlempar ke DUNIA MODERN dan bertemu dengan CEO gahar.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • PAMANKU SUAMIKU   023 Nama panggilan

    Nama panggilan''Terus, Runa harus panggil apa dong?'' tanya Aruna serius menanggapi Ardan.''Apa kek'... yang penting jelas existensi kita bedua yang punya label suami istri,'' jawab Ardan tegas dengan wajah semringah, dia senang karena Aruna mau mendengar keluhannya dan bersedia mempertimbangkan permintaannya.''Kenapa enggak di kalungin aja surat nikahnya ke mana-mana?!'' sahut Aruna yang keki.''Lu mau?!'' seru Ardan bertanya dengan ekspresi menantang, dia kesal dengan tanggapan asal dari Aruna.''Enggak sih... hehehe...'' jawab Aruna sambil terkekeh menggelengkan kepala dengan sangat antusias.''Itu tauk...'' sahut Ardan dengan ekspresi gemas, ''Udah ah, pokoknya gue enggak mau di panggil mamang lagi!'' seru Ardan lagi tegas.''Ya udah, Runa harus panggil apa dong?'' tanya Aruna lembut, dia merayu Ardan saat melihat kalau tampang suaminya jadi semakin tidak nyaman di lihat.''Apa aja...'' jawab Ardan ketus.''Bapak! Ya?!'' sahut Aruna menyarankan dengan mata berbinar merayu Ardan.

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-10
  • PAMANKU SUAMIKU   024 Aruna di tabrak

    Aruna di tabrakAruna langsung bangun sambil menepis tangan yang menyentuh bahunya tanpa izin, hampir terjatuh Aruna, karena tersandung kaki bangku di sebelahnya. Ardan langsung bangun melihat Aruna terkejut seperti itu.''Aruna!'' seru Ardan malah semakin geram saat tubuh Aruna di tangkap oleh pria yang meletakkan tangan di bahunya.''Apaan nih, bang?! Lepas!'' seru Aruna dengan nada kasar menghardik pria itu.''Eh!... Di tolongin... Gak tahu terima kasih, ni bocah!'' sahut pria itu dengan kesal, karena Aruna berani menepis dan menghardiknya.''Abang jangan gak sopan!'' seru Aruna balik marah tidak mau kalah, dia tidak peduli dengan pria bertubuh besar di hadapannya, ''Pegang-pegang semaunya...''''Kenapa emang?'' tanya pria itu dengan ekspresi merendahkan Aruna, ''Di bayar berapa lu ama dia?''Kata-katanya yang melecehkan, tentu saja membuat Aruna malah semakin meradang.Ardan langsung bergerak, membelakangi Aruna, dan dengan tangkas, tangannya kirinya menjaga Aruna agar tetap di bel

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-10
  • PAMANKU SUAMIKU   025 Aruna di rawat

    Aruna di rawatSaat Ardan telah menyelesaikan semua urusannya tadi, Aruna sudah di pindahkan ke kamar rawat inap.''Apa kata dokter Vin?''''Belum tahu om, Aruna baru saja di pindahkan ke ruang rawat. Dia tidur karena ada obat bius katanya... Nah, itu dokternya''''Selamat siang,'' sapa dokter ketika menghampiri Ardan dan Gavin.''Selamat siang, bagaimana keadaannya dok?'' tanya Ardan''Eum! Maaf... Bapak siapa?'' tanya dokter itu.''Saya suaminya,'' jawab Ardan tegas.''Owh!'' seru dokter itu dengan wajah terkejut, tapi, dalam sekejap dia langsung mengubah ekspresi sebagai seorang dokter profesional, ''Suami... Oh... Ehm-ehm...'' dokter itu segera berdehem menyembunyikan keterkejutannya, ''Baiklah... Begini pak, istri bapak, mengalami dislokasi bahu, saat ini tertidur karena masih terpengaruh obat bius penahan rasa sakit yang digunakan, saat kami melakukan tindakan untuk mengembalikan bahunya ke posisi semula. Tapi, walau sudah di lakukan tindakan, tetap... Imobilisasi pada bahu yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-10
  • PAMANKU SUAMIKU   026 Pembalasan Ardan

    Pembalasan ArdanArdan tidak sempat menemani Aruna yang sedang di rawat di rumah sakit, tapi Ardan selalu menyempatkan diri untuk datang tepat saat waktu makan tiba di rmah sakit. Ardan tidak pernah lalai, tiga kali sehari dalam tiga hari, sejak Aruna di rawat karena kecelakaan. Aruna yang tangan kanannya harus di bebat karena bahunya yang cidera, membuatnya kesulitan makan.''Assalamu alaikum,'' sapa Ardan saat memasuki ruang perawatan yang berkapasitas delapan pasien.Kebetulan hari ini, ruangan perawatan kelas tiga itu, full terisi penuh oleh pasien dan juga para penunggu pasien.''Wa alaikum salam...'' jawab mereka serempak, rata-rata dari penghuni sementara ruangan itu, mayoritas adalah muslim.Ardan berjalan menuju tempat tidur yang paling ujung di dekat jendela, tempat di mana Aruna di rawat. Ardan berjalan sembari mengangguk menyalami beberapa orang yang di lewatinya. Mereka yang baru datang, otomatis terkejut ketika melihat Ardan untuk pertama kalinya.Tubuhnya yang tinggi dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-14
  • PAMANKU SUAMIKU   027 Teguran Ardan

    Teguran ArdanArdan terkejut dengan sikap Aruna yang jelas tegas terlihat meminta jawaban jujur dari Ardan. Ardan menatap Aruna yang sedang menanti jawaban darinya, membuatnya teringat bagaimana dia bisa mendapatkan luka di wajahnya dan beberapa memar di bagian tubuhnya yang tertutup baju.Tapi, Ardan selamat kali ini, di tengah keragu-raguannya, kata permisi terdengar, dari seseorang yang mendatangi mereka sore itu.''Hm?!... Owh, Alhamdulillah... Terimakasih,'' jawab Ardan menanggapi seseorang yang datang menghampiri.Perhatian Aruna seketika itu juga teralih oleh kedatangan seorang petugas Rumah sakit yang datang membawa jatah makan malam pasien.''Makan dulu ya, kak...'' ujar petugas itu setelah meletakkan nampan berisi makanan sambil tersenyum ramah pada Aruna.''Iya... Terima kasih,'' jawab Aruna sembari tersenyum padanya, Ardan juga mengangguk sambil tersenyum pada petugas itu ketika dia hendak pergi.''Mau makan dulu, apa ntar aja, maghrib dulu...''Ardan menawarkan sambil memb

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-14
  • PAMANKU SUAMIKU   028 Alasan Aruna tidak mau kuliah

    Alasan Aruna tidak mau kuliahAruna mendengarkan dengan seksama setiap kata yang diucapkan Ardan. Suaranya lembut tapi tegas, memberi nasihat tapi juga sekaligus sebuah peringatan untuk Aruna. Kombinasi antara kalimat Ardan yang diucapkan dengan tegas dengan gestur tubuhnya yang lembut bermain dengan tubuh Aruna, perlahan dan terarah. Ardan sangat mengerti dengan setiap tindakannya, dia mampu membuat Aruna tidak risi, bahkan Aruna tidak menyadari kalau Ardan sedang menikmati ketika jari-jemarinya dengan lihai bermain dengannya.''Aruna... Kenapa masih diem?'' tanya Ardan lagi.Ardan sedikit mendesak Aruna, karena dia juga tidak mau jika Aruna terus menerus menjaga jarak dengannya.''Aruna takut Mang...''''Takut kenapa? 'Kan, emang gue yang minta buat Aruna ungkapin aja! Karena cuma dengan begitu, suamimu ini, bisa sedikit memahami perasaan istri yang masih aja canggung di depan suaminya.''''Mang... Mang Ardan 'kan nganggur, Runa takut...''''Entar dulu! Kenapa Runa bilang gue nganggu

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-14
  • PAMANKU SUAMIKU   029 Masih perdebatan soal panggil nama

    Masih perdebatan soal panggil namaAruna bingung mau jawab apa terhadap sindiran keras Nenek Sundari di depan orang banyak yang sedang berkumpul, Aruna dan Ardan sama sekali tidak tahu apa-apa tentang keributan Gavin dan beberapa kerabat yang lain saat acara tahlil di malam keempat.''Kok lu diem?!... Gavin pan udah nolak kita semua buat jagain tuh bocah, kata dia, elu yang mau jagain...'' ujar Kakek Marwan, suami Nenek Sundari sekaligus kakak ipar Nenek Halimah dan Kakek Wawan. Kebetulan Kakek Marwan masuk, dia minta dibuatkan kopi untuk bapak-bapak yang sibuk di luar.Mereka berdua masih menyimpan perasaan dongkol karena pernah di hardik Kakek Wawan. Mereka terus memojokkan Aruna, sedangkan dia bingung tidak mengerti apa yang terjadi.''Bang, 'mpok! Udah dulu napa... Udah Run... Elu istirahat dulu gih, capek baru pulang! Yang di sini... Udah banyak yang ngerjain,'' ujar Nenek Halimah sambil merangkul Aruna dan membawanya pergi ke kamarnya, meninggalkan Marwan, Sundari, dan beberapa k

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-14
  • PAMANKU SUAMIKU   030 Sebutan yang sudah di pastikan

    Sebutan yang sudah di pastikanAruna jadi semakin canggung, apa lagi Ardan selalu dengan mudahnya menyebut panggilan sayang padanya tanpa ragu sedikit pun. Entah kenapa tampilan Ardan yang berantakan dengan rambut yang di cepol ala kadarnya, dan juga kumis dan janggut yang membuat dirinya jadi tampak sepeti beruang karena perawakannya yang tinggi dan besar. Hal itu tidak membuat Aruna takut, walau dia merasa risi tapi dia tidak terlalu terganggu dengan itu semua.''Aruna... Kenapa malah diem, gue masih belum denger apa yang pengen gue denger dari tadi... Ayo dong Run! Elu pan tahu, gue sewayah-wayah kudu pergi... Akhirnya, ketunda lagi 'ni obrolan...'' ujar Ardan mendesak Aruna.''Nah!... Itu, dia tuh...''''Apa?!''''Itu... Mang, Runa boleh tahu dong... Kenapa sih Mang Ardan, selalu tetiba aja pergi?... Tiap kali Aruna tanya, Mang Ardan mesti ngehindar, kenapa?''Ardan langsung terdiam, dia bingung bagaimana menanggapi Aruna. Dia tampak tetap tenang, dengan ekspresi yang biasa saja. T

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-14

Bab terbaru

  • PAMANKU SUAMIKU   148 Perpecahan

    Dion dan Rafli bertindak mengikuti improvisasi dari situasi yang mereka ciptakan setelah terdesak.Desakan para preman yang meminta mereka untuk menyerahkan kunci mobil membuat mereka kesulitan mengulur-ulur waktu. Tapi, kreativitas dengan modal nyali nekat sekaligus bukti bahwa diklat yang mereka jalani menunjukkan kepiawaian mereka dalam melaksanakan tugas.''Lah, mana ya?!'' sahut Dion sambil kasak-kusuk berlagak mencari kunci di saku pakaiannya, ''Fli, mana kunci?''''Lah, bukannya ama elu?!'' jawab Rafli mengikuti skenario dadakan di lapangan.''Pe'a, kagak ada di gua... ama lu, kan...''''Kagak, kagak ada... tuh, liat!'' seru Rafli sambil menarik kantong pakaiannya keluar.''Ngelawak lu bedua!'' pekik preman yang menunggu kunci mobil mereka untuk di serahkan dengan mata melotot.''Ka-kagak bang, beneran dah... cek aja... kagak ada i

  • PAMANKU SUAMIKU   147 Parta

    ''Di mana ini?!" pekik Aruna ketika tali yang mengikat mulutnya dibuka saat sudah berada di sebuah ruangan, ''Mau apa kalian?!''Mereka yang ada di ruangan itu tersenyum sinis menanggapi kegelisahan Aruna dan Amira yang terkejut ketika tudung hoodie yang menutupi separuh wajah mereka dibuka, memperlihatkan suasana di sekeliling dengan lebih jelas sekarang.Salah seorang dari beberapa pria yang baru di lihat oleh Aruna dan Amira datang menghampiri.Pria itu mengangkat dagu Aruna dan Amira, memiringkannya ke kanan dan ke kiri, melihat mereka dengan seksama, menilai penampilan fisik mereka berdua.''Lumayan, biarpun enggak bisa laku mahal, tapi masih cukup ngejual,'' ujar Parta, pria paruh baya tapi punya aura mendominasi yang membuat Aruna dan Amira merasa sangat tidak nyaman, ''Enggak banyak duit yang bisa kamu dapet dari mereka berdua...'' tambah Parta seraya melirik kepada Karissa.

  • PAMANKU SUAMIKU   146 Nekat

    CKIITTTRem berdecit dan mobil yang dikendarai oleh para petugas yang mengikuti Karissa berhenti mendadak.''Dimana Pak Ardan?!" tanya Dion, salah satu petugas yang ditugaskan untuk mengawasi.''OTW,'' jawab Rafli yang jadi rekan bertugas Dion, ''Enggak jauh... dia pasti bentar lagi nyampe...''''Oke... keknya target udah sampe di tujuan. Gimana, kita lanjut masuk?''''Enggak tauk, tapi tempat ini sarang mafia, cuma kita bedua... ini mah nganter nyawa...''Dion dan Rafli berdiskusi tentang bagaimana langkah selanjutnya karena intruksi selanjutnya belum turun dari atasan mereka.''Terus gimana, target udah turun... iya kalo tujuan dia disini, kalo dia lanjut ke tempat laen... bakal repot...'' ujar Rafli dengan nada gemas.''Sialan!'' pekik Dion kesal, ''Gue juga bingung, kita cuma ditugasin buat ngintai... terjun langs

  • PAMANKU SUAMIKU   145 Harapan

    Ardan bergegas bergerak segera setelah mendapat laporan dari anak buahnya yang mengawasi rumah Amira.''Dua orang di seret paksa... kenapa dua?!'' tanya Ardan di dalam hatinya, ''Apa mungkin bukan Runa?!''Tidak banyak laporan yang diberikan anak buahnya selama dua hari terakhir karena sama sekali sulit untuk menemukan celah guna mengintip lebih dekat untuk melihat situasi di dalam rumah Amira supaya lebih jelas.Ardan bahkan meminta pada Ibunya Lita untuk menghubungi Amira dan menanyakan apakah ada hal lain yang dibutuhkannya supaya ada kesempatan baginya untuk bisa masuk ke dalam rumah Amira. Tapi, sayangnya, karena baru saja mendapat pasokan, Amira menolak tawaran bibinya.''Terserah deh... liat yang ini aja dulu. Enggak tauk kenapa tapi feeling gue beda tentang yang ini. Entah kenapa semangat gue naik buat ngejar yang ini... mudah-mudahan enggak salah...'' gumam Ardan d

  • PAMANKU SUAMIKU   144 Memantau

    Ardan memberikan beberapa foto Karissa dari berbagai posisi sebagai referensi agar Lita tidak salah mengenali.''Maafkan saya pak, saya tidak begitu yakin karena saya hanya melihat sekilas. Tapi pak, Ini bukan hal yang biasa di lakukan Kak Amira... Meski Kak Amira yang sekarang sangat jauh berbeda dengan Kak Amira tujuh tahun yang lalu. Tapi, tetap saja, saya merasa ada yang janggal...''Lita dengan jujur mengemukakan opininya karena dia juga tidak mau membohongi orang yang sedang kesulitan.''Saya tahu kalau ini tidak tepat,'' ujar ibu Lita menambahkan dengan wajah memelas menatap Ardan, ''Di saat bapak sedang susah saya malah merepotkan... tapi pak, bapak juga kan seorang petugas. Tolong bantu kami pak... Amira adalah anak baik yang ceria sebelumnya. Tapi, sejak tujuh tahun yang lalu tiba-tiba dia berubah... kami yakin ada sesuatu karena setelah tujuh tahun dia berdiam diri, tiba-tiba dia menghubungi kami.''&nb

  • PAMANKU SUAMIKU   143 Pencarian

    Organisasi ilegal yang selama ini terselubung dengan bisnis taipan-taipan besar berjatuhan satu per satu. Pengacara-pengacara kecil mulai melejit naik menyaingi pengacara kondang yang telah penuh Schedule-nya karena banyak orang-orang berduit terciduk aparat. Semua itu bisa terjadi karena adanya efek domino dari penggerebekan-penggerebekan atas laporan dan data yang diberikan Ardan dan juga Rendra.Sudah sejak tujuh tahun terakhir satu per satu organisasi ilegal di jatuhkan Ardan secara diam-diam. Meski hanya organisasi kecil tapi sukses melemahkan pergerakan mereka sehingga mempersulit organisasi besar di atasnya untuk mengembangkan sayapnya. Karenanya, sejak Ardan menyusup tujuh tahun yang lalu, pergerakan organisasi ilegal yang meresahkan hingga merugikan negara berhasil di tekan seminimal mungkin.''Ardan, kita sudah mempersempit rute pelarian...'' ujar atasan Ardan, ''Kita akan segera menemukan istrimu, secepatnya...''

  • PAMANKU SUAMIKU   142 Membelotnya Karissa

    ''Brengsek!'' pekik Arjuna menggebrak meja sambil menatap layar laptopnya dengan mata nanar, ''Ada di mana lu?!''Sudah tiga hari sejak Aruna di culik dan belum ada tanda-tanda keberadaannya sama sekali. Ardan yang hampir putus asa menghubungi Arjuna meminta bantuannya.''Kagak ada bayangan apa pun tentang keberadaan Karissa?!''''Gue udah cari, tapi enggak ketemu...''''Apa Karissa ada sebutin sesuatu selama lu kenal dia selama ini?!''''Dari kemaren otak gue jungkir balik berusaha nginget sesuatu tentang Karissa yang mungkin ketinggalan...'' jawab Arjuna dengan nada kesal, dia lalu menjeda ucapannya kemudian mendesah putus asa setelahnya dia menggelengkan kepalanya sambil menatap Ardan dengan ekspresi menyesal.Ardan membanting bokongnya di sofa ruang tamu Arjuna lalu menyandarkan punggung, wajahnya menengadah ke langit-langit ruangan memperlihatkan betapa

  • PAMANKU SUAMIKU   141 Tanpa makan dan minum

    ''Brengsek!'' pekik Arjuna menggebrak meja sambil menatap layar laptopnya dengan mata nanar, ''Ada di mana lu?!''Sudah tiga hari sejak Aruna di culik dan belum ada tanda-tanda keberadaannya sama sekali. Ardan yang hampir putus asa menghubungi Arjuna meminta bantuannya.''Kagak ada bayangan apa pun tentang keberadaan Karissa?!''''Gue udah cari, tapi enggak ketemu...''''Apa Karissa ada sebutin sesuatu selama lu kenal dia selama ini?!''''Dari kemaren otak gue jungkir balik berusaha nginget sesuatu tentang Karissa yang mungkin ketinggalan...'' jawab Arjuna dengan nada kesal, dia lalu menjeda ucapannya kemudian mendesah putus asa setelahnya dia menggelengkan kepalanya sambil menatap Ardan dengan ekspresi menyesal.Ardan membanting bokongnya di sofa ruang tamu Arjuna lalu menyandarkan punggung, wajahnya menengadah ke langit-langit ruangan memperlihatkan betapa

  • PAMANKU SUAMIKU   140 Situasi darurat

    Alis mata Ardan nyaris menyatu dengan sorot mata tajam, giginya bergemeretak menahan emosi hingga membuat salah tingkah beberapa bawahannya ketika Ardan, Rendra dan yang lainnya tiba di TKP selang waktu 40 menit setelah mendapat laporan.Suara sirene mobil polisi dan mobil ambulans bersahutan sebelum kedatangannya ke TKP. Kehebohan terjadi dengan beberapa mahasiswa terlihat tergeletak bertebaran dengan luka-luka di tubuh.Beberapa preman tertangkap dan babak belur, nyaris sekarat karena di hajar banyaknya warga kampus yang kesal apa lagi saat beberapa orang hampir tewas karena mini van yang nekat melaju menerjang kerumunan.''Vin, elu enggak apa-apa?!''''Dimananya?!'' jawab Gavin dengan nada ketus, ''Udah jelas bonyok begini...''''Baru bonyok...'' sahut Ardan sambil menepak dahi Gavin,''Nah bini gue, ilang lagi aja...''Ardan tampak tenang menanggapi Gavin,

DMCA.com Protection Status