Beranda / Romansa / PAID LOVE / BERDAMAI DENGAN KEADAAN

Share

BERDAMAI DENGAN KEADAAN

Penulis: TISYAMAN
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-14 22:36:39

"L-liat apa, hm? Mikir jorok ya?" goda Gavin licik. 

Ish!! "Gak mau ngalah banget, sih!?" omel Raline beranjak bangun. 

Grep! 

Gavin menarik pinggang Raline sampai kembali jatuh di atas tempat tidur. Mereka berdampingan. Jantung mereka berdetak seirama. Menatap lurus ke arah langit kamar. 

“Akan ada banyak hal nanti  yang akan kita lalui, setelah menikah. Aku cuma bisa meminta satu hal denganmu, tidak ada tuntutan lain dariku. Aku cuma minta untuk jangan pernah meninggalkanku.” 

Raline mendengar jelas ucapan Gavin. Akan tetapi, ia tidak berani menatap wajah lelaki yang sedang memandangnya dari jarak dekat. Dia terlalu takut akan yang terjadi setelahnya. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • PAID LOVE   TIDAK AKAN ADA KATA KALAH

    Angin semakin deras. Tirai kamar yang serba putih berterbangan tertiup angin. Raline berbalik badan dan menatap sosok Gavin di dalam kamar yang tengah tidur pulas.“Maaf kalau aku malah bersikap seperti ini. Sulit bagiku, tetapi ini yang kamu mau. Dan ini takdirku,” ucapnya lirih sambil menatap Gavin dari balkon kamar yang menghadap pantai.Malam berlalu begitu alot. Raline tidur di atas sofa setelah berusaha memaksa kedua matanya tidur. Hatinya bimbang dan ragu. Tetapi bukan Raline namanya jika ia begitu mudah tergoda dengan bantal dan alas yang empuk.***Pukul tujuh pagi.Kediaman Maheswari pagi hari ini terlihat hiruk pikuk. Barang-barang yang menurut Yudistoro sudah lama, ia ba

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-14
  • PAID LOVE   SERBA SALAH

    Raline tengah sibuk mempersiapkan menu sarapan pagi Gavin. Hari ini hari pertama Raline melayani lelaki itu untuk sarapan. Rasanya sudah benar-benar seperti seorang istri yang sedang melayani suami. Membuatkan roti dan salad sayur sesuai permintaan Gavin pagi ini.Setelah meja makan sudah terhidang menu sarapan, lalu Raline bergegas menuju kamar. Ia harus on time karena Gavin sudah mewanti-wanti agar bekerja tepat waktu. Saat berada di dalam kamar, Gavin baru saja keluar dari kamar mandi.Hari kesekian tinggal bersama, sudah membuat Raline kebal melihat lelaki itu berjalan bebas dengan bertelanjang dada dan hanya memakai handuk. Tanpa ragu gadis itu berlalu saja melihat keberadaan Gavin. Ia memasuki walk closet untuk mengambil pakaian tuan muda itu.Lebih sigap, Raline mengambil setelan jas berwarn

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-15
  • PAID LOVE   H-7

    Di meja makan, Gavin terus mencuri pandang. Sesekali ia membuang pandangan saat Raline memergoki dirinya. Bisa hancur reputasi tengilnya kalau ketahuan oleh gadis itu.“Kalau baju ini tidak cocok denganku, bilang aja. Gak usah menatap diam-diam begitu,” sindir Raline salah paham.Ternyata gadis pintar dan berprestasi di sekolah tidak menjamin dia peka dengan perasaan orang ya? pikir Gavin dalam diamnya. Isi kepalanya selalu saja negatif menilai orang lain. Memangnya aku ada bilang baju sebelumnya tidak cocok? gerutunya membatin. Pintar sih, tapi polosnya kebangetan! ledeknya dalam hati saja.“Memang kamu pantasnya pakai baju pelayan saja. Nanti setelah fitting kita beli baju, kamu bebas pilih,” ledek Gavin mulai mencari keributan.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-15
  • PAID LOVE   TERDETEKSI CEMBURU

    “Aaaaaa!!! Makasih Gavin mesum yang congkak!”Raline kegirangan tidak percaya jika ia diperbolehkan untuk melanjutkan pendidikan. Impian kedua gadis itu akhirnya akan segera terwujud. Saking senangnya, Raline tidak sadar kalau dirinya malah reflek memeluk Gavin.Deg!Gavin langsung membeku saat Raline memeluknya. Namun sepersekian detik ia luluh bak es yang mencair dan menghangat. Tidak salah dengan ucapannya yang menyebut tubuh gadis itu adalah penghangat hatinya.Aroma sabun beraroma mawar segar yang tercium di indera penciuman Gavin sangat sopan menggodanya. Bahkan aroma sabun dengan rose oil itu, adalah pembelian Gavin saat berada di mall Bangkok. Ia sudah menduga aroma itu sangat cocok dengan kulit Raline. Lelaki itu menikmati saja pelu

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-17
  • PAID LOVE   BUCIN AKUT

    Tanpa segan, Gavin juga membalas rangkulan Alicia. Lalu, masuk ke dalam galeri milik desainer itu. Sedangkan Raline menekuk wajahnya masam. Mencebik dan menggerutu dalam hati. Terutama mengumpati Gavin sepuas hatinya. Menyebalkan!“Roman, ajak Nona Raline ke galeri.”Alicia memerintahkan Roman, seorang asisten kepercayaannya yang sudah ikut dengannya selama tiga tahun terakhir. Roman seorang lelaki berperawakan tinggi dengan otot-otot bisepn yang nampak samar dari balik kemeja putihnya. Memiliki wajah jawline dan berhiaskan jambang yang rapi mengitari rahang tegasnya.Raline saja saat melihat Roman sempat tertegun takjub dengan asisten Alicia yang sangat tampan. Dewasa dan tentu saja manly sekali. Ditambah penampilan Roman yang sangat cool dan sangat wangi sekali!

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-18
  • PAID LOVE   GAUN PENGANTIN SEDERHANA

    Garis lengkung di bibir Alicia terumbar lebar. Ia merasakan kepolosan Raline. Lalu, ia mengarahkan cara membuka gaun dengan perlahan. Mencontohkan sebentar cara memasang dan menjanjikan akan membantu gadis itu jika sudah selesai memakai gaun itu ke tubuhnya."Baiklah. Kamu ganti saja dulu, nanti aku bantu rapikan," ujar Alicia tulus.Lantas, Raline mengganti pakaiannya dengan gaun pengantin pilihan Gavin. Susah payah gadis itu mencoba memasangkan ke tubuhnya, karena memang sama sekali tidak mengerti cara memasangnya.Beberapa kali, Raline membuka tirai hanya untuk bertanya kepada Alicia. Sedangkan Gavin yang menanti gaun pengantin percobaan dipakai oleh Raline, sudah ia tunggu-tunggu. Lelaki itu menggelengkan kepala terheran-heran, karena melihat tingkah polos dan urakan gadis pujaannya yang sangat

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-19
  • PAID LOVE   PASANGAN YANG ANEH

    "Bagaimana, Vin? Apa mau coba gaun yang lain lagi?" tanya Alicia terheran dengan ekspresi Gavin."Tidak." Gavin menolak tegas untuk Raline mencoba gaun pengantin lain."Aku beli gaun ini. Kalau kebesaran, aku minta dalam waktu dua puluh empat jam, tolong berikan ukuran yang pas untuknya. Aku tidak mau tau, dalam waktu satu hari, baju itu harus sudah pas dengannya," ujar Gavin mantap tanpa keraguan.Alicia tersenyum tipis melihat tingkah Gavin. Benar-benar semaunya dan tidak peduli apapun."Baiklah. Aku terima perintah itu. Tapi bayar aku tiga kali lipat untuk gaun ini selesai dalam waktu singkat yang kamu berikan," tawar Alicia."Aku bayar lima kali lipat. Kalau bisa kurang dari waktu yang aku te

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-20
  • PAID LOVE   BIBIR RANUM MENGGEMASKAN

    "Jangan coba-coba pergi dariku!" bentak Gavin keras.Sontak saja Raline kaget melihat kemarahan lelaki itu."Aku tidak suka dibentak seperti itu. Dan satu lagi, aku bukan bonekamu!" balas Raline tidak kalah keras. Ia melepaskan cekalan tangan lelaki itu dan berlalu meninggalkan Gavin.Gavin langsung nyeri di bagian kepalanya. Ia memijat pelan kening yang terasa ngilu. Nafasnya memburu saat lagi terpancing emosi."Anda baik-baik saja tuan?" tanya Jamal yang sigap muncul di samping tuan mudanya."Bawa gadis itu ke villa sekarang. Dia tidak bisa diajak keluar," titah Gavin.Jamal langsung memberi isyarat melalui headset yang tersambun

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-20

Bab terbaru

  • PAID LOVE   PART EXTRA BAB

    Extra bab untuk my readers beloved, PAID LOVE. ___________ Di sebuah mall, Raline dan sang tante pergi ke sebuah store branded luar negeri. Dimana ada foto Raline yang terpampang lebar didepan store menggunakan pakaian branded tersebut dari atas hingga bawah. Ya, hari ini adalah hari tenang Raline sebelum berangkat pergi ke Australia minggu depan. Ia, mendapat black card untuk membelanjakan kartu hitam mewahnya dengan brand yang menjadikannya Brand Model Ambassador. “Ral, Tante mau ke toilet dulu sebentar. Kamu disini aja kan?” ijin Tante Maria pada san keponakan. Raline mengangguk sebagai jawaban. “Raline tunggu disini, ya, Tan.” Maria pun bergegas pergi dari store tersebut dan mencari toilet terdekat. Raline juga kembali diarahkan oleh salah satu retail sales berpengalaman pada produk terbaru mereka. Pada saat tangan Raline meraih salah satu tas yang terpanjang, tiba-tiba ada seseorang yang meraihnya terlebih dahulu. Lantas, wanita itu langsung menoleh dan menatap sosok lelak

  • PAID LOVE   DEAR LOVE

    Terima kasih sudah berkenan mampir di cerita sederhana ini. Tidak mewah memang, tetapi cerita ini aku tulis dengan hati dan cinta. Segenap hati aku menulis ini dalam keadaan tidak sempurna, karena authornya masih human. Bukan alien. Mhehehe :) Semua emosiku aku tuang di cerita PAID LOVE dari sedih, senang, gusar, bahagia bahkan tersedu-sedu seperti saat aku menuliskan sedikit ucapan untuk yang sudah singgah apalagi menetap bersama Author yang hobi makan remahan taro ini. Kiranya kalian kata-kata tidak puitis dan aneh ini bisa dong, kasih ulasan tentang cerita PAID LOVE, entah itu Raline, Gavin, Laura dan lain-lain. Singkat memang, tapi tidak ada cerita yang berakhir harus bahagia. Cerita ini memang menggantung, dan agak

  • PAID LOVE   MASA DEPAN DAN MASA LALU

    "Luka itu tidak akan pernah bisa sembuh sekalipun bisa hilang dari pandangan mata ...."***Satu tahun kemudian ….Plak! Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Devin. Ia mencium bibir Raline dengan paksa. Berhasil wanita itu membalas dengan tamparan keras di wajah adik dari Gavin. Selama ini dia sangat mempercayai Devin. Tetapi sekarang semua kepercayaan itu hancur lebur."Kamu keterlaluan, Dev! Jadi semua itu kamu penyebabnya, huh!? Aku tidak menyangka kamu sejahat itu ternyata."Raline tidak menyangka jika semua yang terjadi adalah ulah Devin dan Lucy. Hubungan dia bersama Gavin hancur karena dengan sengaja lelaki itu mengadu domba keduanya sampai berpisah seperti sekarang.&nbs

  • PAID LOVE   LULUH LANTAK

    Selama di dalam perjalanan menuju pulang, Laura terus membujuk Raline untuk menerima tawaran pemilik agensi model itu. Bahkan Raline kebingungan menolak tawaran itu saat Gasari memintanya lagi untuk menjadi model.“Ini bakal jadi pengalaman baru buat kamu. Siapa tahu uangnya bisa kamu tabung dan lanjut untuk kuliah. Daripada kamu di rumah terus, Nak. Coba baca dulu kontraknya, terus kamu bisa terima tawaran untuk berkunjung ke kantor agensi itu. Mama temani nanti, deh, ya?” bujuk Laura antusias.Dia juga sebenarnya tidak tega melihat anak kesayangannya itu hanya di rumah seperti dirinya tanpa memiliki aktivitas lain. Hanya Maria yang bekerja. Meski sebenarnya, Laura memiliki uang simpanan pemberian Gavin yang dirahasiakan olehnya dari Raline. Sepeserpun kartu gold pemberian dari menantunya itu tidak pernah disentuh olehnya.

  • PAID LOVE   TAWARAN MENJADI MODEL

    Tiga puluh hari kemudian.Raline tinggal bersama Laura dan Maria. Sudah satu bulan wanita itu pergi dari rumah keluarga Gavin. Sebenarnya Raline ingin pergi dari rumah pemberian suaminya, namun Jamal sudah mewanti-wanti agar tidak perlu meninggalkan hunian mereka sekarang. Rumah yang menjadi tempat tinggal keluarga Raline saat ini, sudah atas nama dia sendiri.Laura dan Maria sampai detik ini tidak tahu kenapa anak kesayangan mereka itu pergi meninggalkan Gavin dan malah tinggal bersama-sama sekarang.Raline berubah menjadi lebih pendiam dan suka berada di dalam kamar setelah keluar dari kediaman mertuanya. Bahkan, tidak jarang dia bisa tahan seharian penuh tidak keluar dari kamar. Laura sempat khawatir, tapi selalu saja Raline bisa berkilah kalau dia akan baik-baik saja.

  • PAID LOVE   LOVE IS PAIN

    Raline terikat kedua tangannya salah satu tiang kamar. Gavin menyesapi setiap inci tubuhnya tanpa ada yang tertinggal. Kissmark di leher, dan bekas gigitan membekas di sela paha wanita itu. Ia terperanjat akan sentuhan kasar Gavin yang berada di titik intimnya. Tubuh putih itu sekarang tidak mulus karena lelaki itu menodainya dengan bekas-bekas kegilaannya.Disuruhnya paksa wanita itu menggeliat seksi. Gavin memperlakukan Raline sudah seperti wanita bayaran. Rasa trauma itu kembali muncul. Dia tidak menyangka di dalam hidupnya jika Gavin yang memperlakukannya seperti ini. Kasar dan brutal. Tubuhnya sudah tidak tahan akan kegilaan lelaki itu. Desahan, rintihan tidak hentinya lolos.Pandangan Raline sudah buram. Dia memang bergairah dan sudah mencapai puncak dua kali, namun lelaki itu tidak kunjung menuntaskannya. Malah Gavin hanya menjadikannya tonto

  • PAID LOVE   BIRAHI GILA

    Raline terperanjat setiap kali Gavin mencumbu setiap inci tubuhnya dengan brutal dan kasar. Setitik kristal bening keluar di sudut mata Raline yang tertutup rapat. Saat mata itu terbuka, ia seakan memohon pada Gavin agar berhenti menyiksanya.Tangan Gavin meremas kasar dada Raline tanpa ampun yang masih tertutup bra namun terlihat berantakan. Wanita itu sudah basah dibawah sana, tapi dia tidak merasakan kehangatan sama sekali akan sentuhan yang diberikan Gavin. Lelaki itu menyiksa tubuhnya kasar.“Emmpphh!” rintih Raline. Dia membuka matanya yang sudah sayu berusaha menatap dan memelas belas kasih di mata Gavin. Namun, tidak ada pandangan hangat lagi di mata sang suami. Air mata jatuh tak tertahan lagi. Raline menangis sekarang.Setelah puas membasahi tubuh Raline dengan salivanya

  • PAID LOVE   SENTUHAN KASAR

    Sesampainya Gavin di rumah, suasana sudah sangat sepi. Hanya ada pengawal yang tengah berjaga di kediaman Yudistoro. Tuan besar di rumah itu pun sedang tidak berada di tempat.Gavin turun dari mobil dengan amarah yang tertahan. Rahangnya mengeras dengan penampilannya yang berantakan. Darah masih bersimbah di jari tangan suami dari Raline itu.Gavin terlebih dahulu mencuci tangannya di kamar dia sebelumnya. Lelaki itu enggan masuk ke dalam kamarnya bersama Raline. Dia sangat gusar dan dalam keadaan tidak baik.Sebisa mungkin Gavin menghindari bertemu dengan istrinya. Dilepasnya kemeja putihnya dan meminum banyak air putih yang baru saja dibawakan oleh pekerja di rumahnya.Membasuh wajah dan rambutnya, Gavin berdiri di depan cermin kamar mandi sambi

  • PAID LOVE   DIKUASAI EMOSI

    "Kamu tunggu disini," pinta Gavin pada Jamal."Baik, Tuan." Jamal berdiri di depan pintu gudang dan menurut saja atas perintah Gavin.Dengan langkah berat, Gavin masuk ke dalam gudang yang temaram. Hanya ada lampu yang menyala tepat di bawah Edd tengah disekap mulutnya. Ada dua pengawal yang berjaga di samping kiri dan kanan.Gavin memberi isyarat dengan mengibaskan tangan pada dua pengawalnya yang berjaga standby. Mereka pergi karena bos mudanya meminta untuk pergi. Tinggallah Gavin sendiri bersama Edd.Edd dalam keadaan tertidur saat ini. Mulutnya dibekap lakban berwarna hitam. Wajahnya terlihat memar di beberapa sudut. Edd melawan saat dibawa paksa oleh dua pengawal Gavin ke gudang ini. Belum hilang bekas pukulan Devin saat itu, sekarang wajah

DMCA.com Protection Status