Selama dua hari terakhir ini Qin Chen hanya berlatih dalam mengontrol kekuatan Api Spiritual Yin Yang, hal ini tidak berefek kepada metode penempaan melainkan juga akan sangat berguna dalam bertarung dimasa depan. Hadiah yang diberikan dari misi terakhir kali diantar oleh Tu Miao, Qin Chen mendapatkan 300 ribu poin dan sekarang poin yang sudah dia kumpulkan berjumlah 490 ribu poin.
"Kau harus berhati-hati... Ren Xiong sekarang menargetkan dirimu. Didalam Sekte mungkin saja kau akan aman tapi tidak sedikit kasus pembunuhan diluar Sekte, Ren Xiong punya pengikutnya sendiri dan tidak sering melakukan sedikit kejahatan." Tu Miao memberikan Qin Chen peringatan."Senior tidak perlu khawatir... aku tahu benar apa yang sedang aku lakukan dan tidak akan bertindak gegabah." Qin Chen tersenyum dengan ramah."Kalau begitu aku akan pergi dulu dan lanjutkan saja latihanmu. Lain kali panggil saja aku dengan namaku, kata Senior itu seolah aku lebih tua darimu dan aku tidaKeesokan paginya Qin Chen mendapatkan kiriman dari Tu Miao, Xiao Zan sudah menepati janjinya dan Qin Chen mendapatkan esensi darah Beast Tingkat Bumi dan beberapa Pil Roh Tingkat Perwujudan untuk menunjang Kultivasinya."Ada pesan dari Kakek dan aku dengar kau bertanya tentang Niat Pedang. Kakek hanya mengatakan jika air yang tenang akan mengalir mengikuti aliran sungai tanpa perlawanan, semua jawaban terletak pada dirimu sendiri dan itulah pesannya." Kata Tu Miao dengan ramah."Aku mengerti." Qin Chen menerima semuanya dan akan mengingatnya dengan baik."Baiklah... aku tidak akan mengganggumu berlatih." Tu Miao pamit dan berjalan keluar untuk bermain.Qin Chen mengepalkan tinjunya dan duduk ditanah dengan tenang. Dalam mengasah Niat Pedang sebenarnya Qin Chen terlalu buru-buru, Pedang memiliki karakteristik dari penggunanya dan untuk mewujudkan Niat Pedang sama saja dengan mempelajari Dao.Qin Chen memejamkan matanya dan kali ini dia tidak memaksakan sesuatu melainkan mengikutinya la
Setelah beberapa hari Qin Chen menukarkan beberapa Teknik Beladiri yang bagus untuk melengkapi seni pertarungannya, dia juga menukarkan Pil Kondensasi Qi dalam jumlah yang banyak dan sudah mendapatkan ijin untuk pulang.Namun sebelum itu dia ingin pergi ke Menara Percobaan, sampainya disana tidak sedikit Murid yang sedang mengantri. Daftar Peringkat terlihat cukup jelas didepan dan sesuai prediksi pemegang peringkat pertama adalah Ren Xiong, bahkan orang sekuat Xiao Yin hanya menempati peringkat kesepuluh dari Menara Percobaan.Aturan dari Menara Percobaan sangatlah sederhana dan peringkat dihitung dengan cara waktu penyelesaian tercepat. Ren Xiong menyelesaikan Menara Percobaan dalam waktu setengah jam saat dia berada dilapisan kelima.Sejak saat Qin Chen melihat namanya dia sudah bertekad untuk mengambil posisi itu. Adapun tanggapan Ren Xiong dia sudah tidak peduli, sekarangpun Qin Chen sudah siap bertarung dengannya."Qin Chen !" Suara seorang
Nama Qin Chen yang menempati daftar peringat pertama dalam Menara Percobaan membuat keributan diluar. Banyak Murid yang bertanya-tanya siapa itu Qin Chen dan Ning Xue juga tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini.Qin Chen berjalan keluar dari Menara Percobaan dan banyak mata yang tertuju kepadanya, Akar Spiritual sampah bisa mencapai kekuatan sebesar itu sudah seperti Monster yang mengungguli para Jenius hebat.Semua Murid membukakan jalan dan tidak tatapan merendahkan seperti biasanya, sekarang mereka hanya bisa menundukkan kepala agar tidak memprovokasi jenius seperti Qin Chen.Kabar menyebar dengan sangat cepat dan nama Qin Chen sudah terkenal diseluruh Sekte entah itu bagian dalam ataupun luar. Lao Xue memukul pohon dengan kuat dan meninggalkan bekas, ekspresinya terlihat sangat marah dan dia tidak bisa menerima fakta jika Qin Chen berada diatasnya."Sialan... bagaimana mungkin aku bisa kalah dari sampah sepertinya !" Teriak Lao Xue
Qin Chen berkuda dengan cukup cepat selama tiga hari, disisi lain ada tiga orang Murid yang diam-diam mengikutinya dan Qin Chen bergegas berbalik arah untuk mencari tempat yang sepi.Ketiga Murid yang mengikutinya sedikit aneh dan salah satu dari mereka memiliki basis Kultivasi yang rendah. Kilatan bayangan melintas diatasnya dan sosok Lao Xue menunjukan dirinya, dibelakangnya sudah ada dua orang lainya yang merupakan Kultivator Tingkat Perwujudan Lapisan keenam yang bernama Jian Jue dan Cang Lang. Keduanya berada didaftar orang terkuat peringat sembilan dan delapan. "Hahaha... sepertinya banyak orang yang menginginkan dirimu untuk mati !" Tawa Lao Xue terdengar sangat keras."Kau berbicara seolah bukan Ren Xiong yang menyuruhmu. Apa tujuanmu yang sebenarnya Lao Xue ?" Tanya Qin Chen dengan dingin."Tujuanku hanya satu yaitu membunuhmu." Lao Xue menjawabnya dengan tegas.Qin Chen turun dari kudanya dan melirik kebelakang, "Jadi kalian ju
Perlahan Qin Chen membuka matanya dan dia bangun dengan cepat, seorang Gadis disampingnya sangat terkejut dan Qin Chen juga merasakan hal yang sama. Saat ini lokasinya berada disebuah Gubuk dan Qin Chen masih merasakan sakit ditubuhnya dengan banyaknya memar."Kau jangan bangun terlebih dahulu masih banyak luka." Gadis itu membantu Qin Chen untuk berbaring."Terimakasih banyak karena sudah menolongku... aku Qin Chen Murid dari Sekte Jurang Naga dan kalau boleh tahu siapa Nona ini dan dimana tempat ini sebenarnya ?" Tanya Qin Chen sambil mengungkapkan rasa terimakasihnya."Sekarang kita ada didalam hutan dan namaku Lei Ting. Sepertinya umur kita sama dan aku tidak sengaja menemukanmu ditepi sungai, kenapa kau bisa mengalami luka separah itu ?" Tanya Lei Ting dengan penasaran."Aku diserang oleh musuh yang lebih kuat dariku ketika saat perjalanan untuk pulang. Karena lemah aku tidak bisa melawan dan berakhir seperti ini." Qin Chen berkata dengan juj
Mendengar sumpah Beladiri Qin Chen membuat Xuan Zong merasa yakin jika dia tidak salah memilih orang, mereka yang melanggar sumpah seperti ini maka dimasa depan tidak akan ada perkembangan dan mengalami kemunduran. Bagi Kultivator itu adalah neraka yang sebenarnya dan Qin Chen tanpa ragu mengatakannya."Tapi Paman akan pergi kemana ?" Tanya Lei Ting dengan cemas."Orang tua ini masih punya tenaga untuk melarikan diri dari mereka. Pria ini sangat baik dan bisa diandalkan, dimasa depan gunakan cadar dan Pria ini adalah orang yang tepat." Xuan Zong menyentuh bahu Qin Chen dan berkata, "Dimana kau tinggal ?" "Murid Sekte Jurang Naga.... Keluarga Qin dari Kota Batu Hitam." Jawab Qin Chen dengan hormat.Xuan Zong mengangguk dan mengirimkan sebuah pesan melalui Kesadaran Spiritual, "Lei Ting lahir dengan Denyut Nadi Sembilan Yin yang sangat istimewa. Tapi masalah terbesarnya pemilik Denyut Nadi Sembilan Yin hanya bisa hidup sampai umur 20 tahu
Setelah seharian penuh berlari akhirnya mereka berdua sampai di Kota Batu Hitam, Qin Chen tidak ingin buru-buru kembali dan membawa Lei Ting bersama dengannya ke pinggiran Kota. Hanya dengan kemampuan Qin Chen dia sudah bisa melewati penjagaan Kediaman miliknya dan menerobos masuk. Zue sedang menenun pakaian dan melihat kembalinya Qin Chen membuatnya sangat senang."Putramu sudah kembali Ibu !" Kata Qin Chen dengan lembut."Ya... selamat datang kembali." Zue mengusap air matanya dan melihat kearah Lei Ting."Salam Bibi nama saya Lei Ting." Lei Ting memberi hormat dan suaranya yang lembut membuat Zue sedikit luluh.Zue mencurigai jika Putranya sudah memiliki hubungan asmara, dilihat dari manapun tidak ada Gadis secantik Lei Ting di Kota Batu Hitam dan Zue merasa jika dia sangat kuat. Seorang Pria membawa Gadis kembali ke rumah dan memperkenalkan kepada orang tuanya sama saja dengan mereka punya hubungan khusus."Bu... kenapa menangis
Qin Heng melihat kearah Putranya dan mereka berdua mengangguk. Melihat punggung Qin Chen yang lengah membuat mereka memberanikan diri, Pedang dikeluarkan dan mereka berdua berniat menikam Qin Chen dari belakang."Ketika aku memberi kalian kesempatan untuk hidup seharusnya kalian menghargainya dengan baik." Qin Chen mencengkram erat Pedangnya dan berbalik sambil mengayunkannya.Qi Pedang yang sangat tajam memotong mereka berdua menjadi dua bagian, darah bercucuran dilantai dan keduanya mati dalam kondisi yang mengenaskan. Tidak ada sedikitpun rasa kasihan atau bersalah didalam hati Qin Chen, dia sudah melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Bahkan dia bersedia berdamai dengan memberinya kesempatan, tapi sayangnya mereka tidak menghargainya dan Qin Chen tidak akan bersedih untuk orang yang pernah mencelakainya dan berniat membunuhnya.Kematian Tetua Besar dan Qin Heng sudah mencapai semua orang, kembalinya Qin Chen merebut posisi kepala Keluarga y