Share

Bertemu Sena

Penulis: Adilia
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-01 09:47:33

Risa membuka pintu kamar adiknya. Dia mendengar Rayna berteriak histeris, memanggil-manggil nama Gama.

"Siapa Gama?" tanya Risa yang terlihat panik melihat adiknya.

"Gama," lirih Rayna lagi masih mengatur nafasnya.

"Minum dulu," Risa menyodorkan gelas berisi air putih kepada adiknya, yang baru saja terbangun dari tidurnya.

"Mimpi apa kamu? Sampai kaget begitu? Apa kamu mimpi ketemu mantan?" tanya Risa sedikit meledek adiknya yang baru saja mengerjapkan matanya itu.

"Kakak," lirih Rayna dan kembali memeluk kakaknya.

"Udah dong, manjanya. Kamu sudah berumur dua puluh lima tahun, loh. Malu di lihat ayam sama kucing di belakang rumah," timpal Risa yang dipukul kasar oleh Rayna.

"Kakak nggak ada perhatiannya sama adik sendiri. Sejak kemarin, terus saja meledek," gerutu Rayna terlihat kesal.

Risa memenangkan adiknya. Kini keduanya duduk manis di tepi ranjang dan saling berbincang. Rayna, mulai menceritakan semua masalahnya kepada kakaknya. Wanita dua puluh lima tahun itu mulai berkeluh-kesah mengenai hubungannya bersama Gama yang kandas di tenga jalan. Suasana keduanya kembali mencair. Gelak tawa Rayna dan Risa, membuat ibu yang saat ini sudah terlelap menjadi bangun.

"Kalian ini kenapa, sih? Lihat jam berapa sekarang?" tanya ibunya yang masuk kedalam kamar Rayna, karena mendengar suara ribut dari kedua putrinya.

"Ini, Bu. Rayna. Jam segini sudah mengigau mantannya," sahut Risa, membuat ibu menggeleng.

"Kalian ini, sekarang ayo kita tidur lagi. Masih malam, nih," titah ibu dan pergi meninggalkan kamar Rayna.

"Kenapa Kakak, nggak ikut keluar sekalian," ketus Rayna.

"Oh ... jadi pengen Kakak keluar, nih," ledek Risa.

"Huh," ketus Rayna, yang kini sudah kembali berbaring di kasurnya.

"Baiklah, kalau begitu. Kakak keluar dulu. Ingat! Mantan itu dibuang, jangan disimpan!" sindir Risa lagi.

Rayna tidak mau membalas sindiran dari kakaknya. Dia lebih memilih diam tanpa harus merespon kakaknya yang suka sekali mengganggunya itu.

Risa hanya tersenyum dan menggeleng. Dia masih belum percaya, kalau adiknya itu sudah pacaran. Sifatnya yang kekanak-kanakan, serta manja, membuat Risa tidak yakin kalau Rayna berani pacaran.

Tidak terasa, pagi kembali menyapa kediaman Rayna dan keluarganya. Terlihat Risa sudah bersiap-siap untuk pergi ke toko butiknya. 

"Ayah, Ibu. Risa berangkat dulu," ucap Risa sambil mencium pipi kedua orang tuanya.

"Jadi, hanya Ayah dan Ibu aja nih, yang di cium," ketus Rayna yang saat ini masih berdiri di tepi tangga.

"Kamu baru bangun, belum mandi. Siapa juga yang sudi mencium," sambung Risa dan pergi melewati Rayna.

"Hah, dasar. Kakak nggak punya akhlak!" teriak Rayna.

"Eh, Rayna. Sekarang cuci muka dulu dan kita sarapan bareng, yuk," ucap Ibu kepada putri bungsunya itu.

"seperti apa sih, calon suaminya Kakak, Bu?" tanya Rayna yang kini memeluk ibunya.

"Mandi dulu, Rayna. Bau nih," sambung ayah yang berada di samping ibunya.

"Ayah pelit banget sih, ngasih informasi. Setidaknya Rayna bisa menilai, seperti apa calon Kakak iparku itu," rengek Rayna, membuat ibu dan ayahnya terkekeh.

"Makanya, semalam harusnya kamu ikut. Pasti nggak akan nyesel. Karena, calon Kakak iparmu itu, nyaris sempurna," sambung ayah, membuat Rayna semakin penasaran.

"Dia sudah bekerja, atau pengangguran?" tanya Rayna lagi.

"Ngawur kamu, Na. Dia seorang dosen tau!" tegas Ibu, membuat Rayna tercengang sejenak.

"Dosen?" 

"Iya, dia seorang dosen yang tampan, sopan dan berkharisma. Nggak nyesel deh pokoknya, kakakmu dapat, Nak Praga," sambung ibu sedikit menjelaskan.

Rayna sedikit lebih lega, karena nama pria itu bukan Gama.

"Kenapa?" tanya ibu penasaran.

"Nggak, Rayna hanya berpikir aja. Bagaimana rasanya punya Kakak ipar seorang dosen." jawab Rayna dengan senyum kecut di bibirnya.

Setelah lama berbincang, Rayna pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Dia akan bertemu dengan Sena, siang ini. Sahabat semasa kuliah yang selalu membuatnya tertawa itu, tiba-tiba menghubunginya kembali, setelah hampir dua tahun mereka kehilangan kontak. Saat itu Sena sakit hati karena Rayna memilih menjadi kekasih dosennya, ketimbang dia. Rasa cinta yang terpendam itu, tidak pernah di balas oleh Rayna.

"Loh, kamu kok sudah dandan cantik?" tanya ibu kepada putri bungsunya.

"Maaf, Bu. Rayna mau keluar sebentar, bertemu teman." 

"Teman? Cowok atau cewek?" tanya ibu lagi.

"Cowok," lirih Rayna.

"Cie ...."

"Sena, Bu. Urusan pekerjaan," sambung Rayna menatap malas pada wajah aneh ibunya.

"Oh, Sena. Tumben? Lama banget loh, anak itu nggak main ke sini," ucap Ibu santai.

"Kenapa? Kangen?" tanya Rayna yang sudah menenteng tasnya.

"Dia anak laki-laki idaman. Sudah ganteng, enerjik, rajin lagi."

"Jangan mulai deh, Bu," ketus Rayna yang langsung mencium kedua pipi ibunya dan pergi.

Di tengah perjalanan, tiba-tiba ponselnya berdering. Panggilan dari Sena, membuat Rayna melengos kesal.

"Apa?"  jawab Rayna.

"Dimana? Aku sudah sampai, nih?" tanya Sena.

"Lagi dijalan, nih. Sabar dikit napa," ketus Rayna dan mengakhiri panggilannya.

Tidak lama, sampailah Rayna di lokasi. Dengan santai, wanita cantik itu berjalan menyusuri meja yang ada di sekeliling kafe. Terlihat, pria tampan dan manis, tersenyum padanya.

"Hai!" sapa Sena dari kejauhan, sambil melambaikan tangannya.

Segera Rayna berjalan menghampiri Sena. Wajahnya tak pernah berubah. Sena masih yerkibat ramah dan mempesona. Sayang, Rayna tidak pernah peka akan cinta sahabatnya itu.

"Nunggu lama, ya?" tanya Rayna.

"Lumayan, tapi belum jamuran, sih," sahut Sena dengan senyum manis menyungging di bibirnya.

"Kamu sudah pesan makanan belum?" tanya Rayna lagi.

"Belum, masih nungguin kamu."

"Ish, dasar!" gertak Rayna memukul pundak temannya itu.

"Sini, aku tulis. Mau pesan apa kamu?" tanya Sena yang sudah memegang buku menu.

"Hmm ... apa, ya?" 

"Cappucino dingin?" 

"Kok tahu," jawab Rayna sambil terkekeh.

"Kita kenal nggak cuma setahun dua tahun, Na. Delapan semester," jawab Sena dengan bangga.

"Halah, kamu ini!" Sena terus terkekeh melihat wajah cantik temannya itu.

"Setelah kelulusan itu, kamu kerja di mana? Perusahaan, Bokap mu?" tanya Rayna.

"Hm, kemana lagi. Aku males sudah lanjut S2," jawab Sena.

"Lagian, siapa yang mau kasih nilai orang tidur," sambung Rayna.

"Terus, sekarang aku masuk di bagian apa, nih?" tanya Rayna lagi terlihat sangat serius.

"Hmm, oke. Karena aku sekarang menjabat sebagai kepala bagian, jadi ... kamu aku angkat menjadi sekretaris pribadiku. Gimana?" tanya Sena.

"Sena!!!" teriak Rayna langsung memukul pundak pria tampan dan manis itu.

"Stop! Stop!" teriak Sena menghentikan kebrutalan temannya itu.

"Kamu kesurupan?" tanya Sena yang mengusap sakit pundaknya.

"Aku selalu serius, tapi kamu nggak pernah serius, Sena!" gertak Rayna lagi.

"Aku bukan saja serius, Na. Tapi, dobel serius!" tegas Sena menatap tajam dua bola mata Rayna.

"Jadi, ini beneran," lirih Rayna.

"Sejak kamu kenal aku. Kapan aku pernah berbohong?" tanya Sena membuat Rayna berpikir.

"Kayaknya belum pernah," sahut Rayna.

"Nah, jadi ... kualitasku sudah teruji, kan," ucap Sena lagi dengan tatapan mautnya.

"Ish, jangan tatap aku seperti itu, Sena," ucap Rayna terlihat sedikit malu.

"Kamu masih tetap cantik seperti pertama kita bertemu. Apakah kamu masih pacaran dengan dosen galak itu?" tanya Sena, kembali mengingatkan sakit hatinya.

"Nggak usah bahas dia lagi," ketus Rayna.

"Kenapa? Bukannya hubungan kalian baik-baik saja. Saat itu, aku nggak percaya loh, kalau dosen seganteng dan segalak Pak Gama, mau memacari kamu yang sableng ini," sambung Sena, menambah kesal Rayna.

"Apa kamu bilang? Aku sableng?" bisik Rayna, memasang wajah tajam pada Sena.

"Nggak, maksudku anu ... anu ... itu__"

"Nggak usah anu ... ini ... inu, Sena. Ngomong yang jelas!" gertak Rayna lagi.

"Eh, bukannya itu?" 

Bab terkait

  • PACARKU SUAMI KAKAKKU   Kencan buta

    "Ah, jangan mengalihkan pembicaraan, Sena!" gertak Rayna."Aku tidak mengalihkan pembicaraanmu, Na. Tapi beneran aku melihat kakakmu," sahut Sena, membuat Rayna menoleh."Kakak, dengan siapa dia?" gumam Rayna."Mungkin kliennya," jawab Sena."Bisa jadi, jangan tampakkan wajah jelekmu, Sena. Kita pura-pura tidak tahu," bisik Rayna menarik tubuh temannya itu, agar tidak ketahuan oleh kakaknya."Seluruh dunia tahu, kalau aku adalah pria paling keren dan tampan di muka bumi ini. Hanya kamu seorang yang bilang aku jelek!" gertak Sena melotot tajam kearah Rayna."Nggak usah gitu amat, Sena. Biasa aja keles," ketus Rayan, sambil memasukkan kentang goreng ke mulutnya."Biasa. Kamu bilang aku harus biasa. Ingat ya, ucapanmu barusan merendahkan harga diri dan martabatku," bisik Sena dengan penuh percaya diri."Martabak aja, lebay banget," ketus Rayna."Martabat, Rayna! Bukan martabak! Kalau martabak mah, yang di gang lima itu enak," tegas Sena masih dengan berbisik."Pulang, beliin ya," jawab R

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-01
  • PACARKU SUAMI KAKAKKU   Lamaran Gama

    "Aku kenapa?" tanya Risa yang tidak mau lagi berbasa-basi."Aku tidak mau menunda lagi pernikahan kita. Maukah kamu menikah denganku?" tanya Gama terlihat mantap mengungkapkannya. Sontak pernyataan dari mulut pria tampan itu, membuat Risa langsung tersipu malu. "Apakah kamu terkejut dengan pernyataanku ini?" tanya Gama lagi.Risa menatap wajah tampan Gama. Dia masih belum percaya, kalau pria tampan yang ada di hadapannya ini sedang melamarnya."Hmm ... gimana ya? Apakah hatimu sudah matang?" tanya Risa dengan wajah serius."Ayah dan Ibu, memintaku untuk segera melamarmu, sebelum terlambat," sahut Gama."Ayah dan Ibu? Jadi kamu melamarku karena perintah kedua orang tuamu!" gertak Risa sambil tersenyum sinis."Maaf, Ris. Tapi ... jodohku ada di tangan mereka berdua. Siapapun pilihan mereka, berarti dialah jodohku," sahut Gama, membuat Risa tergelak."Hah, jadi kesannya kamu itu menikahiku karena terpaksa, ya," sambung Risa, membuat Gama terdiam dan menatap wanita yang ada di hadapannya

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-01
  • PACARKU SUAMI KAKAKKU   Dia Pacarku

    Rayna membanting beberapa bantal miliknya ke lantai. Hatinya begitu marah dan terluka. "Mereka tidak menyetujui hubunganku dengan Gama. Tapi, kenapa harus memilih kakakku untuk menjadi istri dari anaknya," gerutu Rayna, penuh kebencian.Wanita itu terlihat semakin putus asa dan lelah. Dia tidak menyangka, kalau calon suami dari kakaknya adalah pacarnya sendiri. Sesekali air matanya jatuh menetes membasahi kedua pipinya."Rayna ... Rayna ... gini amat nasibmu," ucapnya sambil menatap wajah sendiri di kaca cermin yang ada di hadapannya."Ray!" panggil ibu dari balik pintu."Iya, Bu." jawab Rayna begitu malas.Ibu pun masuk dan mendekati putrinya yang saat ini sedang duduk termenung di depan meja rias."Keluarganya Nak Pragama, mau pamit tuh. Temui dulu, nggak enak," ucap Ibu sambil mengusap lembut pundak putrinya."Gama, Bu. Namanya Gama!" tegas Rayna yang keceplosan, karena kesal."Kamu ini, hati-hati memanggil calon kakak iparmu. Namanya Pragama. Dari mana kamu punya panggilan sendir

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21
  • PACARKU SUAMI KAKAKKU   Bab 6. Akad nikah

    Gamma memilih pergi meninggalkan kedua orang tuanya, dia kini duduk merenung di dalam kamarnya. Pikirannya gundah, kacau, dan berantakan. Dia bingung dengan keputusannya saat ini, kembali dia melihat ponsel miliknya, nomor yang tidak dikenal kembali menghubunginya. Tapi Gama memilih membiarkan panggilan tersebut, karena dia mengira itu adalah Rayna. Sementara di luar kamar, kedua orang tua dari Gama, sedikit bertengkar. Ayah Gama ingin putranya itu segera menikah dalam waktu dekat ini. Sementara Ibu menghargai keputusan dari keluarga Risa yang ingin menikahkan Risa dengan putranya, dua bulan ke depan. "Pokoknya bulan ini, Gamma dan Risa harus segera menikah. Aku akan bilang kepada keluarga Risa, kalau pernikahan harus segera digelar," ucap Bapak Gama kepada istrinya. "Terserah kamu, Pak. Yang penting mereka setuju dengan keputusan kita," jawab ibu kepada pria berwajah galak itu. "Setelah menikah, aku ingin mereka berdua tinggal di apartemen. Besok aku akan carikan apartemen untuk h

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-03
  • PACARKU SUAMI KAKAKKU   Sah

    Ibu dari Gama, memanggil putranya yang saat ini masih berdiri mematung menatap kepergian Rayna. "Ibu," sahut Gama menoleh kearah wanita paruh baya yang saat ini sedang berjalan menghampirinya."Kamu ngapain di sini? Kamu sudah ditungguin Risa dan orang tuanya, tuh. Malah ngelamun di sini?" tanya Ibu dengan wajah marahnya. "Maafkan aku, Bu." jawab Gama yang langsung berlalu dari hadapan ibunya. Pria tampan itu berjalan gagah menuju meja akad nikahnya, bersama Risa. Semua tamu undangan duduk dengan khidmat, menyaksikan proses akad nikah yang saat ini sedang berlangsung. Seorang penghulu, mengucapkan ikrar janji pernikahan kepada Gama. Tapi pria itu masih terdiam dan melamun, membuat Risa yang saat ini melihatnya langsung menyenggol lengan calon suaminya itu. "Gamma," bisik Risa.Sontak pria tampan itu terkejut dan tersadar dari lamunannya. Sekali lagi penghulu mengucapkan ikrar janji pernikahan kepada Gama. Dengan tegas kekasih dari Rayna itu menjawab dan mengikrarkan janji suci per

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-11
  • PACARKU SUAMI KAKAKKU   Rayna Hilang

    "Rayna," ucap Risa yang saat ini membukakan pintu kamarnya. Mendengar kata, Rayna. Gama pun langsung terbangun. "Aku mau pinjam minyak oles punya Kakak. Punyaku entah kemana," ucap Rayna. "Oh ... sebentar, Kakak ambilkan dulu," jawab Risa yang kini berjalan mengambilkan minyak oles yang biasa dia gunakan. "Maafkan aku mengganggu istirahat kalian," ketus Rayna dan berlalu dari kamar kakaknya. Risa hanya tersenyum dan menggeleng. Kini dia menutup kembali pintu kamarnya."Maafkan Reyna. Dia mengganggu tidurmu," ucap Risa yang kini sudah kembali menaiki tempat tidurnya. Gama tidak menjawab ucapan dari Risa. Pria tampan itu kembali berbaring dan membelakangi istrinya lagi. Keadaan itu, membuat Risa sedikit canggung dan sedih. "Kamu kenapa? Aku lihat, sejak tadi wajahmu berubah murung dan banyak diam. Apa kamu menyesal menikah denganku?" tanya Risa sedikit ragu. "Ini sudah malam, tidak usah berpikir yang aneh-aneh. Mendingan sekarang kamu istirahat saja," jawab Gama Risa tidak mau m

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-12
  • PACARKU SUAMI KAKAKKU   Bandara

    "Dia bersama dengan seorang pria, pergi menuju bandara," ucap ayah terbata-bata. Sontak jawaban dari pria paruh baya itu membuat ibu dan Risa terkejut. Mereka berdua saling menatap dan menggeleng. "Siapa pria itu? tanya ibu kepada Risa, dan putrinya itu pun hanya menggeleng lemah. Mereka bergegas pergi meninggalkan rumah, menuju bandara. Secepat mungkin Risa mengendarai mobilnya menuju tempat di mana adik dan teman prianya itu berada. "Pelan-pelan, Ris." ucap ibu yang saat ini berada satu mobil dengan Risa. "Risa sangat penasaran, Bu. Saat ini Rayna dengan siapa? Kenapa dia bisa pergi begitu saja tanpa berpamitan kepada kita," ucap Risa dengan wajah begitu panik. Dua puluh lima menit berlalu, mobil merah maroon itu sudah terparkir rapi. Dengan cepat, kedua wanita itu berjalan menyusuri bandara. Mereka celingak-celinguk mencari keberadaan Rayna."Di mana dia," gumam Risa yang semakin panik. Di tengah kepanikan itu, ponsel Risa berdering, panggilan dari Gama membuatnya sedikit le

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-14
  • PACARKU SUAMI KAKAKKU   Masih Cinta

    Tanya ayah kepada Rayna. "Dia teman Rayna, Yah," jawab Rayna yang langsung berlalu dari hadapan ayahnya. "Sudah, Yah. Jangan marah-marah dulu. Biarkan Rayna tenang dulu." sahut Ibu juga ikut berlalu mengikuti putrinya. Tidak lama, masuklah Gama bersama istrinya. "Maafkan Rayna, dia masih kekanak-kanakan. Karena ulahnya, membuat Kalian berdua ikut kerepotan," ucap Ayah kepada Gama dan juga Risa. "Tidak apa-apa, Yah. Bagaimanapun, dia juga tanggung jawab kami," sahut Gama, membuat istrinya tersenyum bahagia. Risa merasa hidupnya sangat sempurna setelah menikah dengan Gama, seorang pria yang baik hati dan penuh cinta. "Apakah kamu mau minum sesuatu?" tanya Risa kepada suaminya. "Terserah," jawab pria itu sambil tersenyum. Risa pun langsung bergegas ke dapur membuatkan jus jambu untuk suaminya. "Untuk siapa, Kak?" tanya Rayna yang kebetulan juga ke dapur. "Untuk, Mas Gama." jawab Risa. "Bukannya ... Kak Gama tidak suka jus jambu," jawab Rayna yang keceplosan. "Kok kamu tahu, k

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-17

Bab terbaru

  • PACARKU SUAMI KAKAKKU   Bercumbu

    Risa pun mengambil dompet yang saat ini ada foto seseorang. "Maaf, aku tidak tau kalau dompetnya terjatuh," ucap Gama yang langsung mengambil dompet tersebut dari tangan istrinya. Risa hanya bisa tersenyum kecut dan mengangguk. Dalam hatinya begitu penasaran dengan foto yang barusan di lihatnya. Di tengah kebingungannya, Risa terkejut saat suaminya memanggil. Gama mencari baju tidur yang biasa dia pakai. "Ya ampun, Mas. Aku lupa belum mencucinya. Kamu bisa pakai yang lain dulu. Memangnya, kenapa sih dengan baju itu? Perasaan, kamu dan Rayna memiliki kesukaan yang sama," sahut Risa sambil mencarikan pakaian tidur untuk suaminya. "Sama? Sama bagaimana maksudnya?" tanya Gama sedikit terkejut. "Iya, dia sangat suka karakter lucu seperti kamu. Lihat tuh, pakaian tidur aja kalian sama," jawab Risa sambil terkekeh. "Oh," sahut Gama sedikit canggung. Setelah Gama mengenakan baju tidur, Risa kembali merapat ke pelukan Gama yang gagah. Saat itu, Gama sedang bersiap untuk tidur setelah s

  • PACARKU SUAMI KAKAKKU   Tinggal bersama

    Keduanya langsung tergelak tiada henti saat melihat alarm di ponsel masing-masing berbunyi. Ternyata, mereka memiliki waktu alarm yang bersamaan."Kamu Pasang alarm untuk apa?" tanya Rayna kepada mantan kekasihnya itu. "Biasanya jam segini, aku ada kelas. Yah, untuk pengingat saja. Agar aku tidak lupa, makanya buat alarm." jelas Gama dengan wajah santainya. "Ada kelas,"sahut Rayna sedikit bingung. "Kamu lupa, bagaimana kerjanya dosen. Kadang kita ada kelas lain, kelas tambahan, sampai pindah jam lagi. Bukannya kita pernah bertatap muka di jam delapan malam," sahut Gama membuat Rayna terkekeh dan memukul pundak pria itu.Tiba-tiba terdengar suara perut Rayna yang keroncongan, membuat Gama tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Kamu mau ke mana?" tanya Rayna kepada Gama, yang beranjak dari kursinya. "Ingin membuat sesuatu, untuk mengisi perutmu yang sudah berteriak itu," sahut Gama, yang membuat Rayna tersenyum dan menggeleng. Kini Rayna mengekor di belakang suami dari kakaknya i

  • PACARKU SUAMI KAKAKKU   Pertemuan di Apartemen

    Gama langsung beranjak dari kursinya. Dia pergi begitu saja meninggalkan kamarnya. Karena bingung, Risa pun menghentikan aktivitasnya dan berjalan mengikuti suaminya yang saat ini menuju garasi rumah. "Kamu mau ke mana, Mas?" tanya Risa kebingungan. "Aku mau keluar sebentar, ada urusan dengan tim seleksi di kampus. Nanti aku hubungi kamu lagi," jawab Gama yang langsung berlalu begitu saja.Risa hanya berdiri mematung, menatap kepergian suaminya. Dia tidak tahu apa yang sedang disembunyikan oleh Gama saat ini. Setelah suaminya tidak terlihat lagi, Risa pun kembali masuk ke dalam rumah. Tidak sengaja, Risa berpapasan dengan Rayna yang juga ingin pergi. "Loh, kamu mau ke mana, Ray?" tanya Risa sedikit penasaran."Aku ada janji dengan teman, Kak." jawab Rayna santai. "Oh ... gitu, ya." sahut Risa setengah canggung. Rayna pun langsung berlalu dari kakaknya. Dia pergi keluar untuk mencari taksi. Setelah beberapa saat menanti, lewatlah taksi dan membawanya ke suatu tempat. Setelah satu

  • PACARKU SUAMI KAKAKKU   Pengakuan Cinta

    Tidak sengaja Risa melihat suami dan adiknya sedang berada di dalam satu kamar. "Aku mau mengambil minyak oles yang kemarin malam dipinjam oleh Rayna." ucap Gama sedikit terbata-bata. "Kenapa kamu tidak ngomong langsung kepadaku. Biar aku saja yang mengambilkannya," sahut Risa masih dengan wajah santainya. "Kakak," lirih Rayna melihat aneh pada kakaknya. "Kamu juga, lain kali hati-hati. Jangan menggunakan sandal di dalam kamar. Kepleset kan, jadinya. Untung ada Kakak iparmu yang menjaga. Coba kalau tidak, bagaimana nasibmu," ucap Risa membuat Rayna dan gama saling menatap. "Baiklah Ayo kita kembali ke kamar, Mas," ajak Risa kepada suaminya. Gama pun berlalu dari kamar Rayna. Sesekali dia menoleh ke belakang karena khawatir. Rayna kini duduk termenung menatap dirinya dalam kaca. Wajah cantik dengan rambut ikal menjadi daya tarik tersendiri bagi Gama. Selain itu sikapnya yang ceria, membuat pria tampan itu tidak bisa beralih ke lain hati. Gama terlihat bingung dengan sikap istriny

  • PACARKU SUAMI KAKAKKU   Masih Cinta

    Tanya ayah kepada Rayna. "Dia teman Rayna, Yah," jawab Rayna yang langsung berlalu dari hadapan ayahnya. "Sudah, Yah. Jangan marah-marah dulu. Biarkan Rayna tenang dulu." sahut Ibu juga ikut berlalu mengikuti putrinya. Tidak lama, masuklah Gama bersama istrinya. "Maafkan Rayna, dia masih kekanak-kanakan. Karena ulahnya, membuat Kalian berdua ikut kerepotan," ucap Ayah kepada Gama dan juga Risa. "Tidak apa-apa, Yah. Bagaimanapun, dia juga tanggung jawab kami," sahut Gama, membuat istrinya tersenyum bahagia. Risa merasa hidupnya sangat sempurna setelah menikah dengan Gama, seorang pria yang baik hati dan penuh cinta. "Apakah kamu mau minum sesuatu?" tanya Risa kepada suaminya. "Terserah," jawab pria itu sambil tersenyum. Risa pun langsung bergegas ke dapur membuatkan jus jambu untuk suaminya. "Untuk siapa, Kak?" tanya Rayna yang kebetulan juga ke dapur. "Untuk, Mas Gama." jawab Risa. "Bukannya ... Kak Gama tidak suka jus jambu," jawab Rayna yang keceplosan. "Kok kamu tahu, k

  • PACARKU SUAMI KAKAKKU   Bandara

    "Dia bersama dengan seorang pria, pergi menuju bandara," ucap ayah terbata-bata. Sontak jawaban dari pria paruh baya itu membuat ibu dan Risa terkejut. Mereka berdua saling menatap dan menggeleng. "Siapa pria itu? tanya ibu kepada Risa, dan putrinya itu pun hanya menggeleng lemah. Mereka bergegas pergi meninggalkan rumah, menuju bandara. Secepat mungkin Risa mengendarai mobilnya menuju tempat di mana adik dan teman prianya itu berada. "Pelan-pelan, Ris." ucap ibu yang saat ini berada satu mobil dengan Risa. "Risa sangat penasaran, Bu. Saat ini Rayna dengan siapa? Kenapa dia bisa pergi begitu saja tanpa berpamitan kepada kita," ucap Risa dengan wajah begitu panik. Dua puluh lima menit berlalu, mobil merah maroon itu sudah terparkir rapi. Dengan cepat, kedua wanita itu berjalan menyusuri bandara. Mereka celingak-celinguk mencari keberadaan Rayna."Di mana dia," gumam Risa yang semakin panik. Di tengah kepanikan itu, ponsel Risa berdering, panggilan dari Gama membuatnya sedikit le

  • PACARKU SUAMI KAKAKKU   Rayna Hilang

    "Rayna," ucap Risa yang saat ini membukakan pintu kamarnya. Mendengar kata, Rayna. Gama pun langsung terbangun. "Aku mau pinjam minyak oles punya Kakak. Punyaku entah kemana," ucap Rayna. "Oh ... sebentar, Kakak ambilkan dulu," jawab Risa yang kini berjalan mengambilkan minyak oles yang biasa dia gunakan. "Maafkan aku mengganggu istirahat kalian," ketus Rayna dan berlalu dari kamar kakaknya. Risa hanya tersenyum dan menggeleng. Kini dia menutup kembali pintu kamarnya."Maafkan Reyna. Dia mengganggu tidurmu," ucap Risa yang kini sudah kembali menaiki tempat tidurnya. Gama tidak menjawab ucapan dari Risa. Pria tampan itu kembali berbaring dan membelakangi istrinya lagi. Keadaan itu, membuat Risa sedikit canggung dan sedih. "Kamu kenapa? Aku lihat, sejak tadi wajahmu berubah murung dan banyak diam. Apa kamu menyesal menikah denganku?" tanya Risa sedikit ragu. "Ini sudah malam, tidak usah berpikir yang aneh-aneh. Mendingan sekarang kamu istirahat saja," jawab Gama Risa tidak mau m

  • PACARKU SUAMI KAKAKKU   Sah

    Ibu dari Gama, memanggil putranya yang saat ini masih berdiri mematung menatap kepergian Rayna. "Ibu," sahut Gama menoleh kearah wanita paruh baya yang saat ini sedang berjalan menghampirinya."Kamu ngapain di sini? Kamu sudah ditungguin Risa dan orang tuanya, tuh. Malah ngelamun di sini?" tanya Ibu dengan wajah marahnya. "Maafkan aku, Bu." jawab Gama yang langsung berlalu dari hadapan ibunya. Pria tampan itu berjalan gagah menuju meja akad nikahnya, bersama Risa. Semua tamu undangan duduk dengan khidmat, menyaksikan proses akad nikah yang saat ini sedang berlangsung. Seorang penghulu, mengucapkan ikrar janji pernikahan kepada Gama. Tapi pria itu masih terdiam dan melamun, membuat Risa yang saat ini melihatnya langsung menyenggol lengan calon suaminya itu. "Gamma," bisik Risa.Sontak pria tampan itu terkejut dan tersadar dari lamunannya. Sekali lagi penghulu mengucapkan ikrar janji pernikahan kepada Gama. Dengan tegas kekasih dari Rayna itu menjawab dan mengikrarkan janji suci per

  • PACARKU SUAMI KAKAKKU   Bab 6. Akad nikah

    Gamma memilih pergi meninggalkan kedua orang tuanya, dia kini duduk merenung di dalam kamarnya. Pikirannya gundah, kacau, dan berantakan. Dia bingung dengan keputusannya saat ini, kembali dia melihat ponsel miliknya, nomor yang tidak dikenal kembali menghubunginya. Tapi Gama memilih membiarkan panggilan tersebut, karena dia mengira itu adalah Rayna. Sementara di luar kamar, kedua orang tua dari Gama, sedikit bertengkar. Ayah Gama ingin putranya itu segera menikah dalam waktu dekat ini. Sementara Ibu menghargai keputusan dari keluarga Risa yang ingin menikahkan Risa dengan putranya, dua bulan ke depan. "Pokoknya bulan ini, Gamma dan Risa harus segera menikah. Aku akan bilang kepada keluarga Risa, kalau pernikahan harus segera digelar," ucap Bapak Gama kepada istrinya. "Terserah kamu, Pak. Yang penting mereka setuju dengan keputusan kita," jawab ibu kepada pria berwajah galak itu. "Setelah menikah, aku ingin mereka berdua tinggal di apartemen. Besok aku akan carikan apartemen untuk h

DMCA.com Protection Status