Home / Romansa / Orang Ketiga Di Pernikahanku / Bab 9 – Menikah Tetapi Belum Pernah Begituan

Share

Bab 9 – Menikah Tetapi Belum Pernah Begituan

Author: Mayangsu
last update Last Updated: 2021-08-03 02:23:35

Jari lentik Sheril menekan enam digit tombol kombinasi pada badan pintu. Sebenarnya sampai saat ini Sheril masih bingung kenapa pula pemilik tempat ini memberi tahu kode tempat tinggalnya kepada Sheril. Meskipun mereka sudah kenal cukup lama, tapi apa iya orang itu tidak takut kalau rumahnya Sheril bobol?

Mengedikkan bahu, acuh tak acuk, Sheril pun memutar knop pintu ke bawah.

Tapi ommong-omong orang itu ada di rumah tidak, ya? Dia memiliki jadwal kerja yang fleksibel jadi Sheril akan semakin marah jika orang itu tidak ada di dalam.

“Mahen! Kamu di dalem, kan?!” teriak Sheril setelah pintu tersebut terbuka.

Mahen adalah satu-satunya sahabat yang Sheril miliki. Ia kakak tingkat sewaktu Sheril masih kuliah.

Pria yang dicari itu mendesah lelah. Pasti selalu ada keributan jika Sheril berkunjung ke tempatnya.

“Dasar berengsek! Sahabatnya nikahan tapi bisa-bisanya kamu nggak dateng!” sembur Sheril memekakkan telinga.

“Ya, kan, waktu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Cinthia Sari
lanjutannya mana Thor? kenapa belum tamat ceritanya?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 10 – Sebenarnya Cemburu

    Ais membuka pintu kamar, ia kelepasan mendorongnya agak keras sampai menimbulkan dentuman membuat kedua orang yang berada di dalamnya terkejut. Mulut Sheril masih menganga, popcorn yang tadi hendak ia masukkan ke dalam mulutnya pun terjatuh ke bawah. Astaga! Kenapa pula suaminya tiba-tiba mendobrak pintu segala! Bikin kaget saja! “Ka-kalian lagi ngapain?” tanya Ais tergagap. “Lagi nonton.” “Kenapa? Mau nonton bareng?” tambah Mahen sambil menyodorkan cup berisi popcorn ke arah Ais. Ais masih mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi. Dia tidak tahu kenapa dia bisa bertindak seperti ini. Kakinya seolah tergerak sendiri menaiki anak tangga, lalu dia juga mendobrak pintu kamarnya. Bahkan Ais sampai sudah berpikiran yang tidak-tidak mengenai Sheril dan Mahen. Tetapi dibanding itu semua, keheranan Ais menggunung tatkala mengetahui ternyata di dalam kamar Sheril dan Mahen sedang menonton kartun dua ulat bodoh—yang satu berwarna

    Last Updated : 2021-08-03
  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 11 – Sedikit Kemajuan Hubungan

    Meskipun kemarin merupaka hari yang buruk bagi Sheril. Tapi malam ini dia memimpikan sesuatu yang indah. Sesuatu yang semanis permen kapas sampai membuatnya tersenyum dengan mata terpejam. Di mimpinya itu, Sheril yang masih kecil memegangi sepedanya kuat-kuat, ia takut terjatuh. “Kak Ais jangan dilepasin, ya. Sheril belum siap,” pintanya dengan mimik wajah memelas. Ais mengangguk. Ternyata meskipun Sheril terlihat pemberani, sampai-sampai pernah bertengkar dengan Kakak kelasnya, tapi dia bisa merasa ketakutan juga. “Iya Kakak Pegangin. Jangan takut. Lagian, kan, pakai roda tambahan di belakang juga.” Meski begitu Sheril masih takut, roda tambahan yang dimaksud hanya dipasang sebelah kanan kanan saja, hal itu tentunya tidak menjamin Sheril dapat menaiki sepedanya dengan seimbang. “Alah tinggal diinjek aja pedalnya. Paling kalau jatuh cuma nyungsep ke got. Nggak bakal sampai mati, kok. Tenang aja,” celetuk Aim yang dari tadi menyaksikan

    Last Updated : 2021-08-03
  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 12 – Hari Sial Untuk Dara

    Ini adalah hari pertama Dara masuk kerja. Dia sampai terkagum-kagum melihat kantor utama HAKA Group yang sebegitu besarnya. Pun sama, ketika Dara iseng melihat toilet karyawan. Toiletnya sangat bersih dan wangi. Dara tersenyum senang, perusahaan keren ditambah bekerja bersama dengan Ais, mantan kekasihnya tercinta. Ah, benar-benar dua kombinasi komplit! Dara yakin dia akan betah kerja di sini. Ketika Dara beberapa menit memasuki bagian toilet. Dia mendengar suara pintu kamar mandi terbuka. Ada beberapa kaki dengan hels hitam yang melintas di biliknya. Mengedikkan bahu, Dara acuh. Mungkin mereka karyawan lainnya yang bekerja di sini. “Eh, eh. Kalian denger nggak, sih, kalau sekarang Pak Ibrahim sama Pak Uwais naik jabatan.” Dara hanya tersenyum menyimak. Padahal zaman dulu warung kopi adalah tempat istimewa yang digunakan orang-orang untuk bergosip ria, tapi sekarang ternyata pertukaran informasi bisa di mana saja, terutama toil

    Last Updated : 2021-08-03
  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 13 – Tidur Bersama

    Sore ini Ais pulang terlambat, hal itu dikarenakan dia harus membicarakan suatu hal terlebih dahulu dengan Dara. Ais tidak bermaksud mencuri kesempatan untuk berduaan dengan Dara, melainkan dia murni membahas pekerjaan dengannya. Ais menyuruh Dara untuk belajar ke sekretaris Aim yang lebih kompeten agar Dara tahu apa saja job desk seorang sekretaris tetapi Dara menolak mentah-mentah perintahnya tersebut. “Aku nggak mau!” “Tapi kamu, kan, harus belajar. Gimana kalau besok-besok kamu salah lagi?” bujuk Ais. “Pokoknya sekali nggak mau, ya, nggak mau! Aku, tuh, nggak suka sama dia!” Dara masih saja keras kepala pada keputusannya. “Kenapa kamu nggak suka sama dia? Kamu, kan, belum kenal sama dia.” Ais benar-benar tidak mengerti. Jika di dunia ini ada istilah mencintai seseorang tanpa alasan. Apakah kali ini Dara juga sedang membenci seseorang tanpa alasan? “Siapa bilang? Orang tadi pagi aja aku digibahin sama dia dan temen-t

    Last Updated : 2021-08-03
  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 14 – Godaan Orang Ketiga

    “Kamu masak apa buat aku?” tanya Ais amat antusias ketika melihat Sheril yang berada di sebelahnya mulai membuka kotak bekal. Wajah Ais berbinar seperti anak kecil membuat Sheril terkikik geli. Baru kali ini Sheril melihat sisi Ais yang seperti ini. Ternyata secuek-cueknya lelaki, pasti tetap akan takhluk pada makanan enak. “Tebak, dong,” goda Sheril supaya Ais semakin penasaran. “Nggak bisa nebak. Udah kelaperen sampai gabisa mikir.” Sheril tertawa terbahak mendengarnya. “Tada~ aku masakin bento buat kamu.” Mata Ais berbinar. Bento? Dulu Umi juga sering membuatkannya bekal bento ketika ia masih sekolah. Tetapi ketika Ais melihat isi dari kotak bekal Sheril yang tidak sesuai dengan ekspetasinya, Ais pun menelan ludah. “Ini bentoangry bird. Mirip kayak kamu, kan? Judes dan nggak pernah senyum.” Ais sampai kehabisan kata-kata dibuatnya. Dahi Ais mengernyit. Angry bird-nya seperti tersengat t

    Last Updated : 2021-08-03
  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 15 – Kecewanya Seorang Istri

    “Aku cinta sama kamu. Aku bakalan ngelakuin apa aja asalkan kamu nggak pergi,” ucap Dara. Ais terkejut mendengar ucapan Dara barusan. Bisa-bisanya Dara berbicara seperti itu kepadanya. Tidak hanya itu saja, kini Dara malahan menarik lengannya sampai Ais terjatuh menindihnya. Ais merasakan Dara mencium lehernya. Tangan Ais mengepal kuat-kuat. Rahangnya terkatup rapat. “SADARIN DIRI KAMU, DARA!” Tiba-tiba Ais bangkit. Lalu menguncang kedua bahu Dara membuat Dara terperanjat dengan perubahan sikap Ais tersebut. Napas Ais kembang kempis. Ia menatap tajam ke arah Dara. Selama berpacaran dengan Dara, Ais tidak pernah melakukan hal macam-macam dengannya. Itu semua karena Ais menghormatinya. Ais tahu batasan masa yang boleh dan mana yang tidak boleh. Jika niat awal dia berpacaran dengan Dara dan hanya mengincar ‘hal itu’. Tentu saja Ais sudah mela

    Last Updated : 2021-10-12
  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 16 – Pokoknya Aku Mau Cerai!

    “POKOKNYA AKU MAU CERAI SAMA DIA, HIKS!” Sheril menangis tersedu-sedu. Mahen yang menyaksikan itu semua dari kejauhan hanya mampu menggelengkan kepala. Ia heran, kenapa setiap kali Sheril ada masalah, dia selalu mengadu kepadanya? Hmm... Mungkin Sheril sudah kelewat nyaman dengannya sehingga tidak sungkan berbagi segala informasi kepadanya. “Dasar cowok berengsek! Cowok kardus! Nggak pandai bersyukur! Argh mati aja sana ke neraka sama selingkuhannya!” Tangan Sheril meremas gemas bantal sofa milik Mahen yang berada di pangkuan. Benda kotak tak berdosa tersebut dijadikan Sheril sebagai bahan pelampiasan amarahnya agar hatinya tenang. Bahkan kalau bisa, rasanya Sheril ingin mengoyak bantal sofa ini. “Kapan sampai rusak beneran aku jitak kepala kamu!” ancam Mahen tapi tak digubris oleh Sheril. Malahan sekarang tangis Sheril semakin kencang. “Maheeennn…. Urusin surat ceraiku, please. Pokoknya aku mau cerai sama dia!”

    Last Updated : 2021-10-12
  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 17 – Kerja Sama Untuk Menghancurkan Rumah Tangga Orang Lain

    “Apa kabar, Kakak?” Dari suara tamu yang datang, sepertinya Mahen mengenal siapa orang tersebut. Ketika Mahen menengok ke belakang, seketika matanya pun membola. Tidak salah lagi. Orang tersebut tak lain adalah Dara. Kenapa dia bisa ada di sini? *** Mahen dan Dara duduk berhadap-hadapan. Meja kayu oak menjadi penengah antara keduanya. Mahen menatap lurus-lurus ke arah Dara yang saat ini sedang mengamati ke sekitar. Matanya meneliti satu per satu benda apa saja yang berada di sini sembari berkata, “Kadang aku berpikir kalau Kakak punya kelainan OCD. Soalnya dari dulu Kakak selalu rapi.” “Berhenti manggil aku Kakak! Aku anak tunggal dan aku nggak pernah punya adik kayak kamu,” jawab Mahen ketus. “Ternyata Kakak masih dingin, ya, sama aku.” Meskipun begitu, sebenarnya ada banyak hal yang ingin Mahen tanyakan kepada Dara. “Langsung aja ke intinya. Kenapa kamu ke sini?” Dara tersenyum. Tidak s

    Last Updated : 2021-10-12

Latest chapter

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Extra Bab

    Clayton menggoyangkan kepalanya ke kanan dan ke kiri seirama dengan langkah kakinya membuat orang-orang yang berada disekitarnya merasa gemas. Ditambah Clayton menggunakan baju kuning dengan topi bebek semakin membuat siapa pun yang melihatnya ingin menggigit pipi bakpao-nya itu. “Dasar bebek!” saking gemasnya Jayden pun memukul bokongnya. “Ish nakal!” Protes si gembul mengerucutkan bibir. Akan tetapi kekesalan Clayton tak berlangsung lama. Kini dia sudah lupa dan melanjutkan kembali perjalanannya. Bibir mungil Clayton menyanyikan lagu yang liriknya tidak jelas—hanya dialah dan Tuhan yang tahu. “Hati-hati jalannya, Clay,” ucap Sheril mengingatkan karena Clayton yang semula berjalan biasa kini mulai penasaran naik naik ke pembatas jalan. “Iya mamaku yang tantik.” Jalan menuju champ tempat mereka berpiknik memang cukup jauh dari arah pintu masuk. Untung saja mereka datang pagi sekali jadi mereka tidak kepanasan. “Clayton jangan lari-lari!” teriak Sheril untuk kesekian kalinya. S

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   TAMAT

    Meskipun ini hari weekend, tetap saja dari pagi sampai siang Ais masih sibuk berkutat dengan pekerjaannya.Ais terlihat sedang duduk di sofa ruang keluarga, jari tangannya sibuk menekan tuts keyboard pada laptop yang sedang dipangkunya. Sedangkan di sebelah tempatnya duduk saat ini juga ada si gendut yang juga ikut-ikutan sok sibuk menonton kartun di youtube.Sesekali Ais mendesahkan napas lelah, jujur saja suara musik dari video yang tengah ditonton si gendut membuyarkan pikirannya. Dia tidak dapat fokus sama sekali.“Kecilin volumemu, Clayton. Papa lagi kerja,” ucap Ais kepada anaknya namun Clayton tidak mau menurutinya.“Clay bosen, Pa. Mama nggak ada di sini!” gerutu si gendut sambil bersedekap dada. Ais melirik ke samping dan melihat putranya masih betah menggembungkan pipinya lantaran kesal karena tadi dia tidak diizinkan Mamanya untuk ikut ke salon.“Bentar lagi pasti Mamamu pulang, kok,” balas Ais sekenanya. Ia pun melanjutkan kembali pekerjaannya.Meski mata Ais sibuk menata

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 55 - Rahasia Besar Itu

    Mata Dara membola melihat kedatangan Sheril yang tak diundang ke kediamannya.“Ka-kamu....” ucap Dara terbata.Kenapa bisa Sheril datang kemari?Ketika Dara hendak menutup pintunya, Sheril dengan sigap menahan pintu tersebut sembari berkata, “Bukannya ada suatu hal yang perlu kita bicarakan, Dara?”Senyuman miring terukir jelas di bibir merah Sheril.Dara mulai cemas, ia mengeratkan giginya lantaran ketakutan, saat ini Dara tidak mengharapkan kedatangan Sheril di kediamannya.Seketika Dara mendorong pintu ruangannya lagi agar Sheril tidak masuk ke dalam. Namun sayangnya Sheril dapat menahan pintu tersebut dan merangsek masuk ke dalam.“Kamu nggak sopan banget, sih! Pergi nggak!” teriak Dara namun yang diteriakinya malahan dengan santainya bersedekap dada.“Apa kayak gini caramu menyambut seorang tamu? Ramahnya...." ejek Sheril tertawa sarkastik.Dara yang sudah habis kesabarannya pun mengambil vas bunga yang berada di atas meja dekat tempatnya berdiri lalu Dara mengayunkan vas bunga

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 54 - Keguguran

    “Tolong makanan yang itu dibawa ke sana, ya?” ucap Mama April menyuruh salah satu pelayan yang sedang mengangkat baki makanan untuk menuju ke meja tamu yang tadi telah ditunjuknya tadi. Pelayan tersebut mengangguk dan melaksanakan tugasnya dengan baik.“Huft, capeknya,” keluh Mama April menyeka keringat yang menetes di keningnya. Meskipun mereka sudah menyewa jasa untuk acara baby shower ini, namun tetap saja rasanya dari tadi tidak selesai-selesai. Mungkin itu semua karena keluarga besar mereka menggelar acara ini secara dadakan.Bagi yang tidak tahu, Baby shower adalah suatu pesta yang diadakan untuk ibu dan calon bayinya. Biasanya mereka akan memberitahu semua orang yang hadir apakah bayi tersebut laki-laki atau perempuan dengan cara ada yang menuliskan jenis kelamin si bayi di lembar kertas yang disembunyikan di dalam kue tart, ada juga yang menggunakan balon dengan dua jenis warna berbeda sebagai penanda. Contohnya; balon warna biru untuk jenis kelamin laki-laki sedangkan balon

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 53 - Malam Pertama

    “Sekarang buka bajumu.”Ucapan Ais barusan membuat pipi Sheril bersemu.Bukannya menuruti perintahnya untuk membuka baju, Sheril malah menyilangkan kedua tangannya di depan tubuh.“Apaan sih, Mas!” teriak Sheril untuk menyembunyikan rasa malunya. Bisa-bisanya suaminya sefrontal itu kepadanya.“Apanya yang apa?” tanya Ais keheranan. Padahal, kan, niat Ais menyuruh istrinya membuka bajunya agar dia dapat membersihkan bekas kopi serta membantunya mengoleskan obat luka untuk Sheril.Ya, begitulah Ais. Sifat tidak pekaanya belum seratus persen hilang darinya.“Nggak mau!” pipi Sheril semerah udang rebus. Meski mereka sudah menikah tetap saja ia malu. “Terus gimana caranya aku ngolesin obat ini kalau kamu nggak mau buka baju?”Mendengar hal tersebut barulah ekspresi Sheril yang semula malu-malu kucing berubah menjadi datar. Ck, memangnya siapa yang tidak kesal jika berada di posisi Sheril?! Kalimat suaminya saja ambigu seperti itu! Padahal tadi Sheril kira Mas Ais menyuruhnya membuka baj

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 52 - Buka Bajumu

    “Jadi siapa aja yang tahu kalau kamu sebenernya nggak sakit?” tanya Ais mengintrogasi istrinya yang saat ini menampilkan wajah memelas agar tidak dimarahi.Pukul setengah satu malam, mereka baru merebahkan diri di atas ranjang setelah drama tadi tentunya.“Umm... yang tahu Papa, Mama, Abati, Umi, teruss....” Ais yang semula menyandarkan kepalanya di dada Sheril pun menyipitkan mata, menatap istrinya yang saat ini sedang menahan tawa.“Kalian keterlaluan tahu nggak, sih!”Mendengar hal tersebut tawa Sheril malahan semakin meledak.“Aim sama Mahen juga tahu.”Wajah Ais tercengang. Ba-bahkan mereka juga tahu?“Awas, ya, kapan-kapan aku bakalan bales kamu!”Ais membenamkan wajah ke tubuh Sheril lagi membuat Sheril terkekeh. Kenapa suaminya mendadak bersikap seperti anak kecil seperti ini, sih? Uh gemasnya. Apakah seorang laki laki jika sudah cinta kepada pasangannya akan bersikap seperti ini?“Mas geser, dong. Sesak tahu!” protes Sheril karena dari tadi suaminya tiduran di dada Sheril.Bu

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 51 - Happy Ending atau Sad Ending?

    “Mas Ais... please bukain pintunya,” pinta Sheril sambil menggedor-gedor pintu ruangan suaminya. Dia tidak menyangka kalau semuanya akan berakhir seperti ini.Sheril yakin pasti suaminya sangat kecewa terhadapnya. Mana ada orang yang tidak marah ketika ditipu selama berbulan-bulan? Namun sungguh bukan seperti itu maksud Sheril.Waktu itu–tepatnya ketika dulu Sheril kabur dari rumah dan menginap di hostel. Papa Sean yang merasa hubungan rumah tangga putrinya dengan Ais tidak ada perkembangan sama sekali merasa prihatin. Terlebih lagi Sheril terlihat begitu menyukai Ais dan enggan bercerai dengannya. Akhirnya Papa Sean dan Mahen terpikirkan suatu ide yakni bagaimana jika Sheril melakukan hal serupa seperti apa yang selama ini dilakukan oleh Dara? Yakni berpura-pura sakit keras.Mahen pernah menyelidiki tentang penyakit yang diderita Dara karena dia adalah adiknya. Di situlah Mahen mulai mengetahui kalau ternyata selama ini Dara hanya sakit anemia alias kekurangan darah yang meny

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 50 - Sheril Meninggal

    “Sheril, kamu kenapa Sheril!”Ais begitu panik, kenapa istrinya tiba-tiba seperti ini? Padahal tadi sore Sheril masih baik-baik saja.“Bibi!” teriak Ais dari dalam kamar memanggil pembantunya untuk meminta bantuan. Namun sayangnya sudah beberapa kali Ais mencoba memanggil mereka namun tidak ada satu orang pun yang datang kemari.Padahal dia mempunyai tiga pembantu, tetapi kenapa tidak ada satu orang pun yang bergegas datang kemari, sih?Akhirnya Ais hanya mampu berdecak kesal.“Sheril bangun Sheril. Aku mohon jangan buat aku khawatir kayak gini, “ ucap Ais sembari menepuk nepuk pipi istrinya berharap agar Sheril segera membuka matanya.“Sheril....” wajah Ais semakin pasi. Peluhnya menetes ke bawah. Bukannya ini belum genap tiga bulan? Kenapa kondisi Sheril sudah separah ini?“Mass.” Ada sedikit rasa lega ketika akhirnya Sheril membuka kelopak matanya.“Sayang, kamu nggak pa-pa, kan? Kenapa kamu bisa berdarah seperti ini?” tanya Ais saksama.Sorot mata Sheril terlihat semakin redup, t

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 49 - Ciuman

    Sejak kejadian di mana Dara hendak mencelakai Sheril. Entah apa yang Papa Sean lakukan kepadanya, setelah itu tiba-tiba Dara hilang begitu saja bagai di telan bumi. Dia tidak pernah lagi muncul di kehidupan mereka.Terakhir kali kabar yang Ais tahu tentang Dara dari Aim adalah Dara sudah di-blacklist permanent dari perusahaan yang ada di bawah naungan Abati atau pun Papa Sean.Ais tidak ambil pusing akan hal itu. Sejak Ais tahu sifat asli Dara, entah mengapa Ais jadi hilang respect kepadanya.Kini Ais menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi kerja. Kalau diitung-itung lagi, Ini sudah memasuki dua setengah bulan sejak Sheril dinyatakan sakit oleh dokter, yang itu artinya berdasarkan diagnosa dokter berarti sisa hidup Sheril tinggal 15 hari lagi.Mata Ais menatap dan menerawang jauh ke arah depan, ia menatap kosong kaca jendela yang menampilkan birunya awan di luar sana.Ternyata memang benar kalau waktu mengajarkan kita mengenai banyak hal. Kini yang ada di benaknya hanyalah Sher

DMCA.com Protection Status