Home / Romansa / Orang Ketiga Di Pernikahanku / Bab 16 – Pokoknya Aku Mau Cerai!

Share

Bab 16 – Pokoknya Aku Mau Cerai!

Author: Mayangsu
last update Last Updated: 2021-10-12 09:18:52

“POKOKNYA AKU MAU CERAI SAMA DIA, HIKS!”

Sheril menangis tersedu-sedu. Mahen yang menyaksikan itu semua dari kejauhan hanya mampu menggelengkan kepala. Ia heran, kenapa setiap kali Sheril ada masalah, dia selalu mengadu kepadanya?

Hmm... Mungkin Sheril sudah kelewat nyaman dengannya sehingga tidak sungkan berbagi segala informasi kepadanya.

“Dasar cowok berengsek! Cowok kardus! Nggak pandai bersyukur! Argh mati aja sana ke neraka sama selingkuhannya!” Tangan Sheril meremas gemas bantal sofa milik Mahen yang berada di pangkuan. Benda kotak tak berdosa tersebut dijadikan Sheril sebagai bahan pelampiasan amarahnya agar hatinya tenang. Bahkan kalau bisa, rasanya Sheril ingin mengoyak bantal sofa ini.

“Kapan sampai rusak beneran aku jitak kepala kamu!” ancam Mahen tapi tak digubris oleh Sheril. Malahan sekarang tangis Sheril semakin kencang.

“Maheeennn…. Urusin surat ceraiku, please. Pokoknya aku mau cerai sama dia!”

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 17 – Kerja Sama Untuk Menghancurkan Rumah Tangga Orang Lain

    “Apa kabar, Kakak?” Dari suara tamu yang datang, sepertinya Mahen mengenal siapa orang tersebut. Ketika Mahen menengok ke belakang, seketika matanya pun membola. Tidak salah lagi. Orang tersebut tak lain adalah Dara. Kenapa dia bisa ada di sini? *** Mahen dan Dara duduk berhadap-hadapan. Meja kayu oak menjadi penengah antara keduanya. Mahen menatap lurus-lurus ke arah Dara yang saat ini sedang mengamati ke sekitar. Matanya meneliti satu per satu benda apa saja yang berada di sini sembari berkata, “Kadang aku berpikir kalau Kakak punya kelainan OCD. Soalnya dari dulu Kakak selalu rapi.” “Berhenti manggil aku Kakak! Aku anak tunggal dan aku nggak pernah punya adik kayak kamu,” jawab Mahen ketus. “Ternyata Kakak masih dingin, ya, sama aku.” Meskipun begitu, sebenarnya ada banyak hal yang ingin Mahen tanyakan kepada Dara. “Langsung aja ke intinya. Kenapa kamu ke sini?” Dara tersenyum. Tidak s

    Last Updated : 2021-10-12
  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 18 – Lamaran Dari Pria Lain

    “Kenapa kita nggak kerja sama aja? Dengan begitu aku bisa sama Ais dan Kakak bisa sama Sheril setelah mereka cerai.” Dara mengulurkan tangannya, memberikan tawaran kepada Mahen. Mahen diayun bimbang. Tangan putih kurus yang mengambang di udara itu mengundang untuk dijabat sebagai tanda setuju atas kerja sama mereka. Mahen menarik napas dalam-dalam. Memantapkan jawaban. “Apa kamu tahu….” Dara terkesiap saat Mahen tiba-tiba memajukan tubuhnya ke depan, mengikis jarak antara dia dan dirinya. “Ka-Kakak!” Dara mulai panik. Tangannya yang semula terulur kini berganti menekan bahu Mahen supaya Mahen tidak maju terus. Dara ingin mundur lagi tapi tidak bisa, punggungnya sudah menempel erat pada tembok yang berada di belakangnya. Kenapa Mahen tiba-tiba bersikap seperti ini? Tidak mungkin, kan, Mahen hendak

    Last Updated : 2021-10-12
  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 19 – Pertengkaran Rumah Tangga

    Ada satu nasihat dari Umi yang tiba-tiba terbesit kembali di benak Ais. Dulu, kalau tidak salah ingat, Uminya pernah mengatakan hal seperti ini kepadanya.... “Nak, besok ketika kamu sudah berumah tangga. Hormatilah wanita yang kelak menjadi pendamping hidupmu itu. Sayangilah dia sebagaimana Umi meyayangimu. Jangan pernah sekalipun kau buat dia menangis.” Anha mengusap rambut anak sulungnya yang sedang tiduran di pangkuannya. “Tugas anak laki-laki ketika sudah dewasa adalah harus bisa melindungi istrimu, mengayominya, dan jangan sampai membuat dia bersedih.” “Kayak Abati, ya, Umi?” Kini gantian si bungsu, Aim, yang sedang membaca buku komik menimpali. “Iya, dong. Kayak Abati.” “Ah, terus ada satu lagi. Yang ini adalah poin paling penting.” “Apa itu Umi?” tanya keduanya penasaran. Mata mereka berbi

    Last Updated : 2021-10-12
  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 20 – Bertambah Pelik

    Sheril masih terduduk di lantai sambil menangis sesenggukan. Diletakkannya tangannya sendiri di dada karena jantungnya terasa sakit sekali. Sheril tahu dia salah. Dia tahu kalau tadi tindakannya sangat keterlaluan. Padahal Mas Ais sampai tidak tidur untuk mengerjakan laporannya, tadi dengan bodohnya dia malahan menumpahkan kopi ke atas laptop Mas Ais. Tapi meskipun begitu, Mas Ais tidak perlu membentaknya juga, bukan? Wajah Sheril basah akan air mata, napasnya pun juga masih tersengal sesenggukan. Pelan-pelan Sheril berusaha berdiri dari posisi duduknya di lantai. Dia tahu menangis tidak akan menyelesaikan masalah. Sekarang yang ada di benaknya tak lain adalah setidaknya dia harus melakukan sesuatu untuk memperbaiki kesalahannya.

    Last Updated : 2021-10-12
  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 21 – Aku Rindu Kamu

    Ais mengunyah makannya dengan gerakan pelan. Dia tahu sepertinya Sheril sedang menerapkan tindakan silent treatment kepadanya karena sejak kejadian Sheril memergokinya sedang berpelukan dengan Dara di kantornya. Sikap Sheril jadi berubah 180°. Sheril tidak mau berbiacara sepatah kata pun kepadanya. Ketika dia pulang, Sheril yang biasanya bergelayut manja di lengannya kini hanya berdiam diri di dalam kamar, tidak menyambutnya sama sekali. Tidak hanya itu, Sheril juga selalu mengabaikannya dengan cara entah itu menyibukan diri membaca buku atau kalau tidak menonton drama korea. Pun juga, ketika Ais bertanya kepadanya tentang suatu hal, Sheril tidak mau menjawab pertanyaannya. Awalnya Ais merasa biasa saja dengan sikap Sheril tersebut. Pikirnya, bisa jadi Sheril saat ini sedang tidak mood berbicara k

    Last Updated : 2021-10-12
  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 22 – Another Kiss

    “Dasar cengeng,” ejek Ais sambil mengusap pipi Sheril yang basah akan air mata. Kini mereka sudah berpindah tempat, duduk berduaan di sofa ruang keluarga.

    Last Updated : 2021-10-12
  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 23 – Sulit Sekali Mengatakan Maaf

    “Jangan Aim,” ucap Sheril lirih. Sheril menutup mulut Aim yang hendak menciumnya menggunakan telapak tangan. Bagaimana bisa dia mencium lelaki lain selain suaminya? Mata Aim membola, dia tidak percaya jika Sheril akhirnya dapat mengenalinya. Kemudian Aim mundur satu langkah. Mengurungkan niat tidak baiknya tersebut. “Yah, ketahuan, ya?” ucap Aim sambil terkekeh, tetapi tidak dengan hatinya. “Padahal tadi aku hampir nyium cewek cantik,” tambahnya lagi. Aim memang tidak ikut ke acara dinas keluar kota karena acara tersebut hanya dihadiri para wakil yang ditunjuk langsung oleh perusahaan penyelenggara. Jadi, memang dari tadi pagi Aim mengamati rumah Sheril dari kejauhan agar Aim tahu kakaknya mengenakan baju apa sebelum berangkat kerja. Setelah keberangkatan kakaknya. Aim menjalankan mobilnya kembali ke rumah untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian yang sama persis seperti yang t

    Last Updated : 2021-10-12
  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 24 – Cemburu

    Ais dan Sheril berangkat bersama ke acara pesta perjamuan makan malam dengan mengenakan pakaian yang senada. Ketika berada di dalam mobil menuju tempat tersebut, pasangan itu masih saja diam seribu bahasa. Hanya suara radio yang terdengar menengahi kesunyian. Sheril masih marah dengan Ais, dia tidak mau mengajak Ais berbicara duluan. Sedangkan Ais sendiri bingung hendak berbicara apa. Untuk menghilangkan rasa bosan, Sheril lebih memilih memalingkan wajahnya ke samping, menatap ke arah luar kaca jendela. Pemandangan di luar biasa saja. Hanya terlihat kendaraan umum yang saling berlomba-lomba untuk menuju ke rumah masing-masing secepat mungkin. Sheril mengembuskan napas panjang. Padahal beberapa hari ini dia be

    Last Updated : 2021-10-12

Latest chapter

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Extra Bab

    Clayton menggoyangkan kepalanya ke kanan dan ke kiri seirama dengan langkah kakinya membuat orang-orang yang berada disekitarnya merasa gemas. Ditambah Clayton menggunakan baju kuning dengan topi bebek semakin membuat siapa pun yang melihatnya ingin menggigit pipi bakpao-nya itu. “Dasar bebek!” saking gemasnya Jayden pun memukul bokongnya. “Ish nakal!” Protes si gembul mengerucutkan bibir. Akan tetapi kekesalan Clayton tak berlangsung lama. Kini dia sudah lupa dan melanjutkan kembali perjalanannya. Bibir mungil Clayton menyanyikan lagu yang liriknya tidak jelas—hanya dialah dan Tuhan yang tahu. “Hati-hati jalannya, Clay,” ucap Sheril mengingatkan karena Clayton yang semula berjalan biasa kini mulai penasaran naik naik ke pembatas jalan. “Iya mamaku yang tantik.” Jalan menuju champ tempat mereka berpiknik memang cukup jauh dari arah pintu masuk. Untung saja mereka datang pagi sekali jadi mereka tidak kepanasan. “Clayton jangan lari-lari!” teriak Sheril untuk kesekian kalinya. S

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   TAMAT

    Meskipun ini hari weekend, tetap saja dari pagi sampai siang Ais masih sibuk berkutat dengan pekerjaannya.Ais terlihat sedang duduk di sofa ruang keluarga, jari tangannya sibuk menekan tuts keyboard pada laptop yang sedang dipangkunya. Sedangkan di sebelah tempatnya duduk saat ini juga ada si gendut yang juga ikut-ikutan sok sibuk menonton kartun di youtube.Sesekali Ais mendesahkan napas lelah, jujur saja suara musik dari video yang tengah ditonton si gendut membuyarkan pikirannya. Dia tidak dapat fokus sama sekali.“Kecilin volumemu, Clayton. Papa lagi kerja,” ucap Ais kepada anaknya namun Clayton tidak mau menurutinya.“Clay bosen, Pa. Mama nggak ada di sini!” gerutu si gendut sambil bersedekap dada. Ais melirik ke samping dan melihat putranya masih betah menggembungkan pipinya lantaran kesal karena tadi dia tidak diizinkan Mamanya untuk ikut ke salon.“Bentar lagi pasti Mamamu pulang, kok,” balas Ais sekenanya. Ia pun melanjutkan kembali pekerjaannya.Meski mata Ais sibuk menata

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 55 - Rahasia Besar Itu

    Mata Dara membola melihat kedatangan Sheril yang tak diundang ke kediamannya.“Ka-kamu....” ucap Dara terbata.Kenapa bisa Sheril datang kemari?Ketika Dara hendak menutup pintunya, Sheril dengan sigap menahan pintu tersebut sembari berkata, “Bukannya ada suatu hal yang perlu kita bicarakan, Dara?”Senyuman miring terukir jelas di bibir merah Sheril.Dara mulai cemas, ia mengeratkan giginya lantaran ketakutan, saat ini Dara tidak mengharapkan kedatangan Sheril di kediamannya.Seketika Dara mendorong pintu ruangannya lagi agar Sheril tidak masuk ke dalam. Namun sayangnya Sheril dapat menahan pintu tersebut dan merangsek masuk ke dalam.“Kamu nggak sopan banget, sih! Pergi nggak!” teriak Dara namun yang diteriakinya malahan dengan santainya bersedekap dada.“Apa kayak gini caramu menyambut seorang tamu? Ramahnya...." ejek Sheril tertawa sarkastik.Dara yang sudah habis kesabarannya pun mengambil vas bunga yang berada di atas meja dekat tempatnya berdiri lalu Dara mengayunkan vas bunga

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 54 - Keguguran

    “Tolong makanan yang itu dibawa ke sana, ya?” ucap Mama April menyuruh salah satu pelayan yang sedang mengangkat baki makanan untuk menuju ke meja tamu yang tadi telah ditunjuknya tadi. Pelayan tersebut mengangguk dan melaksanakan tugasnya dengan baik.“Huft, capeknya,” keluh Mama April menyeka keringat yang menetes di keningnya. Meskipun mereka sudah menyewa jasa untuk acara baby shower ini, namun tetap saja rasanya dari tadi tidak selesai-selesai. Mungkin itu semua karena keluarga besar mereka menggelar acara ini secara dadakan.Bagi yang tidak tahu, Baby shower adalah suatu pesta yang diadakan untuk ibu dan calon bayinya. Biasanya mereka akan memberitahu semua orang yang hadir apakah bayi tersebut laki-laki atau perempuan dengan cara ada yang menuliskan jenis kelamin si bayi di lembar kertas yang disembunyikan di dalam kue tart, ada juga yang menggunakan balon dengan dua jenis warna berbeda sebagai penanda. Contohnya; balon warna biru untuk jenis kelamin laki-laki sedangkan balon

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 53 - Malam Pertama

    “Sekarang buka bajumu.”Ucapan Ais barusan membuat pipi Sheril bersemu.Bukannya menuruti perintahnya untuk membuka baju, Sheril malah menyilangkan kedua tangannya di depan tubuh.“Apaan sih, Mas!” teriak Sheril untuk menyembunyikan rasa malunya. Bisa-bisanya suaminya sefrontal itu kepadanya.“Apanya yang apa?” tanya Ais keheranan. Padahal, kan, niat Ais menyuruh istrinya membuka bajunya agar dia dapat membersihkan bekas kopi serta membantunya mengoleskan obat luka untuk Sheril.Ya, begitulah Ais. Sifat tidak pekaanya belum seratus persen hilang darinya.“Nggak mau!” pipi Sheril semerah udang rebus. Meski mereka sudah menikah tetap saja ia malu. “Terus gimana caranya aku ngolesin obat ini kalau kamu nggak mau buka baju?”Mendengar hal tersebut barulah ekspresi Sheril yang semula malu-malu kucing berubah menjadi datar. Ck, memangnya siapa yang tidak kesal jika berada di posisi Sheril?! Kalimat suaminya saja ambigu seperti itu! Padahal tadi Sheril kira Mas Ais menyuruhnya membuka baj

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 52 - Buka Bajumu

    “Jadi siapa aja yang tahu kalau kamu sebenernya nggak sakit?” tanya Ais mengintrogasi istrinya yang saat ini menampilkan wajah memelas agar tidak dimarahi.Pukul setengah satu malam, mereka baru merebahkan diri di atas ranjang setelah drama tadi tentunya.“Umm... yang tahu Papa, Mama, Abati, Umi, teruss....” Ais yang semula menyandarkan kepalanya di dada Sheril pun menyipitkan mata, menatap istrinya yang saat ini sedang menahan tawa.“Kalian keterlaluan tahu nggak, sih!”Mendengar hal tersebut tawa Sheril malahan semakin meledak.“Aim sama Mahen juga tahu.”Wajah Ais tercengang. Ba-bahkan mereka juga tahu?“Awas, ya, kapan-kapan aku bakalan bales kamu!”Ais membenamkan wajah ke tubuh Sheril lagi membuat Sheril terkekeh. Kenapa suaminya mendadak bersikap seperti anak kecil seperti ini, sih? Uh gemasnya. Apakah seorang laki laki jika sudah cinta kepada pasangannya akan bersikap seperti ini?“Mas geser, dong. Sesak tahu!” protes Sheril karena dari tadi suaminya tiduran di dada Sheril.Bu

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 51 - Happy Ending atau Sad Ending?

    “Mas Ais... please bukain pintunya,” pinta Sheril sambil menggedor-gedor pintu ruangan suaminya. Dia tidak menyangka kalau semuanya akan berakhir seperti ini.Sheril yakin pasti suaminya sangat kecewa terhadapnya. Mana ada orang yang tidak marah ketika ditipu selama berbulan-bulan? Namun sungguh bukan seperti itu maksud Sheril.Waktu itu–tepatnya ketika dulu Sheril kabur dari rumah dan menginap di hostel. Papa Sean yang merasa hubungan rumah tangga putrinya dengan Ais tidak ada perkembangan sama sekali merasa prihatin. Terlebih lagi Sheril terlihat begitu menyukai Ais dan enggan bercerai dengannya. Akhirnya Papa Sean dan Mahen terpikirkan suatu ide yakni bagaimana jika Sheril melakukan hal serupa seperti apa yang selama ini dilakukan oleh Dara? Yakni berpura-pura sakit keras.Mahen pernah menyelidiki tentang penyakit yang diderita Dara karena dia adalah adiknya. Di situlah Mahen mulai mengetahui kalau ternyata selama ini Dara hanya sakit anemia alias kekurangan darah yang meny

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 50 - Sheril Meninggal

    “Sheril, kamu kenapa Sheril!”Ais begitu panik, kenapa istrinya tiba-tiba seperti ini? Padahal tadi sore Sheril masih baik-baik saja.“Bibi!” teriak Ais dari dalam kamar memanggil pembantunya untuk meminta bantuan. Namun sayangnya sudah beberapa kali Ais mencoba memanggil mereka namun tidak ada satu orang pun yang datang kemari.Padahal dia mempunyai tiga pembantu, tetapi kenapa tidak ada satu orang pun yang bergegas datang kemari, sih?Akhirnya Ais hanya mampu berdecak kesal.“Sheril bangun Sheril. Aku mohon jangan buat aku khawatir kayak gini, “ ucap Ais sembari menepuk nepuk pipi istrinya berharap agar Sheril segera membuka matanya.“Sheril....” wajah Ais semakin pasi. Peluhnya menetes ke bawah. Bukannya ini belum genap tiga bulan? Kenapa kondisi Sheril sudah separah ini?“Mass.” Ada sedikit rasa lega ketika akhirnya Sheril membuka kelopak matanya.“Sayang, kamu nggak pa-pa, kan? Kenapa kamu bisa berdarah seperti ini?” tanya Ais saksama.Sorot mata Sheril terlihat semakin redup, t

  • Orang Ketiga Di Pernikahanku   Bab 49 - Ciuman

    Sejak kejadian di mana Dara hendak mencelakai Sheril. Entah apa yang Papa Sean lakukan kepadanya, setelah itu tiba-tiba Dara hilang begitu saja bagai di telan bumi. Dia tidak pernah lagi muncul di kehidupan mereka.Terakhir kali kabar yang Ais tahu tentang Dara dari Aim adalah Dara sudah di-blacklist permanent dari perusahaan yang ada di bawah naungan Abati atau pun Papa Sean.Ais tidak ambil pusing akan hal itu. Sejak Ais tahu sifat asli Dara, entah mengapa Ais jadi hilang respect kepadanya.Kini Ais menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi kerja. Kalau diitung-itung lagi, Ini sudah memasuki dua setengah bulan sejak Sheril dinyatakan sakit oleh dokter, yang itu artinya berdasarkan diagnosa dokter berarti sisa hidup Sheril tinggal 15 hari lagi.Mata Ais menatap dan menerawang jauh ke arah depan, ia menatap kosong kaca jendela yang menampilkan birunya awan di luar sana.Ternyata memang benar kalau waktu mengajarkan kita mengenai banyak hal. Kini yang ada di benaknya hanyalah Sher

DMCA.com Protection Status