"Kamu ini paling bisa mencari alasan." Kataku.
"Tentu saja, aku akan mencari cara untuk bisa bersama kamu." Kata Arya.
"Sudah, kita jalan saja." kataku sambil berjalan dengan Arya.
Aku membawa Arya pergi ke ruangan pak Andi. Ternyata pak Andi sudah berada di depan pintu ruangan.
"Itu ada pak Andi!" Kataku.
"Benarkah?" tanya Arya.
"Itu! Kamu tidak melihatnya?" tanyaku sambil menunjuk ke arah pak Andi.
"Benar juga, itu dia." Jawab Arya.
"Jika kamu pergi sendiri juga akan melihat pak Andi. Kamu menang pandai mencari alasan." Kataku.
"Apa kamu tidak senang mengantar aku kemari?" tanya Arya.
"Tidak tapi aku harus pergi ke ruangan pasien sekarang juga." Jawabku.
"Baik, kamu pergi saja. Aku bisa ke ruangan dia." Kata Arya.
"Tentu saja, ini sudah berada di dekat pak Andi. Tidak mungkin tersesat, bukan?" tanyaku.
Pak Andi langsung
Saat jam pulang, Arya langsung datang ke rumah sakit dengan cepat."Kamu sudah sampai lagi di depan ruang sakit." Kataku."Tentu saja, aku akan sangat cepat untuk bisa bertemu dengan kamu." Kata Arya."Mulai, kamu selalu saja berkata seperti itu kepada aku." Kataku."Aku serius, aku senang bertemu dengan kamu. Ayo kita pulang sekarang!" kata Arya sambil membuka pintu mobil.Dika mendadak kelurahan dari ruang sakit."Dika!" Kataku."Dokter Mia! Kak Arya!" Kata Dika."Sedang apa kamu berada di sini? Apa kamus sakit? Atau kamu bertengkar lagi sampai terluka? Aku sudah mengajak bahwa kamu harus menahan emosi." Kataku."Tidak dokter Mia, aku baru mengantar teman aku yang sakit." Kata Dika."Halo dokter Mia, ternyata ini yang namanya dokter Mia. Dokter memang baik antara juga cantik. Saya Tarisa, teman dari Dika dan Robi." Kata Tarisa."Hai Tarisa, senang dapa
Aku langsung masuk ke dalam rumah dan semua orang sudah menunggu Arya."Di mana Arya?" tanya nenek."Benar, kenapa dia tidak ikut masuk kemari?" tanya mama."Apa dia langsung pulang ke rumah?" tanya papa."Benar, Arya langsung pulang. Memangnya kenapa?" tanyaku."Tidak, kami hanya penasaran saja. Biasanya dia ikut masuk dengan kamu." Jawab mama."Begitu." Kataku.Lalu, ada suara mobil yang berhenti. Aku yakin itu pasti Aluna dan Andri. Aluna baru sampai di ruang setelah aku."Kamu istirahat saja, Aluna. Terima kasih sudah menjauhi Hengky." Kata Andri."Tidak masalah, aku mengerti apa yang kamu rasakan. Aku akan berusaha membuat dia melupakan perasan dia terhadap aku. Aku janji itu." Kata Aluna."Aku pamit pulang." Kata Andri.Aluna masuk ke dalam rumah."Kenapa kalian semua berada di sini?" tanya Aluna."Tentu saja,
"Baik, saya akan bertemu anak anda. Di mana ruangan dia?" tanya Arya."Ayo ikut saya, pak Arya!" Jawab pak Andi.Mereka pergi ke ruangan anak dari pak Andi itu. Saat aku sedang memeriksa keadaan dia."Bagaimana keadaan kamu? Apa ada yang terasa sakit atau kepala kamu merasa pusing?" tanyaku."Kepala aku sedikit pusing, dokter." Jawab anak pak Andi."Itu hanya sementara saja, sebentar lagi akan menghilang. Ini hanya efek operasi dan kamu baru saja terbangun dari koma." Kataku."Begitu, saya mengerti." Kata anak pak Andi.Arya dan pak Andi masuk ke dalam ruangan. Dan Arya langsung sangat terkejut saat melihat anak pak Andi. Arya hanya terdiam dan tidak mengatakan sesuatu."Arya!" Kataku."Arya!" kata anak pak Andi."Ini Elo anak saya, pak Arya." Kata pak Andi."Arya, kenapa kamu diam saja?" tanyaku.Arya masih tidak ingin berbicara
"Seseorang yang jauh lebih baik? Siapa? Siapa wanita itu?" tanya Ratna. "Sudah, aku ingin sendiri. Tinggalkan aku!" kata Elo. "Tidak, aku masih ingin bersama kamu. Aku sangat khawatir terhadap kamu. Aku tidak peduli jika kamu mengusir aku dengan sangat keras. Aku sudah menunggu kamu selama 2 tahun lebih." Kata Ratna. Elo hanya tersenyum. "Jangan membuat aku tertawa! Kamu tidak mungkin menunggu aku apalagi 2 tahun. Itu sangat tidak masuk akal." Kata Elo. "Aku serius, aku sungguh menunggu kamu." Kata Ratna. "Hentikan! Itu sungguh tidak lucu." Kata Elo. Ratna hanya terdiam dan Elo juga pergi dari atap rumah sakit. "Aku antar kamu." Kata Ratna sambil memegang tangan Elo. "Tidak perlu, aku mengatakan untuk jangan mendekati aku. Aku hanya ingin sendiri. Aku sedang belajar semuanya sendiri." Kata Elo. "Baik, aku tidak akan memegang tanah kamu tapi setidaknya biark
Setelah menangani pasien yang kritis itu, aku pergi memeriksa pasien lain. Ratna masih bersama Elo di ruangan."Kenapa kamu masih belum pulang juga?" tanya Elo."Aku masih ingin menemani kamu, Elo. Aku mengetahui bahwa aku sangat bodoh telah mengkhianati kamu untuk kembali dengan Arya. Padahal sudah jelas kamu yang mencintai aku bukan Arya. Tapi aku terlalu dibutakan oleh cinta. Sekarang aku sadar bahwa aku hanya membutuhkan kamu, Elo." Jawab Ratna."Maaf tapi sekarang aku tidak ingin bersama kamu lagi." Kata Elo."Kenapa? Apa aku sudah tidak penting bagi kamu? Apa aku tidak lagi menempati hati kamu?" tanya Ratna."Aku sudah berusaha sangat keras untuk melupakan kamu. Sekarang aku ingin memperbaiki hubungan aku dan keluarga. Aku ingin menjadi anak yang baik untuk mami. Mami sampai depresi karena aku tidak terbangun dari koma selama 2 tahun lebih. Jika kamu sungguh menunggu aku, kamu akan mengetahui betapa menderitanya keluar
Andri hanya terdiam saat Aluna mengatakan itu kepada dia. Lalu, Aluna bertanya kepada Andri."Ada apa?" tanya Aluna."Tidak, aku ingin sekali untuk melindungi kamu bukan Hengky. Aku tidak berada disaat kamu membutuhkan. Aku merasa gagal smuanya menjaga kamu. Orang lain lebih cepat dari aku. Aku memang kurang baik sebagai pria untuk kamu." Kata Andri."Jangan begitu, aku tidak ingin melihat kamu terluka. Hengky yang terluka saja sudah membuat aku khawatir apalagi kamu. Aku sedang merasa bersalah kepada Hengky. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan." Kata Aluna."Sebaiknya kita pikirkan itu nanti, kamu belum makan. Kita makan saja sekarang." Kata Andri.Andri mengajak Aluna ke kantin."Apa yang ingin kamu makan?" tanya Andri."Apa saja." Jawab Aluna.Andri langsung memesan makanan untuk Aluna. Suster lain melihat dan mendekati Aluna. Mereka langsung meminta foto bersama.
"Benarkah?" tanya Hengky."Benar, cara kamu menatap aneh sekali." Jawab Aluna."Ini karena kita baru kembali dekat seperti ini. Biasanya kamu selalu menjauh dari aku. Aku senang sekali kamu bersikap seperti ini terhadap aku. Apa aku perlu terkena sesuatu baru kau peduli terhadap aku?" tanya Hengky."Apa yang kamu katakan? Kamu jangan berkata seperti itu. Tidak ada orang yang ingin terkena musibah. Maafkan aku selalu menyuruh kamu menjauh. Aku hanya ingin menjaga hati orang lain. Meski itu telah menyakiti kamu tanpa aku sengaja." Jawab Aluna."Jangan meminta maaf! Kamu tidak salah, aku yang salah. Aku memang pria yang tidak tahu diri, aku masih mengharapkan kamu setelah apa yang terjadi." Kata Hengky."Apa kamu masih perlu bantuan aku? Katakan saja!" kata Aluna."Tidak, mungkin sebentar lagi." Kata Hengky.Aku masuk ke ruangan Hengky."Kak Hengky, bagaimana keadaan kamu? Apa masih
"Bagus itu, sebaiknya memang jangan sampai ada berita lagi tentang kakak. Aku tidak ingin nenek semakin tidak bersikap baik terhadap kakak. Aku ingin nenek dan kakak memiliki hubungan yang baik. Aku harus pergi memeriksa pasien lagi. Kak Hengky istirahat saja dan jangan lupa minum obat." Kataku."Baik, Mia." Kata Hengky.Aku pergi memeriksa pasien lagi. Aku melihat ada Robi di rumah sakit ini."Robi!" Kataku."Dokter Mia!" Kata Robi."Pak yang sedang kamu lakukan di sini? Siapa yang sakit? Apa kamu sakit?" tanyaku."Tidak, bukan aku tapi asisten rumah tangga yang sakit. Aku merasa kasihan sekali dia membawa dia kemari. Aku tidak tega melihat keadaan dia yang terlihat kelelahan sebab memakda terus bekerja. Pahdahal aku sudah mengatakan untuk tetap istirahat saja. Tapi dia bersih keras untuk membantu di rumah. Sampai dia sakit seperti ini." Jawab Robi."Tidak apa apa, saya hanya perlu istirahat
"Aku ikut senang mendengar kabar perikanan kalian berdua. Aku pasti akan datang." Kata Elo."Harus, kamu dan Ratna harus datang bersama." Kata Arya."Apa aku harus mengejar dia lagi? Apa dia masih menginginkan aku?" tanya Elo."Siapa yang tahu? Kamu harus mencoba mendekati dia lagi. Aku yakin Ratna masih mencintai kamu." Jawab Arya."Apa kamu tidak masalah?" tanya Elo."Sudah berapa kali pertanyaan ini ditanyakan. Aku tidak masalah dengan hubungan kalian berdua. Setelah mengenal dan dekat dengan Mia. Perasaan dan pikirkan aku hanya tertuju kepada dia saja. Aku tidak pernah merasa bahagia seperti ini. Pernikahan ini rasanya seperti mimpi bagi aku. Apalagi kemarin hubungan kami telah ditentang sehingga saat kami mendapat restu. Ini menjadi sesuatu yang berharga dan tak terlupakan." Jawab Arya."Selamat atas pernikahan kalian berdua." Kata Elo."Tunggu! Itu terlalu cepat. Nanti ajaa saat di perni
Setelah dari rumah Arya, aku dan Arya pergi ke rumah dan menemui keluarga aku."Mia! Arya!" kata nenek."Nenek!" kata Arya."Untuk apa kamu datang kemari?" tanya papa."Saya ingin meminta maaf atas kejadian itu. Saya tahu saya salah, tidak seharusnya saya melakukan itu. Saya hanya ingin data mengenal Mia lebih dalam. Saya sih jatuh cinta sejak pertama kali bertemu dengan Mia. Saya ingin mendekati dia tapi tidak tahu caranya. Pada saat itu, Mia terluka bingung dan juga sedih. Saya hanya berusaha membantu dia saja." Jawab Arya."Apa seperti itu cara kamu membantu seseorang?" tanya mama."Saya tahu itu salah tapi saya hanya tidak ingin melihat Mia sedih memikirkan cara untuk membatalkan perjodohan itu. Jadi, saya memutuskan untuk membantu Mia." Jawab Arya."Sekarang apa yang ingin kamu lakukan? Kenapa kamu datang kemari?" tanya papa."Saya ingin meminta restu untuk menikah dengan Mia
Aku bertemu dengan Arya dan kami berbicara berdua."Mia, kamu pulang bersama Robi?" tanya Arya sambil terlihat cemburu."Benar, aku pulang dengan Robi sebab Robi berada di rumah sakit. Dia terluka parah dan aku mengobati dia." Jawabku."Ada apa kamu ingin bertemu dengan aku malam ini?" tanya Arya."Aku merindukan kamu." Jawabku.Arya terlihat senang dan tersenyum saat aku mengatakan itu."Kamu merindukan aku?" tanya Arya."Benar, kamu tidak merindukan aku?" tanyaku."Tentu saja, aku juga merindukan kamu." Jawab Arya."Aku juga ingin meminta maaf kepada kamu." Kataku."Untuk apa?" tanya Arya."Aku janji akan bertahan dengan kau. Kita akan berjuang bersama mendapatkan restu mereka. Aku juga minta maaf mengenai Robi. Ternyata kamu benar, wanita yang disukai Robi adalah aku. Aku terlalu bodoh dan tidak dapat menyadari itu." Jawabku."Dia m
"Apa? Jadi, dia berani melakukan itu di depan keluarga kamu?" tanya suster Wulan sambil terkejut."Benar, maafkan aku yang tidak percaya dengan perkataan kamu." Jawabku."Tidak masalah, aku mengerti. Lalu, sekarang bagaimana nasib hubungan kalian berdua?" tanya suster Wulan."Aku juga tidak tahu bagaimana kisah kami berdua. Aku takut tidak bisa melupakan dia. Aku sudah terluka nyaman dan membutuhkan dia." Jawabku."Jangan berpisah! Kamu harus bertahan demi cinta kalian berdua. Aku yakin Arya juga sedang mempertahankan kamu. Dia sangat mencintai kamu." Kata suster Wulan."Aku juga berpikir untuk bertahan tapi rasanya terlalu sulit. Aku tidak tahu apa bisa kami bersama. Keluarga Arya pasti sangat membenci aku sebab aku telah membuat kebohongan ini. Mereka sudah berharap bahwa kami akan segera menikah. Tapi aku dan Arya menghancurkan harapan mereka. Aku juga membuat keluarga aku kecewa." Kataku."Tidak, semua
Elo merasa bingung dengan apa yng terjadi kepadaku Arya dan meminta tolong Arya menjelaskan semua yng terjadi."Lebih baik sekarang jelaskan semuanya dari awal. Supaya aku bisa amngerti dan memberikan solusi. Siapa tahu aku bisa membantu kalian berdua?" tanya Elo.Arya menceritakan kisah aku dan dia dari awal sampai akhir. Elo sangat terkejut dan tidak menyangka bahwa itu terjadi kepada Arya dan aku."Apa? Jadi, seperti itu yang terjadi?" tanya Elo dengan sangat terkejut."Benar." Jawab Arya."Rumit juga kisah kalian berdua. Tapi aku sungguh tidak menyangka kalian itu hanya memiliki hubungan yang palsu. Aku pikir kalian sungguh saling mencintai pada saat itu. Sebab Mia juga terlihat sangat setia kepada kamu. Kami juga terutama mencintai dia dan bahagia saat bersama Mia. Aku bisa melihat itu dari mata kamu." Kata Elo."Maafkan aku, aku terlalu seperti anak kecil dan tidak dapat memaafkan kamu saat pertama k
Mereka pasti ingin mendapatkan penjelasan dari aku."Maafkan aku, aku tahu aku salah. Aku tidak ingin membohongi kalian semua. Tapi aku juga tidak bisa menghindari semua ini. Apa yang terjadi hari ini adalah kebenaran. Aku tidak akan bisa mengubah semua ini. Aku telah mengecewakan kalian semua." Kataku."Papa sungguh kecewa terhadap kamu, Mia!" Kata papa."Mama sangat kecewa, kamu melakukan ini kepada kami semua." Kata mama."Kenapa nenek diam saja? Nenek juga harus memarahi aku. Aku pantas mendapatkan itu. Lebih baik dimarahi dari pada nenek diam."Kataku."Tidak, nenek tidak kecewa terhadap kamu. Semua ini terjadi karena kesalahan nenek. Semua yang dikatakan Praja itu benar. Nenek tidak bisa menolak perjodohan keluarga skalian neng meninggalkan dia. Dan nenek melakukan kesalahan itu kepada kamu, Mia. Padahal kamu adalah cucu tersayang nenek tapi nenek membuat kamu dalam situasi yang sulit. Maafkan nenek, Mia!" Kata ne
"Tapi mereka berdua tidak ada hubungannya dengan masa lalu kita. Kamu pikir aku meninggalkan kamu itu adalah keputusan yang mudah?" tanya nenek sambil terlihta kesal."Tentu saja, bagi kamu mendapat pria yang kaya lebih baik dari pada pria yng selalu berada di sisi kamu." Jawab kakek Praja."Bukan karena dia kaya, aku memilih dia karena dia dijodohkan dengan aku oleh orang tua aku. Aku tidak bisa menolak perjodohan orang tua aku." Kata nenek."Setidaknya kamu harus berjuang bersama aku. Aku bertahan untuk bisa bersama kamu. Tapi kamu memilih mundur dan menghancurkan hubungan kita berdua. Apa Mia juga sama? Dia memilih cucu aku karena Arya sangat kaya dan sukses?" tanya kakek Praja."Hentikan! Kamu bisa menghina aku tapi tidak dengan cucu aku. Dia bukan wanita yang seperti itu. Kamu harus tahu Mia menolak perjodohan yang aku lakukan demi cucu kamu. Dia memilih Arya sebab Arya pria yang baik. Tadinya aku akan mengizinkan dia bersama
Siang ini, keluarga Arya akan datang ke rumah aku."Nenek tidak sabar bertemu dengan Praja." kata nenek sambil tersenyum."Memangnya siapa kakek Praja itu? Kenapa nenek sangat ingin bertemu dengan Kakek Arya?" tanyaku."Sudah kamu tidak pelet mengetahui itu, kapan mereka semua akan datang kemari?" tanya nenek."Sepertinya ada sesuatu dengan mama." Kata mama."Benar, papa juga merasakan yang sama dengan kamu." Kata papa."Apa mungkin ada hubungannya dengan masa lalu nenek? Apa mungkin kakek Praja itu adalah mantan kekasih nenek?" tanya Aluna."Apa? Benarkah itu?" tanyaku sambil terkejut seakan tidak percaya."Bisa saja itu, buktinya nenek sangat tidak sabar menunggu keluarga Arya. Pasti neng ingin sekali bertemu dengan kakek Praja. Aku yakin itu." Jawab Aluna."Apa benar?" tanyaku.Anehnya perasaan aku menyambut keluarga Arya malah merasa tidak nyaman. Pad
Saat sampai di depan gerbang, Arya menggendong aku lagi. Dia membawa aku sampai ke depan rumah."Sudah turunkan aku!" kataku."Kenapa? Kenapa aku tidak boleh membawa kamu sampai ke kamar kamu?" tanya Arya sambil tersenyum."Jangan! Aku bisa dimarahi oleh papa dan semuanya. Kamu membuat aku malu sebab semua orang melihat kita berdua. Kenapa harus malu?" tanya Arya."Tentu saja malu, aku tidak suka jika kamu terus bersikap seperti ini." Jawabku."Baik, aku tidak akan melakukan itu lagi. Jangan sampai kamu tidak suka! Kamu tidak bisa menjauh dari aku." Kata Arya."Aku masuk ke rumah." Kataku.Saat masuk ke dalam rumah, Arya mencium kening aku."Selamat malam, Kekasihku!" kata Arya."Selamat malam, Arya!" kataku.Arya pergi dari depan rumah aku. Aku sampai tidak bisa berhenti tersenyum. Semua keluarga aku langsung bertanya kepada aku. Aluna sampai di rumah dengan t