Beranda / Pernikahan / Oncom Milik Ustadz / Mencari Potensi Pemimpin

Share

Mencari Potensi Pemimpin

Penulis: Kochan18
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Tidak mau istrinya berpikir negatif Naufal memilih menyerahkan tugasnya pada Ustadz Ali yang didampingi Marsih untuk memperkenalkan area pesantren, dari mulai ruang guru hingga ruang kelas dengan dalih dirinya ada jadwal mengajar pagi ini.

"Oh iya, Ustadz. Tolong sekalian di jam sebelas nanti umumkan saya mau mengadakan rapat untuk dewan guru. Ada beberapa hal yang harus kita bahas, selama kita rapat para santri ditugaskan untuk melanjutkan hafalan mereka hingga pukul dua siang," ujar Naufal sebelum ia pergi.

"Baik, Ustadz. Akan saya sampaikan, ada lagi?" tanya Ustadz Ali.

"Cukup itu saja, terima kasih sebelumnya. Assalamu'alaikum."

Naufal pergi dari hadapan tiga orang itu setelah mereka membalas salamnya. Naufal merupakan penanggung jawab pondok pesantren itu. Apa pun yang berkaitan dengan pesantren menjadi tanggungjawabnya. Naufal juga bukan ustadz yang mengajar tetap untuk para santrinya, ia hanya akan mengisi kelas jika guru yang bertugas ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Oncom Milik Ustadz   Penghilang Stress

    Di mana-mana yang namanya wanita jika sudah bertemu dengan Pusat perbelanjaan sudah pasti tidak akan bisa tahan. Melihat barang ini bagus, barang itu bagus. Niat ingin membeli satu pada saat di tempat bisa dikalikan menjadi lima apalagi melihat kata diskon terpampang jelas. Itu merupakan hal wajar dan seharusnya jangan dilarang selagi tidak berlebihan dan masih mampu di jangkau, karena menurut salah satu artikel dari halaman blog terkemuka dikatakan ada tujuh hal penyebab wanita suka berbelanja, salah satunya yaitu penghilang stress akibat aktivitas yang dijalani sehari-hari.Sama seperti Oncom, walaupun dulu wanita itu tomboy dan mandiri tapi semenjak menikah ia menjadi feminim dengan suka berbelanja apalagi jika ditemani oleh adik iparnya. Melihat berbagai barang baru dan bagus membuat senyumnya berkembang."Teteh mau beli apa?" tanya Laila begitu mereka sampai di lantai dua tempat pakaian berbagai model. "Aa minta dibeliin gamis couple buat ngisi kajia

  • Oncom Milik Ustadz   Kekaguman Firda

    Menurut Firda seorang laki-laki yang memimpin rapat menggunakan pakaian formal dengan lapisan jas mahal mungkin sudah biasa, tapi saat melihat Naufal memimpin rapat dengan menggunakan kemeja biasa rasanya sangat memukau yang membuatnya sulit sekali berpaling. Firda ingin berteriak jika ia mencintai Naufal dengan segala yang laki-laki itu punya, hanya saja otaknya masih waras hingga wanita itu bisa menahan diri. Firda tidak sabar masuk ke dalam ruangan untuk memperkenalkan diri sebagai calon istri dari Naufal yang sayangnya hanya angan-angan. "Saya minta pemisahan data antara yatim, piatu, yatim piatu dan siswa kurang mampu yang sudah diperbarui. Satu lagi saya perkenalkan teman baru kita untuk belajar dan mengajar bersama namanya Firda karena beliau tidak mau disebut Ustadzah. Beliau ini akan membantu kita untuk menjadi tenaga pengajar tambahan dalam bidang pengembangan diri dalam waktu yang tidak ditetapkan.Naufal memaparkan sekaligus memperkenalkan Firda sebelu

  • Oncom Milik Ustadz   Cinta Itu Buta

    Hidup terlalu rumit jika harus menjelaskan tentang cinta, karena kata itu hanya bisa dirasakan tanpa bisa dijelaskan. Mencintai wanita yang menurut orang lain tidak selevel dengan kepribadian tidak seimbang merupakan kesalahan di mata masyarakat. Padahal sudah jelas dikatakan dan banyak dirasakan bahwa cinta itu buta, apa pun bentuk seseorang yang dicintai akan tetap terlihat indah di mata yang mencintainya. Karena sejatinya seseorang akan terlihat istimewa di mata orang yang tepat dan mencintainya.Seperti Naufal yang mencintai istrinya, perihal hati tidak bisa dipaksakan karena hati akan berlabuh pada orang yang dicintainya, jadi tidak elok rasanya menghakimi keputusan seseorang hanya karena cinta. Secantik apa pun Firda, seanggun dan seramah apa pun wanita itu tetap kalah cantik dari seorang Arini Wulandari di mata Naufal karena rasa cintanya pada wanita itu."Kalau gitu saya permisi dulu, Ustadz. Saya tunggu laporannya."Melihat Firda dan Riana berjala

  • Oncom Milik Ustadz   Indahnya Pernikahan

    Naufal segera mengeluarkan ponselnya begitu ia sampai di rumah. Menelpon sang istri yang sepertinya lupa pulang karena ini sudah hampir empat jam. Memang perjalanan dari rumah untuk menuju pusat perbelanjaan pun cukup jauh, menurut Naufal ini sudah terlalu lama ia berpisah dengan wanita itu."Assalamu'alaikum, Sayang. Masih di mana?" tanya Naufal langsung begitu Oncom menjawab panggilan teleponnya."Waalaikumsalam, ini udah dijalan. Aa mau ada yang dibeli enggak?" tanya Oncom balik."Aa cuma titip Neng baik-baik aja. Enggak usah beli apa-apa buat, Aa. Neng udah makan, 'kan?""Udah dong makan ramen, Aa sendiri?""Pasti pedes ya? Aa nunggu Neng aja makannya.""Sedikit, Neng beli soto Aa goreng tempenya ya.""Siap, Bos!"Setelah mengucapkan beberapa kalimat manis Naufal mengakhiri panggilannya. Sambil menunggu istrinya yang masih cukup jauh Naufal memilih membawa pekerjaannya ke halaman belakang rumah dengan ditemani es lemon yang selalu ada di dalam kulkasnya setelah menikah karena itu

  • Oncom Milik Ustadz   Rumah Tangga Bahagia

    Menceritakan setiap kegiatan pada pasangan setelah lelahnya menjalankan aktivitas harian adalah waktu yang paling ditunggu. Berkeluh kesah dengan diiringi usapan lembut adalah hal paling menenangkan seolah diri merasa sangat dicintai. Kegiatan itulah yang diterapkan oleh Naufal pada kehidupan rumah tangganya. Dengan sabar dan penuh antusias ia mendengarkan cerita dari istrinya tentang apa saja yang dilihat dan dibeli saat di pusat perbelanjaan tadi bersama adiknya. Pun sebaliknya Oncom yang mendengarkan cerita Naufal tentang kegiatannya di kelas hari ini juga rapat yang dipimpin olehnya. Jam baru menunjukkan pukul dua siang lewat dua puluh menit, masih ada satu jam kurang untuk mereka pergi ke acara masing-masing. Menikmati waktu kosong paling pas adalah dengan berkasih mesra bersama pasangan halal yang diiringi sedikit ilmu dalam obrolannya. "Kenapa laki-laki seolah diistimewakan dalam agama maupun masyarakat?" tanya Oncom."Sebenernya semua sama di mat

  • Oncom Milik Ustadz   Kesayangan Mertua

    Sore menjelang dengan cuaca sejuk khas pegunungan. Ibu Nyai, Oncom berikut dua santriwati sudah siap untuk pergi menuju pengajian rutin yang diadakan di majlis taklim dekat masjid kampung. Walaupun sudah cukup berumur Ibu Nyai tetap sehat dan segar dengan segala aktivitasnya. Wanita tua itu juga lebih suka berjalan kaki dibandingkan menaiki mobil seperti ibu-ibu lainnya, juga ukuran tubuh yang sedang membuatnya lebih leluasa dalam beraktivitas. "Ini beneran mau jalan aja, Bu?" tanya Oncom khawatir."Iya dong, Ibu masih kuat loh. Itung-itung olahraga," jawab mertuanya yakin. "Kecapean dijalan Oncom enggak tanggungjawab ya," canda Oncom membuat mertuanya terkekeh pelan."Ibu diajak balapan juga masih kuat kok," tantang Bu Nyai."Sombongnya, gas lah kalau emang mau jalan aja mah."Baru beberapa langkah mereka jalan sudah bertemu dengan Firda yang memasang wajah manis dengan senyum lembut. "Assalamu'alaikum, Ibu, Teteh. M

  • Oncom Milik Ustadz   Bisik-bisik Tetangga

    Rasanya bahagia saat dikenalkan oleh calon mertuanya pada para warga walaupun diakui sebagai santriwati atau abdi pesantren. Bagi Firda semuanya perlahan dan bertahap karena suatu hari nanti ia akan diperkenalkan sebagai menantunya oleh Bu Nyai. Apalagi saat para warga itu memuji dirinya secara terang-terangan membuat Firda semakin percaya diri dan bangga."Boleh Firda ambil foto, Bu?" tanya Firda meminta izin."Boleh, tapi sekali aja ya enggak enak sama ibu-ibu yang lain.Setelah mendapatkan izin Firda langsung mengambil beberapa gambar dengan senyum dari Bu Nyai. Foto itu akan ia posting dengan kata-kata menyentuh dan membuat tanya bagi para followers nya. Firda selalu meyakini doa yang akan ia tulis dan diaminkan oleh banyak orang di kolom komentarnya akan dikabulkan oleh Sang Maha Pencipta."Punten Teh tolong geser sedikit," ujar Oncom pada wanita itu setelah mereka bersalaman.Firda hanya bisa tersenyum saat calon madunya menggeser p

  • Oncom Milik Ustadz   Kekesalan Firda

    Sesampainya di rumah Marsih Firda langsung duduk setengah rebahan di atas sofa setelah memberikan salam dengan nada lemah membuat Marsih heran. Sebelum berangkat tadi Firda sangat semangat kenapa begitu pulang lemah tak berdaya dengan bibir menggerutu tidak jelas."Kamu kenapa? Tadi sebelum berangkat semangat banget, kenapa pulang lesu sambil komat kamit enggak jelas?" tanya Marsih penasaran."Kesel banget aku sama cewek jadi-jadian itu," jawab Firda tanpa menutupi rasa kesalnya."Si Oncom?""Siapa lagi. Aku heran ya kenapa Bu Nyai kayaknya sayang banget sama dia, jadinya dia besar kepala.""Menantu satu-satunya dan bapaknya punya kuasa ya wajar," balas Marsih mengompori."Aku baru liat loh rumahnya mewah banget ya buat ukuran dikampung.""Anggota DPR ya harus mewah lah gimana sih kamu. Emang dia bisa besar kepala gimana sih?"Firda menceritakan apa yang dilakukan oleh Oncom, bagaimana calon madunya itu mengusir dirinya karena duduk disebelah Bu Nyai membuat Marsih tersenyum miring.

Bab terbaru

  • Oncom Milik Ustadz   Naufal Jodohnya Oncom

    Apa yang paling penting dalam sebuah hubungan selain komunikasi? Disaat kasih sayang berlimpah diiringi materi yang cukup belum bisa membuat suatu hubungan berjalan lancar tanpa adanya komunikasi yang baik. Bahkan untuk hal sekecil apa pun harus dibicarakan pada pasangan agar hubungan nyaman tanpa ada yang merasa bersalah atau terbebani.Untuk kali ini Naufal menyadari kesalahannya, dia yang kurang peka tentang perasaan istrinya karena terlalu bahagia atas hadirnya anak mereka. Benar memang Saka sudah banyak yang menyayangi dan memperhatikan, bahkan saat anak kecil itu menangis semua orang khawatir dan saat tertidur semua orang akan bahagia dengan terus memuji dan membangga-banggakannya. Naufal harusnya lebih memperhatikan istrinya yang sedang berjuang untuk membuat anaknya selalu dalam keadaan kenyang dan nyaman. "Maafin Aa yang enggak ngertiin perasaan, Neng."Obrolan mereka diawali dengan Naufal yang meminta maaf pada istrinya. Duduk ditepi ranjang yang entah mengapa rasanya cangg

  • Oncom Milik Ustadz   Isi Pikiran Oncom

    Oncom bingung bagaimana ia harus menjawab pertanyaan mereka. Rasanya memalukan jika yang ia permasalahkan adalah rasa iri pada anaknya sendiri yang mengambil semua perhatian orang lain. Sikap mereka tetap sama menyayangi dirinya tapi mereka semua selalu tertuju pada Saka. Suaminya bahkan sering tidak mendengar panggilan darinya saat sedang bermain dengan bayi itu."Gue enggak tau kenapa, cuma gue ngerasa iri sama anak sendiri. Kadang-kadang gue mikir kalau anak gue itu ngerebut semua perhatian orang. Setiap orang yang datang aja langsung berebut entah cuma pengen liat atau pengen gendong. Bahkan suami gue juga perhatiannya kayak cuma terpusat sama, Saka."Naufal yang mendengar jawaban istrinya sangat merasa bersalah. Ia tidak tahu jika sang istri merasakan hal seperti itu karena selama ini sikapnya biasa saja. Ia memang terlalu bahagia dan menyayangi anaknya hingga benar-benar memusatkan perhatian pada malaikat kecil itu. Gita langsung memeluk sahabatnya yang kini sedang menangis ka

  • Oncom Milik Ustadz   Iri Pada Saka

    Selain hamil, masa menyusui adalah masa-masa paling berat yang dialami oleh seorang ibu. Air susu sedikit, anak yang terus menangis bahkan banyak wanita kurang beruntung yang tidak mendapatkan dukungan dari orang terdekat adalah masa paling berat untuk dijalani. Maka dari itu banyak wanita mengalami baby blues bahkan sampai membahayakan nyawa anaknya karena terlalu lelah jika berada dilingkungan tanpa support yang baik. Untuk Oncom sendiri gejalanya berbeda, asi nya deras, anaknya tidak terlalu cengeng, keluarganya mendukung penuh apa yang ia lakukan dan selalu ikut menjaga Saka hingga ia tidak lelah sendirian. Suami siaga bahkan mertua juga orang tua yang dua puluh empat jam menjaga dirinya juga bayinya. Jika Saka sedang rewel mereka tidak akan membiarkan Oncom bergadang sendirian dan sebisanya menenangkan membuat Oncom bersyukur. Namun, satu hal menyerang Oncom selama ia dalam masa menyusui di mana ia iri pada anaknya sendiri. Oncom merasa anaknya mengambil perhatian semua orang t

  • Oncom Milik Ustadz   Menjadi Ibu

    Untuk Oncom hari menjadi seorang ibu yang sesungguhnya dimulai saat pertama kali dirinya memberikan asi pada putranya. Susah dan penuh perjuangan walau sudah mencoba beberapa kali. Air susu yang belum keluar juga puting yang kecil menjadi tantangan karena putranya bingung."Udah bisa yeay!!"Oncom sedikit bersorak saat bayi kecil itu berhasil menyedot putingnya walau belum keluar air susu, tidak apa-apa karena itu untuk rangsangan."Alhamdulillah, pinternya anak, Abba.""Tangan Aa luka."Oncom baru sadar saat ia melihat tangan kanan suaminya yang terluka dan mengeluarkan darah yang sudah kering. Oncom tahu itu luka karena apa dan sangat sadar jika dirinya yang melakukan tadi saat sedang berjuang melawan rasa sakit untuk mengeluarkan anak mereka. Padahal kukunya pendek tapi tetap menggores tangan suaminya."Enggak apa-apa, Sayang. Ini enggak sakit kok," balas Naufal karena sakit yang dirasakan istrinya berkali-kali lipat dibandingkan luka kecil yang ia rasa. "Bu bidan, tolong ke sini

  • Oncom Milik Ustadz   Sakala Zayyan Afkar

    Naufal benar-benar menunjukkan sisi lemahnya tanpa peduli jika ada orang lain di dalam ruangan itu. Jika tidak melihat istrinya dan berusaha sekuat tenaga untuk bersikap tegar sudah pasti ia akan luruh ke lantai karena jujur saja kakinya bergetar saat melihat proses istrinya berjuang. Genggaman tangannya bahkan belum lepas dengan sorot mata penuh rasa bahagia sekaligus bangga. "Laper, A."Setelah berjuang mengeluarkan tubuh anak lelakinya dengan mata yang sangat berat kini perut Oncom terasa sangat keroncongan. Oncom juga merasakan keanehan pada perutnya yang kini seolah kosong apalagi setelah bidan selesai membersihkan dan menjahit bagian intimnya. Dua jahitan dalam dan tiga jahitan luar karena posisi Oncom yang bagus jadi tidak ada sobekan tapi tetap dijahit untuk proses percepatan."Mau makan apa, Sayang?" tanya Naufal semangat."Nasi padang enak kayaknya.""Ustadz anaknya boleh diadzani dulu," sela bidan membawa anaknya yang sudah rapi dengan kain bedong berwarna biru muda."Adz

  • Oncom Milik Ustadz   Neng Hebat!

    Terlahir menjadi seorang wanita memang tidak bisa menghindari rasa sakit dari banyak hal. Dari sakit ringan saat datang tamu bulanan bahkan sampai sakit yang harus mempertaruhkan nyawa seperti melahirkan baik secara normal maupun operasi Caesar karena semuanya sama-sama meninggalkan rasa sakit yang tidak akan terlupakan. Butuh perjuangan berat bagi seorang perempuan untuk melahirkan seorang anak ke dunia ini. Jika secara normal tidak memungkinkan maka operasi adalah pilihan dan jangan pernah menganggap jika seorang wanita tidak sempurna jika tidak melahirkan secara normal, karena bagaimanapun cara seseorang lahir ke dunia tetaplah membuat seorang ibu kesakitan tanpa bisa dihindari. Naufal sangat berusaha menguatkan diri agar ia bisa menemani istrinya berjuang mengeluarkan anak mereka. Matanya tidak beralih dari mata istrinya dengan terus mengucapkan kata-kata semangat juga do'a agar diringankan dan juga dilancarkan semuanya."Coba kita liat lagi ya udah pembukaan berapa," ajak bidan.

  • Oncom Milik Ustadz   Tingkah Naufal

    Laila berlari menuju rumah orang tuanya, ia tidak sabar untuk segera sampai tapi kenapa rasanya jarak itu sangat jauh hingga napasnya naik turun dan tidak sampai-sampai walau ia sudah berlari cukup kencang menurutnya. "Assalamu'alaikum, Ibu!" Laila mengetuk pintu dengan tergesa begitu sampai di depan pintu kamar orang tuanya. Ia tahu di dalam kamar hanya ada ibunya karena Abah Yai sedang menghadiri pengajian rutin di balai desa yang berlangsung sampai tengah malam. "Waalaikumsalam, ada apa, La?" "Teteh kayaknya mau lahiran deh, Bu. Udah meringis aja dari tadi," jawab Laila dengan wajah paniknya. "Ayo kita ke sana," ajak Bu Nyai.Dua wanita beda generasi itu segera berjalan menuju rumah Naufal setelah meminta salah satu santri untuk mengabarkan pada Abah Yai juga pada Sarif untuk menyiapkan mobil. Kebahagiaan yang diselimuti kekhawatiran rasanya sangat mendebarkan apalagi untuk seorang Ibu seperti Bu Nyai yang sudah merasakan bagaimana sakitnya melahirkan. "Assalamu'alaikum, Neng

  • Oncom Milik Ustadz   Tanda-tanda

    Perkiraan lahirnya masih dua minggu lagi tapi perutnya sudah sering kencang dan tendangan yang cukup kuat kadang membuat Oncom meringis. Jangan tanya bagaimana khawatirnya Naufal yang bahkan sangat jarang tidur pada malam hari yang ia isi dengan berbagai dzikir sekaligus menjaga istrinya, karena kata dokter kelahiran anak mereka bisa kurang dari hari perkiraan lahir atau lebih. Naufal selalu siaga berjaga-jaga anaknya ingin segera keluar di malam hari hingga dirinya harus bergadang dan akan tidur setelah sholat subuh walaupun itu bukan waktu yang baik, tapi semua ia lakukan demi anaknya. Naufal berpikir jika siang hari banyak orang yang menjaga istrinya maka dari itu malam adalah bagiannya. Laila bahkan sudah satu minggu menginap di rumahnya berjaga-jaga jika mereka membutuhkan bantuan. Adiknya juga sudah membantu mempersiapkan tas berisi perlengkapan kakak iparnya jika sewaktu-waktu sang keponakan ingin segera lahir. "Kenapa, Sayang?" tanya Naufal saat melihat istrinya meringis.Ja

  • Oncom Milik Ustadz   Ganti Panggilan

    Sebagai calon orang tua yang mempersiapkan dengan sangat baik semua kenyamanan dan kesehatan istri serta calon anaknya Naufal mengikuti semua instruksi dari dokter kandungan yang datang setiap minggu satu kali ke rumahnya. Dokter kandungan dari rumah sakit swasta yang terkenal dengan pelayanan ramahnya bernama Anggia, teman dari Hendrik yang diminta dan dibayar langsung oleh anak Onta satu itu untuk mengontrol calon keponakannya. "Jangan lupa senam hamil ya bapaknya juga ikutan. Banyakin sujud sama jalan pagi kalau kuat jangan pake sendal. Hari rabu kita USG ya. Pikirannya ditenangin ya Teh jangan sampe tensi nya naik lagi," pesan Anggia setelah ia memeriksa kondisi Oncom."InsyaAllah, Dok. Makasih ya udah selalu siaga buat saya," balas Oncom karena dokter itu begitu baik dan lembut."Sama-sama dan udah tugas saya. Kalau gitu saya permisi dulu ya. Buat obatnya abisin yang kemarin aja. Enggak usah dianter assalamu'alaikum," salam Anggia pada keduanya."Waalaikumsalam warahmatullahi w

DMCA.com Protection Status