Alfredo dilepaskan oleh seorang pekerja di rumahnya. Kunci di atas meja yang ditinggalkan Lucy digunakan untuk melepas borgol yang mengikat tangannya ke belakang. Ketika terbebas bukannya mengucapkan terima kasih pada pekerja di rumahnya, Alfredo justru menghajarnya. Menjadikan tukang kebun rumahnya itu samsak, sampai tak berdaya terkapar di lantai.Ternyata Elliot datang setelah menembak Edmund. “Apa yang terjadi di sini?”“Assa mengambil semua berkas-berkas asli perusahaan dan juga wanita jalang itu pergi entah kemana?” “Soal perusahaanmu tenang saja, kita akan merebutnya lagi. Hal yang terpenting sekarang adalah Argo dalam kondisi baik-baik saja, seseorang menyelamatkannya dan juga sudah tidak ada Edmund di dunia ini.”“Maksudmu Edmund sudah kau habisi?”“Benar. Hanya ada satu yang bisa hidup karena tidak bisa keduanya keluar secara bersamaan, itu yang diajarkan mendiang ayahku.”“Jadi apa rencanamu selanjutnya?”“Aku akan pergi ke perusahaan untuk melihat dan mempelajari apa saj
Aula seketika menjadi ricuh. Para tamu undangan yang hadir mengalihkan perhatiannya pada seseorang yang baru saja hadir. Seseorang yang rupa dan suaranya mirip sekali dengan yang mereka lihat di podium. Bisik-bisik mulai terdengar tentang dua saudara kembar itu. Edmund tetap tenang di tempatnya.Dia bahkan sudah menyiapkan mikrofon sendiri. “Saya Edmund Bishoff Grande. Putra kedua dari Jacob dan Maria Grande, sedangkan yang berdiri di atas podium adalah saudara kembar saya Elliot Bruno Grande,” Edmund perlahan berjalan mendekati Podium sambil menyambung kalimatnya.“Elliot mempunyai keistimewaan dari saya, sehingga kelahirannya dirahasiakan. Ayah saya mengatakan pada media bahwa salah satu anak kembarnya tidak bisa diselamatkan tapi, meski begitu orang tua kami merawat dan menyayangi kami sama rata. Elliot tidak bisa bermain secara bebas seperti saya karena kondisinya yang istimewa itu.”Emund sampai di atas panggung, berdiri di sisi podium dimana Elliot masih berdiri. Pria itu marah
Alyssa dan Assa turun untuk makan malam. Di meja aneka makanan tersaji dan tertata rapi. Masih hangat, dan menggugah selera. Bertha dan Diana membuatkan Alyssa makanan sehat kaya nutrisi untuk ibu dan janinnya. Meskipun tak mempunyai ibu tapi, dia merasa sangat bersyukur karena Tuhan tidak pernah membiarkan dia melalui segalanya sendirian. “Makanlah yang banyak, besok kita akan ke dokter.”“Kamu juga, makan yang banyak.”Mereka makan sambil mengobrol hal-hal ringan. Sejenak tidak menyinggung perihal apa yang baru saja terjadi. Assa ingin anak dalam kandungan Alyssa lahir dengan selamat tanpa kekurangan apapun, juga ingin wanita yang tengah makan malam bersamanya itu bahagia lagi.“Jadi apa yang kamu inginkan setelah ini?”“Boleh pinjam ponselmu? Aku ingin tahu keadaan Hanna.”Assa mengeluarkan ponselnya dari saku dan memberikan itu pada Alyssa. “Hanna berada di rumah orang tuanya. Dia bilang akan kembali setelah dia mulai tenang.”“Kamu menghubunginya?” tanya Alyssa sambil mengetik n
Alyssa terbangun dari tidurnya karena sinar matahari yang masuk menyusup lewat jendela kaca. Tidur nyenyaknya terusik, Alyssa meraba sisi tempat tidurnya yang kosong. Dia bangun perlahan. Ada senyum yang mengembang dari paginya kali ini. Alyssa berlama-lama di tempat tidur mengulang kembali setiap hal yang dilewatinya bersama Assa semalam.Sampai tanpa sadar Assa masuk ke kamar dan memperhatikannya yang tersenyum-senyum sendiri. Pria itu juga pada akhirnya ikut tersenyum karena Alyssa. Perlahan mendekati Alyssa, lalu mencium pipinya. “Apa yang kau pikirkan sampai kau tersenyum seperti itu?”“Tidak ada,” Alyssa lalu melihat pada Assa yang sudah rapi. “Kau akan ke kantor hari ini?”Assa mengangguk. “Hmmm, ada banyak pekerjaan yang terbengkalai, tapi aku akan menemani sarapanmu.”“Apa kamu tidak akan terlambat?”“Tidak, masih ada setengah jam lagi untuk sarapan bersamamu. Aku yang membuatkanmu sarapan.”“Benarkah? Kalau begitu ayo kita turun,” Alyssa bergegas turun dari tempat tidur, dan
Di kamar bayi, Alyssa tengah belajar merajut bersama Belinda. Wanita itu mengajarkan teknik paling sederhana untuk seorang pemula. “Jarimu cukup lentur dan cepat mempelajari slipknot. Bagus sekali, sekarang langkah selanjutnya adalah membuat Tusuk Rantai. Perhatikan caranya.”Belinda memberikan contoh pada Alyssa membuat Tusuk Rantai. Setelah membuat simpul atau slip knot maka, langkah selanjutnya adalah mengaitkan benang lagi pada jarum lalu benang yang telah terkait pada jarum ditarik hingga keluar dari lubangnya untuk membuat lingkaran baru.“Apakah aku harus mengencangkannya?" tanya Alyssa pada Belinda setelah dia mengikuti langkah demi langkah.“Tidak perlu, biarkan dia tetap longgar dan ulangi cara yang sama sampai membentuk sebuah rantai seperti ini,” terang Belinda seraya menunjukkan hasil rajutan tusuk rantai yang sudah jadi.“Ah, baiklah,” Alyssa mengangguk mengerti. Dia mencobanya pelan-pelan.Langkah yang kedua juga berhasil dilakukan dengan baik. Alyssa mengulangi langkah
Elliot ditempatkan di penjara dengan tingkat keamanan paling ketat sesuai dengan tingkat kejahatan yang dilakukannya. Pagi ini Edmund datang berkunjung bersama Keenan. Mengendarai mobil, mereka menuju penjara Walkfield. Edmund ingin melihat kondisi saudara kembarnya itu.“Apa kau yakin dia akan mau menggunakan pengacara darimu? Atau kita bisa meminta pengacaranya untuk datang,” Keenan berkata sambil mengendarai mobilnya.“Pengacaranya secara resmi mengundurkan diri dari kasusnya. Aku baru dihubungi olehnya. Jadi karena aku satu-satunya wali untuknya, aku harus menyiapkan pengacara untuknya.”“Hah, kau terlalu mulai.”Edmund tersenyum kecil pada Keenan. “Hanya itu satu-satunya cara yang bisa aku lakukan untuk tetap bisa memenuhi janjiku pada kedua orang tua kami.”“Bagaimana dengan kondisi mentalnya?”“Mungkin itu bisa meringankan hukumannya tapi, aku tidak akan meminta itu pada saat persidangan. Aku akan tetap membiarkan keputusan terbaik diberikan oleh hakim nanti.”Mobil mereka berh
Hanna mengunjungi Alyssa hari ini. Dia datang dengan membawa banyak makanan. Memberikan semua yang dibawanya seolah-olah Alyssa adalah penderita busung lapar. “Kamu memberikan aku makanan sebanyak ini? Kamu pikir aku kelaparan?”“Itu bukan dariku, tapi dari ibuku. Saat aku bilang kau sedang mengandung, dia langsung heboh. Dia mengabari tetangga kalau anaknya sedang hamil, dan kamu tahu apa? Mereka kira aku yang hamil. Mereka mengucapkan selamat padaku!”“Benarkah? Itu pasti menyenangkan. Bukankah para tetanggamu sangat baik?”“Ya, sangat baik sampai-sampai aku tidak diberi jeda untuk bicara dan menjelaskan kalau yang hamil itu bukan aku,” Hanna membanting dirinya ke sofa. Dia mendesah.Alyssa menyimpan makanan-makanan itu di atas kitchen island. Bertha dan Diana datang membantu merapikan makanan-makanan itu. “Kalian boleh mengambil apapun yang kalian mau. Aku tidak mungkin menghabiskan semua itu sendirian.”“Baiklah Nona,” ucap Bertha, dia memilih sekotak kismis dan mencicipinya. “Em.
Alyssa duduk di atas rumput memperhatikan dua bebeknya yang tengah makan dengan lahap. Meski matanya tertuju pada Dexter dan Maggie, tapi pikiran Alyssa melayang kemana-kemana. Ada resah yang coba dihalaunya namun semua itu berkeliaran di pikiran Alyssa. Lalu Alyssa jadi memikirkan apa yang disampaikan Hanna tentang pernikahan.Tapi kemudian Alyssa berdiri meninggalkan dua bebek itu karena udara semakin dingin. Alyssa masuk ke rumah, dia menyalakan perapian untuk menghangatkan ruangan. Meski pernikahan bukanlah sesuatu yang diwajibkan di negaranya tapi, jika sudah ada seorang anak dalam perutnya bukan berarti dirinya juga harus mempunyai suami.Tapi Assa bahkan belum melamarnya. Apa yang kini bersemayam dalam pikiran Alyssa menjadi terusik ketika suara lagkah-langkah kaki mendekat padanya. Alyssa menoleh, dia mendapati Assa yang sudah kembali, kemudian dia berdiri menghampiri Assa dan memeluk pria itu dengan hangat.Assa membalas pelukan Alyssa dengan sama hangatnya. Dia juga mengecu