Share

Pesan dari Pemuja Rahasia

Di sebuah kamar yang sudah dihias sedemikian rupa oleh bunga-bunga mawar putih layaknya kamar pengantin. Dua insan manusia itu duduk di pinggir kasur membisu tidak ada yang mau membuka pembicaraan hampir setengah jam.

Baju pengantin pun sudah ditanggalkan dan mereka berdua sudah memakai baju piyama berwarna merah maroon.

Arunika menundukkan wajahnya dan butiran-butiran air mata luruh terus-menerus berlomba-lomba keluar. Irwansyah melirik Arunika dan dia beringsut mendekati gadis itu.

“Kenapa menangis terus? Ambumu berkata seperti itu karena dia memang wanita yang melahirkanmu,” ucap Irwansyah seraya menyeka air mata Arunika.

“Jadi aku benar anak Ambu?” tukas Arunika.

“Iya, buktinya tadi dia bilang seperti itu ‘kan. Bahwa kamu adalah anaknya. Jadi sudahlah jangan cengeng. Mana Arunika yang dulu?” protes Irwansyah.

Andaikan berada di dalam posisi Arunika. Pasti akan bertanya-tanya dengan sikap Wulandar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status