Share

62

Author: Miss L
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Dengan langkah gontai Dean akan menemui Dokter SPOG yang menangani keadaan Keira. Dia hanya ingin mencari bukti atas keraguannya sendiri walau dia harus siap dengan berbagai konsekuensi yang akan terjadi.

“Permisi bisa saya bertemu dengan Dokter Haris Spog yang menangani pasien Keira Rose,” ujar Dean berkata pada suster rumah sakit.

“Maaf Pak. Bapak siapanya nyonya Keira Rose yaa,” ujar suster berpakaian putih.

“Saya suaminya Keira Rose.”

“Ada keperluan apa Pak?”

“Saya ingin menanyakan tentang keadaan dan kandungan istri saya yang baru mengalami keguguran.”

“Ooh baik Pak. Tunggu sebentar yaa Pak. Dokter Haris sedang ada pasien.”

“Iya suster. Terima kasih.”

Dean menunggu sampai pada akhirnya dia pun masuk ke dalam ruangan dokter Haris. Setelah berbasa-basi dengan dokter Haris dan tidak ingin membuang-buang waktu. Dia pun bertanya tentang berapa bulan usia kandungan Keira.

“Usia kandungan Bu Keira saat mengalami keguguran itu 4 minggu Pak Dean,” ujar Dokter Haris.

Dean terdiam. Dia sang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Oh, My Lawyer    63

    Penyesalan selalu datang terlambat. jika penyesalan datang awal, maka tidak akan ada orang yang membuat kesalahan. Langkah kaki Dean seakan berat untuk berjalan meninggalkan Keira. Dia mengerti tentang apa yang Keira rasa kan. Walau dia sangat menyesali semua yang terjadi, namun dia menerima semua kesalahannya. Penyesalan merupakan puing-puing dari kesadaran yang terlambat.Keira hanya bisa melepaskan kepergian Dean. Walau dia membenci laki-laki tersebut dan telah membuatnya sangat kecewa, tapi di dalam hatinya masih ada nama Dean Angelo.“Semoga kamu bahagia Dean. Maaf aku tidak bisa memaafkan semua kesalahanmu,” ucap Keira.Mata Keira berkaca-kaca mencoba menahan air mata yang sebentar lagi akan jatuh di pipinya. Hatinya terasa sangat sakit sekarang. Walau Dean telah menoreh luka yang terdalam di hatinya, tapi rasa cintanya untuk Dean begitu besar hingga menusuk relung hatinya yang terdalam.Sepasang mata menatap perpisahan Dean dan Keira. Tatapan tajam tersebut terlihat puas denga

  • Oh, My Lawyer    64

    “Aku diperkosa Dean.” Vio berkata sambil menangis di dalam pelukan Dean.Mendengar perkataan Vio membuat Dean terkejut. Bagaimana bisa wanita yang memiliki berbagai pengalaman dengan berbagai pria diperkosa?Dean mengerutkan dahinya. “Apa kamu yakin diperkosa?” tanyanya penasaran.Vio melepaskan pelukannya menatap Dean. “Kamu kira aku wanita murahan yang bisa tidur dengan berbagai laki-laki. Aku mau tidur kalau pakai perasaan Dean bukan asal buka tutup.”“Ooh kirain buka tutup aja. Bukannya sering one night stand, Vi.”“Yaa ga sering cuman beberapa kali aja itupun karena mabuk, tapi bukan berarti mau gitu aja main memperkosa aku, Dean.” Vio menatap Dean kesal.Dean memperhatikan Vio. Dari gayanya terlihat berbeda jika memang bercinta dengan perasaan. Dia jadi tidak enak sendiri telah bertanya hal yang menyinggung Vio.“Aku lelah Dean. Aku ga menyangka si Kiko bisa melakukan itu ke aku,” ucap Vio sedih.“Kiko? Siapa lagi itu Kiko? Memang dia melakukan apa sama kamu?” tanya Dean.“Kiko

  • Oh, My Lawyer    65

    Vio berdiri mendekati Dean. Menyentuh rahang tegas dan kokoh yang semakin membuat penampilan Dean terlihat gagah. Hidung Dean yang bangir, mata Dean yang berwarna coklat, dan bentuk tubuhnya yang atletis dengan otot-otot maskulin begitu menggoda. Membangkitkan adrenalin dan gairah yang tak tertahankan.“Miliki aku, Dean,” ucapnya dengan mata memohon.“Kamu sangat cantik, Vio,” ujar Dean.“Kamu juga sangat tampan Dean.”Vio menarik kepala Dean dan melumat bibir seksi Dean. Lumatan demi lumatan yang bergairah membuat suasana menjadi semakin panas. Desiran darah memacu adrenalin untuk bercinta dan membangkitakan hasrat seksual untuk saling bergelut memuaskan di atas ranjang.Tapi semua lamunannya Vio berubah saat merasakan tubuhnya berguncang. Dia melirik ke arah Dean yang menatapnya heran. “Kamu kenapa? Kesurupan?” tanya Dean dengan santai. “Hadeeh, kamu ini mengganggu kesenanganku yang sedang melamun saja.” Vio menatap Dean kesal. “Melamun apaan? Pasti hal-hal jorok yak.” “Idiih, s

  • Oh, My Lawyer    66

    Terkadang kesedihan memerlukan kesendirian, meski sering kali kesendirian mengundang kesedihan tak tertahankan - Tere Liye -Sendirian terasa begitu sakit. Menghadapi semua masalah yang sulit dihadapi. Menangis bukanlah solusi dari semua masalah akan tetapi terkadang melegakan hati yang merasakan sakit.Keira teringat masa-masa indahnya bersama Dean. Tak pernah disangkanya lelaki yang dipercaya mengkhianatinya dan malah sekarang menjadi orang yang paling dibencinya.Bagaimana dia tidak membenci Dean? Dean membuatnya keguguran dan kehilangan separuh nyawanya. Anak merupakan harta yang paling berharga bagi seorang ibu. Seorang ibu rela mengorbankan dirinya sendiri demi anaknya.“Maafkan Mama yaa Nak. Maafkan Mama yang tidak bisa menjagamu,” ujar Keira menangis menahan rasa sakit di dalam hatinya.Suara ketukan pintu terdengar, “Keira.” Suara Ettan terdengar di luar pintu kamar, “ayo makan dulu, aku masak sesuatu buat kamu.”Keira pun mengusap air matanya dengan cepat tak ingin siapapun

  • Oh, My Lawyer    67

    Vio dengan semangat menuju hotel tempat Dean menginap. Dia ingin membantu Dean agar bisa menyadarkan Keira tentang kelakuan Ettan.“Dasar Keira bodoh bikin jengkel aja. Kenapa sih bisa percaya sama si laki-laki sialan itu,” ucap Vio kesal.Dean juga sudah menunggu Vio di lobby hotel. Dia tidak ingin Vio berada dalam kamar hotel agar terhindar dari segala trik yang dilakukan Vio. Walau dia tahu pasti Vio masih menghargai Keira, tapi dia menyadari kalau wanita itu memiliki perasaan padanya. Entah itu hanya ingin bercinta dengannya ataupun yang lain.Begitu tiba di lobby hotel Vio secepatnya menghubungi Dean. Dia juga tidak enak jika harus ke kamar Dean, bisa-bisa dia semakin bersemangat untuk menaklukan pria seksi tersebut. Bagi Vio, Dean seperti mudah untuk digapai, tapi sangat sulit untuk dimiliki.“Cari siapa?” tanya Dean berada tepat dibelakang Vio.Vio terkejut mendengar suara Dean dan langsung berbalik.“Woi bisa ga sih yang sopan dikit. Kamu bikin aku kaget aja,” ucap Vio kesal p

  • Oh, My Lawyer    68

    Keira membukakan pintu apartemen. “Dean,” ucapnya tak percaya kalau di depannya ada suaminya. Dean menatap Keira dengan marah. Dia tidak menyangka kalau istrinya tersebut bersama pria lain. “Siapa Kei?” tanya Ettan penasaran. Keira tidak sanggup berkata apapun. Dia tidak menyangka Dean bisa tahu di mana keberadaannya. Kepala Keira terasa begitu pusing, kakinya melemas. “Siapa yang datang Kei?” tanya Ettan lagi menuju pintu.Ettan tersenyum sinis. Dia tak menduga Dean akan secepat ini menemukan tempat tinggalnya.“Hai, Dean,” sapa Ettan tanpa merasa bersalah.Dean hanya menatap Ettan dan Keira dengan tajam. Dia tidak pernah menduga Keira bisa tinggal bersama dengan Ettan. Keira masih berstatus istrinya, tapi malah berbuat seperti itu. Di mana pikiran wanita yang dicintainya.“Bagus Keira. Aku tidak menyangka kamu memang sangat murahan,” ucap Dean emosi.“Ini bukan urusanmu, Dean,” balas Keira.“Apa kamu bilang bukan urusanku?”“Iya bukan urusanmu mau aku bersama siapapun.”“K

  • Oh, My Lawyer    69

    Suara musik terdengar hingar-bingar di sebuah club malam yang memekakkan telinga. Alat musik yang dimainkan oleh disc jockey membuat siapapun yang mendengarnya ikut menggoyangkan tubuh mereka mengikuti alunan musik. Irama yang mampu membawa siapapun yang mendengarkannya seakan berada ke dunia lain.Dean berada di sana dengan duduk terdiam di salah meja VIP. Dia menatap semua orang yang terlihat begitu asyik menggerakan tubuh mereka. Ada yang ke kanan, ke kiri, dan ada pula yang saling berpelukan sambil bermesraan tidak sesuai dengan irama lagu.“Dean sudah cukup minumnya,” ujar Vio yang duduk di sebelah pengacara flamboyan tersebut.Dean tidak mengindahkan perkataan Vio. Dia terus menegak satu gelas per gelas masuk ke dalam tenggorokannya. Rasa panas dan pahit alkohol tidak dirasakannya lagi. Dia hanya ingin minum melepas penat yang terasa begitu berat.“Dean… ayolah pulang. Jangan seperti ini,” ujar Vio lagi.Ekor mata Dean melirik tajam ke arah Vio. Dia sangat kesal wanita yang dudu

  • Oh, My Lawyer    70

    Vio menangis dengan apa yang telah terjadi. Walau dia juga menikmatinya, tapi ada perasaan bersalah pada Keira. Dia yakin Keira sudah dimanipulasi oleh Ettan. Dia sangat mengenal lelaki yang pernah menjadi kekasihnya.“Sebaiknya aku pergi saja dari sini,” ujar Vio menatap Dean yang masih tertidur di atas ranjang.“Aku yakin besok pagi dia tidak akan mengingat apapun yang telah terjadi.” Vio menghela napasnya, “ini hanya kesalahan yang terjadi di saat orang mabuk.”Vio mencari celana dalam Dean dan berusaha memakaikannya lalu menutupi badan pria atletis tersebut dengan bed cover. Dia tidak akan lagi mengulangi kesalahan yang terjadi antara dia dan Dean. Sambil berjalan berjinjit Vio pun meninggalkan Dean.Air mata Vio menetes di pipinya. Entah mengapa rasanya begitu sakit meninggalkan Dean. Ada perasaan bersalah dan malu berkecamuk dalam hatinya. Di dalam hatinya, dia berharap Dean tidak mengingat apapun yang telah terjadi malam ini. Biarlah dia yang mengingatnya sebagai kenangan.Kees

Latest chapter

  • Oh, My Lawyer    100

    Tatapan Vio nanar saat dilihatnya Vanessa yang mengenakan gaun berwarna peach panjang di atas tempat tidur. Air matanya terjatuh saat tubuh Vanessa yang terbujur di sana. Dengan langkah perlahan dia mendekati Vanessa.“Vanes. Vanessa bangun, Vanes,” ucap Vio dengan tak bersemangat.“Bangun Vanes. Bangun!” Vio berteriak sambil menggoncang-goncangkan tubuh Vanessa dengan kencang.“Bangun Vanessa. Ini Kakak datang, jangan tinggalkan aku seperti ini. Vanes, bangun Vanes.” Vio memeluk tubuh Vanessa dengan erat. Air mata terus mengalir di pipinya. Dia sangat sedih kehilangan wanita yang sudah dianggapnya seperti adik kandungnya sendiri.Pak Ujang melihat hal tersebut mendekati Vanessa. Sejujurnya dia tidak mengetahui permasalahannya hingga membuatnya jadi penasaran dengan apa yang terjadi. “Yaa Tuhan botol obatnya aja sudah kosong semua. Berapa banyak yang kamu telat, Vanes.” Tangan Vio memegang botol obat tidur. “Maaf Bu boleh saya periksa denyut nadi Bu Vanessa.” “Iya Pak.”Pak Ujang m

  • Oh, My Lawyer    99

    Tidak semua orang mampu mengatasi masalahnya sendiri dengan berbagai macam sifat, karakter, pemikiran yang berbeda-beda. Apalagi disertai rasa bersalah. Semakin membuat hati dan pikiran menjadi terpuruk.Vanessa menatap langit-langit kamarnya. Dia terlalu lelah dengan permasalahan dalam hidupnya. Tidak ada kesempatan lagi untuk dia memperbaiki semua kesalahan.“Seandainya dulu aku bisa untuk mencegah semuanya. Memiliki keberanian untuk mengatakan hal yang sebenarnya tentu Ettan masih bersamaku. Ettan dan aku bisa hidup bahagia,” ucap Vanessa dengan sangat menyesal. “Tunggu aku, Sayang. Kita akan bertemu lagi. Cinta kita akan abadi.” ucap Vanessa dengan tersenyum lalu menutup matanya. Berharap tak akan pernah bangun lagi untuk selamanya.Pak Syarif, pihak keamanan perumahan Diego Hills segera menuju rumah Vanessa. Dia berkali-kali menekan bel rumah walau tidak ada yang jawaban.“Aduh kumaha ieu? naha teu aya anu kaluar ti imah muka panto?” Syarif berkata dengan bahasa Sunda kebingunga

  • Oh, My Lawyer    98

    Di saat harapan sudah mulai sirna dan keinginan untuk menghadapi kenyataan hidup begitu menyakitkan. Terkadang manusia yang memiliki pikiran pendek memilih untuk menyerahkan segalanya. Walau mengetahui bahwa apa yang dilakukannya adalah salah.Vio sangat panik mendengar kata-kata Vanessa sebelum sahabatnya yang sudah seperti saudara baginya sebelum mengakhiri komunikasi mereka. Berkali-kali dia menelpon ponsel Vanessa, tapi sudah tidak aktif. Rasa cemas dan ketakutan melandanya. Dia khawatir Vanessa benar-benar memilih jalan pintas untuk mengakhiri hidupnya sendiri.“Aku harus segera ke rumah Vanessa,” ucapnya.Dia segera ke rumah Vanessa. Mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.“Semoga aku ga terlambat.”Jalanan Ibu Kota begitu padat. Dia sangat kesal harus selalu berjibaku dengan kemacetan yang seakan tidak pernah berakhir.“Aduuh malah macet sih nih. Ayo dong yang di depan cepetan.” Vio membunyikan klakson mobilnya berkali-kali.Namun, Vio masih berusaha untuk menelpon Vanes

  • Oh, My Lawyer    97

    Rasa kecewa dan penyesalan selalu membuat seseorang mengerti dengan keadaan. Walau rasa kecewa mampu membuat sesak di dalam dada, tapi juga tetap harus melanjutkan perjalanan hidup.Vanessa memikirkan semua perkataan Dean. Dia mencoba memancing Lucas agar datang ke rumahnya. Jika Lucas tidak datang semua yang telah direncanakan Dean dan dia akan sia-sia. Dia harus membalaskan dendam Ettan pada Lucas.Sambil memegang ponselnya Vanessa memberanikan diri menghubungi Lucas. Semenjak acara pemakaman Ettan Lucas sangat jarang datang ke rumahnya, dia tahu alasan kenapa sekarang laki-laki tua tersebut tidak menghampirinya lagi sebab sudah memiliki wanita lain. Walau sebenarnya dia tidak peduli karena yang dibutuhkannya dari Lucas hanya uangnya saja.“Kenapa?” tanya Lucas dingin tanpa berbasi-basi pada Vanessa. “Halo Sayang. Lagi di mana Pi?” tanya Vanessa dengan manja.“Kenapa tanya-tanya aku di mana? Ga usah mau tau aku di mana.”“Iih Papi kok gitu sih sama aku. Jangan marah-marah dong Pi.

  • Oh, My Lawyer    96

    Keira menatap Dean yang tidur. Dia memperhatikan raut wajah suaminya menyentuh hidungnya yang bangir.“Sampai kapan kamu mau melihat aku terus Kei. Aku tau aku sangat tampan,” ucap Dean dengan suara serak khas orang bangun tidur.“Idiih, siapa juga yang melihat kamu. Aku tuh liat ilermu tuh.” Keira malu sendiri ketahuan menatap Dean.“Aku ga pernah ngiler Sayang.”“Aah masaaa… mana mungkin ga pernah ngiler.”“Iya bener. Aku manusia nyaris sempurna.”“Iya percaya deh. Manusia nyaris sempurna yang hanya takut sama mbak kunti.”“Sayang… jangan suka bercanda tentang makhluk yang tidak boleh dibecandain. Nanti kalau dengar terus muncul gimana?”“Nanti paling panggil Dean… Dean…” Keira berkata sambil menirukan suara bergetar menakut-nakuti Dean.Dean tersenyum. Dia paling tidak kalau Keira membawa-bawa makhluk halus.“Udah akh, aku mau mandi dulu,” ucap Dean kesal.“Iis, pagi-pagi udah baper aja sih Pak,” ujar Keira mencibirkan bibirnya.Dean menarik kepala Keira dan mencium bibirnya. Rasa

  • Oh, My Lawyer    95

    Dean merasa masih ada janggal dengan keterangan Vanessa. Dia menggenggam tangan wanita yang mengenakan mini dress warna merah muda.“Bagaimana kamu bisa tau kalau Lucas yang membunuh Ettan? Bagaimana caranya?” tanya Dean.“Aku mendengar perkataannya Lucas saat dia dihubungi salah satu pejabat pemerintahan dan petinggi-petinggi berbagai perusahaan,” jawab Vanessa.“Lalu? Bagaimana caranya membunuh Ettan?” Dean semakin penasaran lagi.“Nah si Lucas itu ga tau menghubungi siapa kayaknya sih orang penting juga sambil marah-marah. Eeh, besoknya aku dengar kabar di televisi kalau Ettan meninggal karena bunuh diri.” Wajah Vanessa terlihat sedih.“Kamu sedih karena Ettan meninggal? Apa aku memiliki hubungan dengan Ettan.”Vanessa terdiam. Dia memang sempat beberapa kali berhubungan intim dengan Ettan di belakang Lucas, tanpa sepengetahuan siapapun. Walau bagaimanapun Ettan bukanlah anaknya dan dia bukan istri Lucas. Dia hanya wanita simpanan Lucas.“Aku… aku… tidak dapat mengatakannya.” Vanes

  • Oh, My Lawyer    94

    Vanessa memoleskan lipstik warna merah cabai di bibirnya. Bibirnya yang penuh tampak begitu menggoda, tak ketinggalan pula menaburkan bedak padat yang disapukan di wajahnya agar terlihat tampil cantik mempesona, tanpa satu pun noda yang terlihat.Dia membuka lemari pakaiannya. Sibuk memilih dress yang terbuka, menggoda, dan seksi. Tapi dia menyadari kalau ini hanya makan siang. Akan terlihat terlalu berlebihan jika dia mengenakan gaun panjang berbelahan dada rendah saat makan siang. Akan berbeda kalau makan malam yang tentu akan lebih intim dan romantis.“Aku pakai baju apa yaa.” Matanya terus mencari dress yang sesuai untuk makan siang bersama Dean.Tangannya menyuruh hanger gantungan baju. Sampai tangannya berhenti di salah satu mini dress dengan berkerah sabrina yang memamerkan bahunya yang putih mulus berwarna merah muda. Mini dress tersebut tak hanya memamerkan bahu, tapi juga pahanya dengan tonjolan pantat yang semakin membuat tubuhnya terlihat begitu menggoda.“Aku yakin dress

  • Oh, My Lawyer    93

    Suara helaan napas seorang pria terdengar berat. Membuang napasnya dengan kesal dan lelah, lalu menutupkan matanya. Dia hanya ingin lebih lama di Indonesia, tapi keadaan tidak memungkinkan lagi.Dean terus menerus menghela napas sambil menatap layar ponselnya. Laura, sekretarisnya sudah menghubunginya agar segera kembali ke Miami. Sudah banyak pekerjaan yang menunggunya, sedangkan permasalahan Etan belum juga ada titik terang.Nampan berisi roti bakar coklat keju dan kopi susu berada di tangan Keira. Sambil bersenandung dia membawakan sarapan pagi untuk suami tercintanya. Tapi, ada sesuatu yang berbeda. Wajah Dean tampak cemberut.“Dean kenapa ya?” gumam Keira menatap Dean penasaran.Keira mendekati suaminya. “Sayang, sarapan dulu,” ucapnya dengan semangat.Raut wajah Dean yang tadinya cemberut langsung berubah saat mendengar suara Keira. Dia tidak ingin istrinya mengetahui tentang kebimbangannya sendiri.“Kamu kenapa kok wajahnya cemberut tadi?” tanya Keira dengan penasaran.“Aku har

  • Oh, My Lawyer    92

    Di saat Keira sibuk dengan pemikirannya sendiri. Dean masuk ke dalam kamar. Tersenyum menatap Keira yang sedang melamun. Aduh… aduh si Keira kok malah melamun gitu sih, apa lagi tuh wajahnya cemberut gitu. Apa jangan - jangan ada masalah lagi nih. Gimana kalau ada masalah lagi yaa. Dean berkata dalam hatinya dengan khawatir, dia takut istrinya akan kembali marah dan meninggalkannya.Dengan perlahan Dean pun mendekati Keira. Walau dia sudah mendekati istrinya, tapi Keira tetap tidak menyadari kehadirannya.“Keira, kamu kenapa Sayang?” tanya Dean penasaran.“Yaa Tuhan, Dean. Kamu ini membuatku kaget aja sih, Sayang.” Keira terkejut sambil mengelus dadanya.“Eh, maaf yaa Sayang. Aku ga bermaksud kayak gitu.”“Untung aja jantungku ga keluar dari tempatnya.”“Tenang aja Sayang kalau keluar nanti aku tangkap.”Keira tertawa mendengar perkataan Dean. Dia menatap Dean dengan serius.“Kamu kenapa kok lihat aku kaya gitu?” tanya Dean.“Hmm, aku mau ngomong sesuatu sama kamu,” ucap Keira dengan

DMCA.com Protection Status