Beranda / Romansa / Obsesi Liar Mantan Bosku / Bab 177. Kau Buatku Hilang Arah

Share

Bab 177. Kau Buatku Hilang Arah

Penulis: Andromeda Venus
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Kita tidak bisa menahan Cindy jika memang mereka sudah menikah. Surat ini asli dan catatan sipil memiliki buktinya. Jika Sebastian melapor pada polisi, kita semua bisa ditangkap atas tuduhan penculikan,” ujar Arion menjelaskan pada Dion. Dion menepis dengan menyampingkan tubuhnya. Ia menarik napas panjang lalu memejamkan matanya erat-erat.

“Bukankah Cindy sudah menikah dengan orang lain di Indonesia? Bagaimana mereka bisa mengeluarkan surat pernikahan dengan status seperti itu? itu artinya pernikahan Sebastian dan Cindy tidak sah,” sahut Juan memberikan pendapatnya. Arion mengangguk lalu menoleh pada Dion.

“Apa Cindy berencana bercerai dengan suaminya?” tanya Arion pada Dion. Dion menarik napas panjang lalu berbalik lagi pada Arion. Pikirannya buntu, ia belum memiliki cara yang benar.

“Cindy belum pernah bicara soal itu ....”

“Itu berarti ada alasan untuk membatalkan pernikahan Sebastian. Jika Cindy s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 178. Rasa Bersalah

    Jessica begitu kesal karena tidak bisa menemukan Sebastian di mana pun. Bahkan tidak ada satu pun anak buahnya yang menemukan jejak Sebastian dan Lefrant. Jessica lantas memarahi anak buah yang ia bawa untuk mencari Sebastian.“Bagaimana kalian tidak bisa menemukan dia? Sebastian itu bukan anak kecil!” pekik Jessica begitu kesal. Ia memarahi anak buahnya tepat saat salah seorang anak buah Arion melintas. Pria itu berhenti karena mendengar nama Sebastian. Ia memang sedang menunggu rombongan Arion dan Dion yang masih berada di kantor Juan Del Luca. Segera pria itu menguping dari balik dinding untuk mendengar lebih jelas.“Mungkin dia masuk ke salah satu kamar hotel di lantai atas. Kita tidak mungkin mencarinya di seluruh tempat.” Salah satu anak buah Jessica pun memberikan pendapatnya. Jessica jadi makin uring-uringan dan langsung menyolot marah.“Jangan mengajariku! Tugas kalian adalah menemukan Sebastian Arson!” pekik Jessica makin jelas. Pria yang sedang bersembunyi serta menguping t

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 179. Dari Hati Yang Terluka

    “Cari tahu siapa dia,” ujar Dion pada Arion. Arion mengangguk setuju pada Dion. Dion masih berpikir keras tentang Cindy. Ia harus bisa membujuk Cindy untuk meninggalkan Sebastian. Di pikirannya terlintas ingatan soal Melvin. Apa jika Melvin membujuk Cindy kembali maka dia akan melupakan untuk kembali pada Sebastian?Di rumah mewah tempat Cindy tinggal sekarang, Peter Dumanuw menempati kamar berbeda. meskipun ia yang sudah menculik Cindy, tetapi Peter belum sempat berbicara apa pun dengannya sama sekali. temannya, Jasman bahkan sempat melarang Peter untuk mengambil kesempatannya berbicara dengan Cindy agar hati Peter tidak goyah.Akan tetapi, kali ini Peter memiliki kesempatannya untuk menemui Cindy. Cindy diizinkan keluar kamar dan duduk di salah satu sofa di balkon. Pemandangan taman yang indah di rumah mewah itu akhirnya bisa dinikmati Cindy setelah beberapa hari ia hanya di kamar saja.“Apa kamu lapar?” Peter menegur pelan. Cindy sedik

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 180. Dalam Cinta Buta

    “Aku gak pernah berhenti mencintai kamu.” Peter masih mencoba kesempatan yang tidak pernah diberikan Tuhan padanya. Cindy memalingkan wajah dan hatinya dari Peter. Sesungguhnya Peter bisa merasakannya.“Maafkan aku, Mas. Aku gak bisa merasakan hal yang sama.” Cindy memelas pelan dengan lembut. Peter hanya bisa berkaca-kaca menatap Cindy. Ludah getir serta pahit ditelannya setelah berkali-kali mendengar kalimat itu dari Cindy. Semenjak dulu, Cindy tidak pernah memberikannya kesempatan sama sekali. Bahkan hanya untuk mengenal Peter.“Kamu kejam, Cin. Kamu selalu membuangku,” ucap Peter bergumam pelan miris pada dirinya. Pandangan Peter menunduk dan air mata itu jatuh satu persatu. Cindy jadi tertegun menatap Peter dari samping. Rasa bersalah menyeruak dalam hatinya. Peter adalah pria yang baik. Sekalipun ia sudah membawa Cindy dengan paksa untuk bertemu Dion. tetapi Peter tetaplah pria yang baik.“Maafkan aku, Mas. Aku gak bermaksud membuat kamu terluka. Aku tahu, aku gak pantas buat ka

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 181. Yang Sesungguhnya

    Cindy menengok ke kanan dan kiri setelah ia melewati pemeriksaan imigrasi. Cindy bahkan hanya membawa satu tas saja yang berisi satu pakaian ganti. Matanya masih bengkak akibat terus menangis tak berhenti. Cindy sudah berada di New York dan ingin segera menemui Sebastian. Cindy mengeluarkan ponsel lalu menghidupkannya. Ia terus berjalan untuk mencari taksi.“Dingin banget,” ucap Cindy memeluk tasnya sambil menggigil. Ia sangat kedinginan sekarang. New York sudah masuk ke musim dingin tetapi Cindy hanya membawa satu jaket saja dan tidak terlalu tebal.“Cindy!” Cindy yang sedang berdiri celingukan hendak memanggil taksi, lantas berbalik. Ia kaget melihat Dion dan Peter datang. Dion langsung menangkap Cindy yang ingin melepaskan diri. Cindy ingin melarikan diri. Beberapa polisi berseragam juga ikut datang mengamankan.“Lepas, Mas! Mas, aku mau ketemu Mas Seb! Lepasin, Mas ....” Cindy seketika menangis saat Dion memeluknya. Peter juga berusaha menenangkan. Sedangkan Cindy berontak dengan

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 182. Permohonan

    “Maafkan, Mas Dion karena harus melakukan semua itu. Mas gak mau sama sekali melihat Sebastian berhasil membalaskan dendamnya untuk Mas Dion melalui kamu. Dia gak berhak sama sekali mempermainkan hati kamu. itu sebabnya, Mas memilih eksperimen itu untuk menyelamatkan kamu. menyelamatkan kamu dari dia,” ujar Dion dengan nada rendah. Ia duduk berhadapan dengan Cindy di sofa yang sama. Sofa itu seharusnya sangat nyaman untuk duduk bersantai dan mengobrol. Namun, Cindy merasakan punggungnya tegang saat mendengar seluruh penuturan Dion.Sepanjang cerita, Cindy hanya diam saja menatap Dion. sungguh tidak ada satu pun hal yang ia ingat dari kejadian lima tahun lalu tersebut. Semuanya hilang tanpa bekas. Obat itu bekerja dengan baik menghapus masa lalu Cindy dalam ingatannya.“Jadi benar, kalau dulu aku memang mencintai Sebastian Arson?” Cindy bertanya setelah lama ia tidak bicara. Dion masih menyimpan lara itu di matanya. Ia menatap Cindy seperti menyesali tapi juga kecewa.“Mas lebih meliha

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 183. Pencarian Cinta Tak Berujung

    Sebastian dengan keras mendorong Jessica setelah ia berani menciumnya di tempat umum. Ia terengah karena kesal tapi Jessica malah makin menantang.“Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu menciumku!” hardik Sebastian tidak terima.“Untuk apa marah? kamu kan bukan perawan! Lagi pula aku bebas memberikan ciuman pada suamiku. Kenapa memangnya?” Jessica semakin menantang Sebastian yang menggeram kesal. Rahangnya mengeras mendengar tantangan Jessica. Semakin lama ia semakin tidak menyukai wanita itu.“Jangan cari aku lagi!” ancam Sebastian dengan menunjuk wajah Jessica. Jessica mendelik keras tapi Sebastian tidak mau peduli. Ia segera pergi meninggalkannya. Jessica masih tidak mau menyerah. Ia mengikuti Sebastian yang buru-buru masuk ke dalam lift. untung saja Jessica tidak sempat ikut masuk juga.“Sialan.” Sebastian memaki kesal sambil membuang muka. Ia mengusap mulutnya lalu mengatur napasnya lagi. Jantungnya nyaris meledak gara-gara ciuman yang diberikan Jessica tiba-tiba tadi. Sebastian sud

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 184. Di Antara Frustrasi Dan Cinta

    Micheal berang saat mengetahui Sebastian menolak Jessica sampai menghindarinya. Sekalipun Jessica sampai mengejar Sebastian ke Las Vegas, Sebastian masih kukuh menolak bahkan memperlakukan Jessica dengan buruk. Michael cukup gelagapan menanggapi Ramsey yang menuntut Sebastian.“Aku akan menuntutnya, jika dia tidak segera meminta maaf pada Jessica. Jessica dan Sebastian masih menikah, maka sudah selayaknya putriku dihormati!” tegas Ramsey pada Michael. Michael menarik napas panjang dan kesal.“Iya, aku mengerti. Maafkan aku, aku akan segera mengatasi masalah ini segera.”“Aku menunggu itikad baik anakmu untuk datang dan membujuk Jessica. Jessica sampai sakit gara-gara stres memikirkan suaminya.”Michael menutup sambungan telepon dari Michael tak lama kemudian. ia menggeram kesal dengan perilaku Sebastian.“Kurang ajar anak itu, gak bosan-bosan dia bikin aku sakit kepala!” tukas Michael sambil berusaha menelepon Sebastian.Sementara itu Sebastian tidak tidur semalaman karena menunggu te

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 185. Kembali Padamu

    Sepanjang perjalanan ke kantor polisi, Dion terus menggenggam tangan Cindy. Cindy memutuskan untuk kembali pada Sebastian dan Dion harus merelakannya. Ia hanya ingin kesehatan Cindy tidak lagi terganggu seperti dulu. tetapi sesungguhnya, Dion ingin menunjukkan pada Cindy, jika saja pilihannya salah.Cindy hanya diam saja sedari tadi. Begitu pula dengan Dion. Cindy merasa jika hatinya merasa tidak enak. Terlebih Dion adalah kakak yang selalu melindungi Cindy. Cindy pun menoleh menatap Dion yang membuang pandangannya ke luar mobil.“Mas, maafkan aku.” Cindy berujar lirih. Dion lalu menoleh pada Cindy dan membelai kepalanya.“Mas selalu menyayangi kamu apa pun yang terjadi. Kamu dan Ayu adalah adikku, kalian akan tetap menjadi bagian terpenting dalam hidupku.” Dion membalas dengan pandangannya yang tulus. Mata Cindy semakin berkaca-kaca kala menatap Dion. Ia telah membuat kakaknya kecewa dan Dion bisa merasakan pergolakan batin yang dirasakan Cindy.“Mas melepaskan kamu sama dia bukan b

Bab terbaru

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 200. Akhir

    Tanpa mau pulang ke apartemen mewahnya, Sebastian langsung menuju Moulson begitu ia sampai di Jakarta. Edward sudah menunggu di depan koridor dekat lift. Begitu ia melihat Sebastian, Edward langsung menghampiri.“Pak?”“Mana Cindy?”Sebastian berhenti di depan Edward yang menggeleng dengan wajah tanpa senyuman. Ia melepaskan napas panjang lalu berjalan melewati Edward. Lefrant juga mengikuti Edward yang berjalan setelah Sebastian. mereka sama-sama menuju ruang sekretaris. Tidak ada siapa pun begitu Sebastian masuk. Ia hanya menemukan sepucuk surat dalam amplop di atas meja kerja.Sebastian mengambil surat tersebut lalu membukanya. Wajahnya tampak tegang lalu rahangnya mengeras kala membaca isinya. Sebastian lalu menoleh pada Edward yang ikut masuk.“Kapan dia datang?”“Satu jam yang lalu. Dia langsung pergi setelah memberikan surat itu.” Edward menjawab. Sebastian melepaskan napas berat lalu mengambil ponselnya. Ia mencoba menghubungi nomor Cindi sekali lagi tapi seperti sebelumnya, i

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 199. Sakit Tak Terobati

    Peter tersenyum kecil melihat Cindy mau duduk dan bicara dengannya. Perjalanan ke Jakarta masih panjang dan Cindy akan kembali pada kehidupannya.“Apa kamu mau makan?” Peter menawarkan sekaligus berbasa-basi. Cindy menggelengkan kepalanya.“Gak, Mas. aku sudah makan.” Peter mengangguk lagi dengan sikap kaku serta saling mengaitkan jemari. Ia tidak tahu harus membicarakan topik apa. sampai Cindy kemudian bicara lebih dulu.“Maafkan aku, Mas.” Peter sedikit terkesiap lalu menoleh pada Cindy. Matanya masih menatap Cindy yang diam melakukan hal yang sama.“Aku sudah membuat kamu terluka dan patah hati. gak seharusnya aku meninggalkan kamu.” Peter semakin tertegun. Ia mengalihkan pandangannya ke arah lain dan saat itu Jasman sedang menatapnya tajam. Jasman tidak bisa mendengar pembicaraan yang terjadi tapi ia tahu jika Peter tidak akan pernah menolak sedikit pun sebuah kesempatan. Peter masih diam tak menjawab. Cindy pun menundukkan pandangannya dan fokus menatap salah satu sudut di depanny

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 198. Pulang

    Sepanjang perjalanan panjang menuju Jakarta, Sebastian hanya diam saja. Tidak seperti saat pertama pergi, kali ini Sebastian duduk sendirian. Tiada kehangatan pengantin baru yang pantas dirasakan Sebastian bersama Cindy. Ia bahkan tidak bisa melakukan pernikahan yang sudah direncanakannya dari semenjak di Indonesia.“Pak, sudah waktunya kita transit.” Lefrant memberitahukan pada Sebastian yang masih melamun. Sebastian hanya mengangguk kecil lalu menatap lagi ke arah luar. ia tidak menikmati perjalanan panjang yang sangat melelahkan hati.Sedangkan Lefrant menatap murung pada keadaan Sebastian yang tidak bergerak dari kursinya semenjak beberapa jam lalu. Ia terlihat sangat sedih dan Lefrant tidak tahu harus berbuat seperti apa. ia bahkan tidak tahu caranya bicara pada Sebastian.Lefrant pun membuka room chat dengan Edward di Jakarta. Lefrant sudah menceritakan semuanya. Edward yang sedang mengurus urusan pekerjaan milik Sebastian di Jakarta terpaksa sedikit membagi waktunya untuk memat

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 196. Bukan Cinta Tapi Hukuman

    Cindy tersenyum saat melihat sosok Kalendra dan Dallas yang sudah lama sekali tidak dilihatnya. Meski tidak bisa mengingat seluruhnya, tetapi Cindy merasa bahagia bertemu kembali dengan dua ponakan yang dulu sempat ia asuh, terutama Dallas.“Aunty pergi ke mana? Aku tidak pernah melihat Aunty lagi,” ujar Kalendra usai melepaskan sedikit pelukannya dari Cindy. Cindy tersenyum lalu membelai pipi Kalendra.“Aunty sedang bersekolah.” Kalendra tersenyum lalu mengangguk. Dallas yang mendekat juga dipeluk Cindy. Cindy bahkan mencium kepala Dallas beberapa kali.“Kamu sudah gede banget!” ucap Cindy dalam bahasa Indonesia. Dallas menyengir.“Aunty bisa bahasa Indonesia?” pekik Dallas menyengir lebar.“Bisa dong, Aunty Cindy kan adik Papa. Tentu saja dia bisa bahasa Indonesia.” Dion menyela dengan senyuman pada Dallas. Dallas kembali memeluk Cindy. Kalendra dan Dallas melepaskan kerinduan mereka pada bibi yang sudah sangat lama tidak mereka temui. Bahkan Dallas sampai melupakan wajah Cindy.Dio

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 195. Mengejar Yang Tak Terkejar

    Micheal Arson kini tidak mau lagi kompromi dengan Sebastian soal pernikahannya. Jessica langsung mengadu pada mertuanya itu meminta pertanggung jawabannya. Ia tidak suka jika Sebastian berselingkuh dengan wanita lain sekalipun, pernikahan mereka bukanlah pernikahan yang sesungguhnya.Michael langsung menelepon Sebastian memaksanya untuk segera kembali ke New York. Sebastian yang sedang berada di kamar, rasanya ingin membanting ponsel sekali lagi. ia bahkan belum tidur sama sekali.“Jangan bikin Papa menyeret kamu kemari. Kalau kamu tidak datang, Papa akan benar-benar melakukannya!” Michael mengancam lewat sambungan telepon itu. Sebastian menggeram kesal lalu mematikan panggilan itu begitu saja. Ia sudah tidak lagi memiliki rasa hormat pada ayahnya itu.Sebastian kembali mengurut keningnya. Ia buntu, tak bisa berpikir dengan baik. Tak lama, Lefrant masuk ke kamarnya. Ia baru saja menemui Dion menyerahkan surat-surat milik Cindy.“Kamu dari mana?” hardik Sebastian begitu melihat pengaca

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 194. Hidup Yang Terus Berjalan

    Dion masuk ke kamar Cindy setelah pagi hari. Cindy masih berbaring tengkurap dengan sisa air mata yang mulai mengering di sudut matanya. Dion membiarkan Cindy sendirian semalam agar ia bisa tenang. Pagi ini, mereka akan bicara. perlahan, Dion duduk di sisi ranjang lalu membelai kepala Cindy dengan lembut. mata Cindy pun terbuka perlahan pada Dion yang sedang tersenyum padanya.“Pagi,” sapa Dion dengan senyumannya. Cindy hanya diam dan perlahan bangun. Setelah duduk, Cindy menundukkan wajahnya. Ia tampak kusut karena menangis semalaman. Bahkan pakaiannya belum diganti sama sekali.“Sekarang lebih baik kamu mandi, Mbakmu sudah siapkan air hangat di bathtub. Kamu bisa berendam dan lebih relaks. Setelah segeran, nanti kita sarapan. Setelah itu kamu mau bicara apa pun terserah.” Cindy masih diam menatap Dion yang kemudian mengangguk pelan. Dion pun berdiri hendak keluar kamar. Tangan Cindy tiba-tiba memegang lengannya.“Mas, maafkan aku.” Cindy melirih pelan. Dion melepaskan napas sedikit

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 193. Menyingkap Topeng

    “Cindy, Cindy tunggu dulu! Kamu harus mendengar penjelasanku dulu. Hubungan aku dan dia gak seperti yang kamu pikirkan!” pungkas Sebastian membuka jelas masalah yang terjadi. Ia berusaha keras membuat Cindy tidak pergi sama sekali meski sulit. Sebastian tidak mau menyerah. Ia menarik tangan Cindy sebelum ia pergi bersama Dion.“Sudah cukup, Mas. Aku mau pergi!” Cindy membalas dengan menolak Sebastian di depan Dion. Dion belum bicara tapi setidaknya ia sudah mengetahui yang terjadi.“Cindy, kamu gak bisa pergi begitu saja. Kita sudah menikah!”“Gak, aku bukan istri kamu. Bukan aku, tapi perempuan tadi!” sahut Cindy dengan nada tinggi. Seketika Dion membesarkan matanya. Ia mendelik pada Sebastian yang tidak peduli dengan ekspresi kesal Dion. Ternyata Sebastian sudah memiliki istri selain Cindy. Meski masih harus dikonfirmasi tapi hal itulah yang terjadi.Sebastian tidak peduli dan menarik tangan Cindy. Ia panik karena Cindy akan meninggalkannya. Dion yang melihat tidak membiarkan hal te

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 192. Jangan Tinggalkan Aku

    “Bagaimana dia bisa berubah seperti itu? Aku gak habis pikir!” pungkas Sebastian begitu ia masuk kamar. Sebastian langsung meluapkan rasa kesal dan marahnya pada sikap Cindy pada Lefrant. Lefrant yang mengikuti di belakang menghela napas panjang.“Aku rasa jika Jessica tidak datang, ini tidak akan terjadi.” Lefrant berujar. Sebastian memutar ke belakang dengan pandangan dingin tidak suka meski yang diucapkan Lefrant adalah kenyataan.“Lef, aku gak mau lagi berurusan dengan Jessica!” Sebastian menggeram kesal. Lefrant menggelengkan kepalanya.“Gak bisa. Gak bisa sekarang ....”“Sampai kapan aku baru bisa menceraikan dia? dia sudah membuat semua rencanaku hancur. Sekarang Cindy sudah tahu kalau aku menikah dengan Jessica. Dia pasti gak mau kembali sama aku!” sahut Sebastian dengan suara meninggi penuh kekesalan. Ia menyugar rambutnya dengan gusar lalu melepaskan napas panjang dan meremas rambut. “Aku tahu sekarang posisi kita terjepit ....” Sebastian langsung menunjuk pada Lefrant.“J

  • Obsesi Liar Mantan Bosku   Bab 191. Mata Terbuka

    “Sayang, tunggu!” Sebastian berhasil menangkap Cindy di depan lift sebelum ia masuk. Cindy tidak mau melihat ke arah Sebastian dan berusaha melepaskan dirinya. Sebastian tidak menyerah. Ia terus memohon bahkan saat beberapa tamu melihatnya.“Dengerin aku dulu, tolong. Dengerin dulu!”“Untuk apa, Mas? kamu sudah terbukti menipuku!” hardik Cindy sembari menangis. Sebastian menggelengkan kepalanya dan mulai kesal.“Ya kamu harusnya gak langsung percaya sama omongan dia!” balas Sebastian meninggikan suaranya.“Tapi dia istri kamu kan?” Sebastian mencebik kesal dan berkacak pinggang. Cindy menoleh dan melihat Lefrant baru datang. Ia langsung berjalan cepat ke arah Lefrant. Entah kenapa dia malah meminta bantuan Lefrant.“Tolong, Pak. Tolong saya!”Kening Lefrant seketika mengernyit. Ia melihat pada Sebastian yang malah kebingungan. Untuk apa Cindy sampai datang pada Lefrant.“Nona?”“Tolong, Pak. Saya gak mau berada di sini.” Cindy jadi makin menangis sesengukan. Sebastian tidak menyukai a

DMCA.com Protection Status