Share

Bab 50

Penulis: Vyra Fame
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-29 09:09:00

Ya! Siti terpaksa menyudahi perdebatan tak berdasar tersebut dan memperlakukan Agus dengan baik karena ia masih membutuhkan jasa lelaki itu.

"Ya sudah, kita langsung saja ke garasi." Siti lekas mengajak Agus beserta temannya menuju sebuah garasi tempat mobil majikannya terparkir.

Mereka pun segera melancarkan aksinya dengan mulai mengeluarkan alat-alat untuk mengeksekusi mobil tersebut.

"Hey! Apa kau yakin kita tidak akan tertangkap basah?" ujar Agus menatap wajah Siti dengan sedikit gelisah, "Kira-kira kita punya waktu berapa lama agar tidak ketahuan?"

Siti pun terlihat berpikir sembari menatap sembarang arah, lalu ia meraih ponselnya berinisiatif untuk menghubungi majikannya yang sedang berada di luar.

Jari jemarinya mulai menari di atas papan ketik merangkai sebuah kalimat untuk dikirimkan kepada majikannya.

Sementara itu di lain tempat, Anin tampak sibuk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Obsesi Liar Maduku   Bab 51

    "Hmm ... bagus." Siti ikut puas mendengarnya. Dia tidak sabar akan mendapatkan hasil dari usahanya hari ini. Intrik dan rencananya kali ini semoga dapat tercapai dan dia bisa menyingkirkan orang yang dibencinya itu.Dia merasa sangat tepat meminta bantuan dan mengandalkan Agus untuk hal-hal seperti ini. Siti sangat mempercayakan kinerja Agus dan menunggu hingga lelaki itu selesai makan.Setelah Agus makan dan hanya tinggal sepertiga kopi hitam di gelas belimbing itu, Nir pun mengeluarkan dua lembar uang dari dalam saku celananya."Agus ... ini ambilah sebagai bayaran atas bantuanmu hari ini." Siti menyodorkan dua lembar uang nominal lima puluh ribu dan dua puluh ribu itu pada lelaki itu."Aku tau uang ini tidak seberapa, tapi, aku janji akan melunasi hutangku kalau hasil kerjamu hari ini membuahkan hasil," tukas Siti. "Kalau kita berhasil menyingkirkan Anin, aku akan membayar sisanya setelahnya."

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-30
  • Obsesi Liar Maduku   Bab 52

    “Sudah pasti Rosa sudah kalang kabut sekarang,” timpal Sekar yang duduk di bangku belakang.“Tapi Mami yakin dia tidak akan dapat melakukan apapun dan mereka juga tidak akan bertindak secepat kita.“Mami benar, jadwal persidangan sudah dekat, aku juga yakin mereka tidak akan sempat mempersiapkan pertanyaan mereka.” Rama menanggapi sambil tetap fokus menyetir.Tak lama, mereka bertiga pun sampai di rumah. Siti, pembantu mereka menyambut mereka dengan ramah seperti biasanya. Rumah sudah dalam keadaan bersih dan tentu saja Siti sudah menyelesaikan pekerjaannya.Malam itu, semua penghuni rumah tampak puas dengan pikirannya masing-masing.Baik Sekar, Anin maupun Rama, tidak ada yang tau bahwa sebenarnya Siti sudah merencanakan suatu hal yang kejam, teruma yang ditujukan langsung kepada Anin. Mereka tidak saling tahu bahwa ada Siti sudah berniat jahat di bal

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-30
  • Obsesi Liar Maduku   Bab 53

    "Untuk sementara waktu mungkin Mami akan pulang pergi atau sekali-kali menginap di sini juga boleh," tutur Sekar dengan suara lembutnya."Terserah Mami deh maunya gimana. Kalau Mami mau tinggal di sini gak masalah, tapi kalau Mami kangen rumah sendiri tinggal pulang. Rama tidak akan memaksa Mami," ucap Rama pada Sekar.Rama dan Anin banyak-banyak berterima kasih kepada Sekar karena maminya itu mau membantu Anin. Sekar benar-benar sosok Mami yang begitu baik tentunya setelah perubahan itu terjadi."Ehm, ya sudah kalau begitu saya pamit ke belakang ya. Terimakasih atas waktunya kali ini," pamit Siti yang langsung saja berlari menuju ke kamar pribadinya.Malam itu adalah malam yang cukup bahagia bagi Siti. Saat ini Siti sudah berbaring di atas kasurnya. Siti tidur dalam keadaan memeluk celana dalam Rama yang baru saja dirinya curi. Tidak hanya itu, terkadang Siti juga mencium betapa wanginya celan

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-30
  • Obsesi Liar Maduku   Bab 54

    Betapa bahagianya dia jika hal itu benar-benar terjadi. Rama yang begitu tampan dan rupawan di matanya akan mendampingi dirinya sepanjang hidup dan selalu memandang dirinya dengan penuh cinta.Satu hal yang paling tak sabar untuk Siti lakukan, yaitu merasakan bagaimana saat nanti tangan kekar Rama meraba setiap inci tubuhnya.Ah, membayangkan saja sudah membuat Siti diliputi sebuah gelayar aneh. Semuanya pasti akan sangat indah jika hal itu benar-benar dapat terjadi. Jelas Siti akan dengan senang hati memberikan jiwa dan raganya untuk memuaskan Rama pada tiap-tiap malam panas mereka. Memikirkan itu membuat pipi Siti semakin bersemu merah."Sebentar lagi ... sebentar lagi semua itu akan terwujud, Siti. Ah! Aku benar-benar tak sabar untuk menjalaninya. Aku akan menjadi nyonya di rumah ini, lalu diperlakukan bak ratu oleh Rama," ujar Siti seraya menggelegar tawa keras dan berjingkat bahagia kala membayangkan hal itu. Membay

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-01
  • Obsesi Liar Maduku   Bab 55

    "Tidak masalah. Sepertinya kamu memang butuh istirahat. Kalau begitu setelah ini kita pulang," ucap Rama seraya menatap lembut ke arah istrinya tersebut dengan sesekali mengusap puncak kepala Anin. Lagi pula persidangan itu memang telah selesai. Meskipun hasil yang ada tidak terlalu seperti apa yang mereka mau.Zea hanya dikenakan hukuman selama enam bulan karena tindakan yang dia lakukan tidak mengakibatkan kerugian materiil yg fatal. Oleh sebab itu vonis yang dijatuhkan pun terbilang sedikit ringan karena hanya berkutat pada penyalahgunaan seksual dan pornografi, juga karena telah berkomplot dengan seorang pengedar narkoba.Sementara itu, Dani, pacar Zea, akan dijatuhi hukuman setelah persidangan terpisah di lain waktu terkait bukti kepemilikan narkotika yang sebelumnya telah berhasil ditemukan oleh polisi di saku pakaiannya.Victor, pengacara Rama menjelaskan bahwa Zea diperke

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-01
  • Obsesi Liar Maduku   Bab 56

    Zea merasa tidak mampu lagi untuk melanjutkan hidup. Jauh berbeda dari angan-angan yang tadi ribut dipikirkan di dalam kepalanya. Jangankan untuk melayani para petugas Lapas atau polisi yang mengawalnya, Zea sendiri rasanya tidak bisa untuk melayani buah hati yang ada di dalam kandungannya.Tiba-tiba, terdengar suara Mamanya berteriak. Perempuan bernama Rosa itu, entah memiliki kekuatan dari mana, langsung bangkit dari tempat duduknya. Padahal sedari tadi, ia terlihat lemas dan menyandar saja di bahu suaminya.Rossa kemudian dengan menunjuk-nunjuk keluarga lawan, mengucapkan sumpah serapah bahwa keluarga Rama berhutang banyak secara moral kepada keluarganya untuk menutupi aib keluarga mereka. Rossa tidak terima, karena mereka mati-matian sudah merelakan diri untuk menambal kepincangan dalam hubungan rumah tangga Rama, tetapi kini malah aib mereka yang dibongkar.Seolah-olah, mereka merupakan penjahat kriminal yang tidak

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-01
  • Obsesi Liar Maduku   Bab 57

    "Sayang?" panggil Rama yang tiba-tiba. Membuat Anin langsung mengerjapkan matanya dengan cepat. Ia bahkan juga memutus pandangan kosongnya."Ya?" beo Anin. 'Sejak kapan Rama ada di depanku?' batinnya yang cukup terkejut karena Rama sudah berdiri tegap di depannya.Rama yang melihat gelagat istrinya, pun mengerutkan dahi dengan samar namun cukup tajam. Tentu saja Rama melihat kekagetan yang dialami oleh Anin."Hei, apakah kamu baik-baik saja?" tanya Rama.Anin tersenyum tipis. "Aku baik-baik saja," jawabnya.Anin ... tentu saja perutnya masih merasa tidak nyaman dan tidak baik-baik saja! Tetapi dia tidak mau membuat suami dan mertuanya khawatir. Maka dari itu ia memilih untuk tidak mengatakan hal itu.Lagipula sebentar lagi akan pulang, bukan? Dengan begitu Anin akan langsung beristirahat setelah sampai di rumah. Setelah istirahat, Anin yakin ia akan kembali baik-baik saja.Setidaknya itulah yang dipikirkan oleh Anin saat ini.Hingga, tiba-tiba saja Sekar, ibu dari Rama yang tak lain d

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-02
  • Obsesi Liar Maduku   Bab 58

    Rama mencoba untuk memberitahu rencana Anin kepada semua orang. Tentu, dia juga berharap agar semua orang setuju dengan rencana istrinya ini. Rama cukup khawatir jika semuanya tidak setuju, mengingat jika semua orang sangat antusias dan juga sangat senang untuk makan di restoran.Namun, ternyata kekhawatirannya tidak bermakna apapun!Karena di luar dugaannya, semua orang justru semakin senang dan sangat antusias."Waahhh ... itu sangat seru, Rama!" seru sang mami, Sekar. "Kenapa kita tidak terpikirkan hal itu?""Benar! Kita bisa menikmati perayaan makan malam dengan sangat bebas tanpa harus dikejar waktu!" sahut Akbar."Yeah ... kita juga semakin bebas berekspresi kalau kita makan malam di rumah?" Kali ini Victor lah yang berkomentar."Baiklah, kalau begitu kita batalkan saja untuk pergi ke restoran!" Sekar kembali menyahut. "Kita lebih baik pulang saja langsung saat ini. Serta pastikan Siti di rumah sudah memesan menu makan malam untuk pesta kali ini!""Mami, tenang saja," ucap Rama

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-02

Bab terbaru

  • Obsesi Liar Maduku   bab 131

    Bugh. Anin memukulkan sepotong bambu sepanjang tangan orang dewasa ke arah Siti secara cepat sehingga membuat Siti tersungkur ke arah samping dan pisau itu terlepas dan mendarat di bawa kaki Anin. Jadi, Anin sudah melihat bambu itu sejak tadi dan Anin sudah memikirkan ke arah sana karena ia hanya menunggu saat yang tepat saja. Kini pisau itu sudah aman berada di tangannya. Reno dan pak Slamet segera memegangi Siti yang berniat ingin menyerang kembali Anin meski dengan tangan kosong. Tidak lama kemudian tiga orang polisi pun masuk ke dalam rumah pak Slamet dan membantu Reno juga pak Slamet mengamankan Siti. Siti meronta dan berteriak minta untuk dilepaskan. Ternyata para polisi itu juga diminta Anin untuk datang ke rumah Siti. Namun, di tengah perjalanan ban mobil mereka pecah sehingga mengharuskan mereka menggantinya terlebih dahulu dengan ban serep. "Lepaskan aku dasar bangsat kalian semua. Lepaskan!" Siti terus saja berteriak dan meronta membuat para tetangga yang sejak tadi k

  • Obsesi Liar Maduku   bab 130

    "Tolong buka pikiranmu, Siti. Lepaskan Rama, biarkan dia hidup tenang bersama keluarganya sendiri," ucap pak Slamet, "Kalau kau sayang pada lelaki itu ... Kau pasti tidak akan tega melihatnya menderita dan jauh dari keluarganya seperti sekarang ini bukan?"Suaranya kini terdengar melemah dan tulus. Ia menatap Siti dengan tatapan dalam, sampai-sampai membuat gadis itu tampak terdiam dan menundukkan kepalanya.Sepertinya ucapan pak Slamet sedikit berpengaruh, membuat senyuman pak Slamet mulai terlihat.Sedangkan mak Jumi, wanita itu masih terisak dan terus berharap sebuah keajaiban datang dan merubah jalan pikiran Siti.Beberapa detik berlalu, Siti mulai mengangkat wajahnya, dengan sedikit melemahkan bahkan meSitiunkan pisau yang menempel pada pergelangan tangannya.Hal itu sontak membuat mak Jumi dan pak Slamet sedikit tersenyum simpul."Tidak!" ucap Siti dengan lantang. Membuat sepasang suami istri tersebut kembali tercengang.Kening pak Slamet kembali mengerut karenanya, senyuman yan

  • Obsesi Liar Maduku   Bab 129

    Siti yang merasa frustasi karena keinginannya tidak tercapai dan mendapat penolakan dari Bapaknya langsung emosi. Tanpa pikir panjang, dia meraih pisau yang berada di rak dapur.Siti mengacungkan pisau itu ke arah Mak Jumi dan Pak Slamet yang bergidik ngeri.“Apa yang kamu lakukan Siti?” teriak Pak Slamet.“Kalau Bapak tidak mau menikahkan aku, maka aku akan bunuh diri.”“Siti..”"Astagfirullah, Siti! Apa-apaan kau ini, Nak!?" teriak mak Jumi yang mulai terlibat histeris.Betapa terkejutnya mak Jumi tat kala anak gadis satu-satunya tengah memegangi sebilah pisau, bahkan tanpa rasa takut sekalipun.Mak Jumi tidak menyangka jika Siti akan bertindak sejauh ini, setan apa yang tengah merasuki gadis itu? Sungguh tak dapat dipercaya.Siti yang sudah terobsesi oleh ambisinya sendiri, oleh rasa cintanya

  • Obsesi Liar Maduku   Bab 128

    “Tidak seperti itu Mak, Mas Rama itu belum sepenuhnya ingat apa yang terjadi, jadi kita harus cepat, tolong nikahkan aku dengan Mas Rama,” Siti tetap bersikukuh untuk menikah dengan Rama.Tapi Pak Slamet masih bertindak waras, sebagai orang yang sudah makan asam garam kehidupan, dia tidak ingin gegabah dalam mengambil keputusan. Lebih baik tidak jadi menikah jika kedepannya pernikahan itu tidak bisa di jamin kelanggengannya.Dan dia yakin Rama akan sadar dengan sepenuhnya, jika waktu itu tiba, dia yakin Rama akan membuang anak gadisnya.Dengan latar belakang yang di miliki Rama, dia yakin Rama akan melakukan itu. Masih untung jika hanya di ceraikan, bagaimana kalau putrinya di laporkan ke polisi dengan pasal penipuan.Pak Slamet sendiri sudah berkonsultasi dengan orang-orang pintar seperti Pak RT, Pak Kepala desa bahwa tindakan penipuan bisa berakhir di penjara, bukan hanya anaknya tapi j

  • Obsesi Liar Maduku   Bab 127

    “Kamu itu Siti, Bapakmu baru datang, sudah kamu cerca pertanyaan, buatkan minum sana dulu,” cerca Mak Jumi.Mak Jumi tak habis pikir dengan perubahan sikap Siti yang sangat drastic antara sebelum berangkat ke kota dan sesudahnya, hingga Mak Jumi berpikir apakah kehidupan kota begitu cepat merubah sikap seseorang?“Iya Mak, aku kan cuman nanya saja, kok Mak marah,” gumam Siti sembari masuk ke dapur, tidak lupa dia menghentak-hentakkan kakinya tanda kesal karena omelan Mak Jumi.“Apakah kita salah mendidik anak kita Mak?” tanya Pak Slamet sedih. Dia kecewa dengan perubahan sikap Siti yang semakin menjadi-jadi, minim sopan santun dan sangat suka menggerutu, sama sekali tidak menunjukkan kasih sayang kepadanya.“Entahlah Pak, selama ini kita juga menyayangi dia dengan tulus ikhlas, Mak ini juga selalu mendoakan Siti agar menjadi anak sholehah, tapi kok jadinya be

  • Obsesi Liar Maduku   Bab 126

    Maka dari itu, pak RT kini sudah mengizinkan semua pelaku keributan itu untuk pulang ke rumah masing-masing."Yasudah, kalau begitu kalian pulanglah!" ucap pak RT."Terimakasih, Pak," ucap pak Selamet dengan senyuman yang samar."Terimakasih untuk semuanya, Pak." Pun juga dengan bu Lela yang juga mengucapkan terimakasih untuk pak RT.Tak berselang lama, kini pak Selamet pun menangkup bahu sang istri. Di mana ia menuntun mak Jumi untuk segera pulang dari rumah pak RT. Sedangkan bu Lela ... dia berjalan di depan kedua pasangan suami istri itu.Tetapi setelah berjalan cukup jauh dari rumah pak RT, pak Selamet yang sedari tadi menatap punggung bu Lela dengan tajam dan penuh amarah itu, pun pada akhirnya membuka suaranya."Bu Lela, tunggu sebentar!" ucapnya dengan cukup penuh ketaj

  • Obsesi Liar Maduku   Bab 125

    "Ya itu bukan urusan saya! Kan memang Bu Lela yang maunya menunjukkan ke orang-orang kalau anak saya itu berbuat zina! Ya kalau tidak ada buktinya, mau dibawa ke pengadilan pun tidak bisa dibuktikan! Selama ini saya yang jadi saksi kuncinya bersama Mak Jumi. Kalau saya sudah bilang anak saya tidak tinggal sekamar, tanyakan saja kepada Rama, kasarannya dia sebagai korban pun juga akan berkata jujur kalau dia tidak pernah sekamar dengan anak saya. Mau apa kalau sudah begitu? Dia bisa saja mengatakan kalau dia tidak ingin dibawa Siti ke sini, tetapi saya yakin dia pasti dengan jujur mengatakan kalau tidak melakukan hal zina itu. Dia ini pria yang bertanggung jawab, Bu. Dia sendiri juga tidak tahu selama ini kenapa walaupun anak saya mengaku istrinya, tapi tidak pernah bersentuhan dengannya. Kalau memang dia pria seperti kebanyakan, sejak awal juga pasti menagih-nagih, Bu, untuk diberikan haknya dia sebagai suami oleh anak saya dan anak saya pun kalau memang tidak bermoral

  • Obsesi Liar Maduku   Bab 124

    Pak Slamet masih dengan tatapannya menghina itu langsung berceloteh, "Mau apa lagi, Bu? Tidak bisa membalas, ya, karena ketahuan? Begini sajalah, Bu, selama ini saya tidak mau mengikuti langkah Ibu. Ibarat kata gajah dipelupuk mata tidak kelihatan, kuman di seberang lautan kelihatan yaitu Bu Lela sendiri. Kesalahannya sendiri saja sebesar gunung tidak ditampakkan ke publik, tapi kalau tahu ada kesalahan orang lain saja paling cepat mengompori yang lainnya. Memangnya semua orang di sini sempurna apa? Tidak pernah membuat dosa begitu? Lagi pula, Siti ini anak saya! Buat apa turut campur? Orang, saya saja tidak pernah ikut campur masalah Ibu. Saya sendiri sudah tahu dari dulu kelakuan Ibu, tapi saya pendam sendiri saja. Tidak ada untungnya juga. Buat apa saya suka lihat ibu dikeroyok massa?"Bu Lela menelan ludah menutupi rasa gugupnya yang sudah merebak di dada. Ia tidak mau terlihat kalah, karena kalau seandainya ia sampai gemetar di hadapan Pak Slamet, maka otom

  • Obsesi Liar Maduku   Bab 123

    Pria paruh baya itu pun terus berusaha untuk menjelaskan secara rinci permasalahan yang sebenarnya terjadi. Tetapi bagaimanapun penjelasan yang diutarakan oleh Pak Slamet sama sekali tidak mengubah pemikiran Bu Lela dan juga Bu Sri. Kedua wanita itu terus saja berusaha keras menepis penjelasan yang Pak Slamet berikan. Bahkan Pak RT pun dibuat kewalahan dengan ulah kedua wanita itu. Terlebih ucapan Bu Lela dan Bu Sri yang terkadang tidak bisa untuk di sela."Apa pun alasannya tetap saja yang dilakukan oleh Siti itu tidak benar, Pak Slamet. Walaupun tidak berbuat zina di sini, tetapi aku yakin Siti dan pria kota itu pasti sudah pernah berbuat zina saat berada di kota. Ulah mereka justru hanya akan membuat malapetaka untuk desa kita. Siti sangat pantas untuk diusir dari Desa ini dan jangan biarkan dia kembali lagi," seru Bu Sri dengan begitu lantang."Benar apa yang dikatakan oleh Bu Sri, Pak RT. Sebagai rukun tetang

DMCA.com Protection Status