Share

Bab 103

Author: Vyra Fame
last update Huling Na-update: 2022-10-17 08:36:00

Siti terdiam tidak bisa menjawab pertanyaan dari Mak Jumi, entah apa yang sedang dipikirkan oleh gadis itu. Apakah dia akan mengaku kepada kedua orang tuanya atau justru dia membuat alasan agar orang tuanya kembali kepercayaan kepada dirinya.

Melihat keterdiaman Siti, Pak Slamet kehabisan kesabarannya sehingga dia melontarkan kata-kata yang sedikit keras.

"Siti, ayo jawab! Kenapa diam saja, apakah kamu mendadak bisu?" teriak Pak Slamet sembari menggebrak meja di depannya.

Siti terlonjak kaget karena tidak menyangka reaksi Bapaknya semurka itu, bukan hanya Siti yang kaget, Mak Jumi juga setali tiga uang dengan Siti. Selama ini Mak Jumi tidak pernah melihat suaminya marah hingga membentak sang putri.

Mak Jumi ingat saat Siti masih duduk di kelas 6 SD, Pak Slamet pernah marah besar terhadap Siti, karena saat itu Siti bersama teman-temannya membully seorang siswa, karena Pak Slamet sangat marah dan kecewa terhadap per

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

  • Obsesi Liar Maduku   Bab 104

    “I-iya, Pak.” Siti sampai tergagap dalam menyahut. Ia pun sampai menundukkan kepala. Takut bila harus bersitatap dengan pria yang sedang berada di ambang kemarahan tersebut. Siti bukan pribadi yang mempunyai mental yang kuat. Ada di mana dia bisa merasa terguncang. Apalagi saat berhadapan dengan ke dua orang tuanya sekaligus.“Jangan iya-iya saja. Cepat jawab apa hubunganmu dan Rama? Jangan menunda-nunda terus. Bapak ingin dengar dari mulutmu sendiri, Siti!” sentak Slamet seraya mengusap wajahnya kasar. Dia bisa hilang kesabaran jika terus begini. Siti benar-benar sudah sukses memancung amarahnya.“Ayo jawab, Siti!” Kini Mak Jumi juga ikut mendesak putrinya itu agar mau bercerita tentang hal yang sebenarnya. Jujur, dia juga penasaran. Ia hanya ingin membuktikan, yang dikatakan Reno tempo lalu itu benar atau tidak.Siti pun menghembuskan napas pasrah. Seperti

    Huling Na-update : 2022-10-18
  • Obsesi Liar Maduku   Bab 105

    “Caramu itu keliru, Siti! Kamu sudah salah jalan. Bagaimana mungkin kami berdua membantu untuk cara yang sesat begitu. Apalagi tingkahmu itu sudah keterlaluan! Merebut sesuatu yang bukan milikmu,” tandas Pak Slamet yang emosinya kembali naik.“Terserah Bapak dan Mamak saja. Siti sudah tidak peduli. Karena sampai kapan pun, Siti akan menganggap mas Rama itu hanya milik Siti!” putus wanita itu sesuai dengan argumennya sendiri."Gula sudah, garam juga sudah ... Apalagi ya? Mumpung masih dekat," ujar bu Lela dengan langkah perlahannya tengah mengingat-ngingat barang belanjaannya.Seorang wanita yang sibuk mengorek-ngorek isi kantong plastiknya berjalan perlahan menyusuri gang kecil di area tersebut, raut wajah yang menampakkan kebingungan mengingat-ngingat sesuatu."Kamu benar-benar bikin malu!"Lalu sayup-sayup terdengar pekikan suara seseorang

    Huling Na-update : 2022-10-18
  • Obsesi Liar Maduku   Bab 106

    Detik berikutnya pak Somantri tersenyum dan kemudian berkata, "Baiklah, kalau begitu saya pamit dulu. Bu Lela habis dari warung ya?" tanya lelaki itu seraya melirik ke arah bawah lebih tepatnya asa kantong plastik berwarna hitam yang tengah ditenteng oleh bu Lela."Ah! I-iya, Pak. Saya habis dari warung mau masak," sahut bu Lela dengan tersenyum penuh kegelisahan."Baik, selamat memasak, bu Lela!"Pak Somantri pun membungkukkan badannya sebelum akhirnya ia berlalu meninggalkan bu Lela yang masih termangu."Fyuh ...." Bu Lela mengusap-usap dadnya sembari menghela napas panjang, ia merasa begitu lega kala pak Ustadz sudah pergi dari hadapannya.Tetapi meskipun begitu, bu Lela tetaplah merasa malu, wanita itu menggeleng-gelengkan kepalanya kemudian bergumam, "Astaga ... Bisa-bisanya pak Ustadz muncul tiba-tiba. Untung saja beliau tidak mencurigaiku!"Sungguh mem

    Huling Na-update : 2022-10-18
  • Obsesi Liar Maduku   Bab 107

    "Apa? Dari Siti sendiri? Bagaimana ceritanya?" tanya Bu Sri yang kian dilanda penasaran."Sebenarnya bukan Siti sendiri yang bercerita kepadaku, tetapi aku tadi tidak sengaja menguping pembicaraan wanita itu dengan Bu Jumi." Bu Lela menyandarkan tubuhnya. Kemudian wanita paruh baya itu memukul pahanya pelan."Tetapi, tetap saja hal ini tidak bisa dibiarkan 'kan, Bu? Ibu rela desa kita kena musibah hanya karena ulah Siti? Dia yang berbuat maksiat, satu desa yang kena!" Bu Lela kembali mengompori. Sementara Bu Sri sendiri masih terdiam."Sebentar, sebentar. Bisakah kamu menceritakan yang lebih detail lagi? Bagaimana ceritanya Siti bisa mengakui hal itu kepada bu Jumi? Padahal jelas-jelas kemarin Bu Jumi terlihat begitu yakin jika anaknya itu telah menikah siri." Bu Sri berusaha menyambungkan kenyataan yang ada."Jadi begini, Bu. Tadi aku tidak sengaja mendengar Siti ribut dengan Bu Jumi dan Pak Slamet.

    Huling Na-update : 2022-10-19
  • Obsesi Liar Maduku   Bab 108

    Ia mengibaskan kepalanya, ingin mengalihkan perhatiannya, tetapi kemudian ia meringis, "Aw, masih pusing!" katanya. Rama lalu merilekskan tubuhnya dengan meregangkan persendiannya satu persatu perlahan. Kemudian, tiba-tiba saja sayup-sayup terdengar suara teriakan dari luar kamarnya. Pria itu jadi memasang indra pendengarannya baik-baik. Didengarnya suara istrinya itu berdebat dengan kedua orang tuanya. Rama jadi menelan ludah, cemas. "Aduh, bagaimana ini? Apakah Siti bertengkar gara-gara aku yang masih sakit ini? Kasihan juga istriku itu masa dialah yang harus merawat dan membelaku. Aku sendiri tidak bisa berbuat apa-apa sebagai suaminya dan lagi, kasihan juga orang tuanya. Masa aku sebagai menantunya ini hanya menumpang di rumah mereka, tanpa ada penghasilan dan kemampuan untuk menafkahi anak mereka," batin Rama yang mulai menyalahkan dirinya sendiri itu.

    Huling Na-update : 2022-10-19
  • Obsesi Liar Maduku   Bab 109

    Ternyata semua ini hanyalah kedok dari obsesinya. Bagaimana mungkin aku terus bisa lolos setelah ini, kalau tidak ada bantuan dari pihak luar? Akankah orang tua Siti hanya mengusir kami begitu saja tanpa menyelamatkan aku juga dari perbuatan anaknya?" Rama bermonolog dengan dirinya sendiri dalam perasaan yang sangat sedih.Ia merasa kakinya lunglai, tulang-tulangnya seolah menjadi lembek seperti jelly, dan tidak mampu lagi menopang berat badannya. Ditambah dia sendiri belum pulih keadaannya dari peristiwa kecelakaan itu.Bruk!Rama ambruk di ambang pintu. Siti terkejut dan melihat ke arah Rama. Perempuan itu sontak merasa takut kalau pria itu mendengar perdebatan dirinya dan orang tuanya."Ramaaa ...!!" pekik Siti dengan cukup kencang saat melihat Rama akan ambruk dari dirinya yang berdiri di ambang pintu. Namun masih bisa menahan tubuhnya yang akan ambruk itu.Tent

    Huling Na-update : 2022-10-19
  • Obsesi Liar Maduku   Bab 110

    "I said close your fucking mouth, bitch!" pekik Rama yang kembali menggelegar sembari mendorong tubuh Siti dengan sangat keras.Hingga membuat Siti langsung tersentak begitu saja. Ia bahkan langsung terjatuh di atas lantai karena dorongan kasar dari Rama."Astaga ... Siti!" pekik kedua orang tua Siti yang langsung menghampiri putrinya itu. Mau bagaimanapun Siti adalah putri yang mereka cintai.“Apakah kamu tak apa?” tanya mak Jumi yang cukup khawatir.Namun Siti tak mengindahkan kekhawatiran kedua orang tuanya saat ini. Karena pusatnya masihlah Rama. Bagaimanapun, Siti haru menekankan kalau dialah istri Rama yang asli.Tidak! Tetapi memang dialah istri sah Rama. Itulah yang Siti percayai dengan mutlak.Lantas, Siti kini sudah tak bisa berkata lagi. Dia tak bisa menahan amarahnya juga, di mana semua bayangan tentang cintanya terhadap Rama kembali m

    Huling Na-update : 2022-10-20
  • Obsesi Liar Maduku   Bab 111

    "Bagaimana ini Pak Slamet, apa yang harus kita lakukan, jadi dibawa ke rumah sakit atau tidak," ucap salah satu warga menjadi tidak sabar karena terjadi perbedaan pendapat antara Bapak dan anak."Tentu saja dibawa ke rumah sakit pak, kita tidak mau menanggung risiko kalau terjadi sesuatu, kalau kita tidak membawanya ke rumah sakit, saya takut keluarga kami malah disalahkan suatu hari nanti," ucap Mak Jumi mendahului suaminya, Mak Jumi takut suaminya menjadi semakin bertambah emosi dengan sikap yang ditunjukkan oleh Siti.Mak Jumi sendiri tidak habis pikir, apa yang ada di dalam otak anaknya tersebut, kenapa dia menghalangi orang-orang membawa Rama ke rumah sakit, Mak Jumi tidak menyangka bahwa anaknya benar-benar kehilangan hati nuraninyaSiti sendiri yang sebenarnya merasa kasihan dengan kondisi Rama, dia juga tidak ingin Rama sakit, hanya saja kalau dia membawa Rama ke rumah sa

    Huling Na-update : 2022-10-20

Pinakabagong kabanata

  • Obsesi Liar Maduku   bab 131

    Bugh. Anin memukulkan sepotong bambu sepanjang tangan orang dewasa ke arah Siti secara cepat sehingga membuat Siti tersungkur ke arah samping dan pisau itu terlepas dan mendarat di bawa kaki Anin. Jadi, Anin sudah melihat bambu itu sejak tadi dan Anin sudah memikirkan ke arah sana karena ia hanya menunggu saat yang tepat saja. Kini pisau itu sudah aman berada di tangannya. Reno dan pak Slamet segera memegangi Siti yang berniat ingin menyerang kembali Anin meski dengan tangan kosong. Tidak lama kemudian tiga orang polisi pun masuk ke dalam rumah pak Slamet dan membantu Reno juga pak Slamet mengamankan Siti. Siti meronta dan berteriak minta untuk dilepaskan. Ternyata para polisi itu juga diminta Anin untuk datang ke rumah Siti. Namun, di tengah perjalanan ban mobil mereka pecah sehingga mengharuskan mereka menggantinya terlebih dahulu dengan ban serep. "Lepaskan aku dasar bangsat kalian semua. Lepaskan!" Siti terus saja berteriak dan meronta membuat para tetangga yang sejak tadi k

  • Obsesi Liar Maduku   bab 130

    "Tolong buka pikiranmu, Siti. Lepaskan Rama, biarkan dia hidup tenang bersama keluarganya sendiri," ucap pak Slamet, "Kalau kau sayang pada lelaki itu ... Kau pasti tidak akan tega melihatnya menderita dan jauh dari keluarganya seperti sekarang ini bukan?"Suaranya kini terdengar melemah dan tulus. Ia menatap Siti dengan tatapan dalam, sampai-sampai membuat gadis itu tampak terdiam dan menundukkan kepalanya.Sepertinya ucapan pak Slamet sedikit berpengaruh, membuat senyuman pak Slamet mulai terlihat.Sedangkan mak Jumi, wanita itu masih terisak dan terus berharap sebuah keajaiban datang dan merubah jalan pikiran Siti.Beberapa detik berlalu, Siti mulai mengangkat wajahnya, dengan sedikit melemahkan bahkan meSitiunkan pisau yang menempel pada pergelangan tangannya.Hal itu sontak membuat mak Jumi dan pak Slamet sedikit tersenyum simpul."Tidak!" ucap Siti dengan lantang. Membuat sepasang suami istri tersebut kembali tercengang.Kening pak Slamet kembali mengerut karenanya, senyuman yan

  • Obsesi Liar Maduku   Bab 129

    Siti yang merasa frustasi karena keinginannya tidak tercapai dan mendapat penolakan dari Bapaknya langsung emosi. Tanpa pikir panjang, dia meraih pisau yang berada di rak dapur.Siti mengacungkan pisau itu ke arah Mak Jumi dan Pak Slamet yang bergidik ngeri.“Apa yang kamu lakukan Siti?” teriak Pak Slamet.“Kalau Bapak tidak mau menikahkan aku, maka aku akan bunuh diri.”“Siti..”"Astagfirullah, Siti! Apa-apaan kau ini, Nak!?" teriak mak Jumi yang mulai terlibat histeris.Betapa terkejutnya mak Jumi tat kala anak gadis satu-satunya tengah memegangi sebilah pisau, bahkan tanpa rasa takut sekalipun.Mak Jumi tidak menyangka jika Siti akan bertindak sejauh ini, setan apa yang tengah merasuki gadis itu? Sungguh tak dapat dipercaya.Siti yang sudah terobsesi oleh ambisinya sendiri, oleh rasa cintanya

  • Obsesi Liar Maduku   Bab 128

    “Tidak seperti itu Mak, Mas Rama itu belum sepenuhnya ingat apa yang terjadi, jadi kita harus cepat, tolong nikahkan aku dengan Mas Rama,” Siti tetap bersikukuh untuk menikah dengan Rama.Tapi Pak Slamet masih bertindak waras, sebagai orang yang sudah makan asam garam kehidupan, dia tidak ingin gegabah dalam mengambil keputusan. Lebih baik tidak jadi menikah jika kedepannya pernikahan itu tidak bisa di jamin kelanggengannya.Dan dia yakin Rama akan sadar dengan sepenuhnya, jika waktu itu tiba, dia yakin Rama akan membuang anak gadisnya.Dengan latar belakang yang di miliki Rama, dia yakin Rama akan melakukan itu. Masih untung jika hanya di ceraikan, bagaimana kalau putrinya di laporkan ke polisi dengan pasal penipuan.Pak Slamet sendiri sudah berkonsultasi dengan orang-orang pintar seperti Pak RT, Pak Kepala desa bahwa tindakan penipuan bisa berakhir di penjara, bukan hanya anaknya tapi j

  • Obsesi Liar Maduku   Bab 127

    “Kamu itu Siti, Bapakmu baru datang, sudah kamu cerca pertanyaan, buatkan minum sana dulu,” cerca Mak Jumi.Mak Jumi tak habis pikir dengan perubahan sikap Siti yang sangat drastic antara sebelum berangkat ke kota dan sesudahnya, hingga Mak Jumi berpikir apakah kehidupan kota begitu cepat merubah sikap seseorang?“Iya Mak, aku kan cuman nanya saja, kok Mak marah,” gumam Siti sembari masuk ke dapur, tidak lupa dia menghentak-hentakkan kakinya tanda kesal karena omelan Mak Jumi.“Apakah kita salah mendidik anak kita Mak?” tanya Pak Slamet sedih. Dia kecewa dengan perubahan sikap Siti yang semakin menjadi-jadi, minim sopan santun dan sangat suka menggerutu, sama sekali tidak menunjukkan kasih sayang kepadanya.“Entahlah Pak, selama ini kita juga menyayangi dia dengan tulus ikhlas, Mak ini juga selalu mendoakan Siti agar menjadi anak sholehah, tapi kok jadinya be

  • Obsesi Liar Maduku   Bab 126

    Maka dari itu, pak RT kini sudah mengizinkan semua pelaku keributan itu untuk pulang ke rumah masing-masing."Yasudah, kalau begitu kalian pulanglah!" ucap pak RT."Terimakasih, Pak," ucap pak Selamet dengan senyuman yang samar."Terimakasih untuk semuanya, Pak." Pun juga dengan bu Lela yang juga mengucapkan terimakasih untuk pak RT.Tak berselang lama, kini pak Selamet pun menangkup bahu sang istri. Di mana ia menuntun mak Jumi untuk segera pulang dari rumah pak RT. Sedangkan bu Lela ... dia berjalan di depan kedua pasangan suami istri itu.Tetapi setelah berjalan cukup jauh dari rumah pak RT, pak Selamet yang sedari tadi menatap punggung bu Lela dengan tajam dan penuh amarah itu, pun pada akhirnya membuka suaranya."Bu Lela, tunggu sebentar!" ucapnya dengan cukup penuh ketaj

  • Obsesi Liar Maduku   Bab 125

    "Ya itu bukan urusan saya! Kan memang Bu Lela yang maunya menunjukkan ke orang-orang kalau anak saya itu berbuat zina! Ya kalau tidak ada buktinya, mau dibawa ke pengadilan pun tidak bisa dibuktikan! Selama ini saya yang jadi saksi kuncinya bersama Mak Jumi. Kalau saya sudah bilang anak saya tidak tinggal sekamar, tanyakan saja kepada Rama, kasarannya dia sebagai korban pun juga akan berkata jujur kalau dia tidak pernah sekamar dengan anak saya. Mau apa kalau sudah begitu? Dia bisa saja mengatakan kalau dia tidak ingin dibawa Siti ke sini, tetapi saya yakin dia pasti dengan jujur mengatakan kalau tidak melakukan hal zina itu. Dia ini pria yang bertanggung jawab, Bu. Dia sendiri juga tidak tahu selama ini kenapa walaupun anak saya mengaku istrinya, tapi tidak pernah bersentuhan dengannya. Kalau memang dia pria seperti kebanyakan, sejak awal juga pasti menagih-nagih, Bu, untuk diberikan haknya dia sebagai suami oleh anak saya dan anak saya pun kalau memang tidak bermoral

  • Obsesi Liar Maduku   Bab 124

    Pak Slamet masih dengan tatapannya menghina itu langsung berceloteh, "Mau apa lagi, Bu? Tidak bisa membalas, ya, karena ketahuan? Begini sajalah, Bu, selama ini saya tidak mau mengikuti langkah Ibu. Ibarat kata gajah dipelupuk mata tidak kelihatan, kuman di seberang lautan kelihatan yaitu Bu Lela sendiri. Kesalahannya sendiri saja sebesar gunung tidak ditampakkan ke publik, tapi kalau tahu ada kesalahan orang lain saja paling cepat mengompori yang lainnya. Memangnya semua orang di sini sempurna apa? Tidak pernah membuat dosa begitu? Lagi pula, Siti ini anak saya! Buat apa turut campur? Orang, saya saja tidak pernah ikut campur masalah Ibu. Saya sendiri sudah tahu dari dulu kelakuan Ibu, tapi saya pendam sendiri saja. Tidak ada untungnya juga. Buat apa saya suka lihat ibu dikeroyok massa?"Bu Lela menelan ludah menutupi rasa gugupnya yang sudah merebak di dada. Ia tidak mau terlihat kalah, karena kalau seandainya ia sampai gemetar di hadapan Pak Slamet, maka otom

  • Obsesi Liar Maduku   Bab 123

    Pria paruh baya itu pun terus berusaha untuk menjelaskan secara rinci permasalahan yang sebenarnya terjadi. Tetapi bagaimanapun penjelasan yang diutarakan oleh Pak Slamet sama sekali tidak mengubah pemikiran Bu Lela dan juga Bu Sri. Kedua wanita itu terus saja berusaha keras menepis penjelasan yang Pak Slamet berikan. Bahkan Pak RT pun dibuat kewalahan dengan ulah kedua wanita itu. Terlebih ucapan Bu Lela dan Bu Sri yang terkadang tidak bisa untuk di sela."Apa pun alasannya tetap saja yang dilakukan oleh Siti itu tidak benar, Pak Slamet. Walaupun tidak berbuat zina di sini, tetapi aku yakin Siti dan pria kota itu pasti sudah pernah berbuat zina saat berada di kota. Ulah mereka justru hanya akan membuat malapetaka untuk desa kita. Siti sangat pantas untuk diusir dari Desa ini dan jangan biarkan dia kembali lagi," seru Bu Sri dengan begitu lantang."Benar apa yang dikatakan oleh Bu Sri, Pak RT. Sebagai rukun tetang

DMCA.com Protection Status