Beranda / CEO / Obsesi Liar CEO / Semua Padamu Aku Menyukainya

Share

Semua Padamu Aku Menyukainya

Penulis: Authoring
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Tapi aku rasa akan lebih baik jika dia lenyap dari kehidupan Marvel untuk selamanya," lanjutnya lagi.

Pria dihadapan Grace tersenyum hangat untuk menenangkan perasaan wanita itu. Genggaman tangannya meyakinkan Grace jika semua akan berjalan sesuai dengan yang Grace harapkan.

"Semua akan membaik dan sekarang aku akan selalu ada untuk mendukung semua hal yang kamu lakukan."

"Terima kasih Dhave, aku tidak menyangka kita akan menjadi teman dalam waktu singkat."

Ternyata pria itu adalah Dhave. Dia berhasil menenangkan sedikit perasaan Grace dan membuatnya tersenyum lagi. Dhave telah mengambil bagian dalam permainan Marvel. Namun kali ini, perannya sebagai penyelamat untuk target permainan Marvel. Saat ini Marvel dan Dhave berada di jalur yang berbeda tanpa diketahui oleh Marvel sendiri.

"Besok malam ada pekan raya di sini. Aku akan mengajakmu," ucap Dhave.

"Pekan raya di jaman gadget, yang benar saja Dhave." Grace tidak mempercayainya.

"Aku sengaja mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Obsesi Liar CEO   Don't Fuck This Up!

    Di sinilah Marvel saat pagi kembali menyapanya, setelah kemarin dia pingsan saat sedang menikmati percintaan dengan sang istri. Pria itu terbangun saat merasakan sesuatu yang kenyal dan padat menempel di dadanya. Perlahan Marvel mengerjapkan mata berusaha untuk menjelaskan pandangan yang silau. Samar-samar pria itu mulai melihat Grace yang sedang tertidur pulas di atas dadanya."Grace," panggil Marvel saat kesadarannya mulai penuh."Ya sayang," jawab wanita itu."Apa yang terjadi semalam?""Kamu tidak ingat?" Grace masih enggan bangun."Aku yang memuaskan mu sepanjang hari," jelas wanita itu masih tetap memejamkan mata."Sial, aku tidak mengingat apapun!""Kita bisa melakukannya lagi hari ini Marvel. Aku akan siap Sepanjang hari." Grace segera duduk di atas tubuh Marvel bersiap untuk melesakkan milik pria itu lagi ke dalam dirinya."Stop it! Aku harus menemui Abriel hari ini setelah semalam meninggalkannya tidak mungkin kalau hari ini aku haru

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Obsesi Liar CEO   Boleh Aku Ikut?

    "Sudah berapa lama kalian saling kenal?""Belum lama," jawab Grace seadanya."Dhave tidak sembarangan membawa seseorang ke villa ini dan kalau dia memberitahu kamu tempat ini berarti kamu adalah orang istimewa untuknya," jelas wanita itu.Sambil membersihkan sisa darah di tangan Grace, dia memandangi wajah wanita muda di hadapannya. Sambil mengingat kembali seseorang yang sangat mirip dengan Grace di masa lalu."Tapi saya dan Dhave cuma teman." Wanita itu hanya diam membuat suasana kembali canggung.Grace yang semakin tidak tahan dengan tatapan itu segera bertanya."Apakah wajah saya terlihat aneh?""Oh tidak Sayang. Aku hanya seperti melihat seseorang yang kukenal saat melihatmu," jawab ibu Dhave."Apa itu mengganggu Anda?""Tidak, aku senang melihat mata hitammu. Sangat mirip dengan pria yang kucintai dulu." Matanya tampak berkaca-kaca saat melihat tatapan mata Grace padanya."Pria yang Anda cintai?""Sudahlah lupakan saja aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Obsesi Liar CEO   My Lil Grace

    "Nona Abriel mengalami amnesia Retrograde yang menyebabkan pasien kehilangan Ingatan yang terbaru terlebih dahulu," ucap dokter itu terhenti sembari melihat ke arah Abriel."Jenis amnesia ini terjadi karena adanya trauma pada kepala. Biasanya pasien akan mengingat kejadian yang lampau seperti kenangan masa kecil, tapi setelah kejadian tadi sepertinya Nona masih mengingat kenangan bersama Anda.""Sampai mana dia mampu mengingat?" Marvel tampak khawatir."Untuk itu saya belum tahu pasti mungkin saat dia sudah lebih tenang kita bisa mencari tahu lagi."Marvel menarik napas panjang dengan raut wajah iba melihat keadaan Abriel. Marvel kembali lupa pada Grace karena pikirannya di sibukkan untuk fokus kepada Abriel."Mama sangat ingin kamu pulang ke rumah. Apa kamu tidak mau bahkan untuk satu hari saja?" bujuk Jeysi kepada Dhave, namun pria itu tetap menolak."Untuk saat ini aku sedang tidak ingin pergi ke mana pun Ma. Aku sedang nyaman sekali menghabiskan wak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Obsesi Liar CEO   Grace Sudah Mati Hanya Mae Sekarang

    "I hope you're happy." Mae berucap dengan raut wajah yang sulit diartikan.Setelah selesai memilih perhiasan dan saling bertukar nomor akhirnya Mae lebih dulu pergi meninggalkan Abriel. Namun saat akan melewati pintu, Geom menahan lengan Mae."Tunggu!" kata Geom."Ada apa ini?" Mae berusaha melepaskan lengannya, namun gagal."Geom, apa yang kamu lakukan?" Abriel juga turut mendekat ke arah Mae.Geom hanya diam sembari mengamati wanita seksi dalam genggamannya. Rambut berwarna ash grey platinum, wajah yang terlihat sangat cantik dengan bibir tebal, serta tubuh yang begitu sempurna bak model kelas dunia. Namun dari semua yang dia lihat dari Mae. Ada satu yang begitu menarik perhatian Geom. Mata biru yang samgat langka di miliki oleh orang lain. Seumur hidupnya dia baru melihat satu orang yang memiliki mata itu, Sean. Itulah yang membuatnya berusaha meneliti lebih jauh tentang Mae."Lepaskan dia!" teriak seorang bertubuh tinggi tegap yang baru memasuki tok

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Obsesi Liar CEO   Berani Sekali Kamu Menantangku

    Hildan menciumi wajah Suganan, mengusap lembut pipi wanita itu dengan buku tangannya lalu beralih mengecup mesra bibir merah muda milik Suganan yang terasa kenyal."Wanita secantik dirimu kurang tepat kalau hanya memakai nama singkat. Bagaimana kalau aku aku rubah namamu menjadi Suganan De Dagohoy?"Suganan membuka mata ketika Hildan menghentikan cumbuannya. Pria itu menatap mata Suganan dengan lekat dan begitu dalam di bawah kungkungannya."De Dagohoy?" Suganan merasa bingung."Kenapa? Tidak suka?""Aku tidak mengerti ucapanmu. Dagohoy adalah nama sebuah keluarga terpandang di kota ini. Kamu tidak tau itu? Jangan mempermainkan nama mereka.""Ya, kamu memang terlihat tidak mengerti apapun yang ku ucapkan.""Sudahlah, tidak perlu berkelit lakukan saja apa yang ingin kamu lakukan padaku. Aku ingin segera terbebas dari dunia seperti ini!""Kita akan menikah besok.""Apa? Menikah? Yang benar saja!" teriak Suganan dengan ekspresi tidak menyang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Obsesi Liar CEO   Aku Bukan Grace

    Saat masih menangis Abriel merasakan tangan Marvel yang berada dalam genggamannya bergerak pelan. Membuat Wanita itu bergegas menekan tombol untuk memanggil dokter dan juga perawat. Senyuman mulai terlihat dari kedua sudut bibir Abriel ketika Marvel beralih menggenggam tangannya dan perlahan membuka mata. Marvel bahkan bergumam tidak jelas, membuat Abriel harus mendekatkan telinganya."Apa yang ingin kamu katakan, Sayang?" tanya Abriel."Aku ..." ucapan Marvel terhenti karena merasakan tenggorokannya begitu kering."Katakan Marvel.""Aku mau ..."Abriel segera mengambil segelas air berniat untuk memberikannya kepada Marvel melalui sedotan. Namun pria itu menggeleng lemah menolak sedotan yang di arahkan padanya."Kamu mau apa, Sayang? Katakan perlahan atau mungkin tunggu sampai dokter datang agar mereka bisa membantumu bicara.""G-Grace. Aku mau Grace."Ungkapan Marvel berhasil membuat Abriel bungkam seketika. Gelas di tangannya terjatuh begitu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Obsesi Liar CEO   Aku Hanya Berusaha Membantunya

    "Ada apa Marvel? Kamu pasti sudah tidak sabar untuk merasakan efek dari cairan inikan. Sabar Marvel, sebentar lagi kamu akan menemui Michella dalam sakit jiwa."Mae mulai mengarahkan jarum suntik itu kepada tubuh Marvel. Namun Mae kembali di buat terkejut saat tangan Marvel bergerak menyentuh wanita itu seakan ingin menggenggam tangannya."Grace," lirihnya lagi namun Mae hanya terdiam mematung."Marvel." Mata Mae mulai berkaca-kaca ketika tangan Marvel berusaha untuk menyentuhnya dengan mata yang tetap tertutup rapat."Forgive me," kata Marvel dengan susah payah, namun terdengar begitu jelas di telinga Mae.Seketika air mata Mae tumpah tanpa mampu dia tahan lagi. Bagaimana bisa seorang yang sedang berada di bawah alam sadarnya mengatakan maaf? Pikir Mae."Marvel, kamu mendengarku?""Forgive ..." Napas Marvel tampak tersengal."Marvel, apa yang terjadi?" Hera mulai gelisah saat melihat Marvel."I-miss u Grace ..."Marvel tidak mampu l

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Obsesi Liar CEO   Sungguh Drama!

    "Kamu bisa mendatangi rumah sakit dan juga saksinya.""Tapi kenapa mereka melakukan ini padaku?" Mae berucap tidak percaya."Dua keluarga itu secara tidak langsung telah menjadikanmu sebagai alat jaminan untuk hubungan kerja sama mereka.""Tapi kenapa dia melakukan ini padaku?" tanya Mae lagi dengan bibir gemetar menahan rasa sakit hati."Jhunmar adalah orang paling berkuasa di negara ini. Jelas saja dukungan darinya sangat di perlukan untuk keberhasilan ayah kandungmu."Rasa sakit di dalam hati Mae semakin bertambah ketika mendengar ucapan Jeysi yang awalnya dia anggap tidak masuk akal. Namun, setelah melihat semua bukti nyata itu akhirnya Mae percaya bahwa dirinya hanyalah dijadikan sebagai penjamin hubungan kerja sama."Artinya Jhunmar telah menyanderamu hanya semata untuk menghibur hatinya yang tidak bisa memiliki anak. Sedangkan ayahmu dengan teganya menukarkanmu. Mereka mempermainkan hidupmu!" jelas Jeysi yang berhasil menyulut amarah Mae.Pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Obsesi Liar CEO   Batalkan Semua Rapat Hari Ini

    "Sekarang buka gerbangnya, kalian bisa memastikannya saat aku sudah pergi," ujar Nantsu menatap sinis pada pengawal.Pengawal itu berpikir keras, mungkin saja itu benar. Nantsu adalah salah satu orang kepercayaan tuannya, jadi tidak mungkin dia berbohong."Baiklah, tetapi cepatlah kembali!" pengawal kemudian membuka gerbangnya.Tanpa mengacuhkan pengawal tersebut, Nantsu kemudian mengemudikan mobilnya dengan sangat kencang. Nantsu tersenyum puas dan sangat lega, karena semua rencananya berjalan dengan lancar. Sesekali dia melihat ke belakang dan melihat Grace yang masih tidak sadarkan diri di sana."Sebentar lagi Sayang, sebentar lagi!" Nantsu berujar dengan smirknya yang licik.2 jam lamanya Nantsu mengemudikan mobilnya, dia ha

  • Obsesi Liar CEO   TIDAK!!

    Kemudian dia segera mencari kamar Marvel, dan ketika dia membuka pintu kamarnya dia tersenyum senang melihat Grace di sana. Akhirnya tujuannya akan tercapai yaitu merebut Grace dari Marvel dan membawanya pergi. Nantsu masuk dan menutup pintunya kembali. Terlihat seorang gadis sedang terlelap tidur di atas ranjang.'Oh, jika saja aku sedang tidak terburu-buru, akan aku pastikan kita akan bercinta saat ini juga,' batin Nantsu melongo menatap keindahan tubuh Grace meskipun dari belakang.Nantsu berjalan mendekat ke arah Grace dan duduk di sampingnya. Perlahan Nantsu membelai lembut pipi Grace membuat Grace terganggu dan mengerjap membuka matanya. Seketika Grace membuka matanya lebar dan menjauhi Nantsu."Apa yang kau lakukan?! Bagaimana bisa kau sampai di sini?! Untuk apa kau kemari?!!" bentak Nantsu merasa terkejut akan keberadaan Nantsu di kamar Marvel."Waktu kita tidak lama, pergilah bersamaku

  • Obsesi Liar CEO   Harus Menjadi Milikku

    "Ah tidak, aku akan menerimanya. Tapi aku tidak akan memakainya, bagaimana jika tergores, bagaimana jika hilang dan bagaimana jika kalung ini diambil orang. Aku akan menyimpannya, dan akan aku pakai lain kali di acara penting saja," lanjut Grace merasa sayang dengan kalung itu."Terserah padamu saja!" Marvel kembali memasukkan kalung itu pada kotak beludru itu dan menyerahkannya pada Grace.Grace menerima kotak itu dan menatap mata Marvel begitu dalam. Lalu dengan tiba-tiba dia berdiri dan meraih tengkuk Marvel Menciumnya dengan penuh kelembutan, memainkan lidah Marvel dan menyesapnya dalam. Marvel terkejut tetapi sangat menikmati ciuman ini, dia terkejut dengan ciuman Grace. Rasanya masih tidak percaya jika saat ini Grace sedang menciumnya. Grace melepas ciumannya dengan nafas yang masih tersenggal-senggal dan dengan cepat dia berlari ke kamar mandi menahan malu. Grace merutuki kebodohannya sendiri yang dengan tiba-tiba mencium Marvel.

  • Obsesi Liar CEO   King Of Diamond

    Grace hanya diam dan kembali mengeratkan selimut untuk menutupi tubuhnya. Marvel berdiri dari duduknya dan mengambil sebuah buket bunga dan kotak beludru biru yang cukup mewah. Entah apa isinya tetapi Grace bisa menebak bahwa isinya pasti sebuah kalung atau perhiasan lainnya."Pilihlah salah satu, ini hadiah untukmu!" Marvel menyodorkan buket bunga sederhana di tangan kanannya yang menurut Grace itu benar-benar payah, karena bunga itu cukup berantakan dan dapat Grace tebak jika bunga itu dipetik dari kebun belakang, sementara kotak beludru biru di tangan kirinya."Hadiah? Untuk apa?" Grace menatap Davian bingung. Hari ini bukan hari ulang tahunnya lalu mengapa Marvel repot memberinya hadiah, Grace menggaruk tengkuknya yang tidak gatal."Untuk semalam."Grace yang semula menunduk kemudian menatap mata Davian. Ingatannya kembali kepada kejadian semalam, saat dirinya dengan paksa harus mengulum junior Marvel. Oh, sun

  • Obsesi Liar CEO   Pesonaku Memang Luar Biasa

    Marvel berjalan memasuki mobilnya dan berlalu pergi ke kantor meninggalkan mansion mewahnya. Setelah melihat mobil Marvel pergi, Grace bergegas masuk. Grace mulai menjalankan semua aktivitas paginya, tanpa tahu seseorang sedang mengawasinya dari jauh. Hari berlalu begitu cepat, jam menunjukkan pukul 7 malam. Dan benar saja, Marvel mengirimkan seseorang untuk meriasnya. Grace bingung dibuatnya, pasalnya dia tidak tahu alasan dibalik ini. Dia hanya bisa Grace semua perintah Marvel. Satu jam kemudian Grace sudah siap. Grace berdiri di depan cermin dan memandangi dirinya, dia menelan ludahnya sendiri.'Ke mana dia akan mengajakku pergi, mengapa aku harus memakai gaun terbuka seperti ini,' batin Grace menghela napasnya.Grace berjengit kaget ketika tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang. Marvel memeluk erat Grace dari belakang dan mendaratkan ciuman di leher jenjang Grace, kemudian menumpukkan dagunya di bahu Grace.

  • Obsesi Liar CEO   Kok Belum Tidur?

    Jeol berhenti di tepi jalan yang sepi setelah tadi usai kebut-kebutan di jalanan. Jeol berteriak, memukul kepalanya sendiri dan berulang kali menghantam kemudinya dengan keningnya."Bego lo Jeol! Gila! Sinting!" maki Jeol pada dirinya sendiri."Dia Grace, istri Marvel, sahabat lo!" teriaknya yang tentu di tujukanpada dirinya sendiri."Jeol gila!" Lagi, Jeol kembali menghantam kemudi dengan keningnya sendiri."Kak ... jangan nyakitin diri sendiri." Sebuah suara halus, lembut dan begitu ia kenali membuat Jeol cepat-cepat mengangkat kepalanya, menatap kursi di sebelahnya yang semula kosong namun kini sudah terisi dengan objek kegilaannya tadi. Jeol berteriak, memukul kepalanya sendiri guna menghilangkan sosok Grace di sampingnya."Pergi Grace! Pergi!" teriak Jeol frustasi.Setelah bermenit-menit kemudian, baru Jeol berani membuka mata, di tatapnya kursi sebelahnya yang kini telah kosong seperti semula. Jeol lelah, ia menyandarkan punggung dan kepalan

  • Obsesi Liar CEO   Setengah Jam Mungkin Ada

    la kembali ikut tertawa begitu melihat Bryan dikerjai oleh ayahnya, tawa kosong, tawa yang diam-diam di penuhi rasa iri hingga membuat matanya di isi buliran air yang siap jatuh kapan saja. Marvel yang sedari tadi memperhatikan istrinya, kini sedikit bergerak merapatkan kursinya agar lebih dekat pada istrinya. la genggam jemari Grace yang di letakkan di paha lalu membawanya ke pahanya sendiri. Begitu Grace mengalihkan tatapan ke arahnya, Marvel makin mengeratkan genggaman tangannya, ia berikan tatapan seteduh mungkin, sehangat yang ia bisa untuk menyalurkan rasa hangat pada istrinya. Grace tersenyum kecil, matanya yang sedikit memerah jadi menyipit kala bibirnya tertarik ke atas. "Mau nambah?" tanya Grace sebisa mungkin meredam rasa sesaknya. Marvel menggeleng, ia malah meletakkan sendoknya dan beralih mengusap pelan pipi Grace. "I'm here," bisik Marvel pelan, Grace mengangguk dengan mata memerahnya yang cepat-cepat ia usap dengan gerakan seolah mengusap hidungnya.

  • Obsesi Liar CEO   Capek Ya?

    "Terus nanti kalau mogok lagi, Bapak gimana?" tanya Grace. "Gini ajalah, kebetulan di depan sana sekitaran beberapa meter lagi ada pom bensin. Bapak berhenti di situ, nanti saya carikan tukang bengkel yang bisa jemput Bapak," ucap Jeol pada Pak Didit. Grace kali ini setuju, Pak Didit pun mengiyakan. Sebelum menaiki mobil Jeol, Grace berjalan menuju mobilnya terlebih dahulu guna mengambil tasnya. Setelah segala macam barang bawaannya sudah di tangannya, Grace menghampiri Jeol dan Pak Didit yang masih menunggu. "Bapak duluan Pak, biar kita ngiringin di belakang," ucap Grace sebelum masuk ke dalam mobil Jeol. Setelah mobil Pak Didit melaju, barulah Jeol juga ikut melajukan mobilnya tepat di belakang mobil Pak Didit. Sementara Jeol sibuk menyetir, Grace sendiri sibuk mengistirahatkan badan. "Capek, ya?" tanya Jeol yang diangguki Grace. "Aku boleh numpang tidur nggak, Kak?" tanya Grace dengan suara lelah dan bercampur ngantuk. Jeol menoleh kearah Graxe

  • Obsesi Liar CEO   Kenapa Bandel?

    "Ya biarin," jawab Grace tak acuh.Marvel hanya tersenyum kecil, ia tahu Grace hanya ingin dirinya istirahat, tapi ya mau bagaimana lagi, pekerjaannya masih ada sedikit lagi, dan ia pun baru selesai makan. Dengan Grace masih berada di gendongan depannya, Marvel kembali menuju sofa tempatnya bekerja tadi, ia duduk di sana dengan Grace yang juga ikut duduk di pangkuannya. Marvel mulai kembali bekerja, sementara Grace hanya bisa cemberut karena Marvel kembali berkutat pada laptopnya.Merasakan gerakan abstrak jemari Grace di punggungnya, Marvel membujuk, "sebentar ya, ini dikit lagi selesai."Setelahnya, ia kembali fokus pada laptopnya. Dua keluarga besar kini sudah berkumpul memenuhi meja makan Marvel, para orang tua sedang asik berbincang sambil menunggu masakan siap di sajikan. Sementara Bryan dan Gio asik berdebat mengenai ajang badminton yang memang sedang diadakan di Korea. Marvel? Marvel ya Marvel, ia hanya akan bersuara ketika di tanya, atau bahkan hanya mengangg

DMCA.com Protection Status