Home / CEO / Obsesi Liar CEO / Aku Bukan Grace

Share

Aku Bukan Grace

Author: Authoring
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Saat masih menangis Abriel merasakan tangan Marvel yang berada dalam genggamannya bergerak pelan. Membuat Wanita itu bergegas menekan tombol untuk memanggil dokter dan juga perawat. Senyuman mulai terlihat dari kedua sudut bibir Abriel ketika Marvel beralih menggenggam tangannya dan perlahan membuka mata. Marvel bahkan bergumam tidak jelas, membuat Abriel harus mendekatkan telinganya.

"Apa yang ingin kamu katakan, Sayang?" tanya Abriel.

"Aku ..." ucapan Marvel terhenti karena merasakan tenggorokannya begitu kering.

"Katakan Marvel."

"Aku mau ..."

Abriel segera mengambil segelas air berniat untuk memberikannya kepada Marvel melalui sedotan. Namun pria itu menggeleng lemah menolak sedotan yang di arahkan padanya.

"Kamu mau apa, Sayang? Katakan perlahan atau mungkin tunggu sampai dokter datang agar mereka bisa membantumu bicara."

"G-Grace. Aku mau Grace."

Ungkapan Marvel berhasil membuat Abriel bungkam seketika. Gelas di tangannya terjatuh begitu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Obsesi Liar CEO   Aku Hanya Berusaha Membantunya

    "Ada apa Marvel? Kamu pasti sudah tidak sabar untuk merasakan efek dari cairan inikan. Sabar Marvel, sebentar lagi kamu akan menemui Michella dalam sakit jiwa."Mae mulai mengarahkan jarum suntik itu kepada tubuh Marvel. Namun Mae kembali di buat terkejut saat tangan Marvel bergerak menyentuh wanita itu seakan ingin menggenggam tangannya."Grace," lirihnya lagi namun Mae hanya terdiam mematung."Marvel." Mata Mae mulai berkaca-kaca ketika tangan Marvel berusaha untuk menyentuhnya dengan mata yang tetap tertutup rapat."Forgive me," kata Marvel dengan susah payah, namun terdengar begitu jelas di telinga Mae.Seketika air mata Mae tumpah tanpa mampu dia tahan lagi. Bagaimana bisa seorang yang sedang berada di bawah alam sadarnya mengatakan maaf? Pikir Mae."Marvel, kamu mendengarku?""Forgive ..." Napas Marvel tampak tersengal."Marvel, apa yang terjadi?" Hera mulai gelisah saat melihat Marvel."I-miss u Grace ..."Marvel tidak mampu l

    Last Updated : 2024-10-29
  • Obsesi Liar CEO   Sungguh Drama!

    "Kamu bisa mendatangi rumah sakit dan juga saksinya.""Tapi kenapa mereka melakukan ini padaku?" Mae berucap tidak percaya."Dua keluarga itu secara tidak langsung telah menjadikanmu sebagai alat jaminan untuk hubungan kerja sama mereka.""Tapi kenapa dia melakukan ini padaku?" tanya Mae lagi dengan bibir gemetar menahan rasa sakit hati."Jhunmar adalah orang paling berkuasa di negara ini. Jelas saja dukungan darinya sangat di perlukan untuk keberhasilan ayah kandungmu."Rasa sakit di dalam hati Mae semakin bertambah ketika mendengar ucapan Jeysi yang awalnya dia anggap tidak masuk akal. Namun, setelah melihat semua bukti nyata itu akhirnya Mae percaya bahwa dirinya hanyalah dijadikan sebagai penjamin hubungan kerja sama."Artinya Jhunmar telah menyanderamu hanya semata untuk menghibur hatinya yang tidak bisa memiliki anak. Sedangkan ayahmu dengan teganya menukarkanmu. Mereka mempermainkan hidupmu!" jelas Jeysi yang berhasil menyulut amarah Mae.Pe

    Last Updated : 2024-10-29
  • Obsesi Liar CEO   Ini Aku, Kau Tidak Mimpi

    Marvel pulih setelah berhari-hari ia lalui di rumah sakit. Seperti biasa pria yang akrab di sapa 'Vel atau Mar' itu lagi-lagi selamat dari maut. Bahkan Marvel merasa pulih lebih cepat dan orang yang pertama kali ia cari adalah Grace. Dalam satu Minggu sudah berulang kali dia bertanya di mana istrinya, namun Gio dan Claire hanya diam saling menatap. Yang Marvel tahu hanyalah berita tentang kedua orang tua kandung Grace yang berhasil selamat dan sedang dalam perawatan di rumah sakit yang sama dengannya. Marvel turut berduka karena dia kehilangan dua sahabat terbaik dalam hidupnya. Dhave dan Geom selalu menjadi bagian dalam segala perjalanan hebat, gila dan menakutkannya. Kini Marvel hanya bisa mengenang mereka. Sedangkan Abriel, ternyata dia masih setia menemani Marvel setiap hari. Sedetik saja wanita itu tidak pernah beranjak dari sisi Marvel bahkan dia baru bisa berhenti menangis setelah melihat Marvel membuka mata."Aku sangat senang bisa mendengar suaramu lagi Sayang," kata A

    Last Updated : 2024-10-29
  • Obsesi Liar CEO   Kamu Yang Bayar

    Siang ini, Marvel tidak bisa menjemput Grace karena ada jadwal rapat mendadak di kantor pusat hotelnya-membahas tentang kondisi saham perusahaan yang mulai tidak stabil dan berpotensi mengancam. Seharusnya mulai hari ini ia bisa mempekerjakan sopir pribadi yang jauh-jauh hari ia pesan dari agen terpercaya, namun saat ia memastikan sendiri seperti apa sopir barunya untuk Grace, Marvel langsung membatalkan kontrak kerja dan memberi orang itu kompensasi lumayan besar sebagai gantinya. Tak disangka ternyata sopir itu masih muda dan memiliki paras yang tampan. Marvel takut tersaingi. Apalagi kalau sampai Grace kepincut dan jatuh hati. Oleh karena itu, ia meminta tolong pada bawahannya untuk mencari sopir baru yang sudah tua, kalau bisa yang visualnya biasa-biasa saja. Pun untuk sekarang, ia menyuruh Grace pulang naik taksi.Marvel sudah mentransfer uang sebanyak 10 juta ke rekening Grace untuk membayar taksi, semoga saja tidak kurang. Alih-alih langsung pulang ke rumah sesuai yang d

    Last Updated : 2024-10-29
  • Obsesi Liar CEO   Bercinta? Di Mobil? Bisa?

    "Caramel macchiato deh satu," ucap Yvan, lalu teringat sesuatu."Nanti jangan lupa ya, Grace. Habis dari sini kamu traktir aku bakso janda dombret dekat sekolah yang baru launching."Grace yang mendengar peringatan dari Yvan jadi makin was-was, sebab kini Marvel terus menatapnya dengan sorot mata tajam yang menyeramkan. Rasanya ia ingin membungkam mulut Yvan yang suka ceplas-ceplos itu, ia tidak mau berakhir salah paham lagi dengan suaminya."lced americano satu," kata Marvel setelah Yvan selesai memesan.Tidak ada embel-embel 'hai' atau senyuman, Marvel tak berniat menyapa gadis itu sama sekali, mengambil peran sok tidak kenal.Marvel lantas sengaja mencari tempat duduk yang strategis agar ia bisa melihat Grace sekaligus Yvan yang dari tadi menguji kesabarannya. Bagaimana tidak? Yvan benar-benar tidak mau memalingkan pandangannya dari Grace yang sedang meracik kopi. Ke mana gadis itu bergerak, bola matanya selalu mengikuti."Sial!" umpat Marvel geram.

    Last Updated : 2024-10-29
  • Obsesi Liar CEO   Mataku Spontan Lihat Ke Sana

    Tepat pukul tujuh malam, seseorang yang sangat Marvel tunggu-tunggu akhirnya pulang juga. Grace memang belum masuk ke dalam rumah, tapi Marvel sudah tahu dari suara langkah kaki grasak-grusuk yang semakin lama terdengar semakin jelas dan dekat. Maka, pria dewasa itu memilih untuk beranjak dari sofa, kemudian berjalan menuju pintu utama. Menunggu si gadis di sana sambil melipat kedua tangan di depan dada."Istriku pulang?" Marvel menyambut kedatangan Grace dengan sebuah pertanyaan sarkas, nada bicaranya setengah tak menyangka."Aku kira kamu menginap di rumah Yvan.""Memangnya boleh?Aw-ah! Marvel, lepasin!" pekik Grace seraya berjengit kesakitan saat Marvel tiba-tiba menjewer telinganya."Kamu mau aku pindah ke sekolah lain biar tidak ketemu sama bocah bau minyak telon itu lagi?" ancam Marvel keki.Grace semakin meringis."lya-iya ampun! Lepasin Marvel, nanti telingaku copot dari kepala kan tidak lucu."Melihat wajah Grace yang kian memerah karena m

    Last Updated : 2024-10-29
  • Obsesi Liar CEO   Jadilah Gadis Penurut

    "Bukan," sahut Yvan memberi sedikit kode.Grace lantas mengetuk-ngetukkan jemarinya di dagu, sedang berpikir keras."Sepantaran kita? Atau lebih tua?""Pikir saja sendiri." Percayalah, telinga Yvan mulai terlihat memerah."Satu organisasi sama kamu? Cassie?" tebak Grace, namun langsung disangkal dengan gelengan kepala oleh Yvan."Sekelas sama kita?" Yvan mengingat-ingat siapa wanita yang berpotensi disukai Grace, laki-laki tersebut susah ditebak dan tidak mudah bergaul dengan sembarang wanita, jadinya ia berasumsi kalau mungkin yang ditaksir Grace adalah yang seringberinteraksi dengannya."Biasanya anak pintar naksir anak pintar juga. Mmm ... kamu naksir Sarrah yang semester kemarin dapat IPK 4?""Bukan," kata Yvan datar."Sarrah 'kan sudah punya pacar, mantan presma itu.""lya juga." Grace mengangguk sadar."Oh! Atau jangan-jangan kamu naksir Elsa si tukang caper itu, ya? Kan dia kayak pick me girl gitu, seksi manja montok, ti

    Last Updated : 2024-10-29
  • Obsesi Liar CEO   Oh, Ini, Masih Dipelukanku

    "Ya, tapikan kamu sudah besar. Menyesuaikan lah," tandas Marvel."Kalau masih balita nontonnya Coco Melon, TK sampai SMP-Frozen 2 masih ok, tapi kalau sudah hampir lulus S2 begini cocoknya nonton The Avanger, Fast and Furious dan sejenisnya."Grace mengangguk-angguk."Oh ... menyesuaikan umur ya, Marvel? Jadi kalau sudah lansia nontonnya film malam pertama di alam kubur sama azab kubur ya? Soalnya 'kan mau meninggal.""Ya-mm--gimana, ya? Benar juga, sih." Marvel menggaruk tengkuknya yang tak gatal, ingin membantah Grace tapi yang gadis itu ucapkan tidak sepenuhnya salah."Sayang, kita nonton Squid Game saja, yuk? Nanti setiap ada yang mati ketembak, aku cium bibir kamu. Mau, ya?" tanya Marvel menawarkan.Mencari kesempatan dengan gaya."Mati ketembak? Jangan ah, seram. Maunya Frozen 2 yang ada manusia salju tonggos sama kadal gurun berapi itu," elak Grace tidak mau tahu.la bahkan dengan sengaja mencebikkan bibir bawahnya, pura-pura ngambek, b

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Obsesi Liar CEO   Batalkan Semua Rapat Hari Ini

    "Sekarang buka gerbangnya, kalian bisa memastikannya saat aku sudah pergi," ujar Nantsu menatap sinis pada pengawal.Pengawal itu berpikir keras, mungkin saja itu benar. Nantsu adalah salah satu orang kepercayaan tuannya, jadi tidak mungkin dia berbohong."Baiklah, tetapi cepatlah kembali!" pengawal kemudian membuka gerbangnya.Tanpa mengacuhkan pengawal tersebut, Nantsu kemudian mengemudikan mobilnya dengan sangat kencang. Nantsu tersenyum puas dan sangat lega, karena semua rencananya berjalan dengan lancar. Sesekali dia melihat ke belakang dan melihat Grace yang masih tidak sadarkan diri di sana."Sebentar lagi Sayang, sebentar lagi!" Nantsu berujar dengan smirknya yang licik.2 jam lamanya Nantsu mengemudikan mobilnya, dia ha

  • Obsesi Liar CEO   TIDAK!!

    Kemudian dia segera mencari kamar Marvel, dan ketika dia membuka pintu kamarnya dia tersenyum senang melihat Grace di sana. Akhirnya tujuannya akan tercapai yaitu merebut Grace dari Marvel dan membawanya pergi. Nantsu masuk dan menutup pintunya kembali. Terlihat seorang gadis sedang terlelap tidur di atas ranjang.'Oh, jika saja aku sedang tidak terburu-buru, akan aku pastikan kita akan bercinta saat ini juga,' batin Nantsu melongo menatap keindahan tubuh Grace meskipun dari belakang.Nantsu berjalan mendekat ke arah Grace dan duduk di sampingnya. Perlahan Nantsu membelai lembut pipi Grace membuat Grace terganggu dan mengerjap membuka matanya. Seketika Grace membuka matanya lebar dan menjauhi Nantsu."Apa yang kau lakukan?! Bagaimana bisa kau sampai di sini?! Untuk apa kau kemari?!!" bentak Nantsu merasa terkejut akan keberadaan Nantsu di kamar Marvel."Waktu kita tidak lama, pergilah bersamaku

  • Obsesi Liar CEO   Harus Menjadi Milikku

    "Ah tidak, aku akan menerimanya. Tapi aku tidak akan memakainya, bagaimana jika tergores, bagaimana jika hilang dan bagaimana jika kalung ini diambil orang. Aku akan menyimpannya, dan akan aku pakai lain kali di acara penting saja," lanjut Grace merasa sayang dengan kalung itu."Terserah padamu saja!" Marvel kembali memasukkan kalung itu pada kotak beludru itu dan menyerahkannya pada Grace.Grace menerima kotak itu dan menatap mata Marvel begitu dalam. Lalu dengan tiba-tiba dia berdiri dan meraih tengkuk Marvel Menciumnya dengan penuh kelembutan, memainkan lidah Marvel dan menyesapnya dalam. Marvel terkejut tetapi sangat menikmati ciuman ini, dia terkejut dengan ciuman Grace. Rasanya masih tidak percaya jika saat ini Grace sedang menciumnya. Grace melepas ciumannya dengan nafas yang masih tersenggal-senggal dan dengan cepat dia berlari ke kamar mandi menahan malu. Grace merutuki kebodohannya sendiri yang dengan tiba-tiba mencium Marvel.

  • Obsesi Liar CEO   King Of Diamond

    Grace hanya diam dan kembali mengeratkan selimut untuk menutupi tubuhnya. Marvel berdiri dari duduknya dan mengambil sebuah buket bunga dan kotak beludru biru yang cukup mewah. Entah apa isinya tetapi Grace bisa menebak bahwa isinya pasti sebuah kalung atau perhiasan lainnya."Pilihlah salah satu, ini hadiah untukmu!" Marvel menyodorkan buket bunga sederhana di tangan kanannya yang menurut Grace itu benar-benar payah, karena bunga itu cukup berantakan dan dapat Grace tebak jika bunga itu dipetik dari kebun belakang, sementara kotak beludru biru di tangan kirinya."Hadiah? Untuk apa?" Grace menatap Davian bingung. Hari ini bukan hari ulang tahunnya lalu mengapa Marvel repot memberinya hadiah, Grace menggaruk tengkuknya yang tidak gatal."Untuk semalam."Grace yang semula menunduk kemudian menatap mata Davian. Ingatannya kembali kepada kejadian semalam, saat dirinya dengan paksa harus mengulum junior Marvel. Oh, sun

  • Obsesi Liar CEO   Pesonaku Memang Luar Biasa

    Marvel berjalan memasuki mobilnya dan berlalu pergi ke kantor meninggalkan mansion mewahnya. Setelah melihat mobil Marvel pergi, Grace bergegas masuk. Grace mulai menjalankan semua aktivitas paginya, tanpa tahu seseorang sedang mengawasinya dari jauh. Hari berlalu begitu cepat, jam menunjukkan pukul 7 malam. Dan benar saja, Marvel mengirimkan seseorang untuk meriasnya. Grace bingung dibuatnya, pasalnya dia tidak tahu alasan dibalik ini. Dia hanya bisa Grace semua perintah Marvel. Satu jam kemudian Grace sudah siap. Grace berdiri di depan cermin dan memandangi dirinya, dia menelan ludahnya sendiri.'Ke mana dia akan mengajakku pergi, mengapa aku harus memakai gaun terbuka seperti ini,' batin Grace menghela napasnya.Grace berjengit kaget ketika tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang. Marvel memeluk erat Grace dari belakang dan mendaratkan ciuman di leher jenjang Grace, kemudian menumpukkan dagunya di bahu Grace.

  • Obsesi Liar CEO   Kok Belum Tidur?

    Jeol berhenti di tepi jalan yang sepi setelah tadi usai kebut-kebutan di jalanan. Jeol berteriak, memukul kepalanya sendiri dan berulang kali menghantam kemudinya dengan keningnya."Bego lo Jeol! Gila! Sinting!" maki Jeol pada dirinya sendiri."Dia Grace, istri Marvel, sahabat lo!" teriaknya yang tentu di tujukanpada dirinya sendiri."Jeol gila!" Lagi, Jeol kembali menghantam kemudi dengan keningnya sendiri."Kak ... jangan nyakitin diri sendiri." Sebuah suara halus, lembut dan begitu ia kenali membuat Jeol cepat-cepat mengangkat kepalanya, menatap kursi di sebelahnya yang semula kosong namun kini sudah terisi dengan objek kegilaannya tadi. Jeol berteriak, memukul kepalanya sendiri guna menghilangkan sosok Grace di sampingnya."Pergi Grace! Pergi!" teriak Jeol frustasi.Setelah bermenit-menit kemudian, baru Jeol berani membuka mata, di tatapnya kursi sebelahnya yang kini telah kosong seperti semula. Jeol lelah, ia menyandarkan punggung dan kepalan

  • Obsesi Liar CEO   Setengah Jam Mungkin Ada

    la kembali ikut tertawa begitu melihat Bryan dikerjai oleh ayahnya, tawa kosong, tawa yang diam-diam di penuhi rasa iri hingga membuat matanya di isi buliran air yang siap jatuh kapan saja. Marvel yang sedari tadi memperhatikan istrinya, kini sedikit bergerak merapatkan kursinya agar lebih dekat pada istrinya. la genggam jemari Grace yang di letakkan di paha lalu membawanya ke pahanya sendiri. Begitu Grace mengalihkan tatapan ke arahnya, Marvel makin mengeratkan genggaman tangannya, ia berikan tatapan seteduh mungkin, sehangat yang ia bisa untuk menyalurkan rasa hangat pada istrinya. Grace tersenyum kecil, matanya yang sedikit memerah jadi menyipit kala bibirnya tertarik ke atas. "Mau nambah?" tanya Grace sebisa mungkin meredam rasa sesaknya. Marvel menggeleng, ia malah meletakkan sendoknya dan beralih mengusap pelan pipi Grace. "I'm here," bisik Marvel pelan, Grace mengangguk dengan mata memerahnya yang cepat-cepat ia usap dengan gerakan seolah mengusap hidungnya.

  • Obsesi Liar CEO   Capek Ya?

    "Terus nanti kalau mogok lagi, Bapak gimana?" tanya Grace. "Gini ajalah, kebetulan di depan sana sekitaran beberapa meter lagi ada pom bensin. Bapak berhenti di situ, nanti saya carikan tukang bengkel yang bisa jemput Bapak," ucap Jeol pada Pak Didit. Grace kali ini setuju, Pak Didit pun mengiyakan. Sebelum menaiki mobil Jeol, Grace berjalan menuju mobilnya terlebih dahulu guna mengambil tasnya. Setelah segala macam barang bawaannya sudah di tangannya, Grace menghampiri Jeol dan Pak Didit yang masih menunggu. "Bapak duluan Pak, biar kita ngiringin di belakang," ucap Grace sebelum masuk ke dalam mobil Jeol. Setelah mobil Pak Didit melaju, barulah Jeol juga ikut melajukan mobilnya tepat di belakang mobil Pak Didit. Sementara Jeol sibuk menyetir, Grace sendiri sibuk mengistirahatkan badan. "Capek, ya?" tanya Jeol yang diangguki Grace. "Aku boleh numpang tidur nggak, Kak?" tanya Grace dengan suara lelah dan bercampur ngantuk. Jeol menoleh kearah Graxe

  • Obsesi Liar CEO   Kenapa Bandel?

    "Ya biarin," jawab Grace tak acuh.Marvel hanya tersenyum kecil, ia tahu Grace hanya ingin dirinya istirahat, tapi ya mau bagaimana lagi, pekerjaannya masih ada sedikit lagi, dan ia pun baru selesai makan. Dengan Grace masih berada di gendongan depannya, Marvel kembali menuju sofa tempatnya bekerja tadi, ia duduk di sana dengan Grace yang juga ikut duduk di pangkuannya. Marvel mulai kembali bekerja, sementara Grace hanya bisa cemberut karena Marvel kembali berkutat pada laptopnya.Merasakan gerakan abstrak jemari Grace di punggungnya, Marvel membujuk, "sebentar ya, ini dikit lagi selesai."Setelahnya, ia kembali fokus pada laptopnya. Dua keluarga besar kini sudah berkumpul memenuhi meja makan Marvel, para orang tua sedang asik berbincang sambil menunggu masakan siap di sajikan. Sementara Bryan dan Gio asik berdebat mengenai ajang badminton yang memang sedang diadakan di Korea. Marvel? Marvel ya Marvel, ia hanya akan bersuara ketika di tanya, atau bahkan hanya mengangg

DMCA.com Protection Status