Beranda / CEO / Obsesi Liar CEO / Mau Main Salju

Share

Mau Main Salju

Penulis: Authoring
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Grace menatap aneh ke arah Marvel dan kedua orang berbadan besar itu. ,Dia mengerutkan keningnya heran. Kenapa Marvel malah menyuruh orang-orang itu? Pikirnya. Grace menarik kemeja Marvel saat pria itu berjalan mendahuluinya.

Sret!

"Apa Sayang?" tanya Marvel.

Pria menoleh ke belakang menatap Grace yang tampak heran.

"Kok Daddy malah suruh orang sembarangan, sih?" tanya Grace dengan suara yang dia kecilkan.

Beruntung tidak ada Rinrada, Sansan maupun Bryan di sini karena mereka mengikuti langkah pria berbadan besar itu. Marvel tersenyum sambil mengelus pipi Grace dengan kasih sayangnya. Marvel menarik tangan Grace agar mereka bisa melihat Sansan, Rinrada dan Bryan masuk ke dalam jet hingga sampai ke jet mereka. Marvel telah membayar sewaan bandara ini khusus untuk jetnya sendiri. Karena memang barang bawaan Bryan, Sansan dan Rinrada lumayan banyak. Tidak akan cukup untuk ke pesawat internasional, nantinya akan di suruh oleh pegawai bandara agar bawaan yang ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Obsesi Liar CEO   Aku Menyesal Buang Rasa Sayangku Pada Kakakmu

    Setelah dia mengganti pakaiannya, menyisir rambut, memakai perawatan di wajah dan tubuhnya. Grace keluar dan dia mendudukkan dirinya di bibir ranjang, tepat di samping tubuh Marvel yang masih terlelap. Grace mengangkat satu tangannya dan dia menyentuh permukaan rambut Marvel yang tersikap ke atas. Wajah Marvel yang lucu itu membuat Grace tersenyum geli melihatnya.Grace mendekatkan wajahnya ke wajah Marvel untuk mengecup pipi pria itu dengan lembutnya. Entah keberanian dari mana datang pada dalam dirinya itu. Beberapa helaian rambutnya terjatuh dari balik daun telinganya yang dia singkapkan di sana.Cup!Bibir Grace berhasil menyentuh permukaan kulit pipi Marvel. Dia menghirup aromanya yang wangi maskulin itu dan menjauhkan bibirnya dari sana untuk melihat reaksi Marvel. Beruntung pria itu tidak sadar, Grace bisa bernapas dengan lega. Lalu matanya beralih pada bibir Marvel yang tertutup rapat itu. Bibir itu yang selalu memberikan sentuhan lembut di manapun pemilikny

  • Obsesi Liar CEO   Aku Pakein Ya

    Jam 10 pagi, Marvel membangunkan gadisnya itu. Selepas dia melakukan push up sebanyak seratus dua puluh lima kali. Grace mendudukkan dirinya di atas ranjang sambil mengucek kan matanya, sementara Marvel kini mengambilkan meja dan meletakkannya di atas ranjang. Dia mengisi meja itu dengan makanan dan minuman yang Marvel pesan tadi. Lalu menyuapi gadisnya itu dengan perlahan."Kamu capek banget ya, Sayang? Lama banget tidurnya," tutur Marvel seraya mengikat rambut gadisnya itu agar tidak jatuh ke dalam makanannya.Kali ini Grace menyuapi dirinya sendiri. Karena Marvel kini menikmati pula sarapan mereka yang terlambat itu sekarang."Iyalah capek. Orang siapa yang minta mau lagi-mau lagi terus," timpal Grace sambil mencebikan bibirnya itu."Heheheh, maaf Sayang. Masalahnya aku gak bisa puasa terlalu lama lagi. Aku gak tahan kalo udah dekat-dekat sama kamu. Pengen," ungkap Marvel seraya mengecup pipi Grace yang menggembung akibat dia memakan sarapannya itu.Semen

  • Obsesi Liar CEO   Kalo Aku Jadi Tukang Pijit, Kamu Gak Bawaku Ke Paris

    Ceklek!Marvel keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk hotel. Karena kimono-nya sudah dimasukkan ke dalam koper oleh Grace. Dia melirik ke arah Grace yang tengah menggunakan highlighter di bagian kening, tulang hidung, pipi bagian atas dan bibir bagian atasnya.Grace yang menegakkan kepalanya menatap Marvel yang tengah mengambil pakaian yang tersisa untuk dia pakai sekarang. Sedetik kemudian, Grace membalikkan posisi duduknya karena Marvel membuka handuk yang melilit di pinggangnya itu. Di depan Grace. Bayangkan saja, hal itu membuat Grace menggerutu di hatinya karena ulah Marvel yang benar-benar keterlaluan dan tidak tahu malu."Kalo mau ganti baju, pergi ke tempat ke mana gitu. Kamar mandi kek, gak tahu apa ada orang di sini? Main buka-buka aja," sungut Grace yang masih duduk membelakangi pria itu.Marvel yang mendengar suara Grace yang kesal itu membalikkan tubuhnya dan melihat kekasihnya yang duduk membelakanginya. Marvel tersenyum, dia berjalan men

  • Obsesi Liar CEO   Jangan Berani Nantangin Aku

    "Selamat pagi Tuan Marvel, Nona Grace!"Mata Grace terbuka saat mendengar suara melengking perempuan yang sepertinya tidak asing, namun dia melupakan sesuatu hal. Siapa perempuan itu? Dia menegakkan kepalanya dan melihat dokter Aubrey di sana dengan wajahnya yang ceria dan tersenyum ke arahnya. Sementara Marvel berjalan mendekatinya dengan senyuman hangat."Selamat pagi Dokter Aubrey. Apa kabarmu?" tanya Grace sambil basa-basi.Dia berpikir tidak biasanya dokter Aubrey seperti ini. Dahulunya saat mereka pertama kali bertemu, Aubrey memang ceria. Namun, dia tidak se-ekspresif ini. Suara teriakannya saja membuat Grace terbangun. Namun, gadis itu tersenyum bahagia melihat Aubrey yang semakin hari semakin cantik saja."Aku baik, kudengar dari Marvel kamu sedang tidak baik. Boleh aku memeriksaku?""Tentu."Aubrey merasakan dahi Grade dengan menggunakan telapak tangannya. Dia ingin mengetahui suhu tubuh Grace. Namun, tidak panas. Dia mengeluarkan alat pendeng

  • Obsesi Liar CEO   Cinta Gue Gak Akan Terbagi

    Perempuan itu memandang takjub ke arah Marvel yang berada di sampingnya. Marvel bak pangeran. Tampan dan juga pastinya kaya raya. Walaupun Marvel hanya memakai baju kemeja saja.Ting!Lift pun terbuka, Marvel melangkahkan kakinya keluar dari lift. Tetapi, langkahnya terhenti karena dicegat oleh Loryane. Marvel membalikkan tubuhnya dan dia menatap aneh ke arah perempuan itu."Can I ask for your cellphone number?" tanyanya."My cellphone is with my girlfriend."Marvel melepaskan tangan Loryane dengan kasarnya. Bisa-bisanya perempuan itu meminta nomor ponsel Marvel. Padahal dia sudah melihat bekas gigitan di leher Marvel itu dan Marvel juga menceritakan kebohongan tentang pacarnya. Loryane masih saja berani untuk merebut Marvel dari pacarnya itu. Marvel adalah Marvel, cintanya tidak akan berubah dan dia akan tetap mendapatkan cintanya kembali. Apapun caranya.Loryane menatap tidak suka kepada Marvel yang kini melenggang pergi dari hadapannya. Punggung tega

  • Obsesi Liar CEO   Kuliah Ya, Gak Bang?

    Marvel memegang dengan kuat kedua tangan Lin itu lalu memutarnya ke belakang sehingga wanita itu berteriak kesakitan dan otomatis dia membelakangi Marvel tersebut. Pria itu menghapus sisa Saliva milik Lin di bibirnya dengan kasar. Marvel tersenyum devil melihat kini Lin yang sudah lemah di tangannya. Pria itu lalu menjambak rambut wanita itu dan secara tidak sengaja, kaki Lim terkelecok yang menyebabkan tubuhnya ambruk."Lepas Marvel!"Wanita itu menggerakkan tubuh dan kedua tangannya yang dibekukan oleh Marvel di belakang punggungnya. Dia tidak bisa berkutik lagi, salah satu high heelsnya patah. Untuk berdiri saja ini sangat menyulitkan. Lin pun menyadari bahwa pisau itu sudah tidak ada lagi di genggamannya. Dia benar-benar murka sekaligus malu di hadapan Grace. Kepalanya juga terasa sakit karena Marvel menjambak rambutnya dan itu terasa seluruh rambutnya akan tercabut dari kulit kepalanya."Lepas? Kau harus membayar semua ini, Lin. Aku benar-benar muak denganmu dan wajahm

  • Obsesi Liar CEO   Dulunya Sempat +++

    Tak beberapa lama, Rinrada datang membawakan dua piring buah yang dia kupas dan dua gelas minuman segar di sana untuk Grace dan Marvel.Mereka memakannya dan Marvel berpamitan untuk pulang. Dia harus membeli perlengkapan makanan di rumahnya karena sopirnya sedang pulang kampung dan hanya ada asisten rumah tangganya yang memang tidak bisa mengendarai mobil. Jadi, Marvel lah membelinya di supermarket. Dia mendorong troli, mengambil kebutuhan dapur yang sudah dia hafal. Lengkap, setelahnya dia mengambil kebutuhan dirinya, cemilan, kebutuhan untuk di kamar mandi dan lainnya. Marvel mendorong troli itu ke kasir, membayarnya dan meletakkan kantong plastik yang besar itu di samping tempat duduknya dan di belakang kursi pengemudi.Sesampainya di teras rumah, Marvel disambut hangat oleh asisten rumah tangga Marvel di villanya. Reike Levi Ashim, Kailyn Cheyenne, Luca Amorganda, Raw Luxeo Raid dan Khalifa Scorfano. Mereka menyambut Marvel dengan hangat dan membawa barang-barang Marve

  • Obsesi Liar CEO   Harus Konsisten Sama Kerja Keras

    Marvel yang melihat pesan Grace itu tersenyum. Gadis itu juga membidik wajahnya yang sedang memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya. Grace juga mengirimkan video singkat itu saat dia menikmati makanan yang mana kamera ponselnya diletakkan di bawah, lalu dia tersenyum malu melihat dirinya sendiri. Marvel pun ikut tersenyum gemas melihat tingkah kekasihnya itu.Ping!Grace menoleh ke bawah, melihat ponselnya yang menyala. Dia mengklik salah satu ikon WhatsApp di sana, melihat pesan dari Marvel. Grace mengangkat ponselnya itu, membaca pesan singkat itu.My Daddy[Kalo coklat itu dicicipi sama-sama, lebih nikmat kali.]To My Daddy[Beli lah, ngapain makan berdua.]Marvel menatap kembali ponselnya saat dia merasakan getaran di dalam genggamannya itu. Dia terkikik geli membaca balasan pesan dari Grace."Polos banget sih, Sayangku."Ping!My Dadd[Maksudnya itu sambil kissing, Sayang. Biar ada kemajuan.]"Hei, kok malah memerah mukan

Bab terbaru

  • Obsesi Liar CEO   Batalkan Semua Rapat Hari Ini

    "Sekarang buka gerbangnya, kalian bisa memastikannya saat aku sudah pergi," ujar Nantsu menatap sinis pada pengawal.Pengawal itu berpikir keras, mungkin saja itu benar. Nantsu adalah salah satu orang kepercayaan tuannya, jadi tidak mungkin dia berbohong."Baiklah, tetapi cepatlah kembali!" pengawal kemudian membuka gerbangnya.Tanpa mengacuhkan pengawal tersebut, Nantsu kemudian mengemudikan mobilnya dengan sangat kencang. Nantsu tersenyum puas dan sangat lega, karena semua rencananya berjalan dengan lancar. Sesekali dia melihat ke belakang dan melihat Grace yang masih tidak sadarkan diri di sana."Sebentar lagi Sayang, sebentar lagi!" Nantsu berujar dengan smirknya yang licik.2 jam lamanya Nantsu mengemudikan mobilnya, dia ha

  • Obsesi Liar CEO   TIDAK!!

    Kemudian dia segera mencari kamar Marvel, dan ketika dia membuka pintu kamarnya dia tersenyum senang melihat Grace di sana. Akhirnya tujuannya akan tercapai yaitu merebut Grace dari Marvel dan membawanya pergi. Nantsu masuk dan menutup pintunya kembali. Terlihat seorang gadis sedang terlelap tidur di atas ranjang.'Oh, jika saja aku sedang tidak terburu-buru, akan aku pastikan kita akan bercinta saat ini juga,' batin Nantsu melongo menatap keindahan tubuh Grace meskipun dari belakang.Nantsu berjalan mendekat ke arah Grace dan duduk di sampingnya. Perlahan Nantsu membelai lembut pipi Grace membuat Grace terganggu dan mengerjap membuka matanya. Seketika Grace membuka matanya lebar dan menjauhi Nantsu."Apa yang kau lakukan?! Bagaimana bisa kau sampai di sini?! Untuk apa kau kemari?!!" bentak Nantsu merasa terkejut akan keberadaan Nantsu di kamar Marvel."Waktu kita tidak lama, pergilah bersamaku

  • Obsesi Liar CEO   Harus Menjadi Milikku

    "Ah tidak, aku akan menerimanya. Tapi aku tidak akan memakainya, bagaimana jika tergores, bagaimana jika hilang dan bagaimana jika kalung ini diambil orang. Aku akan menyimpannya, dan akan aku pakai lain kali di acara penting saja," lanjut Grace merasa sayang dengan kalung itu."Terserah padamu saja!" Marvel kembali memasukkan kalung itu pada kotak beludru itu dan menyerahkannya pada Grace.Grace menerima kotak itu dan menatap mata Marvel begitu dalam. Lalu dengan tiba-tiba dia berdiri dan meraih tengkuk Marvel Menciumnya dengan penuh kelembutan, memainkan lidah Marvel dan menyesapnya dalam. Marvel terkejut tetapi sangat menikmati ciuman ini, dia terkejut dengan ciuman Grace. Rasanya masih tidak percaya jika saat ini Grace sedang menciumnya. Grace melepas ciumannya dengan nafas yang masih tersenggal-senggal dan dengan cepat dia berlari ke kamar mandi menahan malu. Grace merutuki kebodohannya sendiri yang dengan tiba-tiba mencium Marvel.

  • Obsesi Liar CEO   King Of Diamond

    Grace hanya diam dan kembali mengeratkan selimut untuk menutupi tubuhnya. Marvel berdiri dari duduknya dan mengambil sebuah buket bunga dan kotak beludru biru yang cukup mewah. Entah apa isinya tetapi Grace bisa menebak bahwa isinya pasti sebuah kalung atau perhiasan lainnya."Pilihlah salah satu, ini hadiah untukmu!" Marvel menyodorkan buket bunga sederhana di tangan kanannya yang menurut Grace itu benar-benar payah, karena bunga itu cukup berantakan dan dapat Grace tebak jika bunga itu dipetik dari kebun belakang, sementara kotak beludru biru di tangan kirinya."Hadiah? Untuk apa?" Grace menatap Davian bingung. Hari ini bukan hari ulang tahunnya lalu mengapa Marvel repot memberinya hadiah, Grace menggaruk tengkuknya yang tidak gatal."Untuk semalam."Grace yang semula menunduk kemudian menatap mata Davian. Ingatannya kembali kepada kejadian semalam, saat dirinya dengan paksa harus mengulum junior Marvel. Oh, sun

  • Obsesi Liar CEO   Pesonaku Memang Luar Biasa

    Marvel berjalan memasuki mobilnya dan berlalu pergi ke kantor meninggalkan mansion mewahnya. Setelah melihat mobil Marvel pergi, Grace bergegas masuk. Grace mulai menjalankan semua aktivitas paginya, tanpa tahu seseorang sedang mengawasinya dari jauh. Hari berlalu begitu cepat, jam menunjukkan pukul 7 malam. Dan benar saja, Marvel mengirimkan seseorang untuk meriasnya. Grace bingung dibuatnya, pasalnya dia tidak tahu alasan dibalik ini. Dia hanya bisa Grace semua perintah Marvel. Satu jam kemudian Grace sudah siap. Grace berdiri di depan cermin dan memandangi dirinya, dia menelan ludahnya sendiri.'Ke mana dia akan mengajakku pergi, mengapa aku harus memakai gaun terbuka seperti ini,' batin Grace menghela napasnya.Grace berjengit kaget ketika tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang. Marvel memeluk erat Grace dari belakang dan mendaratkan ciuman di leher jenjang Grace, kemudian menumpukkan dagunya di bahu Grace.

  • Obsesi Liar CEO   Kok Belum Tidur?

    Jeol berhenti di tepi jalan yang sepi setelah tadi usai kebut-kebutan di jalanan. Jeol berteriak, memukul kepalanya sendiri dan berulang kali menghantam kemudinya dengan keningnya."Bego lo Jeol! Gila! Sinting!" maki Jeol pada dirinya sendiri."Dia Grace, istri Marvel, sahabat lo!" teriaknya yang tentu di tujukanpada dirinya sendiri."Jeol gila!" Lagi, Jeol kembali menghantam kemudi dengan keningnya sendiri."Kak ... jangan nyakitin diri sendiri." Sebuah suara halus, lembut dan begitu ia kenali membuat Jeol cepat-cepat mengangkat kepalanya, menatap kursi di sebelahnya yang semula kosong namun kini sudah terisi dengan objek kegilaannya tadi. Jeol berteriak, memukul kepalanya sendiri guna menghilangkan sosok Grace di sampingnya."Pergi Grace! Pergi!" teriak Jeol frustasi.Setelah bermenit-menit kemudian, baru Jeol berani membuka mata, di tatapnya kursi sebelahnya yang kini telah kosong seperti semula. Jeol lelah, ia menyandarkan punggung dan kepalan

  • Obsesi Liar CEO   Setengah Jam Mungkin Ada

    la kembali ikut tertawa begitu melihat Bryan dikerjai oleh ayahnya, tawa kosong, tawa yang diam-diam di penuhi rasa iri hingga membuat matanya di isi buliran air yang siap jatuh kapan saja. Marvel yang sedari tadi memperhatikan istrinya, kini sedikit bergerak merapatkan kursinya agar lebih dekat pada istrinya. la genggam jemari Grace yang di letakkan di paha lalu membawanya ke pahanya sendiri. Begitu Grace mengalihkan tatapan ke arahnya, Marvel makin mengeratkan genggaman tangannya, ia berikan tatapan seteduh mungkin, sehangat yang ia bisa untuk menyalurkan rasa hangat pada istrinya. Grace tersenyum kecil, matanya yang sedikit memerah jadi menyipit kala bibirnya tertarik ke atas. "Mau nambah?" tanya Grace sebisa mungkin meredam rasa sesaknya. Marvel menggeleng, ia malah meletakkan sendoknya dan beralih mengusap pelan pipi Grace. "I'm here," bisik Marvel pelan, Grace mengangguk dengan mata memerahnya yang cepat-cepat ia usap dengan gerakan seolah mengusap hidungnya.

  • Obsesi Liar CEO   Capek Ya?

    "Terus nanti kalau mogok lagi, Bapak gimana?" tanya Grace. "Gini ajalah, kebetulan di depan sana sekitaran beberapa meter lagi ada pom bensin. Bapak berhenti di situ, nanti saya carikan tukang bengkel yang bisa jemput Bapak," ucap Jeol pada Pak Didit. Grace kali ini setuju, Pak Didit pun mengiyakan. Sebelum menaiki mobil Jeol, Grace berjalan menuju mobilnya terlebih dahulu guna mengambil tasnya. Setelah segala macam barang bawaannya sudah di tangannya, Grace menghampiri Jeol dan Pak Didit yang masih menunggu. "Bapak duluan Pak, biar kita ngiringin di belakang," ucap Grace sebelum masuk ke dalam mobil Jeol. Setelah mobil Pak Didit melaju, barulah Jeol juga ikut melajukan mobilnya tepat di belakang mobil Pak Didit. Sementara Jeol sibuk menyetir, Grace sendiri sibuk mengistirahatkan badan. "Capek, ya?" tanya Jeol yang diangguki Grace. "Aku boleh numpang tidur nggak, Kak?" tanya Grace dengan suara lelah dan bercampur ngantuk. Jeol menoleh kearah Graxe

  • Obsesi Liar CEO   Kenapa Bandel?

    "Ya biarin," jawab Grace tak acuh.Marvel hanya tersenyum kecil, ia tahu Grace hanya ingin dirinya istirahat, tapi ya mau bagaimana lagi, pekerjaannya masih ada sedikit lagi, dan ia pun baru selesai makan. Dengan Grace masih berada di gendongan depannya, Marvel kembali menuju sofa tempatnya bekerja tadi, ia duduk di sana dengan Grace yang juga ikut duduk di pangkuannya. Marvel mulai kembali bekerja, sementara Grace hanya bisa cemberut karena Marvel kembali berkutat pada laptopnya.Merasakan gerakan abstrak jemari Grace di punggungnya, Marvel membujuk, "sebentar ya, ini dikit lagi selesai."Setelahnya, ia kembali fokus pada laptopnya. Dua keluarga besar kini sudah berkumpul memenuhi meja makan Marvel, para orang tua sedang asik berbincang sambil menunggu masakan siap di sajikan. Sementara Bryan dan Gio asik berdebat mengenai ajang badminton yang memang sedang diadakan di Korea. Marvel? Marvel ya Marvel, ia hanya akan bersuara ketika di tanya, atau bahkan hanya mengangg

DMCA.com Protection Status