Beranda / CEO / Obsesi Liar CEO / Kau Pelacur, Kau Bukan Wanita Baik

Share

Kau Pelacur, Kau Bukan Wanita Baik

Penulis: Authoring
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sepasang kelopak mata Grace sejenak terpejam saat dia baru menyadari tindakan fatal yang sudah ia lakukan pada Marvel. qMeski sebenarnya dia tak yakin apakah asumsinya adalah benar, perasaannya jauh lebih tenang saat ia memikirkan hal ini. Dan sepertinya hal ini adalah benar. Oh, astaga. Grace sangat merutuki dirinya sendiri karena itu. Tentu jawaban itu bukanlah jawaban yang ingin didengar oleh Marvel bukan? Pria itu pasti ingin dia memberikan jawaban 'Ya' dengan cepat. Suara helaan napas kembali terdengar setelahnya. Sebenarnya dia tak ingin menolak lamaran itu. Hanya saja, setelah ia kembali memikirkan semua yang terjadi di antara mereka, Grace sedikit ragu untuk mengiyakan lamaran itu. Dia tidak ingin memberikan harapan palsu pada Marvel, itu tujuannya.

'Tapi, kayaknya Marvel udah salah paham padaku ...'

"Gimana nih?"

Grace mendesah frustrasi. Setelah meletakkan ponselnya di atas nakas, dia segera menyembunyikan dirinya di balik selimut. Memejamkan mata, dan membi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Obsesi Liar CEO   Pastikan Wanita Itu Sudah Meninggal

    Pervey tertawa sinis memandangi laporan yang baru saja dia terima melalui ponselnya."Rencanaku pasti berhasil! Kata seseorang yang terlalu ambisius dan arogan, hingga ia lupa meneliti kembali rencananya yang sungguh murahan itu.""DIAM KAU BAJINGAN!" teriak Molina kencang dan kembali memekik frustrasi.Pervey hanya bisa mencebik mengejek melihat itu."Ayolah Sayang. Kau sedang melawan Marvel sekarang ini. Pria perkasa yang sangat mustahil untuk dikalahkan, bahkan oleh pesaing yang berada di satu level yang sama dengannya. Anak buahnya pun dapat menyadari rencana itu hanya dalam 30 detik. Bukankah ia begitu hebat?" celetuknya lalu menenggak martini di gelasnya hingga habis."Lalu kau berharap dapat mendapatkan keberhasilan dengan rencana bodoh yang kau buat saat kau sedang mabuk di hari itu?"Gelengan-gelengan mengejek datang mendukung pernyataan Pervey setelahnya. Dia tertawa pelan."Pantas saja ayahmu sangat membencimu dan terus membandingkanmu d

  • Obsesi Liar CEO   Aku Mencintaimu Lagi Marvel

    Grace menggerakkan sebelah tangannya untuk mengusap rahang bercambang Marvel. Senyum sedih terpatri jelas pada wajah pucatnya."Kamu terlihat kacau Vel," lirihnya yang langsung mendapat anggukan lemah oleh Marvel.Sebelah tangannya mengenggam tangan lembut yang tengah menyentuh wajahnya itu, menurunkannya dan memberikan kecupan manis pada punggung tangannya."Aku minta maaf Sayang, aku gak akan pernah meninggalkanmu lagi.""Beneran itu?"Marvel mengangguk ."Aku gak akan pernah meninggalkanmu, Sayang."Grace tersenyum cerah dengan helaan napas panjang yang terdengar pelan setelahnya.'Aku mencintaimu lagi Marvel ....'***"Dapat melewati fase krisis adalah sebuah keajaiban, Nyonya Grace. Saya senang Anda dapat melewatinya dengan baik."Grace tersenyum tipis mendengar itu. Pun dengan Marvel yang kian memberikan senyum leganya."Lalu apakah kondisinya dapat pulih total setelah ini Dokter?"Dengan pandangan yang terarah p

  • Obsesi Liar CEO   DASAR PRIA BUDAK!

    "Baiklah, aku akan mengundang Zafe lagi untuk datang menemaniku kalau kamu gak ada di sini."Marvel mengetatkan genggaman tangannya, dengan wajah tegang dan mata tajam yang berubah berkilat tanpa sadar. Grace kembali tertawa dan segera melayangkan kecupan ringan pada punggung tangan Marvel."Aku hanya bercanda, Daddy."Marvel menoleh kesal mendengar itu, jika bukan karena Grace masih butuh banyak istirahat karena luka yang didapatnya belum sembuh, dia mungkin sudah akan menghukum wanita itu. Merobek seluruh pakaiannya dan membuka busana yang membungkus tubuh molek itu dengan tatapan membaranya."Kamu tahu aku gak suka bercanda mengenai hal itu Sayang," bisiknya parau lalu mengecup bibir wanitanya lembut.Grace terpejam singkat saat sebuah sapuan lembut kembali menjamah bibirnya, membuat Marvel kehilangan logikanya tanpa dia sadari. Kecupan-kecupan ringan yang ia berikan, terus bergerak intens dan semakin dalam. Hingga akhirnya suara-suara lenguhan memenuhi r

  • Obsesi Liar CEO   Lagi-lagi Aku Harus Mengalaminya Sendiri

    Sepuluh hari telah berlalu sejak kejadian naas itu terjadi. Tidak berapa lama setelahnya, Dokter Dalanda akhirnya memberikan ijin kepada Grace untuk keluar dari rumah sakit dan menjalani perawatan lanjutan di rumah dengan alasan keamanan. Tentunya perawatan itu terus berlangsung di bawah pengawasan Marvel juga para suster yang sengaja dia pekerjakan untuk merawat wanitanya hingga sembuh.Atas perintah mutlak yang diberikan oleh Grace kepada Marvel bahwa dia tidak boleh menyentuh Molina juga pihak manapun yang terlibat di dalam kasus ini, dengan sangat berat hati, Marvel menyerahkan semuanya itu kepada pihak yang lebih berwenang. Dia yang pada saat itu hendak menyebarkan aib terburuk yang dimiliki Molina yang hanya diketahui olehnya langsung disela oleh Grace yang tidak sengaja menemukan Marvel sedang berbincang dengan seseorang di seberang sana mengenai hal itu.Dan ya, Marvel gagal. Tapi, tidak sepenuhnya gagal. Karena dia masih sempat melihat dua tubuh orang yang paling

  • Obsesi Liar CEO   Kamu Milikku Di Kamar Ini Seorang

    "Sayang."Suara itu, akhirnya ia mendengarnya lagi. Grace memandangi pria dalam balutan kaus hitam polos yang baru datang itu melalui pantulan cermin sambil tetap menghapus sisa riasannya. Dia membasuh wajahnya lalu mengeringkannya dengan cepat. Marvel tersenyum samar sambil tetap memperhatikan setiap gerak-gerik wanita itu. Bagai mimpi indah yang terjadi, Marvel merasa hatinya sangat berbunga-bunga hari ini. Dan senyumnya langsung terkembang begitu melihat cincin permata yang telah diberinya melingkar manis pada sebelah tangan Grace yang sedang merapikan rambut panjangngya."Cincin itu cocok sekali denganmu. Sangat cantik seperti dirimu."Grace hanya membalasnya dengan tersenyum meski debar di jantungnya mulai tidak karuan. Dia berusaha mengalihkan fokusnya dari Marvel yang sejak tadi mengawasi setiap gerak-geriknya tanpa henti. Tubuhnya tiba-tiba terdorong lembut saat Marvel memegang kedua bahunya, membuat mata mereka bertemu dan terkunci untuk beberapa saat. Tangan

  • Obsesi Liar CEO   Aku Suka Sekali Masakanmu

    Marvel mendengus pelan begitu tangan-tangan wanita di sekelilingnya itu mulai menyentuh wajahnya lalu menyandarkan tubuh mereka pada dada bidangnya dengan manja. Secara gamblang, Marvel memang sama sekali tidak bereaksi. Dia hanya diam dan menikmatinya sementara minuman dalam gelasnya sudah terisi berkali-kali. Seorang wanita dengan dress mini berwarna biru tua menggelayutkan tangannya pada leher Marvel lalu menyandarkan kepalanya, disusul oleh seorang wanita berambut coklat di sebelahnya yang mulai memainkan rambutnya lembut. Kesadaran Marvel yang makin menurun karena minuman yang diminumnya bersamaan dengan naluri kelaki-lakiannya yang merespons seluruh kecupan itu, membuatnya tak sadar bahwa jarum jam telah bergerak melewati dini hari. Barulah setelah dia menguap dan mengecek ponselnya, matanya terbelalak. Ada beberapa pesan dan panggilan tidak terjawab di sana. Tubuhnya sontak menegang, bagaimana mungkin dia lupa kalau sudah meninggalkan wanitanya sendirian di supermarket padaha

  • Obsesi Liar CEO   KAMU MASIH BERANI BILANG GAK SELINGKUH DI BELAKANGKU?!

    "Aku gak mau membuat kekasihku menunggu lebih lama lagi," godanya membuat sebuah senyum kembali muncul pada wajah Grace. Marvel melepas jasnya dan langsung memeluk wanitanya hangat."Aku merindukanmu, Sayang. Sepi sekali rasanya harus tidur sendirian tanpamu."Rona-rona kebahagiaan, muncul di kedua pipi Grace yang tengah mengulum senyumnya. Dia tidak tahu perasaannya yang sebenarnya pada Marvel. Hanya memutuskan untuk tetap bersikap baik nyatanya membuat perasaan yang ditahannya itu kian terkikis setiap harinya. Dan bahkan ia tidak tahu apa ria masih bersandiwara sekarang atau justru mengikuti kata hatinya."Kamu gak merindukanku, Sayang?""A-aku merindukanmu."Marvel mengurai pelukannya dengan tatap curiga."Benarkah?"Entah kenapa perasaannya sempat tidak enak semalam saat memikirkan Grace."Tentu. Terasa berbeda saat tidur sendirian di kamar yang seluas itu," ucap Grace berbohong, padahal semalam dia tidur dengan pulas sekali karena pulang

  • Obsesi Liar CEO   Jauhi Pria Itu Atau Aku Habisi Dengan Tanganku

    Grace membuka matanya yang langsung memicing kala cahaya terang yang menembus di celah-celah tirai menyentuh pandangannya. Dia menoleh, Marvel sudah tidak ada di sana. Lebih tepatnya pria itu sepertinya tidak tidur di sebelahnya karena tempatnya masih rapi, sama seperti bagaimana semalam terakhir dia melihatnya. Grace menghela napas panjang. Kedua tangannya bergantian memijit pelipisnya yang berdenyut karena menangis semalaman. Dia berusaha untuk tidak memikirkannya lagi pagi ini, tapi entah kenapa bayangan kejadian semalam di mana Marvel menginjak-injak bunga yang diberikan untuknya langsung membuat hatinya panas. Dasar pria semena-menaDia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi dan bersiap. Bahkan setelah banyaknya air mata yang ia keluarkan semalam juga saat air mengguyur tubuhnya, hatinya masih berharap bisa melihat Marvel pagi ini. Tapi nihil, para pelayan hanya mengatakan jika pria itu sudah pergi sejak semalam dan belum kembali lagi. Grace hanya mengiyakan datar meski d

Bab terbaru

  • Obsesi Liar CEO   Batalkan Semua Rapat Hari Ini

    "Sekarang buka gerbangnya, kalian bisa memastikannya saat aku sudah pergi," ujar Nantsu menatap sinis pada pengawal.Pengawal itu berpikir keras, mungkin saja itu benar. Nantsu adalah salah satu orang kepercayaan tuannya, jadi tidak mungkin dia berbohong."Baiklah, tetapi cepatlah kembali!" pengawal kemudian membuka gerbangnya.Tanpa mengacuhkan pengawal tersebut, Nantsu kemudian mengemudikan mobilnya dengan sangat kencang. Nantsu tersenyum puas dan sangat lega, karena semua rencananya berjalan dengan lancar. Sesekali dia melihat ke belakang dan melihat Grace yang masih tidak sadarkan diri di sana."Sebentar lagi Sayang, sebentar lagi!" Nantsu berujar dengan smirknya yang licik.2 jam lamanya Nantsu mengemudikan mobilnya, dia ha

  • Obsesi Liar CEO   TIDAK!!

    Kemudian dia segera mencari kamar Marvel, dan ketika dia membuka pintu kamarnya dia tersenyum senang melihat Grace di sana. Akhirnya tujuannya akan tercapai yaitu merebut Grace dari Marvel dan membawanya pergi. Nantsu masuk dan menutup pintunya kembali. Terlihat seorang gadis sedang terlelap tidur di atas ranjang.'Oh, jika saja aku sedang tidak terburu-buru, akan aku pastikan kita akan bercinta saat ini juga,' batin Nantsu melongo menatap keindahan tubuh Grace meskipun dari belakang.Nantsu berjalan mendekat ke arah Grace dan duduk di sampingnya. Perlahan Nantsu membelai lembut pipi Grace membuat Grace terganggu dan mengerjap membuka matanya. Seketika Grace membuka matanya lebar dan menjauhi Nantsu."Apa yang kau lakukan?! Bagaimana bisa kau sampai di sini?! Untuk apa kau kemari?!!" bentak Nantsu merasa terkejut akan keberadaan Nantsu di kamar Marvel."Waktu kita tidak lama, pergilah bersamaku

  • Obsesi Liar CEO   Harus Menjadi Milikku

    "Ah tidak, aku akan menerimanya. Tapi aku tidak akan memakainya, bagaimana jika tergores, bagaimana jika hilang dan bagaimana jika kalung ini diambil orang. Aku akan menyimpannya, dan akan aku pakai lain kali di acara penting saja," lanjut Grace merasa sayang dengan kalung itu."Terserah padamu saja!" Marvel kembali memasukkan kalung itu pada kotak beludru itu dan menyerahkannya pada Grace.Grace menerima kotak itu dan menatap mata Marvel begitu dalam. Lalu dengan tiba-tiba dia berdiri dan meraih tengkuk Marvel Menciumnya dengan penuh kelembutan, memainkan lidah Marvel dan menyesapnya dalam. Marvel terkejut tetapi sangat menikmati ciuman ini, dia terkejut dengan ciuman Grace. Rasanya masih tidak percaya jika saat ini Grace sedang menciumnya. Grace melepas ciumannya dengan nafas yang masih tersenggal-senggal dan dengan cepat dia berlari ke kamar mandi menahan malu. Grace merutuki kebodohannya sendiri yang dengan tiba-tiba mencium Marvel.

  • Obsesi Liar CEO   King Of Diamond

    Grace hanya diam dan kembali mengeratkan selimut untuk menutupi tubuhnya. Marvel berdiri dari duduknya dan mengambil sebuah buket bunga dan kotak beludru biru yang cukup mewah. Entah apa isinya tetapi Grace bisa menebak bahwa isinya pasti sebuah kalung atau perhiasan lainnya."Pilihlah salah satu, ini hadiah untukmu!" Marvel menyodorkan buket bunga sederhana di tangan kanannya yang menurut Grace itu benar-benar payah, karena bunga itu cukup berantakan dan dapat Grace tebak jika bunga itu dipetik dari kebun belakang, sementara kotak beludru biru di tangan kirinya."Hadiah? Untuk apa?" Grace menatap Davian bingung. Hari ini bukan hari ulang tahunnya lalu mengapa Marvel repot memberinya hadiah, Grace menggaruk tengkuknya yang tidak gatal."Untuk semalam."Grace yang semula menunduk kemudian menatap mata Davian. Ingatannya kembali kepada kejadian semalam, saat dirinya dengan paksa harus mengulum junior Marvel. Oh, sun

  • Obsesi Liar CEO   Pesonaku Memang Luar Biasa

    Marvel berjalan memasuki mobilnya dan berlalu pergi ke kantor meninggalkan mansion mewahnya. Setelah melihat mobil Marvel pergi, Grace bergegas masuk. Grace mulai menjalankan semua aktivitas paginya, tanpa tahu seseorang sedang mengawasinya dari jauh. Hari berlalu begitu cepat, jam menunjukkan pukul 7 malam. Dan benar saja, Marvel mengirimkan seseorang untuk meriasnya. Grace bingung dibuatnya, pasalnya dia tidak tahu alasan dibalik ini. Dia hanya bisa Grace semua perintah Marvel. Satu jam kemudian Grace sudah siap. Grace berdiri di depan cermin dan memandangi dirinya, dia menelan ludahnya sendiri.'Ke mana dia akan mengajakku pergi, mengapa aku harus memakai gaun terbuka seperti ini,' batin Grace menghela napasnya.Grace berjengit kaget ketika tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang. Marvel memeluk erat Grace dari belakang dan mendaratkan ciuman di leher jenjang Grace, kemudian menumpukkan dagunya di bahu Grace.

  • Obsesi Liar CEO   Kok Belum Tidur?

    Jeol berhenti di tepi jalan yang sepi setelah tadi usai kebut-kebutan di jalanan. Jeol berteriak, memukul kepalanya sendiri dan berulang kali menghantam kemudinya dengan keningnya."Bego lo Jeol! Gila! Sinting!" maki Jeol pada dirinya sendiri."Dia Grace, istri Marvel, sahabat lo!" teriaknya yang tentu di tujukanpada dirinya sendiri."Jeol gila!" Lagi, Jeol kembali menghantam kemudi dengan keningnya sendiri."Kak ... jangan nyakitin diri sendiri." Sebuah suara halus, lembut dan begitu ia kenali membuat Jeol cepat-cepat mengangkat kepalanya, menatap kursi di sebelahnya yang semula kosong namun kini sudah terisi dengan objek kegilaannya tadi. Jeol berteriak, memukul kepalanya sendiri guna menghilangkan sosok Grace di sampingnya."Pergi Grace! Pergi!" teriak Jeol frustasi.Setelah bermenit-menit kemudian, baru Jeol berani membuka mata, di tatapnya kursi sebelahnya yang kini telah kosong seperti semula. Jeol lelah, ia menyandarkan punggung dan kepalan

  • Obsesi Liar CEO   Setengah Jam Mungkin Ada

    la kembali ikut tertawa begitu melihat Bryan dikerjai oleh ayahnya, tawa kosong, tawa yang diam-diam di penuhi rasa iri hingga membuat matanya di isi buliran air yang siap jatuh kapan saja. Marvel yang sedari tadi memperhatikan istrinya, kini sedikit bergerak merapatkan kursinya agar lebih dekat pada istrinya. la genggam jemari Grace yang di letakkan di paha lalu membawanya ke pahanya sendiri. Begitu Grace mengalihkan tatapan ke arahnya, Marvel makin mengeratkan genggaman tangannya, ia berikan tatapan seteduh mungkin, sehangat yang ia bisa untuk menyalurkan rasa hangat pada istrinya. Grace tersenyum kecil, matanya yang sedikit memerah jadi menyipit kala bibirnya tertarik ke atas. "Mau nambah?" tanya Grace sebisa mungkin meredam rasa sesaknya. Marvel menggeleng, ia malah meletakkan sendoknya dan beralih mengusap pelan pipi Grace. "I'm here," bisik Marvel pelan, Grace mengangguk dengan mata memerahnya yang cepat-cepat ia usap dengan gerakan seolah mengusap hidungnya.

  • Obsesi Liar CEO   Capek Ya?

    "Terus nanti kalau mogok lagi, Bapak gimana?" tanya Grace. "Gini ajalah, kebetulan di depan sana sekitaran beberapa meter lagi ada pom bensin. Bapak berhenti di situ, nanti saya carikan tukang bengkel yang bisa jemput Bapak," ucap Jeol pada Pak Didit. Grace kali ini setuju, Pak Didit pun mengiyakan. Sebelum menaiki mobil Jeol, Grace berjalan menuju mobilnya terlebih dahulu guna mengambil tasnya. Setelah segala macam barang bawaannya sudah di tangannya, Grace menghampiri Jeol dan Pak Didit yang masih menunggu. "Bapak duluan Pak, biar kita ngiringin di belakang," ucap Grace sebelum masuk ke dalam mobil Jeol. Setelah mobil Pak Didit melaju, barulah Jeol juga ikut melajukan mobilnya tepat di belakang mobil Pak Didit. Sementara Jeol sibuk menyetir, Grace sendiri sibuk mengistirahatkan badan. "Capek, ya?" tanya Jeol yang diangguki Grace. "Aku boleh numpang tidur nggak, Kak?" tanya Grace dengan suara lelah dan bercampur ngantuk. Jeol menoleh kearah Graxe

  • Obsesi Liar CEO   Kenapa Bandel?

    "Ya biarin," jawab Grace tak acuh.Marvel hanya tersenyum kecil, ia tahu Grace hanya ingin dirinya istirahat, tapi ya mau bagaimana lagi, pekerjaannya masih ada sedikit lagi, dan ia pun baru selesai makan. Dengan Grace masih berada di gendongan depannya, Marvel kembali menuju sofa tempatnya bekerja tadi, ia duduk di sana dengan Grace yang juga ikut duduk di pangkuannya. Marvel mulai kembali bekerja, sementara Grace hanya bisa cemberut karena Marvel kembali berkutat pada laptopnya.Merasakan gerakan abstrak jemari Grace di punggungnya, Marvel membujuk, "sebentar ya, ini dikit lagi selesai."Setelahnya, ia kembali fokus pada laptopnya. Dua keluarga besar kini sudah berkumpul memenuhi meja makan Marvel, para orang tua sedang asik berbincang sambil menunggu masakan siap di sajikan. Sementara Bryan dan Gio asik berdebat mengenai ajang badminton yang memang sedang diadakan di Korea. Marvel? Marvel ya Marvel, ia hanya akan bersuara ketika di tanya, atau bahkan hanya mengangg

DMCA.com Protection Status