Hira belum tahu apa penyebab Adnan dan ayahnya saling menaruh dendam satu sama lain. Hira berpikir harusnya dirinya lah yang seharusnya marah dan dendam pada Adnan karena di masa lalu Naura yang korban perundingan yang dilakukan Kalian dan teman-temannya. Namun saat ini justru terbalik Adnan bertindak seolah-olah dirinya korban.
"Aku jadi bingung kenapa jadi kamu yang membenci ayahku, harusnya akulah orang yang membencimu disini, " Jelas Hira.
Adnan tersenyum miring, "masalah yang terjadi selama ini tidak sesimpel yang kamu pikirkan Hira. Kamu seperti katak dalam tempurung. Kamu berpikir hanya kamu yang mendapat masalah di masa lalu? "
"Memangnya apa yang terjadi setelah aku pindah sekolah? Apa Ayah melakukan sesuatu padamu?” tanya Hira penasaran.
Hira hanya bisa pasrah menerima perlakuan Adnan padanya, ia kehilangan semangat untuk kabur dari Adnan. Tadinya ia sudah sempat senang karena ada polisi yang datang ke sana. Tetapi sekali lagi uanglah yang bertahta.Hira hanya bisa duduk menuruti takdir yang akan mengirimnya ke dalam jurang penderitaan.Adnan masih di kamar mandi, ia keluar sembari mengangkat ponselnya , ternyata dari rumah sakit tempat Sean . Ia menatap Hira sambil mendengarkan orang yang bicara di ujung telepon. Dokter memberitahukan kondisi Sean meminta keluarganya datang menjenguk untuk terakhir kali. Adnan tadinya tidak ingin memberitahukan Hira tapi ia tidak ingin disalahkan.“Mandilah dan kita pergi dari sini.” Hira tidak menjawab ia menuruti apa yang dikatakan Adnan.
Saat Hira bangun ia sudah berada di rumah sakit, di sana sudah ada Zafar ayahnya. Hira duduk lalu menangis mengenang kepergian Sean. Ternyata orang tuanya juga tidak diizinkan saat datang melayat, mereka menuduh orang tua Hira mendukung perbuatan putri mereka. Tuduhan keluarga Sean pada Hira sangat menyakitkan , mereka tidak tahu betapa Hira sangat mencintai Sean.“Ayah, Sean sudah-“ Hira menangis di pelukan sang ayah.“Bertahanlah Nak, kuatkan dirimu.”“Bagaimana aku menjelaskan ini pada Alvin, dia bahkan tidak diberi kesempatan melihatnya untuk terakhir kalinya.”Kepergian Sean membuat dunia Hira terasa runtuh, dokter cantik itu belum sempa
Setelah beberapa hari semenjak ditinggal orang terkasih.Hira mencoba memulihkan hatinya yang rapuh setelah ditinggal Sean selamanya. Tidak mudah menerimanya semua cobaan yang datang menghampiri hidupnya. Tinggal orang yang dicintai lalu dituduh menelantarkan Sean.Ia duduk di belakang rumah orang tuanya memikirkan masa-masa indah bersama Sean, air mata kembali menetes deras menganak sungai. Setiap kali memikirkan kepergian Sean dadanya terasa sakit. Ia belum percaya lelaki baik itu telah pergi untuk selamanya.“Berikan aku kesempatan sekali saja bertemu denganmu. Aku ingin meminta maaf padamu.” Hira meletakkan kepalanya diatas meja kayu dan menutup mata. Tiba-tiba seseorang mengusap kepalanya dari belakang Sean datang, ia terse
Setelah pulang dari rumah Hira dalam mobil Adnan merenung di dalam kesendiriannya.Tidak pernah terpikirkan lelaki itu ia akan mengejar Hira sampai seperti ini. Ia sudah terlalu jauh menyakiti hati HiraTiga tahun lalu, Adnan pernah berjanji pada dirinya dan ayahnya akan menjadikan Hira sebagai istrinya, tepat saat wanita itu menolak lamarannya.‘Apa yang terjadi pada diriku? Sampai kapan aku akan melakukannya?’ tanya Adnan dalam hati.Di bagian hati yang paling dalam memintanya untuk berhenti untuk menyakiti Hira, tetapi setiap kali dokter cantik itu menatapnya dengan tatapan bengis Adnan merasa harga dirinya jatuh, ia akan bersikap kejam lagi pada Hira.
Disisi lain .Hira ketakutan setelah Adnan bertemu dengan putranya. Di Dalam rumah ia terus saja memeluk Alvin .“Kenapa dia keluar, Adnan melihatnya dan menatapnya dengan aneh,” ujar Hira.Kedua orang tuanya saling menatap, “Ayah pikir dia masih tidur tadi di kamarnya.”“Aku takut pria jahat itu menyakiti putraku,” ujar Hira panik.Zafar mendekati putrinya, “tidak akan terjadi apa-apa sayang, Ayah berjanji akan melindungi cucuku.”“Ayah, Adnan bukan manusia, aku sudah melihat dengan mataku dia menghabisi orang tanpa ampun dia iblis, dia akan melakukan apapun yang
Hira ingin rasanya memberi hukuman pada lelaki yang doyan selingkuh, apalagi pasangan sudah berkorban untuk mereka. Hira merasa sangat geram, saat tahu tentang perselingkuhan Kael. Ia sudah dapat begitu banyak masalah, tapi saat melihat sahabatnya menangis sedih ia hanya bisa memeluk dan menenangkan sang sahabat. Kedua sahabat itu saling menguatkan. Ia menceritakan bagaimana ia mengetahui perselingkuhan sang suami. Saling mencintai tetap saja tidak menjamin suami setia."Apa salahku Ra, kenapa dia berpaling pada wanita lain?"Hira mengusap punggung tangan Mona dengan lembut, "kamu tidak salah Mon, tapi lelaki itu tidak bersyukur dapat istri sebaik kamu.""Dadaku sakit sekali , memikirkannya membuatku susah bernapas," keluh Mona meng
Hira sama-sama melarikan diri dari suami mereka, ali-alih liburan keduanya justru kabur ke Bali. Tujuannya untuk menghindar dari lelaki yang menyakiti hidup keduanya. Kael suami Mona tidak setuju berpisah, ia membantah semua tuduhan perselingkuhan. Mona tidak percaya lagi, laki-laki jika sudah pernah melakukan perselingkuhan sekali maka ia akan melakukan untuk kedua kali bahkan berkali-laki, karena perselingkuhan ibarat sebuah penyakit yang susah disembuhkan. Mona yakin dengan pilihannya, sekeras apapun lelaki itu meminta maaf, mantan atlet panah itu tidak ingin merasakan sakitnya diselingkuhin lagi.Saat keduanya ingin mencari kedamaian dr. Hira menyarankan untuk ke rumahnya yang di Bali. Rumah yang dulu dibeli Sean dan Hira. Rumah itu tadinya sudah sempat terjual demi membayar uang tebusan Leo. Namun, setelah Leo bebas dari cekraman para penjahat itu Leo membeli
“Berhenti menatapku seperti itu.” Seorang gadis cantik menegur seorang laki-laki di depannya.Pria tampan itu hanya tersenyum miring. “Aku hanya tidak suka kamu bersikap seolah-olah tidak mengenalku. Kenapa kamu bersikap seolah-olah tidak mengenalku saat kamu baru tiba di Jakarta?”Hira mengusap-usap belakang lehernya,”tidak alasan.”“Kamu masih dendam padaku? Dengar ya … Aku melakukan itu padamu di masa lalu karena aku tidak suka kamu mengejar-ngejarku,” balas sang pria.“Dulu aku memang mengejarmu seperti orang gila, tapi itu dulu … sekarang tidak lagi.” Perempuan cantik bernama Hira Letisha membuang nafas kasar dari mulutnya, wanita cantik itu marah mendengar pria arogan itu membahas saat mereka sekolah dulu. Ia tidak ingin membahas masa lalu yang menyedihkan itu lagi, hanya ingin menjalani kehidupan yang sekarang.“Ok, sekarang baik nanti jangan pernah jatuh cinta dan mengejar-ngejarku lagi,” ujar Adnan dengan angkuh.“Tidak akan lagi Adnan! Cinta yang dulu aku tunjukkan padamu ha