Beranda / Romansa / Obsesi Bos Mafia Kejam / 31 : Undangan Pernikahan

Share

31 : Undangan Pernikahan

Penulis: Galery Gia
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-19 12:12:01

“Dia akan menikah katamu?”

Rebecca mengenggam erat surat undangan yang ada di tangannya kuat. Pukulan keras yang ia dapatkan di minggu pagi yang cerah. Joshua akan bertindak sejauh ini untuk menendangnya jauh dari kehidupan pria itu. Kesal, marah, merasa dikhianati. Itulah perasaan Rebecca saat ini.

“Pernikahannya akan dilangsungkan minggu depan di hotel Valliera. Apakah nona akan hadir?” Sekretaris Rebecca bertanya dengan nada yang tegas.

Rebecca kemudian berdiri dari kursinya, “Tentu, aku akan hadir dan memberikan hadiah terindah untuk calon istrinya.” Rebecca meneringai. Tangannya masih menggengam surat undangan itu kuat.

***

“Saya menemukan sebuah catatan aneh ini di komputer Elliot pagi ini.” DK, seorang juga merupakan bawahan Joshua yang berfokus di bidang keamanan, penyelidikan organisasi dan perusahaan pusat. Ia juga salah satu orang terpercaya Joshua. DK baru menampakkan wajahnya karena ia baru saja kembali dari luar negeri untuk mengurus perusahaan cabang.

“Elliot?” dahi J
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Obsesi Bos Mafia Kejam   32 : Artikel

    Elliot berdiri di balik pintu. Matanya menyaksikan dengan jelas bagaimana dua orang itu sedang larut dalam cumbuan nafsu. Elliot menontonnya tanpa berkedip sedikitpun. Ia sungguh benci melihat bagaimana wanita itu mengerang penuh kenikmatan di bawah kungkungan sang tuan. Saat bersamanya, wanita itu sama sekali tidak menunjukkan sikap suka atau pun menikmati.“Aku ingin kau mengerang lagi di bawahku, Karina.” Bibir Elliot berucap pelan. Penuh penekanan, hasrat, dan kegilaan di dalam dirinya.Sungguh tidak bisa Elliot pungkiri, Karina adalah wanita yang cantik dan sempurna. Saat pertama kali melihat Karina, Elliot suka. Akan tetapi, ia menyebunyikan rasa itu karena ia pura-pura menghormati tuannya yang berada di atasnya.Gigi Elliot saling beradu, bunyi gemerutuk itu terdengar jelas di telinga. Kakinya melangkah pergi. Elliot ingin dipuaskan saat ini juga. Melihat kedua orang itu bercinta membuat benda itu menegang sempurna.Elliot mengendarai mobilnya menuju sebuah rumah yang terletak

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19
  • Obsesi Bos Mafia Kejam   33 : Balaskan Saja Dendammu!

    Napas Joshua ngos-ngosan. Tangannya berpegang kuat pada daun pintu. Matanya melihat tajam ke arah Karina yang sedang berada di meja belajarnya. Bibir Joshua melengkung membentuk senyum. Ia senang, wanitanya ada di sana.Karina tidak menyadari keberadaan Joshua karena masih sibuk dengan tugas-tugas. Walau ia sedang libur menjelang hari pernikahan yang tinggal menghitung hari. Tetap saja, tugas kuliahnya akan terus menumpuk.Perlahan kaki Joshua melangkah mendekat. Tanpa bicara. Joshua memeluk Karina dari samping. Ia menenggelamkan wajahnya di tengkuk Karina. Wanita itu harus tahu, seberapa lelahnya dirinya hari ini karena seharian mengurus artikel-artikel sampah itu. “Kau sudah kembali, Josh?” Tangan Karina menepuk-nepuk lengan Joshua yang melingkar di lehernya. Deru napas Joshua terdengar tergesa-gesa. Degup jantung laki-laki itu sampai bisa ia rasakan. Sangat cepat.“Kamu tidak apa-apa?” Karina melepaskan pelukan Joshua. Mencengkram kedua bahunya. Matanya menelisik wajah Joshua yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19
  • Obsesi Bos Mafia Kejam   34 : Ketahuan

    “Hentikan, Elliot! Kau sudah terlalu jauh.” Napas lega berhembus dari mulut Karina karena ada yang menghentikan tindakan Elliot. Kepalanya menoleh ke arah pintu. Karina terkejut dengan kehadiran orang asing di kamarnya—DK.“DK,” desis Elliot.“Maaf mengganggu kenyamanannya, Nona. Saya minta izin untuk bicara dengan anak ini sebentar.” DK terdengar sangat akrab saat berbicara dengan Karina. Ia tidak lupa untuk meminta izin pada Karina karena akan membuat sedikit keributan di sini.“O-Oh…” Karina bingung harus bereaksi apa.“Kau, DK. Mau apa kau?!” Elliot menatap DK tak suka.“aku sudah menduga, semua ini pasti ulahmu.” DK mendekati Elliot. Mata tajamnya terus menatap Elliot penuh kemurkaan. “Ini bukan urusanmu, DK. Enyahlah!” Elliot memandang tak suka ke arah DK. Nada suaranya rendah namun penuh emosi di dalamnya. “Kau salah. Jika ini menyangkut tentang tuan, itu jelas akan berurusan denganku.” tegas DK. Karina bisa melihat ketegangan di antar dua manusia ini. DK menatap tidak suka

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-20
  • Obsesi Bos Mafia Kejam   35 : Bunuh Saja Aku!

    Kaki Karina perlahan menaiki satu persatu anak tangga. Ia menyusuri perbukitan yang dipenuhi oleh makam-makam. Ia memeluk dua bucket bunga krisan yang akan ia hadiah kepada orang tersayang.Setelah menemukan makam yang ia cari. Karina lalu duduk di tengah-tengah dua makam. Ia menaruh bunga krisan itu di masing-masing makam dengan perasaan yang damai. “Mama, Papah. Karin datang.” Bibir Karina menyimpul sebuah senyuman tipis.Tangan Karina mengusap-usap kedua nisan itu secara bergantian. “Kalian baik-baik saja, kan? Kenapa belakangan ini sering datang ke mimpi Karin? Ada sesuatu yang mau disampaikan, kah? Karin Khawatir, Ma, Pah.” Karina memandang dua batu nisan dengan nama kedua orangtuanya dengan perasaan yang sedih. Andai saja kecelakaan itu tidak terjadi. Pasti hidup Karina tidak akan se-menderita ini. “Saat kecelakaan itu terjadi. Seharusnya aku ikut mati bersama kalian. Dunia terlalu kejam untuk manusia lemah sepertiku ini. Andai saja hari itu aku mati bersama Mama dan Papah. M

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-20
  • Obsesi Bos Mafia Kejam   36 : Dua Jasad Yang Terkubur

    Perlahan mata Joshua terbuka. Di dalam hatinya terus merapalkan doa untuk dua jasad yang terkubur di dalam tanah. Hatinya hancur. Perasaannya kacau balau. Ini mungkin terlambat, tapi ia ingin melakukan yang terbaik untuk menebus kesalahan sang ayah di masa lalu.“Ma, Pah. Jangan benci Joshua, ya. Karin sangat mencintainya. Karin ingin bersamanya. Ma, Pah. Maafin Karin.” Joshua menatap kekasihnya itu dengan tatapan sendu. Paham seperti apa perasaannya saat ini. Takdir benar-benar mempermainkan mereka. Pertemuan mereka bukanlah kebetulan tetapi ini sudah ditetapkan oleh takdir.“Saya berjanji akan menjaga Karina dengan baik, Tuan, Nyonya. Saya akan memberikan segenap perhatian dan cinta padanya. Saya tidak akan menyia-nyiakan Karina. Dia adalah nyawa saya, saya harap Tuan dan Nyonya merestui kami berdua. Saya tidak akan mengecewakan Tuan dan Nyonya.” Joshua menaruh tangannya di depan. Berbicara dengan nada tegas. Tatapan matanya sangat teduh.Karina tersenyum tipis mendengar Joshua mem

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-20
  • Obsesi Bos Mafia Kejam   37 : Aku Akan Merindukanmu

    Karina tersenyum tipis. Matanya tidak bisa lekang memandangi Joshua yang tengah tidur di sampingnya. Perasaan damai menyelimuti hatinya. Pria ini tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya sejak semalam. Karina tidur di pelukannya sepanjang malam ini.Karina menyandarkan tubuhnya ke headboard kasur. tangannya mengusap-usap kepala Joshua lembut. Matahari sudah terbit. Pagi menyapa dengan cerahnya. Mata Karina menoleh ke kaca besar. Cahaya dari matahari pagi membuat perasaannya nyaman.“Apa kamu sudah merasa lebih baik?”Atensi Karina langsung beralih ke Joshua. Pria itu bertanya dengan mata yang masih tertutup. Kelihatan sekali dia masih mengantuk tapi tetap memaksakan dirinya untuk tetap terjaga. Matanya terbuka perlahan. Bibirnya mengukir sebuah senyum manis.“Sudah.” Karina tersenyum tipis. Ia tak henti mengusap surai Joshua yang berantakan. Ia tau, semalaman Joshua dibuat heboh oleh dirinya. “kamu tidurlah lagi! Wajahmu kelihatan lelah sekali,” bisik Karina lembut.Joshua menanggapi

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-21
  • Obsesi Bos Mafia Kejam   38 : Keributan Di Ruang Rias

    Hari ini Karina sudah bisa beraktifitas seperti semula. Flu yang ia derita sudah sembuh jadi Karina tidak lagi hanya berbaring di kasur kamarnya. Menjelang pesta pernikahannya yang tinggal menhitung jam. Karina disibukkan dengan berbagai macam kegiatan. Seperti, mencoba kembali gaun pengantinnya, pergi ke salon untuk memanjakan diri, lalu pergi ke hotel tempat acara pernikahan mereka dilaksanakan.Pantulan di cermin menggambarkan raut bahagia Karina. Gaun pengantin yang ia kenakan sangat pas dan indah di tubuhnya. Beberap MUA yang memang disewa untuk mengurus Karina tampak sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Karina hanya duduk diam dan menerima perlakuan halus dari para MUA. “Saya mau bertemu dengan keponakan saya. Biarkan saya masuk!”“Tidak bisa, Nyonya. Tuan Carrington tidak memperbolehkan siapapun menggangu Nyonya Karina.”“Kalian benar-benar tidak punya sopan santun. Saya ini bibinya. Wajar saya menemui keponakan saya.”Karina mendengar ribut-ribut di depan ruang rias.

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-21
  • Obsesi Bos Mafia Kejam   39 : Anak Yang Malang

    “Karina? Di mana Karina?!” teriak Vivian panik. Vivian ikut mencari ke setiap ruangan. Semua ruangan di buka paksa. Bahkan sampai ke toilet. Karina tidak ada. Ia tidak menemukan Karina di manapun. Tanpa tunggu berlama-lama Vivian menghampiri DK kembali untuk melaporkan apa yang baru saja terjadi. “Tuan DK. Karina menghilang.” Vivian langsung mengatakan itu di hadapan DK tanpa tunggu lagi. “Apa maksud ada?” tanya DK bingung. “Saat saya kembali keruangan rias. Beberapa pengawal ambruk di lantai. para MUA sedang panik mencari keberadaan Karina di mana.” Vivian tidak bisa mengontrol suaranya lagi hingga kabar itu terdengar di telinga Joshua yang sedang sibuk menyambut para tamu undangan. Joshua langsung menghampiri mereka. Joshua menarik tangan Vivian cukup kuat sampai wanita itu terhuyung mengadapnya, “Apa maksudnya Karina menghilang? Jelaskan padaku!” desak Joshua.“Saat saya kembali, Karina sudah tidak ada. Para pengawal ambruk dan para MUA tampak sangat ketakutan. Saya tidak tau

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-21

Bab terbaru

  • Obsesi Bos Mafia Kejam   81 : Akhir

    Aula terlihat sangat mewah dan meriah. Aula didekorasi dengan bunga warna-warni dan lampu yang berkelap-kelip, menambah suasana ceria, suara musik yang diputar di latar belakang menambah kesal keceriaan yang tidak ada habisnya. Kedua mempelai berdiri di altar, dikelilingi oleh teman dan keluarga, menciptakan rasa romansa dan keakraban yang dirasakan oleh semua yang hadir. Mereka telah mengucapkan janji setia seumur hidup, menyematkan cincin di jari manis masing-masing. Beberapa orang tampak terharu, mereka sangat menikmati acara tersebut dengan penuh suka cita. Bella tidak ada hentinya menggenggam tangan DK, dia tidak ingin berpisah dari pengganti ayahnya itu. Dia selalu berada di sampingnya, ikut merayakan kegembiraan dalam pernikahan yang suci. Karina merasa sangat bangga, karena dia bisa menghantarkan saudaranya ke pernikahan sebelum waktunya di dunia habis. Ia sangat antusias dan gembira saat melihat para tamu yang hadir sangat ramai untuk mengucapkan selamat ke dua mempelai.

  • Obsesi Bos Mafia Kejam   80 : Berkunjung

    Pemandangan di atas bukit terlihat tenang dan indah. Bukit ini ditutupi dengan rumput yang lembut, dan udaranya kental dengan aroma bunga dan dedaunan. Suasananya sangat tenang dan damai, wanita itu berdiri dengan mata terpejam, berdoa untuk dua makam di depannya. Dia mengenakan gaun yang tergerai, dan kepala yang ditutup oleh topi kupluk berwarna senada dengan gaunnya. Perlahan dia membuka matanya dan memandang dua makam itu dengan senyuman yang tidak pernah luntur dari wajahnya. Walau pun terlihat pucat, dia tetap menunjukkan ekspresi terbaiknya. “Ma, Pa, akhirnya setelah bertahun-tahun berlalu, aku bisa datang ke makam kalian lagi.” Karina tersenyum tipis. Ia sangat senang bisa berkunjung ke tempat ini setelah bertahun-tahun lamanya. Ia merindukan dua sosok yang paling dia cintai itu. Walau pun Karina sudah mengetahui kebenarannya, dia sama sekali tidak memiliki rasa benci, yang ada, dia semakin mencintai keda orang tuanya itu. “Karin sudah tau apa yang terjadi dulu. Kemarin

  • Obsesi Bos Mafia Kejam   79 : Perpisahan Yang Memilukan

    Satu tahun kemudian... Langit pagi yang cerah hampir terlalu terang untuk dilihat, karena matahari baru saja mulai mengintip di balik cakrawala. Langit berwarna biru cemerlang, nyaris tidak ada awan yang terlihat. Udara terasa sejuk dan segar, dan aroma embun pagi yang segar tercium di udara. Di kejauhan, sebuah pesawat terbang terlihat terbang melintasi langit pagi yang jernih. Pesawat terbang tampak nyaris berkilauan di bawah sinar matahari pagi, sayapnya nyaris tidak terlihat dengan latar belakang langit biru. Suara mesin pesawat terdengar di kejauhan, tampaknya pesawat terbang semakin tinggi, menghilang di langit pagi yang jernih. Suasananya sangat tenang dan jernih, saat matahari pagi menyinari segala sesuatu yang ada di bawahnya. Jelaslah bahwa ini akan menjadi hari yang indah dan jernih, tanpa ada awan yang menghalangi langit biru yang sempurna. “Bagaimana rasanya kembali setelah satu tahun?” Karina menoleh ke arah Vivian yang sedang menyetir di kursi kemudi setelah menerim

  • Obsesi Bos Mafia Kejam   78 : Final Battle

    “Kembalikan putriku atau kau akan ku bunuh di sini!” Suara Karina meninggi, penuh emosi, dan kemarahan yang menyelimutinya. Ia bukan lagi terlihat seperti wanita lemah yang memiliki penyakit kronis yang memohon untuk mati. Dia adalah seorang ibu yang menuntut putrinya kembali. “Karina, dia juga putriku!” Joshua menatap Karina tajam, kedua orang itu saling menodongkan pistol satu sama lain. Tatapan yang dulu penuh cinta kini berubah menjadi tatapan penuh kebencian. Karina sungguh membenci Joshua sekarang dengan apa yang sudah dia lakukan terhadapnya dan putrinya. “Aku sudah katakan padamu, kau boleh menghabisi ku, tapi jangan sentuh Bella! Kenapa kau sangat keras kepala, sial?!” Karina berteriak. “Karena aku ingin melihatmu menderita,” ucap Joshua dengan senyum menyeringai yang terlukis di bibirnya. “Belum cukup membuatku menderita, huh? Selama bertahun-tahun kau sudah melakukannya, apa itu belum cukup?” “Belum, karena kau milikku, aku akan melakukan apapun untuk memuaskan hasrat

  • Obsesi Bos Mafia Kejam   77 : Fierce Battle

    Anak kecil itu terus menangis di dalam mobil, suaranya sangat kecil dan lemah dibandingkan dengan suara mesin yang keras. Dia mengulurkan tangannya ke arah jendela, berusaha keras untuk melarikan diri dan bertemu kembali dengan ibunya.Walau kondisi Bella berbeda dari anak lain, dia tetap punya perasaan dan intuisi yang kuat terhadap sang ibu yang sudah merawatnya penuh kasih sayang dan cinta. Bella ingin kembali ke Ibunya, dia tidak ingin ikut dengan ayahnya yang di matanya sangat berbeda dari yang ia lihat dulu. Tangan kecilnya yang mungil tidak dapat melakukan apa pun selain menggedor-gedor jendela, saat dia menangis sambil memanggil-manggil ibunya membuat perasaan menjadi sangat sakit dan hancur. "Mama!" "Aku ingin Mama!" suara menyayat hati itu memenuhi mobil. Rasa sakit karena perpisahan terlihat jelas, dia terus menangis bahkan sampai tantrum. Dia berteriak kencang, membuat orang-orang yang ada di dalam mobil termasuk Joshua merasa cukup pusing. “Bella, ini papa, kamu sama

  • Obsesi Bos Mafia Kejam   76 : Kembali Anakku

    “Bella, pergi dengan paman dan Aunty, ya. Mama akan menyusul nanti.” Karina tersenyum, melangkah mendekati Bella lalu mengusap rambutnya sangat lembut. Tatapan mata Karina menyiratkan rasa menyesal yang begitu dalam. Ia tersenyum namun terasa sangat pedih.“Vivian...” Karina memberi isyarat pada Vivian untuk segera pergi.“Karina, aku tidak bisa,”“Cepat!” Dari luar terdengar suara gaduh dari mobil-mobil yang tiba untuk menyergap masuk ke lokasi mereka. Vivian langsung didorong keluar oleh Karina, dia menutup pintu sangat rapat, tidak memberi izin Vivian untuk masuk. “Karina, buka!” Karina menghiraukan suara teriakan Vivian dari luar. Ia menatap Joshua tajam, dia tidak melawan sama sekali. Mereka berdua saling bertukar pandang satu sama lain. “Kau menginginkanku, kan?” tanya Karena pada Joshua dengan suara yang berubah serak. Joshua melihat Karina tidak habis pikir. Dia tertawa, seolah-olah sedang mencemooh wanita yang ada di hadapannya saat ini. “Kau sungguh dermawan, Karina. Me

  • Obsesi Bos Mafia Kejam   75 : Bertemu Lagi

    “Pegangan, ini mungkin sedikit berguncang.”Mobil tiba-tiba berbelok tajam, melaju dengan cepat di jalan raya, mengambil rute pulang yang berbeda. Klakson kendaraan lain bergema. Mobil yang mereka tumpangi terpisah dari mobil para pengawal lainnya.Suara klakson terus memekakkan telinga dan mesin yang berputar memenuhi udara, energi mereka yang kacau menambah ketegangan pemandangan. Mobil mereka memasuki jalanan kecil di tengah pepohonan pinus yang tinggi. Di belakang terlihat ramai yang mengikuti. Mereka terjebak, tidak ada mobil pengawal mereka yang terlihat. Bella menutup telinganya rapat-rapat. Ia takut dan panik, belum pernah dia mengalami hal semengerikan ini. Ia berteriak sambil memeluk ibunya erat. “Gangguan panik Bella kambuh, bagaimana ini?” Karina sungguh ketakutan, ia tidak ingin terjadi sesuatu pada putrinya. Mobil-mobil lain berkerumun di sekeliling mereka, melaju dengan kecepatan tinggi dan menambah suasana yang kacau. Jumlah mobil yang awalnya sedikit tiba-tiba ber

  • Obsesi Bos Mafia Kejam   74 : Hampir Tertangkap.

    “Kau melihatnya?” Vivian menatap Karina sedikit terkejut. Ia lalu diam untuk berpikir sejenak. Anak buah Kalista tidak mungkin berada di sini tanpa maksud. Seperti yang DK katakan, mereka berdua sudah bekerja sama, mungkin untuk menghancurkan Karina.“Hmm... aku tidak sengaja melihatnya. Waktu itu dia juga melihat ke arah kita cukup lama. Karena aku merasa tidak nyaman, makanya aku mengalihkan perhatianku darinya,” jelas Karina, dia masih mencoba menjahit pecahan-pecahan ingatannya yang belum terlalu sempurna. “Sudah jelas ini perbuatan Joshua, dia sudah mengetahui semuanya. Lebih baik kita bersiap. Aku akan perintahkan para pengawal ku untuk memperketat penjagaan.” Vivian mulai khawatir, sungguh di luar ekspektasinya. “Aku akan kembali mengawas,” celetuk DK. “Tidak, kamu terlalu berbahaya berada di luar. Joshua pasti juga sedang mencari mu. Jangan lakukan apa-apa sampai keadaan membaik. Aku tidak ingin di antara kita ada yang terluka.”“Vivian, kamu terlalu kelelahan, bukannya le

  • Obsesi Bos Mafia Kejam   73 : Jadi Miliknya

    “Kau tau di mana dia?” Dahi Joshua otomatis mengerut, masih tidak percaya kalau Kalista mengetahui di mana Karina berada dan bagaimana dia tau kalau Karina pergi meninggalkan Joshua?“Tunggu, bagaimana kau tau dia pergi?” Joshua menahan tangan Kalista agar dia berhenti mendekat.“Tentu aku tau. Itu karena aku bertemu dengannya di pesawat saat aku pergi ke Amerika minggu lalu. Awalnya aku berpikir, kenapa Karina berada di pesawat itu bersama dengan wanita yang tidak aku kenal, namun mereka terlihat sangat dekat. Ah, aku juga melihat putrimu, di sangat cantik, wajahnya sangat mirip dengan ibunya.”Kalista tersenyum menang, dia sungguh tau kalau Joshua sedang berada dalam posisi yang lemah, dia tidak bisa melakukan apapun sekarang dan sedang menunggu kehancuran selanjutnya mendatanginya. “Jika kau menuruti semua perintahku, aku akan memberikan semuanya untukmu. Aku bisa mempertemukan mu dengannya, lalu aku juga bisa membereskan kekacauan ini. Aku tau, black moon sangat berarti untukmu,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status