Share

154. Bukan Mimpi

Acara itu kini resmi diadakan. Walaupun diadakan malam hari, tapi tamu pengunjung yang ada begitu ramai datang. Sangat antusias dalam memeriahkan acara ini.

Acara demi acara mulai dilakukan. Dari mulai penyambutan mempelai pria dan wanita. Mengucap kembali ikrar janji dalam sebuah pernikahan yang mana lebih di ridhoi oleh Allah—Tuhan semesta Alam.

Kini, ikrar janji itu resmi terucap. Diantara puluhan bahkan ratusan tamu yang datang. Bara, pria itu mengucap janji diantara saksi yang ada.

Bahwa pernikahan ini ... sudah resmi diterima oleh langit. Resmi diterima oleh agama. Untuk yang kedua kalinya. Tepat janji itu terucap, Bara menyentuh ubun-ubun Laila sebagai bentuk doa untuk hubungan keduanya. Tidak lupa, ciuman di bibir yang dia berikan teruntuk istrinya.

Ah... begitu menggetarkan bagi jiwa yang melihat. Menatap takjub sekaligus haru akan keduanya yang kembali dipersatukan dalam ikatan paling suci.

Setelah lama penantian itu, akhirnya... kini keduanya bisa kembali bersama dalam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status