Share

Cukup Terkejut

Penulis: sasmitajeni89
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-07 00:31:48

"Apa?!" Nesya terkejut.

"Iya, kenapa terkejut begitu? Bukankah itu yang kamu inginkan."

"Iya, tapi kenapa terlalu cepat? Kita kan masih membutuhkan tanda tangannya. Walaupun sekarang dia sudah bangkrut tidak punya uang banyak lagi. Kan dia masih punya Villa dan perkebunan teh yang masih lumayan buat kita jual." Nesya mendengus kesal.

Lagi-lagi Sarah dibuat kaget. Bahkan kali ini dia sangat terkejut mendengar niat busuk sahabatnya.

Tak percaya tapi itu kenyataannya, sahabat yang sudah dianggapnya seperti saudara sendiri ternyata mempunyai niat sejahat itu. Bukan hanya harta yang diinginkan bahkan suami pun juga.

'Sebodoh itukah selama ini? Sampai tidak menyadari kalau sedang dikelilingi oleh manusia-manusia berhati iblis.'

Sepeninggal ayahnya semua harta warisan jatuh ke tangan Sarah. Lalu perusahaannya ayahnya di kelola oleh Fandi dengan jabatannya sebagai direktur utama. Tetapi, itu tidak berlangsung lama karena om Anwar adik dari sang ayah datang mengatakan kalau almarhum ayah banyak meninggalkan hutang. Sehingga semuanya perlahan hilang yang tersisa hanyalah rumah, villa dan perkebunan teh.

"Aku juga tidak tahu kalau Karin akan memberikannya sekarang. Ternyata pengaruh obatnya sangat cepat. Buktinya sekarang Sarah masih tertidur."

"Makanya aku suruh perlahan. Sudah, mulai sekarang jangan berikan dulu obat yang ini. Berikan saja seperti biasanya, karena bagaimanapun kita masih membutuhkannya."

"Baiklah Sayang, maafkan aku."

"Padahal aku datang kesini untuk memberikan kabar bahagia sama kamu. Kita akan liburan ke Bali selama dua minggu. Tapi sekarang mood-ku jadi hancur."

"Sayang, maafkanlah."

"Baiklah, tapi besok kamu ikut aku bersamaku dan Jangan lupa transfer 15 juta."

"Tidak masalah, apa sih yang enggak buat kamu."

"Benarkah? Kamu tidak pernah bermain dengan Karin di belakangku kan?"

"Ya enggaklah Sayang, semua aku jalani sesuai rencana yang sudah kamu susun."

"Awas ya, kalau pake hati. Entar, kamu ada perasaan lagi sama dia."

"Mana mungkin Sayang, gadis kampung seperti itu bukan tipe ku," ucap Fandi lalu mencium kening Nesya dilanjutkan dengan tangannya yang mulai nakal.

"Sayang, bau acem. Mandi dulu gih kalau mau. Nanti aku layani sampai puas."

Fandi tersenyum mendengar ucapan kekasihnya. Dia tahu kalau Nesya sudah berkata begitu dirinya akan mendapatkan kepuasan yang lebih.

Setelah Fandi berlalu, Nesya tersenyum sinis ke arah Sarah.

"Sungguh malang sekali nasibmu sekarang Sarah, tidak lama lagi semua yang kamu miliki akan jadi milikku," bisiknya ke telinga Sarah.

*

*

*

Pagi-pagi sekali Fandi sudah terlihat rapi, sesuai rencana dirinya akan berlibur ke Bali bersama Nesya.

"Assalamualaikum," sapa seorang wanita di luar rumah.

"Kebetulan mbak Dian datang. Saya sudah hampir terlambat ke bandara," ucap Fandi lalu mempersilahkan Dian masuk.

"Kondisi Sarah semakin memburuk Mbak, tapi walau bagaimanapun saya harus pergi ke luar kota karena urusan pekerjaan ini sangat penting. Aku titip Sarah ya Mbak, jaga dia baik-baik dan jangan lupa berikan dia obat secara rutin."

"Saya sudah belikan bubur untuk Sarah, nanti habis makan langsung berikan dia obat. Soalnya tadi malam sakitnya kambuh lagi."

"Ya Allah, kenapa tidak dibawa ke rumah sakit saja, Pak?" tanya Dian setelah melihat kondisi Sarah.

Mendengar ucapan Dian, wajah Fandi mendadak tak suka, "Saya sedang sibuk Mbak. Jangan pernah mbak coba-coba untuk membawanya ke rumah sakit tanpa seizin saya. Karena saya sendiri yang akan membawakan dokter dari luar negeri untuk istri saya."

"B—baik Pak."

"Bagus! Dan ingat, jika suster Karin kembali bilang kalau saya sedang tugas ke luar kota." Dian mengangguk mengerti.

Dian mengantarkan Fandi ke depan sambil membawa kopernya. Setelah mobilnya tak terlihat lagi Dian pun kembali masuk, sesuai perintah dia memberikan obat kepada Sarah.

Bab terkait

  • OBAT YANG DIBERIKAN SUAMIKU    Harapan Sarah

    Dian membawakan semangkuk bubur, niatnya langsung memberikannya kepada Sarah. Namun melihat kondisi Sarah, dia memutuskan untuk membersihkannya terlebih dahulu."Nah, mandi serta sarapan sudah selesai. Sekarang waktunya minum obat." Dian mengambil obat yang dia taruh di atas meja samping ranjang."Loh, dek Sarah nangis, kenapa?" tanya Dian melihat air mata Sarah mengalir deras.Sarah hanya mampu menangis, dia tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya agar Dian mengerti. Semua badannya terasa kaku bahkan untuk menggeleng kepala saja dirinya tidak bisa."Dek Sarah tidak mau minum obat?" tanya Dian lagi. Ingin sekali rasanya Sarah mengatakan. Iya, tetapi mulutnya sama sekali tidak bisa diajak bersahabat."Jangan malas minum obat Dek, biar cepat sembuh. Agar pak Fandi juga tidak marah sama saya." Dian berusaha membujuk Sarah."Ayo Dek, minum obat dulu ya." Dian hendak meletakkan pil ke dalam mulut Sarah. Tapi tangannya terhenti melihat Sarah memejamkan matanya pasrah."Dek, apa yang terja

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-07
  • OBAT YANG DIBERIKAN SUAMIKU    Sembuh

    Satu minggu Sarah di rawat di rumah sakit dengan fasilitas terbaik dan dengan menjalani beberapa hari terapi. Akhirnya Sarah sudah bisa berjalan dan berbicara layaknya orang normal lagi.Hari ini Anwar dan Dian datang ke rumah sakit untuk menjemputnya. Kata dokter, Sarah sudah boleh pulang dengan keadaannya sudah sangat baik.Melihat kedatangan keduanya, Sarah pun langsung menghambur ke pelukan Dian, "Mbak Dian, aku sangat berterimakasih sama Mbak. Kalau tuhan tidak memberi pertolongannya melalui mbak Dian, aku nggak tahu sekarang aku masih hidup atau nggak.""Iya Sarah, yang penting sekarang kamu sudah baik-baik saja. Mbak juga tidak pernah menyangka kalau Fandi setega itu sama kamu, ternyata selama ini mbak juga tertipu akan sikap dan mulut manisnya itu."*"Apakah kamu masih mau kembali ke rumah itu, Sarah?" tanya Anwar saat mereka sudah berada di dalam mobil."Iya Om.""Sarah! Otak mu memang sudah benar-benar di racuni oleh pria brengsek itu. Kamu sudah dibuat lumpuh dan kamu masi

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-07
  • OBAT YANG DIBERIKAN SUAMIKU    Jebakan Nesya

    Sementara di lain tempat pasangan kekasih yang sedang dimabuk asmara itu. Terkulai lemah, baru saja menyelesaikan aktivitas ranjang mereka."Sayang, aku yakin sekarang Sarah pasti sedang menangis meratapi nasibnya. Haha," ucap Nesya dengan jari-jemarinya di mainkan di atas dada bidang Fandi."Iya Sayang, tidak ada lagi yang bisa dia lakukan selain menangis.""Aku sudah tidak sabar untuk menjadi nyonya Fandi.""Secepatnya, Sayang." Fandi memberikan kecupan pada b***r wanita kesayangannya itu. Kini dirinya benar-benar merasa sangat nyaman dan takut akan kehilangan Nesya.Flashback (awal pertemuan)"Mas, mulai sekarang aku percayakan perusahaan ayah di kelola sama kamu," ucap Sarah sembari membenarkan dasi suaminya."Sayang, kamu benar-benar yakin dengan keputusanmu ini?" "Tentu saja, karena sekarang kamu adalah satu-satunya orang yang aku percayai.""Om Anwar?""Mas berhentilah menyebut namanya. Kamu tahu kan aku benci padanya.""Maafkan aku, Sayang. Aku hanya takut dia tidak suka dan

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-07
  • OBAT YANG DIBERIKAN SUAMIKU    Pindah Haluan

    Deretan foto pun menyusul masuk. Terlihat Sarah dan Nesya berpelukan, layaknya mereka sahabat yang tak terpisahkan. Selebihnya foto Fandi dan Nesya berbalut dalam satu selimut.Fandi menghela napas berat, kekecewaan istrinya sudah tergambarkan di pikirannya."Bodohnya aku bisa terjebak oleh wanita sialan itu!" Fandi frustasi beberapa kali ia mengusap wajahnya dengan kasar.Ting! Pesan kembali masuk dari nomor yang sama.[Sekarang kau adalah milikku]Dengan cepat Fandi membalas pesan tersebut.[Katakan, apa yang kau inginkan dariku?] balasan terkirim dan langsung centang biru.[Pertanyaan yang bagus Fandi. Tidak banyak kok, cukup kau jadi milikku seutuhnya.]Fandi kembali duduk di atas ranjang. Nesya benar-benar membuatnya merasa gila."Mas kok lama?" tanya Sarah yang baru muncul dari balik pintu."Nggak Sayang, ini baru saja nerima telpon dari kantor ada meeting penting sore nanti.""Oh, aku pikir kenapa. Mas, kamu tuh jangan terlalu mikirin pekerjaan terus, kamu juga harus jaga kese

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-07
  • OBAT YANG DIBERIKAN SUAMIKU    Rencana Awal

    Sarah dan Dian diantar ke rumah oleh supir pribadi Anwar. "Mbak Dian, mbak adalah orang yang sangat berjasa padaku. Jadi izinkan aku membalas semua itu mulai sekarang," ucap Sarah saat mereka tiba di rumah Sarah."Aduh Dek, nggak usah segitunya. Selama ini kan Mbak juga sangat ikhlas ngejagain dek Sarah.""Sudahlah Mbak, aku sangat berhutang budi. Aku mohon kali ini Mbak jangan menolak permintaanku. Tinggalkan kontrakan di ujang gang itu dan tempati lah salah satu apartemenku.""Aduh, jangan Dek. Itu terlalu berlebihan. Terus kalau mbak sudah jauh bagaimana caranya mbak bisa bantu dek Sarah lagi?""Sekarang mbak tidak usah khawatir, aku pasti bisa jaga diri. Kejadian itu sangat menjadi pelajaran berharga untukku, Mbak. Jangan tolak permintaanku."Sarah terus membujuk Dian sehingga akhirnya Dian tidak bisa lagi untuk menolak."Sekarang mbak tolong panggilkan mbok Asi untuk membersikan rumah ini, karena ini sudah sangat mirip dengan kapal pecah. Setelah itu kita pergi ke kantor mas Fan

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-12
  • OBAT YANG DIBERIKAN SUAMIKU    Rencana Karin

    Wajah Karin tampak pucat saat melihat Sarah membawakan nampan berisi dua gelas minuman."Suster Karin, kenapa? Kok wajahnya pucat begitu, sakit?" tanya Sarah sengaja ingin membuatnya bertambah gugup."Silahkan diminum," lanjutnya."Ini minuman dingin ya, aku lagi sakit tenggorokan jadi tidak bisa minum yang dingin.""Oh, kebetulan sekali ini ku buatkan teh hangat, Sus," ucap Sarah sambil meletakkan gelasnya di depan Karin.Karin tidak terdiam, matanya terus memandang ke arah minumannya. Rasa takut pun menghantuinya.'Bagaimana ini? Bagaimana jika Sarah sudah tahu apa yang kuberikan selama ini kepadanya. Apakah dia juga mencampuri minuman dengan obat? Atau bahkan racun?'"Silahkan diminum, Sus. Mumpung masih hangat," tawar Sarah lagi mulai menyeruput teh punyanya.Tangan Karin bergetar saat hendak meraih gelas didepannya, perasaannya mulai tak enak melihat tatapan Sarah yang begitu mengerikan di matanya.Suara deru mobil membuat keduanya menoleh ke depan."Sepertinya mas Fandi sudah pu

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-12
  • OBAT YANG DIBERIKAN SUAMIKU    Pembalasan di mulai

    "Apa yang kamu lakukan di kamarku?" "Aku datang kemari untuk memberikan suntikan vitamin untuk berjaga-jaga supaya kamu bisa kembali lumpuh untuk selamanya," ucap Karin tersenyum sinis sambil memain-mainkan jarum suntik yang ada di tangannya.Sarah segera menjauhkan dirinya dari Karin. Dia melompat ke sebelah ranjang."Mau pergi kemana kamu, Sarah? Kali ini tidak akan kubiarkan kamu lolos dan sembuh." Karin mendekat ke arah Sarah dan langsung hendak menancapkan jarum suntik ke tangan Sarah. Dengan cepat Sarah menahan tangannya sehingga terjadi dorong-dorongan.Karena tak tahu apa yang diinjaki nya, tak sengaja Karin akhirnya terjatuh. Tentunya Sarah tak membuang waktu lagi segera menancapkan jarum suntiknya ke kaki Karin."Aww!" Karin meringis kesakitan.Sarah mengehela napas lega saat obat dalam suntikan habis tak tersisa masuk kedalam tubuh Karin."Bagaimana rasanya, Jalang!" Sarah mencengkeram wajah Karin dengan kuku-kukunya."Mas! Tolong!" teriak Karin saat cengkraman Sarah semak

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-12
  • OBAT YANG DIBERIKAN SUAMIKU    Kejutan

    Belum sempat Fandi meneruskan ucapannya, perih dan panas seketika menjalar di pipinya. Memegangi sebentar pipinya menatap Saran dengan sorot mata ketakutan."Maafkan aku, Sayang. Aku khilaf, dia selalu menggodaku." Fandi kini bersimpuh dibawah kaki Sarah.Pandangan Sarah beralih pada perempuan yang masih di atas ranjang menutupi badannya dengan selimut dan tengah tersenyum padanya. Merasa puas karena melihat hancurnya hati Saran sekarang.Tanpa disuruh, Bram yang juga tersulut emosi langsung menendang muka Fandi sehingga membuatnya tersungkur ke belakang. Darah segar pun mengalir dari bibirnya. "Jangan!" teriak wanita yang ada di atas ranjang dan bersiap untuk membantu.Sarah membungkuk badannya membantu orang yang masih berstatus sebagai suaminya itu berdiri.Diusapnya darah yang ada di bibir Fandi, dan memaksakan dirinya untuk tetap tersenyum."Bangunlah, Mas," ucapnya selembut mungkin."Maafkan aku, Sayang, aku khilaf.""Aku memaafkanmu, Mas," ucap Sarah lagi kemudian mengusap ramb

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-15

Bab terbaru

  • OBAT YANG DIBERIKAN SUAMIKU    Happy Ending

    Sarah terbangun kala mendengar gemericik air di kamar mandi, menoleh ke sebelahnya tidak ada Zain disana."Mas," panggilnya."Iya Sayang. Aku di kamar mandi."Selang beberapa menit Zain keluar dari kamar mandi sambil mengusap rambutnya yang masih basah."Kenapa tidak membangunkanku?" tanya Sarah lagi."Kamu terlalu lelah Sayang, jadi istirahatlah, karena nanti malam aku akan menambah durasinya," jawab Zain sambil terkekeh kecil.Sementara Sarah bergidik mendengar ucapan suaminya."Aku bercanda Sayang, sekarang mandilah. Aku sudah memesan sarapan untuk kita."*Usai Sarapan Zain membuka kembali laptopnya, untuk mengetahui kabar perusahaan sepeninggalnya."Sayang, kamu tahu tentang berita yang sedang viral?" tanyanya pada Sarah yang baru duduk di sebelahnya."Tidak, emangnya apa?" "Aku juga belum tahu apa isi beritanya, di grub WhatsApp semua pada membicarakannya."Sarah pun mengambil ponsel yang diberikan oleh Zain. Seketika itu juga Sarah terkejut saat melihat sebuah video viral yang

  • OBAT YANG DIBERIKAN SUAMIKU    Honeymoon

    Karena keduanya kini sudah saling mempunyai perasaan, Zain ingin mempererat hubungan mereka, ia merencanakan menjalani honeymoon mereka yang tertunda, dengan dalih mengajak istrinya berlibur untuk refreshing.Zain memilih Maladewa atau dikenal sebagai Maldives. Ia merasa cocok jika membawakan Sarah ke sana.Maladewa adalah sebuah negara yang terletak di bagian selatan benua Asia. Dan merupakan kota impian istri tercintanya.Zain juga sudah memesan resort terbaik dan dekat dengan pantai, ia ingin membuat Sarah merasa nyaman dan bahagia selama honeymoon mereka. Mereka baru saja tiba tiga puluh menit yang lalu. Terlihat jelas raut wajah bahagia Sarah, akhirnya dia bisa menikmati keindahannya pantainya secara langsung. Karena selama ini ia hanya bisa melihat pemandangan itu melalui internet."Mas, aku sungguh bahagia hari ini. Terimakasih ya atas semuanya." "Sama-sama, Sayang. Selain membuatmu bahagia rasanya tidak ada lagi hal yang terwajib aku lakukan sebagai seorang suami."Sarah ter

  • OBAT YANG DIBERIKAN SUAMIKU    Karma untuk Nesya

    "Aku hamil.""Hamil? Lalu siapa ayah dari bayimu?""Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja kamu adalah ayah dari bayiku, bukankah kamu sudah berjanji akan menikahi ku. Aku juga sudah memberikan kamu modal usaha yang cukup banyak. Kamu tidak lupa kan!" teriak Linda keras.Bersembunyi di tempat yang dirasakan aman, Sarah pun dapat mendengar dan merekam semua apa yang mereka bicarakan.Sarah berpikir itu sudah cukup untuk dijadikan sebagai bukti. Setelah menyimpan ponselnya, dia pun berbalik untuk kembali ke mobilnya. Sontak dia kaget saat melihat seorang laki-laki berdiri di depannya. "Sedang apa kamu disini?"Baru saja Sarah mau berteriak, namun tangan lembut itu segera menutup mulutnya."Mas," ucapnya setelah menghela napas panjang. "Tadi aku cariin kamu dirumah nggak ada. Mbak Tati juga bilang kalau kamu terlihat buru-buru, aku jadi khawatir. Mm ... tapi nggak sia-sia aku aktifkan GPS di ponselmu," jawab Zain dengan lalu terkekeh kecil."Sejak kapan?" tanya Sarah sambil menatap Zain

  • OBAT YANG DIBERIKAN SUAMIKU    Perasaan apa ini?

    Sarah dan Zain baru saja keluar dari gedung, mereka baru saja selesai meeting. "Kita langsung pulang atau kemana?" tanya Zain pada istrinya."Kita langsung pulang saja Mas, aku mau istirahat," jawab Sarah."Zain!"Keduanya pun menoleh ke sumber suara, terlihat seorang wanita melambai-lambaikan tangannya."Violin," ucap Zain menghampiri wanita itu.Sarah pun mengerutkan keningnya, siapakah wanita itu? Kenapa suaminya terlihat begitu antusias. *Keluar dari kamar mandi, Sarah merasa aneh melihat suaminya seperti baru saja menutup telpon dari seseorang. Entah siapa itu dia pun tak tahu. "Mas, aku sudah selesai. Sekarang kamu mandilah.""Masih ada sedikit pekerjaan yang belum selesai, aku kerjakan dulu," ucap Zain keluar kamar berlalu ke ruang kerjanya.'Kenapa Mas Zain jadi begini? Tetap diam tanpa ada niat untuk menjelaskan siapa perempuan cantik tadi? Setidaknya ada sedikit basa-basi terhadapku, supaya gemuruh dalam dada ini bisa sedikit mereda.' gerutu Sarah dalam hatinya.Entah apa

  • OBAT YANG DIBERIKAN SUAMIKU    Tidak mau kembali miskin

    Dengan posisi menungging dan siap untuk menerima permainan dari Roy, tiba-tiba ..."Awwww," Nesya meringis kesakitan.Beberapa kali lecutan gesper mengenai tubuhnya, sakit perih bercampur menjadi satu. Roy mempunyai kelainan seks, Sadomasokis. Dimana dia sangat bergairah jika melihat pasangannya tersiksa.Sebab itulah banyak wanita yang enggan untuk melayani Roy.Semua tubuh bagian belakang Nesya terlihat koreng akibat lecutan gesper. Setelah merasa puas melihat Nesya meringis kesakitan barulah Roy melanjutkan adegan panasnya.Peluh bercucuran Roy berguling ke samping usai pergumulan yang panas. Kemihnya yang terasa penuh memaksanya ke kamar mandi untuk buang hajat.Saat Roy sudah memasuki kamar mandi, Nesya perlahan bangkit dari tempat tidur. tiba-tiba saja terdengar deringan telpon yang berasal dari ponsel Roy.Terganggu dengan suara yang berisik, Nesya pun mengambil ponsel itu.Dan detik itu juga senyum jahilnya mengembang saat membaca nama Istriku terpampang di layar sebagai pene

  • OBAT YANG DIBERIKAN SUAMIKU    Kapokmu kapan, Nes?

    Cuaca diluar sangatlah terik, Sarah sedang menikmati makan siangnya di cafe dekat kantornya. Dia sendirian karena Zain makan siang dengan rekan kerjanya apalagi jarak kantor mereka lumayan cukup jauh."Sarah." Tiba-tiba seseorang menyapa dan menghampirinya."Mbak Siska," jawab Sarah."Sarah, kamu apa kabar?" Tanya Siska sambil menarik kursi di depan Sarah."Alhamdulillah baik, Mbak. Mbak sendiri bagaimana kabarnya?""Ya ... Beginilah," jawab Siska dengan sedikit senyum. "Oh, ya. Aku dengar sekarang kamu sudah menikah dengan pemilik perusahaan terbesar itu ya."Sarah mengangguk pelan sebagai jawaban."Maafin Fandi ya Sar, dia sudah menyakiti kamu.""Sudahlah Mbak, semuanya sudah berakhir. Sekarang mas Fandi pasti sangat bahagia bersama istri dan anaknya."Terlihat jelas raut wajah Siska mendadak lesu."Sepertinya keluarga kami sedang menerima karma," ucapnya dengan suara parau.Sarah menautkan kedua alisnya, tak mengerti dengan apa yang diucapkan oleh iparnya."Ayah berselingkuh dengan

  • OBAT YANG DIBERIKAN SUAMIKU     Terbongkarnya Rahasia Besar

    "Enak ya, punya suami orang kaya! Suami kerja sementara kita ongkang-ongkang kaki dan menikmati hasil kerjanya." Terdengar suara Lidia sudah berada di depan kamarnya.Sarah menoleh sambil menyungging senyum, "Ada angin apa sehingga anda membicarakan diri sendiri kepada orang lain?" "Sarah! Belum juga seminggu kamu disini, sebaiknya kamu jaga sikap, karena aku yang berkuasa di rumah ini.""Berkuasa? Seingat ku rumah dan segala isinya ini bukan milikmu, seharusnya kamu sadar kalau kamu itu ibaratkan sirih yang hidupnya cuma numpang di batang.""Lancang sekali mulutmu, Sarah!" Tangan Lidia yang sudah terangkat dengan cepat ditangkap oleh Sarah lalu dihempaskan dengan kasar."Jangan membuatku marah, karena kamu bukan lawan yang sulit untuk ku hadapi."***Sementara di lain tempat Fandi yang sedang pusing karena baru saja mendapatkan telpon dari Frans yang menagih hutang-hutangnya.Masuk kedalam kamar niatnya ingin berkeluh-kesah dengan Nesya, tapi dia tidak menemukan istrinya disana padah

  • OBAT YANG DIBERIKAN SUAMIKU    Acara Sakral

    Dua hari kemudian, Sarah yang sedang menikmati sarapannya seketika melongo saat mendengar bel pintu yang terus berbunyi."Siapa yang bertamu pagi-pagi begini?" gumamnya seraya bangkit dari duduknya. Tak lupa pula tangannya menyambar ponsel yang terletak di atas meja makan.Alis Sarah terangkat sebelah saat melihat seorang wanita yang bertamu ke rumahnya pagi-pagi sekali. Ya, wanita itu adalah Lidia, ibu tiri dokter Zain."Bisa kita bicara?" tanya Lidia dengan wajah yang tampak serius. "Ya, bicara saja langsung," ucap Sarah dengan datar."Ini hal yang sangat penting! Boleh saya masuk?" tanya Lidia lagi.Sarah memperbolehkan Lidia masuk dan mereka pun duduk di sofa. Karena kedatangan Lidia yang tampak serius, Sarah pun bersiap merekam suara lewat ponselnya. Berjaga-jaga siapa tahu suatu saat nanti mereka membutuhkannya."Saya dengar kamu pernah gagal dalam pernikahanmu, apa benar?" Pertanyaan pertama yang dilontarkan oleh Lidia."Ya benar," jawab Sarah tegas disertai anggukan kepala."S

  • OBAT YANG DIBERIKAN SUAMIKU    Fandi Frustasi

    "Dari mana saja kamu sampai subuh begini baru pulang," tanya Fandi saat melihat Nesya mengendap-endap hendak masuk.Usai mengatur napas karena kaget, Nesya menjawab pertanyaan Fandi dengan rasa jengkel."Bukan urusanmu, sejak kapan kamu pedulikan aku?""Nesya! Kamu itu lagi hamil dan kamu adalah istriku, jadi aku berhak tahu kemanapun kamu pergi!" Fandi mengeraskan suaranya.Nesya memiringkan senyumnya, "Aku pulang jam segini, karena aku cari kerjaan. Dan kamu bilang aku istrimu, itu hanya sebagai STATUS," Nesya menekan kalimatnya "kamu tidak pernah mencukupiku layaknya seorang istri, kamu tidak pernah adil antara aku, ibu dan kak Siska. Bahkan aku merasa mereka bukanlah mertua dan ipar, melainkan maduku."Fandi mengangkat tangannya hendak menampar Nesya, tapi Nesya lebih sigap menangkapnya."Ingat Mas, aku bukanlah Sarah. Orang yang bisa sabar menghadapi sikapmu," Nesya langsung berlalu usai berkata begitu.Sedangkan Fandi tertegun. Perasaan menyesal itu kembali menggerayanginya. Anda

DMCA.com Protection Status