Share

Chapter 34: Sebuah Terowongan

Apa yang mencuat dari badan air saat O melompati kanal untuk kedua kalinya adalah seekor buaya besar. Lebih tepatnya, itu mayat hidup seekor buaya. Tentu saja gelembung udara yang dihasilkan oleh mayat hidup buaya itu sebelumnya bukan dihasilkan dari aktivitas bernapas, tetapi karena tubuhnya yang rusak dan penuh lubang memerangkap udara di dalamnya.

Dengan Sihir Perisai Angin, Flatus, O merasa tubuhnya menjadi seringan udara. Bahkan saat monster buas dari kedalam air menyergapnya dengan kecepatan tinggi, O masih lebih cepat. Saat melompat itu, ia berputar di udara sambil mengayunkan sabit besarnya, menjadi mesin pemotong yang akan mencabik-cabik lawannya.

Sayangnya, O belum terbiasa dengan kecepatan barunya sehingga bidikannya sedeikit meleset. Ayunan sabitnya yang seharusnya membelah buaya tersebut menjadi dua hanya memotong rahang atasnya saja.

"Hup!" O mendarat di seberang kanal. Ia ingin mengagumi pose pendekar yang ditirunya barusan, tetapi musuhnya belum tamat. Ia menunjuk ke a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status