Share

Tatapan Aneh

Penulis: Risca Amelia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-11 10:32:46

Mendengar alasan Romeo, Suri merasa ada yang aneh. Namun, ia enggan memperpanjang pembicaraan karena ingin fokus pada presentasi hari ini. Sebelum Suri sempat berkata apa-apa, Romeo menepuk pundaknya pelan.

"Jadera City akan menjadi milik istriku, Dewi Infinity. Aku menunggumu di mobil," katanya.

Wajah Suri langsung memerah, tak menyangka Romeo akan memberinya semangat. Ia menunduk sedikit, berusaha menyembunyikan rasa malunya. Romeo, yang jelas menyadari hal itu, tersenyum tipis sebelum beranjak ke pintu.

Sendirian di kamar, Suri menghela napas panjang sambil menatap bayangannya di cermin. Ia memeriksa penampilannya sekali lagi, memastikan setiap helai rambut tertata rapi dan riasan di wajahnya tidak terlalu mencolok. Ia tahu presentasi ini sangat penting, dan kegagalannya bisa berarti hilangnya peluang besar untuk perusahaan.

Setelah cukup yakin, Suri mengambil tas kerjanya lalu melangkah keluar dari rumah. Ia melihat Romeo sudah menunggu di balik kemudi mobil. Tanpa berkata-kata,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Hati yang Hancur

    Suri menghentikan pekerjaannya untuk menjawab panggilan itu. Sebelum ia sempat menyapa, suara Raysa terdengar dengan nada tergesa-gesa. “Suri, kamu sudah membuka media sosial hari ini?” tanyanya tanpa basa-basi.“Belum,” jawab Suri sambil mengerutkan kening. Tangannya masih sibuk merapikan slide presentasi di laptop. “Aku sedang mempersiapkan dokumen dan slide untuk presentasi. Sekitar satu jam lagi, aku akan berangkat ke Continental Hall bersama Pak Sagara.”Ada jeda sejenak di seberang sana. Suri mendengar Raysa menghela napas panjang, seolah prihatin akan sesuatu.“Nanti saja kamu buka media sosial, setelah selesai presentasi. Jangan pikirkan yang lain. Aku yakin kamu bisa memenangkan tender ini. Semangat, Suri!” ujar Raysa mengubah nada suaranya menjadi ceria. Suri terdiam sejenak, mencoba membaca perubahan intonasi suara sahabatnya yang terdengar janggal. Namun, dia memilih untuk tidak bertanya lebih jauh. “Terima kasih, Raysa. Aku akan melakukan yang terbaik.”Usai telepon te

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Genggaman Tangan

    Suri mengangguk walaupun hatinya terasa remuk redam. Perjalanan ini tidak akan mudah, tetapi ia tidak bisa membiarkan masalah pribadi menghancurkan kariernya. Dengan keyakinan baru, ia berdiri dari kursi, membawa tas dan semua dokumen yang telah dipersiapkan, lalu mengikuti Sagara keluar dari ruangan.Di dalam hati, Suri berjanji pada dirinya sendiri untuk berkonsentrasi penuh dalam presentasi. Meski badai gosip menghantam, ia tidak akan membiarkan diri tenggelam. Ia akan berdiri tegak, menunjukkan bahwa dirinya lebih kuat dari semua tuduhan dan hinaan yang ditujukan kepadanya. Bersama Sagara, Suri melewati lorong kantor menuju lift. Sepanjang jalan, ia bisa merasakan tatapan para karyawan yang memperhatikan mereka. Namun, Suri tidak mau ambil pusing. Baginya, tak ada lagi orang di dunia ini yang bisa melukainya lebih dalam daripada Romeo. Saat pintu lift terbuka, Suri tersentak kaget. Tanpa peringatan, Sagara tiba-tiba meraih tangannya dan menggenggamnya erat. Refleks, Suri menata

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Bersihkan Nama Baik Istriku!

    Romeo memejamkan mata sejenak, mencoba memahami apa yang baru saja dikatakan Kenzo. “Aku belum tahu soal itu. Akan kucari tahu,” jawabnya dengan nada datar, tetapi dalam hatinya mulai muncul keresahan.Kenzo menambahkan, “Berhati-hatilah, Romeo. Jika berita ini tidak benar, kau harus segera mengatasinya. Ini bisa merusak reputasimu dan Suri.”Panggilan pun berakhir. Romeo menghembuskan napas panjang, mencoba menata emosinya. Kemudian, ia membuka laptop dan mulai mencari berita yang dimaksud oleh Kenzo. Sementara, Aira tetap duduk di kursinya, merasa terjebak dalam suasana yang semakin panas.Dalam sekejap, layar laptopnya menunjukkan salah satu artikel berita yang sedang viral. Mata Romeo langsung menyipit membaca judul besar yang terpampang: “Diva Adinda Memiliki Hubungan Spesial dengan Pengusaha Properti Ternama, Romeo Albantara, dan akan Segera Menikah.”Romeo menggenggam meja dengan kuat, rahangnya mengeras. Foto-foto dirinya bersama Diva yang keluar dari kantor juga disertakan d

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Pembuktian Diri

    Area parkir Continental Hall dipenuhi deretan mobil mewah yang berkilauan di bawah sinar matahari. Gedung pertemuan itu berdiri megah dengan dinding kaca yang menjulang tinggi. Para tamu yang hadir tak kalah mengesankan—CEO ternama, pengusaha senior, hingga pejabat pemerintah Kota Velmora yang menjadi tokoh penting dalam proyek ini, tampak berbincang di depan pintu masuk. Beberapa di antaranya didampingi oleh para ajudan yang bersiap mengawal keamanan. Sebuah mobil hitam berhenti perlahan di depan lobi utama. Pintu belakang terbuka, dan Suri keluar dengan langkah ragu, memandang megahnya gedung sekaligus keriuhan yang terjadi di sekitarnya.Para undangan dengan pakaian formal sedang bercengkerama, sementara beberapa staf panitia sibuk memastikan acara berjalan lancar. Suasana ini membuat napas Suri terasa lebih berat.Di sisi lain mobil, Sagara juga melangkah keluar. Pria itu tampak percaya diri dengan setelan jas abu-abu yang rapi. Ia memberi isyarat kepada sopirnya. “Tunggu di si

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Kita Perlu Bicara

    Sagara berdiri perlahan, menyesuaikan jasnya sebelum melangkah ke depan. Dengan senyum yang terukur, ia memulai presentasi di hadapan para penilai.“Selamat siang, Bapak dan Ibu sekalian. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk mempresentasikan konsep dan rencana proyek kota mandiri Jadera City. Izinkan saya memperkenalkan diri terlebih dahulu, saya Sagara Pradipta, CEO Pradipta Group.”Ia melanjutkan dengan suara tenang namun penuh keyakinan. “Pradipta Group Group adalah perusahaan pengembang terpercaya yang telah beroperasi selama lebih dari dua dekade. Kami telah menyelesaikan berbagai proyek besar dengan reputasi unggul,” ujarnya memperkenalkan profil perusahaan.“Komitmen kami tidak hanya pada penyelesaian proyek tepat waktu, tetapi juga pada keselamatan pekerja dan keberlanjutan lingkungan hidup. Kami percaya, setiap proyek yang kami tangani tidak hanya harus memuaskan para pemangku kepentingan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat.”Sagara

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Beri Aku Kesempatan

    Suri mundur selangkah, menepis kasar tangan Romeo. “Untuk apa kamu di sini?”“Aku ingin bicara denganmu, hanya kita berdua. Aku harus meluruskan semuanya agar tidak ada kesalahpahaman,” jawab Romeo dengan nada serius.“Aku tidak peduli, Romeo. Kembalilah ke kantormu dan jangan ganggu aku. Masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan.”Suri hendak berjalan pergi, berusaha untuk menyembunyikan rasa sakit di balik ekspresinya yang dingin. Namun, Romeo tidak menyerah. Ia kembali menahan lengan Suri agar bersedia memberinya kesempatan untuk bicara. “Suri, tolong dengarkan aku. Berita yang beredar di internet itu tidak benar. Itu rumor bohong belaka,” Romeo bersikeras, suaranya mulai terdengar putus asa.Di dalam mobil, Sagara mengamati situasi di depannya dengan tatapan tajam. Melihat Romeo terus memaksa Suri, ia pun keluar dari mobil. Dengan langkah lebar, Sagara berjalan mendekat dan berdiri di samping Suri. “Romeo, apa yang kau lakukan?” tegurnya dingin. “Tidak pantas kau datang k

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Belajar Mencintaimu

    Romeo berdiri di depan pintu kamar yang terkunci, wajahnya tegang. Dengan napas yang berat, ia mundur selangkah, bersiap untuk mendobrak pintu. Namun, sebelum kakinya melangkah maju, derak pintu yang terbuka menghentikan gerakannya.Suri berdiri di ambang pintu dengan koper besar di tangan. Matanya dingin, tatapannya lurus ke depan tanpa sedikit pun memperlihatkan emosi.“Aku akan pergi,” katanya datar, mendorong koper ke depan.Lekas saja, Romeo menghadang langkah Suri, berdiri tegak dengan tangan terentang untuk memblokir jalan keluar.“Kamu tidak boleh pergi ke mana-mana,” katanya dengan suara rendah tetapi tegas.Suri berhenti, menatap Romeo dengan dagu yang terangkat. “Jangan menghalangi aku, Romeo. Aku sudah memutuskan untuk mengakhiri perjanjian kita.”Menghela napas panjang, Romeo mencoba untuk bersabar dalam menghadapi Suri. Ia tahu, marah atau memaksa tidak akan menyelesaikan masalah, apala

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Pertarungan Dua Wanita

    Suri mendengus pelan, nada getir terdengar jelas di suaranya. "Jadi, kamu baik padaku karena merasa kasihan? Karena aku pernah menderita penyakit tumor?" tanya Suri dengan suara bergetar. Matanya memerah oleh air mata, tetapi sorotnya penuh luka.Romeo menggeleng cepat. "Bukan seperti itu. Aku berubah, karena aku sadar tidak bisa kehilanganmu. Aku mencintaimu, bahkan sebelum aku tahu caranya.”Suri tertawa miris. "Terlambat," ucapnya seolah mengecap rasa pahit dari kata itu. "Hingga detik ini pun kamu belum bisa memutuskan siapa yang lebih penting untukmu, aku … atau Diva,” imbuh Suri menatap Romeo penuh kekecewaan. “Aku tidak menginginkan cinta yang hanya membuat batinku tersiksa. Sudah cukup aku menderita selama ini."Kalimat terakhir yang terlontar dari bibir Suri menghantam Romeo seperti badai. Sorot mata lelaki itu berubah, gelap dan penuh kekecewaan. "Apakah bersamaku membuatmu begitu menderita?" tanyanya. Suara Romeo terdengar lirih, seolah ia sendiri takut mendengar jawaban

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14

Bab terbaru

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Katakan Alasannya

    Mobil berwarna silver melaju dengan tenang di sepanjang jalanan kota. Suri duduk di dalamnya, tepat di samping Nyonya Miranda, sementara Bi Ranti duduk di kursi depan bersama sopir. Sejak tadi, Suri hanya diam, meremas jemarinya yang terasa dingin dan kaku. Di dalam sana, hati Suri berdebar tak karuan. Napasnya terdengar lebih berat, seolah rongga dadanya menahan beban yang begitu besar. Sesekali, Suri melempar pandangan ke jendela, berharap kegugupan itu segera menghilang. Nyonya Miranda, yang sedari tadi mengamati Suri, akhirnya memecah keheningan. "Suri, makanan seperti apa yang kamu sukai?" tanyanya dengan suara lembut penuh wibawa.Suri tersentak kecil, lalu buru-buru menjawab, "Saya suka makanan berkuah, termasuk olahan ikan seperti sup ikan, steak ikan, atau ikan panggang." Ia berusaha tersenyum meski masih diliputi rasa cemas. "Biasanya, saya memasak sendiri agar lebih sehat."Nyonya Miranda mengangguk pelan. "Bagus, jika seorang wanita menyukai kegiatan memasak artinya ia

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Percakapan Antar Wanita

    Romeo membuka pintu rumah dengan tenang, sedangkan Suri berdiri di belakangnya. Pandangan Suri langsung tertuju pada mobil mewah berwarna perak yang terparkir di halaman. Siluet seseorang tampak samar dari balik kaca jendela. Hanya beberapa detik berselang, sopir segera turun dan berjalan ke sisi kiri mobil, sementara seorang wanita paruh baya, Bi Ranti, dengan cekatan membuka pintu di sisi kanan.Dari dalam mobil, keluarlah seorang wanita dengan dagu terangkat dan tatapan yang penuh superioritas. Nyonya Valerie berdiri angkuh, menyapu pandangannya ke sekeliling halaman dengan ekspresi meremehkan. Bibirnya sedikit mencibir, seolah rumah ini adalah tempat yang tak layak dikunjungi. Suri, yang melihatnya, menahan napas. Ia sudah menduga ibu mertuanya tidak akan memberikan sambutan yang hangat. Namun, sebelum ada yang sempat berbicara, pintu mobil lainnya terbuka, dan sosok anggun muncul dari dalamnya.Nyonya Miranda melangkah turun dengan gerakan yang penuh wibawa. Rambutnya disanggul

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Jangan Cemas, Aku Bersamamu

    Di dalam kamarnya yang beraroma vanila, Aira bersandar pada bantal empuk. Ponselnya menempel di telinga, suaranya lembut tetapi terdengar gelisah. Di ujung telepon, Ivan kembali merengek, suaranya penuh keluhan."Baby, kapan aku bisa beli apartemen ini? Kata pemiliknya, bulan depan apartemen ini tidak akan disewakan lagi, karena akan dijual." Suara Ivan terdengar merajuk, seolah menuntut jawaban yang bisa segera meredakan kegelisahannya.Aira menghela napas pelan. "Aku belum punya kesempatan bicara pada Kak Romeo. Lagi pula, nenekku baru saja kembali dari luar negeri dan sedang di mansion. Aku harus fokus padanya dulu."Sejenak, tidak ada suara dari Ivan. Namun, tidak lama kemudian, ia kembali bersuara dengan nada penuh siasat. "Justru bagus kalau nenekmu ada di sana,” kata Ivan antusias. “Kamu bisa minta ke Beliau untuk menjual saham itu supaya kamu bisa membuka usaha butik. Nenekmu pasti lebih mudah dibujuk daripada Romeo yang sifatnya keras kepala."Aira terdiam, mempertimbangkan

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Istri yang Menggoda

    Nyonya Miranda mengangkat alisnya, tampak terkejut. Dengan suara bergetar seakan menahan rasa sakit, Nyonya Valerie melanjutkan ucapannya."Suri mempengaruhi Romeo untuk menjauh dari kami, Ma. Dia meminta Romeo memutuskan semua hubungan dengan saya dan Aira. Bahkan, Romeo tidak pernah datang lagi ke mansion."Wajah Nyonya Miranda mengeras. Ia menatap Nyonya Valerie dengan pandangan penuh penilaian. Sepertinya, wanita tua itu sedang menimbang-nimbang kebenaran ucapan sang menantu.“Kenapa kamu tidak mengundang Romeo dan istrinya kemari?”Nyonya Valerie kemudian memegang dadanya, seolah tidak sanggup menahan rasa malu dan sedih."Saya sudah mencoba, Ma, tapi mereka tidak mau datang. Romeo juga tidak memperbolehkan saya berkunjung ke kantornya.”Nyonya Miranda menggenggam tongkatnya lebih erat, tampak berpikir dalam-dalam. Matanya menatap lurus ke depan, seperti menimbang langkah apa yang harus diambil selanjutnya. "Padahal aku sangat rindu pada Romeo ...." gumamnya lirih. "Aku menyesal

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Pintar Menghasut

    Sepulang kantor, Suri mengirimkan pesan kepada Romeo bahwa dia akan berbelanja sebentar dengan Raysa. Usai mendapat izin dari sang suami, Suri pun pergi bersama Raysa ke salah satu pusat perbelanjaan. Raysa menarik lengan Suri dengan semangat, menyeretnya masuk ke dalam toko lingerie yang didekorasi dengan nuansa merah muda. Aroma wangi vanila menyambut keduanya, membuat suasana menjadi lebih intim. “Ray, untuk apa ke sini?” protes Suri malu-malu.“Kamu mau membuat Romeo bahagia, ‘kan? Ini salah satu caranya,” pungkas Raysa tidak memberi kesempatan kepada Suri untuk protes.Seorang pegawai toko dengan senyum ramah menyambut mereka. Matanya segera tertuju pada Suri yang tampak canggung di balik bahu Raysa.“Selamat datang, ada yang bisa kami bantu?”“Kami mencari lingerie yang cocok untuk teman saya ini,” kata Raysa tanpa ragu, sambil menunjuk Suri yang langsung memerah wajahnya. “Yang sesuai dengan kulitnya yang putih dan lembut.”Pegawai toko mengangguk dengan profesionalisme yang

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Kedatangan Nyonya Besar

    Mansion keluarga Albantara dipenuhi dengan kesibukan yang tidak biasa. Para pelayan bergegas ke sana kemari, membersihkan setiap sudut ruangan hingga bersinar. Derap langkah kaki mereka menggema di koridor, membawa alat-alat kebersihan dan kain pel ke setiap sudut rumah.Di lantai bawah, kamar utama menjadi perhatian khusus. Tempat tidur dengan sprei putih bersih dirapikan, bantal-bantal dihias dengan sarung bermotif elegan, dan bunga segar diletakkan di atas meja kecil dekat jendela. Bau lemon dari semprotan pengharum ruangan menyebar, memberikan kesan segar dan bersih. Tepat jam makan siang, Diva tiba di mansion dengan membawa sekotak besar makanan kesukaan Nyonya Valerie. Langkahnya ringan saat ia berjalan melewati ruang tamu yang megah, tetapi matanya segera menangkap pemandangan yang tidak biasa. Seorang pelayan sedang menyusun vas kristal di ruang makan, sementara yang lain dengan cekatan menyusun gelas-gelas di atas meja. “Di man

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Jangan Pernah Tinggalkan Aku

    Romeo menelan ludah, wajahnya berubah muram. “Apakah ini berarti … saya tidak punya harapan untuk memiliki anak?” tanyanya dengan suara serak.Dokter Fani menggeleng pelan. “Bukan berarti tidak bisa, Tuan Romeo. Tapi, peluangnya lebih kecil dibandingkan dengan pria yang memiliki parameter sperma normal. Masih ada berbagai langkah yang bisa kita ambil.”Suri menoleh ke arah Romeo. Melihat gurat kesedihan di wajah suaminya, ia segera menggenggam tangan Romeo dengan erat. Mata mereka bertemu, dan Suri memberikan tatapan penuh kasih sayang. “Kita pasti bisa melewati ini bersama,” bisiknya lembut.Dokter Fani melanjutkan penjelasannya. “Ada beberapa opsi terapi yang bisa kita coba. Pertama, kita bisa mulai dengan perubahan gaya hidup, seperti pola makan sehat, olahraga rutin, dan menghindari stres berlebihan. Selain itu, suplemen tertentu yang mengandung zinc dan vitamin E dapat membantu meningkatkan kualitas sperma.”Romeo mengangguk pelan, meskipun raut wajahnya masih tegang. “Apakah ad

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Kenyataan yang Mengguncang

    Tiga hari berlalu begitu cepat sejak Suri dan Romeo melakukan tes kesuburan. Pagi itu, suasana di rumah mereka tampak biasa saja, tetapi tidak bagi Suri. Di dalam hatinya, ia merasa ada gelombang kecemasan yang sulit dijelaskan. Sebuah ketakutan kecil menyelinap di pikirannya—bagaimana jika hasilnya tidak sesuai harapan? Bagaimana jika ia tidak bisa menjadi seorang ibu? Sambil melamun, Suri berdiri di dapur, menyiapkan sarapan. Ia menuang telur kocok yang sudah diberi bumbu, lalu menuangkannya ke dalam wajan panas untuk membuat omelet.Selama proses memasak, pikiran Suri masih melayang ke hasil tes yang akan mereka ambil hari ini. Dalam lamunannya, Suri bahkan tidak menyadari bau gosong mulai tercium di seluruh dapur. Romeo, yang baru saja selesai berpakaian, langsung mencium aroma yang tidak biasa. Dengan langkah cepat, ia menuju dapur dan langsung mematikan kompor. “Suri, kamu kenapa?” tanyanya sambil memindahkan wajan dari atas api. Suri menoleh, wajahnya tampak bersalah. “

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Romeo vs Sagara

    Usai meninjau proyek pembangunan kota mandiri, Suri, Sagara, dan dua arsitek senior kembali ke kantor Pradipta Group. Suasana di mobil dipenuhi obrolan ringan. Sebelum turun dari mobil, Sagara menoleh ke arah Suri untuk mengingatkan tentang makan malam. “Suri, ingatkan tim kita nanti jam lima tepat ke basement. Kita akan berangkat bersama ke restoran Kanaya Garden.”Suri mengangguk patuh. “Baik, Pak Sagara. Kami akan berkumpul tepat waktu,” jawabnya dengan nada profesional.Begitu tiba di ruang divisi arsitek, Suri langsung mengingatkan timnya. Kemudian, ia pergi ke toilet untuk mengganti pakaian dengan blus berwarna jingga dan celana panjang hitam yang memberikan kesan nyaman. Selesai berganti pakaian, Suri melanjutkan pekerjaannya hingga waktu menunjukkan pukul lima.Ketika semua orang telah bersiap, Suri memimpin timnya turun ke basement. Di sana, mereka bersiap menaiki mobil kantor yang telah disediakan. Namun, Sagara tiba-tiba menghampiri Suri.“Ikut mobil saya saja, Suri. Mobil

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status