Reza benar-benar memperburuk keadaan!Mengapa Reza kepikiran untuk menyuruh William membantu Grace minum bir?Ketika Grace ingin menolak, William mengangguk dengan cuek. "Kalau begitu, mari.""Mari!" Reza mengulurkan tangan pada William."William."Tepat saat itu, suara wanita yang lembut datang dar
"Byur!"Sebelum pria itu berhasil, Grace menyiram segelas teh di tangannya ke wajah pria itu!Pria itu terkejut karena tidak menyangka Grace akan menyiramnya dengan lebih cepat. Gelas birnya jatuh ke lantai."Wanita sialan, beraninya kamu siram aku!"Pria setengah botak itu sangat marah sehingga ing
Grace tahu itu mungkin adalah jebakan, jangan sampai tergiur.Namun, godaannya sulit ditolak. Grace bertanya, "Taruhan apa? Aku nggak bisa minum bir, ya."William menjawab, "Nggak perlu minum bir. Taruhannya sama, kalau Pak Reza kalah, aku menang."Grace mengerti. Jika Reza kalah, dia pun kalah."Ka
Pria setengah botak adalah karyawan senior di Perusahaan Investasi Alaba, tetapi aneh jika dia terus-menerus menyinggung Reza.Apalagi dia kelihatan takut pada William.Pria itu seharusnya ketakutan setelah diusir. Mengapa dia kembali dengan sekelompok orang untuk membalas dendam tanpa takut akan ri
Pada saat bersamaan, pintu ruangan ditendang hingga terbuka."Pak William!"Antony berseru dengan cemas, "Suruh orang ke sini!"Grace merasa agak lega, setidaknya bukan musuh lagi.Sekelompok orang memasuki ruangan. Terdengar suara perkelahian dan jeritan.Para pria yang memukul mereka dengan tongka
Tidak hanya dingin, tetapi juga keengganan, marah dan ... frustrasi?Cadangan yang dimaksud oleh William adalah Reza.Jika William salah paham terhadap dia dan Reza, janin dalam kandungannya mungkin masih selamat.Entah mengapa, Grace merasa lega."Kenapa diam saja?" tanya William dengan nada tegas.
Alhasil, Grace malah menjatuhkan gelas di meja samping ranjang. "Krang!""Pak William, sedang apa kamu?"Tepat saat itu, pintu bangsal dibuka. Jessy yang mengenakan seragam perawat berlari ke dalam dan menarik William yang sedang menggila.Grace akhirnya terbebas. Dadanya naik turun, tidak bisa berb
Grace mengernyit ketika mendengar nama Bella. "Kenapa dia bisa di sini juga?"Bukankah sudah memanggil ambulans saat itu? Jangan-jangan dari rumah sakit ini juga?Jessy membenarkan dugaan Grace. "Rumah sakit kami dekat. Ambulans selalu dikirim dari rumah sakit terdekat.""Bagaimana kondisinya?" tany