William berucap dengan cuek, "Sudah pulang beberapa hari tapi nggak sadar, artinya nggak terlalu buru-buru."William sebenarnya ingin segera pergi ke sana, tetapi mengeyel.Antony pun membujuk lagi, "Pak William juga nggak tahu kalau Nyonya buru-buru mau pakai. Sebentar lagi sudah jam makan malam. P
Grace segera mendatangi William dan merampas kertas di tangannya."Kenapa kamu sembarangan ambil barangku? Mana tata kramamu?"Muncul keraguan di ekspresi mata William karena Grace begitu galak dan berwaspada. "Itu hanya brosur iklan, kenapa nggak boleh dilihat?"Barulah Grace menyadari itu adalah b
Grace menolak mentah-mentah.Grace sendiri sedang jengkel. William tidak menandatangani surat perceraian seperti yang telah dijanjikan, bahkan tidak menepati janjinya untuk memberikan rumah di Komunitas Florie.Grace juga masih harus menggugurkan janin.Hari Senin, Grace pergi ke Perusahaan Investas
Messo menolak, "Nggak, aku masih punya urusan lain, harus pergi dulu."Reza menyahut acuh tak acuh, "Kalau begitu, sampai jumpa lain kali."Messo melirik Grace, lalu bertanya pada Reza, "Reza, Mia sudah berkali-kali protes padaku bahwa kamu mencintai wanita lain. Nona Grace ini?"Dapat dilihat bahwa
Reza benar-benar memperburuk keadaan!Mengapa Reza kepikiran untuk menyuruh William membantu Grace minum bir?Ketika Grace ingin menolak, William mengangguk dengan cuek. "Kalau begitu, mari.""Mari!" Reza mengulurkan tangan pada William."William."Tepat saat itu, suara wanita yang lembut datang dar
"Byur!"Sebelum pria itu berhasil, Grace menyiram segelas teh di tangannya ke wajah pria itu!Pria itu terkejut karena tidak menyangka Grace akan menyiramnya dengan lebih cepat. Gelas birnya jatuh ke lantai."Wanita sialan, beraninya kamu siram aku!"Pria setengah botak itu sangat marah sehingga ing
Grace tahu itu mungkin adalah jebakan, jangan sampai tergiur.Namun, godaannya sulit ditolak. Grace bertanya, "Taruhan apa? Aku nggak bisa minum bir, ya."William menjawab, "Nggak perlu minum bir. Taruhannya sama, kalau Pak Reza kalah, aku menang."Grace mengerti. Jika Reza kalah, dia pun kalah."Ka
Pria setengah botak adalah karyawan senior di Perusahaan Investasi Alaba, tetapi aneh jika dia terus-menerus menyinggung Reza.Apalagi dia kelihatan takut pada William.Pria itu seharusnya ketakutan setelah diusir. Mengapa dia kembali dengan sekelompok orang untuk membalas dendam tanpa takut akan ri