Share

Bab 0010

Penulis: Teh Stroberi
Pria itu terlihat tampan dan jahat, mengenakan setelan jas kasual berwarna putih.

Pakaian seperti ini akan menjadi jelek bagi orang biasa, tapi saat pria ini memakainya, ada aura yang begitu hebat.

Seperti monster.

Grace memiliki firasat samar bahwa dirinya pernah melihat orang ini di suatu tempat, tapi tidak dapat mengingatnya.

"Tuan Muda Reza," panggil sopir itu dengan gugup.

Pria bernama Tuan Muda Reza itu memandang ke arah Grace.

"Aku minta maaf karena menyia-nyiakan waktumu. Aku akan bertanggung jawab penuh." Grace meminta maaf dengan tulus.

Setelah mendengar ini, pria itu tertawa jahat.

"Selain biaya perbaikan mobil, ada juga kerusakan mental dan kerugian dari waktu untuk bekerja. Ada kontrak seharga puluhan triliun yang menunggu untuk aku tandatangani. Kamu harus bertanggung jawab atas semua penundaan yang disebabkan olehmu."

Setelah mendengar pria ini memeras. Grace juga tersenyum ringan.

"Tuan, kamu terlihat tampan dan kaya, tapi ternyata suka memeras."

Tak heran jika sang pengemudi begitu piawai mengambil foto mobil serta SIM.

Pria itu tidak marah, tapi wajahnya masih terlihat jahat. "Jangan ikut campur. Kalau kamu nggak mampu membayarnya, biarlah pemilik mobil yang membayar."

Sekarang Grace menyadari bahwa pria ini sengaja ingin menyerang William.

Pada saat yang sama, sebuah ide muncul di benaknya dan ingat identitas pria itu ... Reza Mantovani!

Pesaing bisnis terbesar William.

Dalam kehidupan sebelumnya, Grace tidak melakukan kontak langsung dengan Reza.

Namun, saat berada di rumah sakit jiwa, Grace melihatnya di berita keuangan.

Saat itu, kekayaan bersih Reza hampir menyamai kekayaan William.

Perusahaan investasi yang Reza dirikan menjadi yang kedua setelah Perusahaan Sanjaya.

"Pak William, istrimu mengendarai mobilmu dan menabrak seseorang. Pak William, bagaimana ini?"

Grace masih mengingat kejadian di kehidupan sebelumnya, tapi Reza sudah menghubungi nomor William.

"Bilang pada suamimu." Reza menyerahkan ponselnya.

"..." Grace mengambilnya dan mendekatnya untuk berbisik, "Halo."

"Kamu pergi sendiri?" Meskipun William tidak sabar, nada suaranya tidak terdengar kesal.

"Ya."

"Kamu baik-baik saja?"

"Ya."

"Di sana saja, jangan bergerak."

Setelah mengatakan itu, William menutup telepon.

"Aku dengar Pak William menikah dengan seorang istri yang cantik dan menawan. Saat aku melihatnya hari ini, memang benar semua hal itu!" puji Reza.

Semuanya salah. William menikah dengannya bahkan tanpa mengadakan pesta pernikahan, tidak ada yang tahu bahwa William sudah menikah kecuali beberapa orang dekat.

Grace tersenyum sopan. "Aku sudah lama dengar bahwa Tuan Muda Reza pandai menghasilkan uang. Saat aku melihatnya hari ini, aku sangat mengaguminya."

Saat berbicara, Grace menggunakan ponsel Reza untuk menghubungi nomornya sendiri.

"Kalau ada kesempatan tolong ajarkan aku cara menghasilkan uang. Aku harap Tuan Muda Reza nggak pelit berbagi ilmu."

Grace mengembalikan ponselnya padanya.

Reza mengangkat alis tampannya dengan penuh minat. "Baiklah."

Segera, polisi lalu lintas dan pengacara Reza tiba.

Mobil Maybach yang sering digunakan William juga melaju ke sini.

Grace agak terkejut saat melihat William turun dari kursi belakang.

Untuk masalah sepele seperti itu, sungguh luar biasa bisa mengirim Antony untuk menanganinya, tapi kali ini William benar-benar datang secara langsung?

Antony sedang bernegosiasi dengan pengacara dan polisi lalu lintas. Saat itu juga, William berjalan ke arahnya dan Reza.

William mengenakan kemeja hitam, yang membuat wajahnya tampak seperti sebuah permata. Sosok tinggi dan kaki panjang dalam setelan jas memberinya aura bangsawan.

Beberapa saat yang lalu, Grace berpikir bahwa Reza adalah monster yang tak tertandingi, tapi sekarang ketika melihat William, Grace merasa bahwa William lebih baik.

"Pak William, sudah lama nggak bertemu." Reza mengulurkan tangannya dengan sopan.

William mengabaikannya, tapi melirik ke arah Grace. "Apa yang terjadi?"

"Awalnya hanya kecelakaan lalu lintas biasa, tapi dia ingin memerasmu."

Grace menunjuk ke arah Reza dan menyerahkan tanggung jawab kepadanya tanpa beban apa pun.

"Kata-kata Nyonya salah ... aku yang rugi banyak."

Reza tidak marah dan berkata kepada William dengan nada provokasi, "Pak William, aku dengar Perusahaan Investasi Balka ingin menginvestasi Proyek Makala, aku akan membantumu mendapatkan proyek itu, anggap saja hadiah pertemuan pertamaku untukmu."

William tersenyum lalu berkata, "Apa kamu layak?"

"Pak William, kita bertaruh saja. Kalau aku memenangkan proyek ini, kamu harus memberiku tanah di Kota Amari."

William mencibir lagi. "Ambisimu besar juga."

Reza juga tersenyum. "Kuanggap Pak William sudah setuju."

William mengabaikannya dan berkata pada Grace, "Masuk ke mobil."

Setelah mengatakan itu, William berjalan menuju mobil Maybach miliknya.

Meskipun tidak ingin pergi bersama William, tapi Grace menabrakkan mobilnya, bahkan William datang sendiri untuk membantunya, jadi Grace harus menunjukkan sikap yang baik.

Jadi Grace masuk ke mobilnya.

Saat berjalan menuju mobil dan hendak membuka pintu kursi belakang, suara dingin William terdengar. "Kamu anggap aku sebagai sopir?"

Grace yang duduk di kursi penumpang tertegun.

Di dalam mobil, William tampak kesal.

Dulu, Grace akan mengucapkan terima kasih dengan terharu dan menjelaskan keseluruhan cerita secara detail.

Sekarang Grace tidak merasa ada yang perlu dikatakan dan hanya bermain-main dengan ponselnya.

Keduanya tetap diam.

Tiba-tiba, sebuah mobil yang melaju di belakang membunyikan klakson dan menyalakan lampunya.

Grace melirik ke kaca spion dan melihat Reza mengikutinya dengan mobil mewah yang penyok.

William juga melihatnya, tidak mempercepat atau memperlambat mobilnya dan melaju dengan kecepatan normal.

Di lampu merah di depan, Reza memarkir mobil di sebelah Grace.

Reza melambaikan tangannya ke arah Grace, menandakan bahwa dirinya ingin mengatakan sesuatu.

Grace menurunkan jendela dengan bingung.

Bab terkait

  • Nyonya Tak Bucin Lagi   Bab 0011

    "Nyonya Grace, aku lupa menanyakan sesuatu padamu," kata Reza.Tanya padanya?"Apa?"Reza sengaja mengangkat ponselnya. "Nyonya Grace, menurutmu siapa yang akan memenangkan taruhan antara aku dan Pak William?"Dari cara Reza mengangkat ponselnya, Grace langsung mengerti apa yang dimaksud.Grace beri

  • Nyonya Tak Bucin Lagi   Bab 0012

    Mobil Reza menabrak dermaga besar di bahu jalan.Bagian belakang mobil nyaris hancur akibat tabrakan tersebut.Memang terlihat lebih serius dari mobil William.Saat ini, suara mobil ambulans berbunyi.Dokter segera membawa Reza keluar dari mobil."Nggak ada luka luar atau patah tulang. Penilaian awa

  • Nyonya Tak Bucin Lagi   Bab 0013

    "Mau ke mana? Bantu aku oleskan obatnya.""Maaf, aku bukan seorang dokter, aku nggak punya tanggung jawab melakukan ini," tolak Grace.William menjadi semakin kesal. Jelas-jelas Grace khawatir padanya, tapi sekarang raut wajahnya berubah dalam sekejap mata, bahkan lebih cepat daripada membalik halam

  • Nyonya Tak Bucin Lagi   Bab 0014

    "Aku dengar William terluka, jadi datang untuk menjenguknya, tapi tolong jangan salah paham, Grace!"Bella sepertinya memikirkan sesuatu dan menjelaskan dengan cepat."Ada dokumen yang harus William tanda tangani. Saat pergi ke kantornya, Pak Antony bilang kalau William terluka, bukan William yang b

  • Nyonya Tak Bucin Lagi   Bab 0015

    William yang mengenakan setelan hitam dan berwajah tampan masuk ke dalam.Kenapa William bisa datang ke sini?Begitu melihat Grace, mata William menjadi sedikit dingin, seolah-olah berusaha menekan emosinya.Kenapa bertingkah seperti ini? Apa masih marah dengan apa yang terjadi di pagi hari?"Kakek.

  • Nyonya Tak Bucin Lagi   Bab 0016

    "Lihat sendiri!"William melemparkan ponsel padanya.Grace mengambilnya dan menemukan video CCTV di sana.Tempat itu tampak seperti garasi, dengan dua pria bertopi dan bertopeng mengintip diam-diam di sudut.Segera, Bella, yang mengenakan setelan jas, tiba di tempat parkir.Begitu menekan kunci mobi

  • Nyonya Tak Bucin Lagi   Bab 0017

    Grace meneteskan air mata sambil tersenyum.Kejadian saat dipukuli, dimarahi dan disiksa di kehidupan sebelumnya saat sakit jiwa terus muncul di depan matanya.Perawat menjaganya begitu kuat hingga bisa menyeretnya pergi dengan menjambak rambutnya.Bahkan bisa menampar bubur yang akan dia makan.Saa

  • Nyonya Tak Bucin Lagi   Bab 0018

    William sudah ke bawah, tapi Grace sudah tidak ada di sana."Pak William, Nyonya Grace sudah pergi dengan taksi." Sopir itu memberi tahu dengan hati-hati.William cemberut dan meminta sopir untuk kembali ke Vila Bonavida.Melihat sepatu Grace di dekat pintu, William segera berjalan ke atas.Pintu ka

Bab terbaru

  • Nyonya Tak Bucin Lagi   Bab 0636

    Terakhir kali di rumah Keluarga Junita, Grace bertemu dengan dokter karena Selena tergores oleh Milo.Tampaknya Selena menerima kabar bahwa Michael terluka dan lari ke rumah sakit tanpa memedulikan kesehatannya. Dokter keluarga juga datang karena khawatir."Selena, kenapa kamu ada di sini? Bukankah

  • Nyonya Tak Bucin Lagi   Bab 0635

    Selly jelas-jelas ditendang olehnya, tapi Grace tidak menyangka bahwa Selly akan berdiri begitu cepat dan bahkan mengeluarkan gunting untuk melukainya!Sudah terlambat untuk menghindarinya. Dalam keputusasaan, Grace membuka tongkatnya dan langsung menyerang Selly."Hati-hati!"Tepat ketika tongkat m

  • Nyonya Tak Bucin Lagi   Bab 0634

    Michael memandang Grace seolah sedang bingung. "Apa lagi yang dilakukan Selena?"Tepat pada waktunya, bos mengirimi mereka beberapa makanan biasa dan memberi tahu mereka bahwa hidangan spesial yang mereka pesan akan segera siap.Grace berkata, "Tuan Michael, kita makan dulu lalu baru bicara lagi."G

  • Nyonya Tak Bucin Lagi   Bab 0633

    Setelah mendengar perkataan Michael, Grace tetap diam.Grace tidak berpikir bahwa penyakit Selena adalah suatu kebetulan. Mungkin karena opini publik di luar tidak mendukung Selena dan Selena juga tidak ingin keluar menemuinya.Dalam dua hari terakhir, berita tentang Selena belum sepenuhnya dihapus

  • Nyonya Tak Bucin Lagi   Bab 0632

    Pilihan kata Messo lebih pintar.Yang Messo tanyakan adalah apakah Grace melakukan apa yang terjadi tadi malam dengan sengaja.Daripada, apa yang terjadi tadi malam.Jadi, maksud Messo adalah dirinya tahu bahwa Grace menjebak Selena tadi malam?Namun balkon itu relatif sepi dan terdapat tiang sebaga

  • Nyonya Tak Bucin Lagi   Bab 0631

    Selena masih memeluk kaki Michael sambil menangis dengan sedih, "Lalu apa yang harus aku lakukan, Ayah?"Michael meminta Selena untuk secara terbuka meminta maaf atas kesalahan yang dibuat melalui departemen hubungan masyarakat lalu dengan tulus meminta maaf secara pribadi pada Grace dan menghabiska

  • Nyonya Tak Bucin Lagi   Bab 0630

    Bibi Sinta sedang menonton video dan yang diputar adalah adegan Grace diseret ke dalam kolam oleh Selena.Video tersebut mungkin diambil oleh seseorang dengan ponsel. Meskipun videonya tidak terlalu jernih, cukup bagi orang untuk melihat prosesnya dengan jelas.Di akhir video, kamera juga mengarah k

  • Nyonya Tak Bucin Lagi   Bab 0629

    Grace mengangguk lalu memberi tahu William bahwa dirinya memang telah menghubungi temannya untuk membantunya menghancurkan kamera CCTV tepat waktu.Namun, Selena tidak bisa menahan diri, langsung meminta seseorang untuk mematikan kamera CCTV di aula.Pantas saja Grace berani meminta untuk melihat ka

  • Nyonya Tak Bucin Lagi   Bab 0628

    Selena semakin tercengang mendengar kata-kata Grace.Kenapa saat ini Grace membuka masalah tentang pertanian lagi?Selena punya firasat buruk di hatinya."Grace, kenapa kamu menjebakku seperti ini?" Selena menjadi semakin sedih dan kesal. "Kapan aku mendorongmu ke dalam air? Jelas-jelas kamu yang me

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status