Share

Pernyataan

Usapan lembut dari puncak kepala merambat turun, menyentuh permukaan kulit wajah yang terlihat polos tanpa polesan make-up. Theo menipiskan bibir. Tindakan itu berbanding jauh dari ekspresi yang terlampau dingin tak terbaca. Nyaris sepanjang hari dia tersulut emosi, hingga mencari pelampiasan untuk mengontrol amarah tak terbendung karena satu alasan.

Beberapa waktu lalu sebelum kembali ke hotel, tepatnya usai mengirim pesan singkat untuk Rose—dia tidak sengaja menekan pop-up notifikasi yang berturut – turut masuk ketika mendapat beberapa pesan baru. Sialnya, hal itu berakhir pada dua kiriman foto dari nomor tidak dikenal, yang sebenarnya sudah Theo abaikan sejak dia melakukan rapat teknis selama berjam – jam di ruang meeting.

Tidak ada yang salah seharusnya. Kalau saja, foto itu tidak menunjukkan kemesraan Rose bersama seorang pria di ruang terbuka. Dia marah—bahkan menghancurkan ponsel tidak bersalah menjadi keping – keping tak bersisa, tanpa berpikir untuk meretasnya. Dua foto denga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (14)
goodnovel comment avatar
montistiwa
pen ku jewer aja itu bibir
goodnovel comment avatar
Acil Mey
Theo kau menyebalkan
goodnovel comment avatar
yaniyani
theo minta di geprek nich
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status