Share

Balas Dendam

“Lion,” panggil Rose sayup – sayup. Berulang kali menyebut nama yang sama.

Suatu kebetulan Lion berlalu melewati depan pintu kamar Theo, saat Rose tak punya pilihan selain bertahan di posisinya—urung beranjak keluar usai menyadari betapa besar gedung tempatnya bernaung.

Rose sempat menutup pintu yang masih dipegang ganggangnya. Namun, suara derap kaki Lion yang terjeda setelah dihentikan memberi peluang kecil. Rose menenggelamkan separuh tubuh di balik pintu. Dia melambaikan tangan—meminta Lion untuk mendekat. Sesekali Rose berpaling ke arah ranjang. Bersyukur Theo masih bergelut dengan lelap di sana.

Rose akan gencarkan pembalasan dendam.

“Ada apa, Nona?” tanya Lion disertai kernyitan heran.

“Sstt. Bicara pelan – pelan,” ucap Rose seraya meletakkan jari telunjuk di depan bibir. “Come here, aku butuh bantuanmu.”

Isyarat memintanya untuk menunduk Lion ikuti. Dia mendekatkan wajah, mendengar dengan saksama penuturan di balik bisikan Rose. Permintaan Rose terasa aneh. Lion sedikit menja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Asol
seneng akrabnya.bpasti sakit di waxing bulu dada theo
goodnovel comment avatar
Rian Mamuri
hiya hiya hiya theo masuk jebakan maut wuahahahaha
goodnovel comment avatar
Cinoma Cinorika
akhirnya update thoe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status