Share

Penolakan Race

Author: Oh_Yoorin
last update Last Updated: 2023-10-02 14:10:16

Race terus saja diam sepanjang perjalan pulang menuju paviliunnya. Kali ini Race benar-benar marah, termasuk marah pada Ivy juga. Race sudah menduga kalau ada yang Ivy sembunyikan, tapi Race tidak juga mengira kalau yang Ivy sembunyikan justru masalah sebesar ini. Race bahkan hampir marah pada sang ayah yang seakan menjadi biang keladi atas keputusan Raja Michel. Walaupun Race menyadari kalau ini juga bukan hal yang mudah untuk Raja Michel, Race tidak bisa menerima begitu saja Ivy harus ikut berperang.

Mengingat sang istri akan menghadapi bahaya lagi, Race kehilangan kesabarannya lalu memukul kursi cukup kuat. Race memang pulang sendiri karena Ivy masih harus menerapi Winter, sedangkan Race sudah tidak mau berlama-lama di istana lagi, Race benar-benar muak dengan suasana Istana yang sejak dulu selalu mengekang dirinya.

"Bagaimana aku bisa menggagalkan rencana konyol ini? Kenapa tidak lepaskan Ivy saja dari jabatannya," ujar Race yang terus mencari cara untuk menggagalkan rencana yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Not A Perfect Marriage   Rencana Tuan Milano

    Kamar Ivy dan Race begitu sunyi, Ivy baru saja selesai menyeka keringat dingin yang terus keluar dari badan Race. Wajah suaminya itu begitu pucat, Ivy terlihat begitu bingung. Doha sudah memeriksa Race tadi, tapi panas Race belum juga turun. Ivy terus memandangi wajah pucat Race dengan wajah sedih."Apa seperti ini caramu marah padaku? Aku, lebih suka kau yang dulu. Marah dan membentakku jika kau anggap aku salah," ujar Ivy lalu mengusap pelan surai Race yang masih belum bangun.Ivy menghela napas dalam lalu kemudian melihat ke arah pintu, karena pintu kamarnya diketuk dari luar."Siapa?" tanya Ivy singkat."Ini saya Selina, Nyonya muda Iv," jawab Selina dari luar."Masuklah, Selina!" titah Ivy.Selina langsung membuka pintu kamar lalu kemudian masuk bersama Gareta yang membawa kereta dorong berisi makanan dan minuman."Nyonya muda Iv, saatnya makan malam. Kami membawa makanannya kesini, karena kami tahu, Nyonya muda tidak akan meninggalkan Tuan muda Race sendirian," ucap Gareta setel

    Last Updated : 2023-10-02
  • Not A Perfect Marriage   Gerakan Tuan Milano

    Winter menghela napas melihat kondisi Race yang terlihat pucat. Ivy sendiri tersenyum dan duduk di tepi ranjang dengan sembari memegang tangan sang suami."Bagaimana perasaanmu sekarang, Race?" tanya Ivy kemudian."Sudah lebih baik, kau sendiri sudah selesai mengobati Winter? Bagaimana kondisimu sekarang, Winter?" tanya Race melihat ke arah sepupunya.Winter menghela napas dalam lalu memukul lengan Race pelan."Kondisimu sekarang jauh lebih buruk daripada aku. Untuk apa kau mengkhawatirkanku?" ujar Winter.Race tersenyum lalu melihat ke arah Ivy lagi."Kau, pasti lelah. Istirahatlah dulu, Iv! Aku, ingin bicara dengan Winter," ucap Race."Apa yang mau kau bicarakan? Apakah aku tidak boleh tahu hingga kau harus mengusirku?" tanya Ivy karena merasa Race sedikit aneh.Race tersenyum lalu menggeleng pelan."Bukan seperti itu, Iv. Aku, hanya ingin membahas sesuatu dengan Winter," ucap Race lagi."Lalu, apa aku tidak boleh tahu?" tanya Ivy lagi.Winter menghela napas melihat kedua orang dide

    Last Updated : 2023-10-02
  • Not A Perfect Marriage   Pergi Ke Perbatasan

    "Kenapa sepagi ini kau sudah rapi, Iv?" tanya Race yang baru saja disuapi makanan oleh Ivy.Ivy tersenyum lalu kemudian kembali menyodorkan sesuap makanan pada Race."Apa kau lupa aku harus melakukan sihir penyembuhan pada Winter hari ini?" ujar Ivy kemudian."Ah,,,kenapa cepat sekali?" ujar Race."Tidak juga, itu karena kau hanya ada di kamar. Segeralah sembuh supaya kita bisa pergi bersama menemui Winter," ujar Ivy menguatkan Race."Em, aku pasti segera sembuh. Saat ini juga aku sudah jauh lebih baik.""Em, aku tahu itu."Keduanya lalu saling diam dan memandang satu sama lain. Ivy kemudian menarik napas menghalau perasaan khawatirnya, Ivy meletakkan piring makanan Race yang sudah habis. Sejurus kemudian Ivy menyodorkan segelas air untuk Race."Setelah ini aku akan pergi ke paviliun Winter, tinggallah disini bersama Gareta dan Selina. Ahli kesehatan Doha akan datang setelah makan siang untuk memeriksamu, Race," ujar Ivy sembari menunggu Race selesai minum."Iya, tapi apa Gareta tidak

    Last Updated : 2023-10-02
  • Not A Perfect Marriage   Penyesalan Race

    Race turun dari kereta kuda yang membawanya ke istana dengan susah payah. Race yang masih dalam kondisi sakit pergi mencari Ivy ke istana, karena dia meyakini sang istri ada di tempat yang selalu membuat Race merasa tercekik ini. Race masuk dengan susah payah, dia terus memegangi dadanya yang sakit dan sedang bergemuruh karena khawatir. Sesampainya di depan istana, beberapa pengawal akan membantu Race berdiri."Lepas! Aku, tidak butuh dibantu!"Race menepis dengan kasar tangan pengawal yang akan membantunya itu. Race tidak memikirkan kondisinya sendiri yang sedang sakit."Dimana Ivy? Dia pasti ada disini, 'kan?" tanya Race kemudian pada pengawal itu.Beberapa pengawal yang menjaga pintu masuk istana itu saling memandang satu sama lain. Mereka tidak melihat ivy sejak pagi mereka berjaga disini."Jawab! Kenapa kalian hanya diam saja?" bentak Race yang masih terus emosi."Maaf, Tuan muda Race kami tidak melihat Nyonya muda Ivy sehari ini. Jika memang Nyonya muda Ivy kesini, kami sudah pa

    Last Updated : 2023-10-14
  • Not A Perfect Marriage   Perintah Raja Michel

    Suasana kamar Race dan Ivy cukup ramai sekarang. Beberapa petinggi kerajaan hari ini datang mengunjungi Race. Mereka mendengar tentang kabar sakitnya Race kemarin saat di istana. Ivy sedang berdiri di dekat pintu dan terus memandangi Race yang mengobrol dengan para petinggi kerajaan itu. Tiba-tiba saja Ivy kembali mengingat ucapan Race kemarin. Ivy menghela napas dalam lalu kemudian mengusap wajahnya pelan. Ivy memilih pergi meninggalkan kamar dan membiarkan suaminya untuk mengobrol dengan orang yang datang menjenguknya.Ivy sekarang duduk di kursi taman belakang. Ivy memandang lurus ke arah hutan dan kembali menghela napas dalam."Jadi dia menyesal menikah denganku?" tutur Ivy lirih."Sejak awal pernikahan ini memang sesuatu yang tidak Race harapkan. Lalu bagaimana sekarang? Bagaimana bisa aku melepas Race, sekarang aku bahkan begitu mencintainya," ucap Ivy lagi.Ivy sepertinya salah mengartikan ucapan Race. Karena rasa khawatir dan bersalahnya, Race jadi menyesali pilihannya menikah

    Last Updated : 2023-10-14
  • Not A Perfect Marriage   Bagaimana Hidup Tanpanya?

    Ivy sedang memasangkan baju Race. Hari ini Race sudah mulai kembali bertugas di istana. Setelah selesai dan merasa baju Race sudah rapi, Ivy melihat ke arah Race lalu tersenyum tipis."Kau, semakin tampan saja, Race," ucap Ivy."Jangan menghiburku, Iv. Seberapapun kau menghiburku, aku tetap tidak rela kau pergi," ujar Race yang masih tidak setuju dengan titah Raja Michel."Race, kita sudah membicarakan ini bukan? Aku, akan baik-baik saja. Bukankah aku ini peramal? Ramalanku tidak pernah salah, Race," ucap Ivy kemudian.Race tidak segera menanggapi dan justru menatap Ivy sekarang. Race menghela napas dalam lalu kemudian memeluk sang istri."Aku, takut kau kenapa-kenapa, Iv.""Race, percaya padaku. Aku, akan baik-baik saja untukmu."Race menghela napas dalam dan berat, Race semakin mengeratkan pelukannya pada Ivy. Dia benar-benar tidak mau berpisah dengan sang istri.Pada akhirnya Ivy tetap melakukan perintah dari Raja Michel. Dia pergi memimpin perang dengan para prajurit yang tidak se

    Last Updated : 2023-10-17
  • Not A Perfect Marriage   Benar-benar Butuh

    Beberapa hari berlalu, Ivy belum kembali. Hanya kabarnya saja yang sampai ke wilayah timur. Race terus menunggu sang istri pulang dengan selamat, sembari sibuk mengurus beberapa hal yang terjadi karena wabah penyakit itu. Bahkan beberapa petinggi kerajaan juga terkena wabah penyakit itu. Raja Michel sendiri sudah ingin memanggil Ivy pulang, tapi Tuan Milano terus saja melarang dan meyakinkan kalau Ivy lebih dibutuhkan di perang itu.Winter dan Race baru saja pulang ke paviliun Winter. Keduanya lalu menjatuhkan dirinya ke kursi bersamaan. Mereka sama-sama menghela napas lelah setelah turut serta mendistribusikan bahan pokok makanan untuk masyarakat yang terdampak wabah penyakit itu. Race melihat ke arah Winter yang terlihat begitu lelah."Winter, kau lelah? Ada yang harus kau minum atau semacamnya supaya tidak sakit?" tanya Race khawatir.Winter membuka matanya dan melihat ke arah Race. Winter lalu tersenyum tipis lalu menggeleng pelan."Aku, tidak butuh apa-apa, Race. Ini cukup melela

    Last Updated : 2023-10-17
  • Not A Perfect Marriage   Pengalihan Target

    Raja Michel terlihat sedang berpikir. Setelah berhasil melewati masa kritis kerajaan yang terkena wabah, Raja Michel semakin yakin kalau Ivy benar-benar dibutuhkan di wilayah timur. Raja Michel yang mulanya ingin melenyapkan Ivy dengan menyuruhnya memimpin perang, justru merasa ingin menarik Ivy untuk kembali sekarang. Namun begitu Raja Michel tidak bisa serta merta melakukan itu. Dia juga harus memastikan kalau Ivy sudah bisa menguasai daerah utara.Raja Michel yang sibuk berpikir tidak menyadari kedatangan ratu Nami. Dengan perlahan Ratu Nami lalu mendekat pada sang suami dan memegang pundak Raja Michel."Apa yang kau pikirkan, sayang? Kenapa wajahmu terlihat begitu serius?" tanya Ratu Nami.Raja Michel sedikit terkejut lalu melihat ke arah Ratu Nami. Dia kemudian tersenyum tipis dan menggeleng pelan."Aku, tidak sedang memikirkan apapun," jawabnya berbohong."Yang mulia Rajaku, jangan berbohong! Bukankah aku ini istrimu, aku sangat paham padamu, sayang," ujar Ratu Nami lagi.Sejena

    Last Updated : 2023-10-18

Latest chapter

  • Not A Perfect Marriage   Akhir Dari Sengsara

    Di wilayah selatan Ivy sedang merapikan semua baju-bajunya. Tidak lama pintu kamarnya diketuk dari luar."Masuk!" titah Ivy singkat.Pintu kamarnya lalu terbuka dan Tesla masuk dengan membawa nampan makanan."Iv, ayo kita sarapan dulu. Perjalanan kita akan panjang dan lama," ujar Tesla yang kemudian meletakkan nampan berisi makanan itu di meja yang ada di kamar Ivy."Aku, belum lapar, Tesla," ujar Ivy yang kemudian menghentikan Ivy untuk mengemas bajunya."Meskipun belum lapar, tetaplah makan, Iv! Kau, butuh tenaga untuk tetap kuat. Energi mana dan harasmu baru saja kembali seimbang, kau bisa sakit lagi kalau mereka tidak seimbang lagi," tukas Tesla memaksa Ivy.Ivy berjalan mendekat pada Tesla lalu duduk di samping Tesla yang sedang sibuk mengambil makanan."Sebenarnya kita akan pergi kemana, Tesla?" tanya Ivy."Ke suatu daerah yang membutuhkan sihir penyembuhan, ini juga bisa jadi caramu melatih sihirmu yang sudah kembali, Iv," ucap Tesla."Kau benar, tapi apa aku sudah bisa?" tanya

  • Not A Perfect Marriage   Melarikan Diri

    Ivy terus saja diam dan melihat keluar jendela kamarnya. Sejak pulang dari istana tadi, Ivy hanya berdiam diri di kamarnya. Race sendiri tidak ikut pulang dan sedang ada di paviliun kedua orang tuanya sekarang. Ivy mengusap wajahnya pelan lalu menarik napas dalam."Jadi seperti ini cara Race mencegah semua yang sudah kami lewati kembali terjadi nanti. Apakah aku harus bersyukur karena pada akhirnya aku justru bisa meninggalkan Race tanpa membuatnya terluka, karena dia sendiri yang melepasku?" gumam Ivy bermonolog.Ivy tersenyum miris memikirkan nasibnya sendiri. Sejurus kemudian senyum Ivy menghilang begitu saja."Apa dengan begini aku justru aku akan kembali dipulangkan ke barat? Apakah aku harus kembali menjadi putri Marionet?" ucapny lagi.Ivy berhenti berbicara sendiri setelah pintu kamarnya diketuk dari luar. Ivy melihat ke arah pintu lalu menautkan alisnya heran."Siapa?" tanyanya singkat."Ini Gareta, Nyonya muda Iv. Di ruang tengah ada tamu yang menunggu anda," ujar Gareta dar

  • Not A Perfect Marriage   Keputusan Yang Diambil

    Ivy mengeliat pelan, badannya seperti remuk pagi ini. Itu membuat Ivy enggan turun dari ranjang, dia masih berselimut tebal dan melihat Race sudah tidak ada di sampingnya."Apa karena aku sekarang manusia biasa, jadi aku merasa sangat lelah setelah pertempuran semalam? Lalu, kenapa Race sepertinya tidak lelah? Atau aku yang terlalu mendramatisir?" gumam Ivy bertanya-tanya sendiri.Ivy menghela napas dalam lalu kembali menyembunyikan kepalanya di dalam selimut."Seperti ini saja lelah, lalu bagaimana bisa aku memiliki anak dengan Race?" ujarnya lagi.Ivy baru membuka selimut yang menutupi wajahnya saat merasa ada yang duduk di tepi ranjang. Ivy terkejut melihat Race yang sepertinya baru selesai mandi sudah ada di depannya."Race, sejak kapan kau disini?" tanya Ivy yang merasa malu karena apa yang dia ucapkan pasti didengar Race tadi.Race tersenyum lalu kemudian memukul kaki Ivy pelan."Apa yang membuatmu terus menggerutu seperti itu, Iv?" tanya Race yang merasa lucu mendengar ucapan I

  • Not A Perfect Marriage   Semakin Membingungkan

    Raja Michel sedang berkumpul dengan para petinggi kerajaan. Ada laporan tentang pergerakan pasukan wilayah utara menuju perbatasan. Mereka belum bisa tahu apa tujuan mereka kembali menuju wilayah timur. Yang jelas ini semua membuat Raja Michel kembali cemas."Jadi bagaimana, Raja Michel? Saya rasa tersebarnya berita Nyonya Ivy akan dieksekusi membuat pihak utara kembali memiliki keberanian," ucap salah satu petinggi kerajaan mengutarakan kegundahannya.Raja Michel tidak segera menanggapi dan terlihat berpikir skarang, Tuan Milano berdehem lalu mendekat pada Raja Michel."Sepertinya apa yang Winter katakan terjadi, Raja Michel," ujarnya.Raja Michel melihat ke arah Tuan Milano. Kepalanya mengangguk setuju dengan pemikiran sang kakak."Kau, benar, Kak. Lalu, apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Raja Michel kemudian.Tuan Milano terdiam dan menatap sang adik dalam."Tidak ada cara lain," tuturnya."Maksudmu membebaskan Ivy? Bagaimana mungkin? Dia itu terlibat dalam banyak hal, Ka

  • Not A Perfect Marriage   Tidak Bekerja?

    Ivy tidak bisa menolak ajakan Race untuk tidur sekamar sekarang. Tidak biasanya suaminya yang selalu marah-marah itu mengajak tidur sekamar saat belum memiliki perasaan apapun pada Ivy dulu. Ivy terus saja gelisah dan belum bisa terlelap. Sedangkan Race sendiri sudah tidur pulas di samping Ivy. Sejurus kemudian Ivy melihat ke arah Race. Ivy mengambil posisi tidur menyamping dan terus memandangi wajah Race dengan teliti. Ivy mengulurkan tangannya dan mengusap pelan hidung Race dari atas hingga bawah."Kalau kita memang ditakdirkan untuk memiliki anak, aku yakin jika dia laki-laki maka dia akan setampan dirimu, Race," lirih Ivy setengah berbisik.Air mata Ivy lalu meleleh dengan sendirinya, Ivy menghapus air matanya dengan cepat lalu kemudian mengalihkan pandangannya dari Race. Ivy menghela napas dalam lalu memilih untuk duduk. Baru saja akan turun dari ranjang, tangan Ivy ditahan oleh tangan Race. Ivy melihat ke arah Race terkejut, sedangkan Race sendiri membuka matanya pelan."Tidur,

  • Not A Perfect Marriage   Setelah Semuanya Kembali

    Race berlari memasuki kamar Ivy, dia baru saja bermimpi Ivy menjatuhkan dirinya dari jendela kamarnya. Setelah membuka pintu kamar dengan keras, Race lalu menarik Ivy yang sedang berdiri di dekat jendela."Kau, gila? Bukankah aku bilang kalau mau mati jangan di paviliun ku!" hardik Race penuh dengan amarah.Ivy sendiri melebarkan matanya terkejut mendengar ucapan Race, Ivy lalu berkedip beberapa kali. Race sendiri terdengar menghela napas gusar lalu kemudian menyeret Ivy menuju ranjang. Race mendudukkan Ivy sedikit kasar hingga membuat Ivy hampir saja jatuh ke belakang."Kau, gila?" tanya Race dengan suara keras"Aku?" tanya Ivy balik."Ya, siapa lagi? Kalau kau tidak gila, untuk apa kau berpikiran lompat dari jendela itu?" ujar Race yang terlihat begitu kesal dengan apa yang Ivy lakukan."Lompat? Bagaimana dia bisa tahu kalau aku berpikir seperti itu?" batin Ivy sembari menatap Race tidak percaya."Jawab! Kenapa diam saja? Kau, tidak akan sedikitpun kekurangan disini. Aku, akan berta

  • Not A Perfect Marriage   Memutar Balik Waktu

    Setelah mencoba membawa kabur Ivy dari penjara, Race justru ikut ditahan dengan tuduhan membawa lari tahanan. Ivy tidak bisa melakukan apapun sekarang, ilmu sihirnya bahkan hampir hilang karena dia terlalu memaksakan dirinya. Ivy terus mondar-mandir di dalam tahanannya karena khawatir pada Race. Sedangkan Race justru duduk diam dengan tenang."Setidaknya aku tetap akan mendapat hukuman seperti Ivy. Walaupun aku gagal menyelamatkannya, aku tidak akan menyesal di eksekusi sama seperti istriku."Itu yang ada di pikiran Race saat ini.Di istana, Tuan Milano benar-benar marah. Rencananya menjauhkan Race dan Ivy justru berakhir putranya yang ditahan. Tuan Milano sedang menunggu Raja Michel keluar dengan gelisah. Dia ingin meminta pengampunan atas tindakan Race. Setelah menunggu beberapa lama, bukan Raja Michel yang datang, tapi justru Winter."Paman, apa yang kau lakukan disini?" tanya Winter."Aku, menunggu ayahmu. Aku, ingin dia memberikan pengampunan pada Race. Ini semua pasti karena des

  • Not A Perfect Marriage   Rencana Penyelamatan Ivy

    Setelah semua perintah Raja Michel diturunkan, Ivy lalu dibawa paksa ke penjara kerajaan. Race dengan keras menentang semuanya, Race bahkan berani menghajar semua pengawal yang menangkap Ivy. Namun apa yang Race lakukan itu percuma, Ivy tetap di bawa ke penjara kerajaan. Ivy sekarang sedang duduk di sudut ruangan yang lembab dan dingin. Dia tidak melawan ataupun meratapi nasipnya sekarang. Ivy sudah tahu dengan semua yang akan terjadi ini. Ivy justru bersyukur ternyata suaminya bukanlah orang yang akan mengeksekusinya nanti.Ivy yang sedang duduk di lantai yang dingin terkejut dengan suara pintu yang dipukul dari luar. Pintu besi itu menimbulkan suara yang sangat keras sehingga membuat Ivy setengah terjingkat."Makananmu sudah siap, Nyonya muda Ivy," ucap penjaga tahanan itu.Ivy berdiri dan berjalan menghampiri pintu besi itu. Penjaga itu lalu membuka pintu itu dari luar, tidak lama Miranda masuk dengan membawa nampan yang berisi makanan untuk Ivy. Miranda meletakkannya dengan kasar

  • Not A Perfect Marriage   Hukuman Untuk Ivy

    Sejak kejadian di pesta hari itu, rumor tidak sedap mulai menyebar. Orang-orang diluaran sana mulai menggunjingkan Race. Mereka berpikiran kalau Race memang ingin menguasai kerajaan dengan menggunakan Ivy. Terlebih lagi setelah semua investigasi dilakukan pada Tuan Marionet. Semuanya terbongkar, monster-monster yang selama ini menghantui wilayah timur terutama Winter itu akibat kiriman dari Tuan Marques Marionet, termasuk juga wabah penyakit yang terakhir kali menyebar di wilayah timur terungkap, terlebih lagi monster yang menjarah batu ruby itu juga kiriman dari Tuan Marionet.Kecurigaan semua orang sekarang semakin tertuju pada Ivy. Mereka semua menganggap Ivy adalah kaki tangan dari Tuan Marionet. Ivy semakin disudutkan dengan itu semua, termasuk dengan rumor Race yang ingin menjadi putra mahkota.Tuan Milano dan Raja Michel sedang minum teh bersama di taman belakang istana. Sedari tadi keduanya sama-sama diam dan saling memandang ke langit yang sudah gelap. Sesekali Raja Michel me

DMCA.com Protection Status