Beranda / Romansa / Noda di Seragam Putriku / Ekstra Part 1: Istriku Sayang

Share

Ekstra Part 1: Istriku Sayang

Penulis: Wafa Farha
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-16 19:52:04

"Laila, sayang! Cepetan dong. Aku sudah telat nih," teriak Aris dari dalam kamar sambil menggendong Ariel yang kini sudah 1 tahun lebih 4 bulan. Pria itu mendongak ke luar kamar.

"Iya, bentar, Kak. Sedikit lagi, nih," jawab Laila dari arah dapur.

"Ada apa, sih, pagi-pagi teriak-teriak?" Ajeng datang dari arah kamarnya.

"Aris sudah telat pergi ke kampus, Ma. Aril enggak ada yang jagain."

"Loh, Laila kemana?" Ajeng mengedarkan pandangannya ke seluruh kamar.

"Di dapur, lagi nyiapin bekal buat aku," jawab Aris cengengesan.

"Ya sabar dulu, dong. Sini , anak gantengnya main sama Oma dulu ya. Papa kamu itu udah punya junior juga masih teriak-teriak kaya anak SD," omel Ajeng sambil mengambil alih Ariel dari gendongan Aris.

Sejak tahu kalau Ariel adalah cucu kandungnya, Ajeng makin sayang pada bocah menggemaskan itu. Waktu luangnya dia gunakan untuk memanjakan Ariel.

Ajeng membawa cucunya keluar dari kamar, meninggalkan Aris yang segera

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Noda di Seragam Putriku     Ekstra Part 2

    Ekstra Part 2"Ma-maksudnya, Bunda hamil?" Laila bertanya dengan suara bergetar."I-iya.""Alhamdulillah, Laila seneng mendengarnya, Bun.""Tapi ... Laila .... ""Tapi apa, Bun? Kok, Bunda seperti yang tidak senang?""Bukannya tidak senang, tapi 'kan Bunda sudah tua, sudah punya cucu. Masa punya bayi lagi.""Ya ampun, Bunda ini lucu. Anak itu 'kan rezeki, Bunda harus seneng.""Ya udah, Bunda cuma mau ngasih tahu itu saja. Ariel sehat 'kan?""Alhamdulillah Ariel sehat, semuanya juga sehat.""Alhamdulillah, assalamualaikum.""Waalaikum salam," jawab Laila sambil menyimpan kembali ponselnya."Ada apa?" Tanya Aris setelah Laila selesai."Bunda hamil. Tapi sepertinya beliau tidak senang, katanya karena dia sudah tua.""Kehamilan di usia 40 tahun ke atas memang rentan. Tapi bagaimana pun Bunda kamu harus siap. Ini tugas kamu untuk membuatnya percaya diri." Ajeng mengusap pu

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16
  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 3

    kstra Part 3"Aku kira selama ini kamu menghindar karena kamu tidak mau pacaran, Ris." Raut wajah Zara berubah sendu, "Makanya aku bilang sama Mami dan Papi kalau aku beruntung banget," lanjut wanita itu."Sekali lagi, maaf Zara. Saya juga minta maaf sama Om dan Tante. Saya menganggap Zara sama seperti teman-teman yang lain dan saya tidak pernah bersikap berlebihan pada siapapun karena saya sudah punya istri."Zara bergelayut pada lengan Maminya, wanita itu jelas kecewa dan campur malu tentunya."Om dan Tante juga minta maaf, atas kelancangan kami barusan. Sungguh, ini kami telah salah faham." Papinya Zara merasa tidak enak pada Aris dan keluarganya."Tidak apa-apa, Tuan. Ini juga mungkin salah Aris yang tidak berterus terang tentang pernikahannya." Papanya Aris melangkah maju sedikit."Kalau begitu kami permisi," pamit Papinya Zara.Ketiganya hampir saja meniggalkan tempat itu ketika Fanno dan Lintang datang.

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16
  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 4

    Selesai mandi dan berpakaian, Aris keluar kamar mandi dan begitu saja Laila masuk untuk mandi. Pria itu sempat mengernyit melihat Laila seperti yang terburu-buru masuk kamar mandi.Biasanya wanita itu menggodanya setiap kali akan masuk kamar mandi."Yakin tidak mau mandi ulang?" goda nya dengan kerlingan nakal.Setelah itu, jika Aris sedang tidak buru-buru pergi ke kampus, ia memilih menerima tawaran istri cantiknya itu.Tapi kali ini, boro-boro menawarkan mandi bareng, masuk dan menutup pintu saja dilakukan wanita itu dengan terburu-buru.Aris hanya bisa mengacak rambutnya kasar lalu melangkah menuju ujung kasur. Untunglah, wanita itu masih mau menyiapkan baju ganti untuknya. Itu artinya, Laila masih ingat kewajibannya.Hingga waktunya makan malam, Laila masih enggan bicara. Selama berada di meja makan, tak sepatah katapun keluar dari mulut Laila. Ia masih mau mengambilkan makanan untuk suaminya meski dalam keadaan tidak bersuara.Se

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16
  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 5: Kata-Kata Pelakor

    Hari ini Aris tidak kemana-mana, selain memang tidak ada kepentingan pergi ke kampus, ia juga ingin menyelesaikan permasalahan salah faham tentang Zara.Sengaja Aris mengajak Laila ke luar, maksudnya supaya leluasa bicara tanpa sungkan karena ada Ajeng.Laila awalnya menolak, tapi jika dipikir lagi masalah ini memang tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.Aris memilih tempat yang nyaman, selain untuk makan juga supaya Ariel bisa bermain.Tapi ternyata sepertinya makan di luar juga tidak tepat, karena tidak ada waktu untuk mereka ngobrol."Maaf, Kak, jangan bahas apa pun saat ini. Aku harus fokus jagain Ariel," tolak Laila ketika Aris bilang minta maaf atas kejadian kemarin. Sedangkan Ariel yang baru bisa berjalan aktif ke sana ke mari perlu diawasi.Pria itu mendesah kesal karena Laila cenderung menghindar. Sebenarnya bisa saja mereka berbicara sambil menjaga Ariel, toh anak itu anteng bermain.Aris hanya bisa pasrah, sebenarnya dia tid

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16
  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 6: Jomblo Berkelas

    Sore itu Rani baru saja selesai mandi ketika anak cucu dan menantunya datang. "Kalian datang, kok, enggak ngasih kabar, sih. Jadi Bunda enggak masak," kata Rani sambil mengambil Ariel dari gendongan Laila. "Tenang aja, Bun. Laila tadi mampir beli makanan banyak. Katanya sekalian pengin makan bareng Ayah dan Bunda." Aris mengangkat kantong plastik yang ia tenteng lalu meletakkan di atas meja. "Ya ampun banyak banget, Laila," Rani kaget melihat makanan yang Aris bawa ternyata banyak. "Sengaja, Bun. Kata Ayah 'kan sekarang Bunda lagi enggak suka masak. Jadi aku sengaja bawa yang banyak." "Kalau begitu, telepon Ayahmu! Nanti kalau dia keburu beli makanan 'kan mubazir." "Enggak usah, Bun. Bentar lagi Ayah pulang, 'kan? Kalau pun beliau bawa makanan, tidak usah khawatir. Ada ibu menyusui yang siap menghabis makanan itu." Aris mengusap pundak Laila sambil tersenyum dan saling menatap. "Bawaan kamu banyak banget, Laila. Seperti orang m

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16
  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 7: Kehidupan Helen

    Di dalam penjara. Beberapa hari ini, setelah kedatangan Arya, kekasihnya. Helen selalu menuggu kabar baik dari pria itu. Ia sudah memohon pada Arya supaya membebaskan dia dari penjara. Helen tahu uang Arya banyak. Bukan hal sulit untuk menyogok petugas di penjara ini supaya mengeluarkannya dari sini. Atau setidaknya membayar orang yang bisa membantu dia kabur. Tapi pria yang dia tunggu tidak datang-datang. Helen menungggu dengan perasaan gelisah. Berbagai prasangka buruk hadir di dalam pikirannya. "Arya sangat mencintaiku, tidak mungkin dia mengabaikan aku di saat seperti ini. Mungkin dia sedang sibuk dengan bisnisnya," gumam Helen menghibur diri. Wanita itu terus memupuk rasa percayanya pada kekasihnya itu. Meskipun dalam hatinya ada perasaan tidak enak, karena tidak seperti biasanya pria itu menghilang. Teringat sikap Arya ketika kemarin berpamitan, pria itu seperti tiba-tiba berubah dingin. Padahal sebelum Helen memintanya untuk men

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16
  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 8: Romantis

    Pagi ini Aris sudah rapih, jadwal ia interview diperkirakan jam 11 nanti. Tapi tak ada salahnya Aris datang lebih awal, siapa tahu urutannya diacak.Laila memindai penampilan suaminya sekali lagi, khawatir ada yang kurang atau ada yang salah."Aku sudah cakep, 'kan?" tanya Aris sambil berdiri di depan cermin."Dari dulu memang cakep, kalau enggak cakep mana mungkin aku jatuh cinta.""Is, sudah semakin pandai merayu sekarang." Aris menghampiri istrinya itu lalu menatapnya tak berkedip."Yang ngajarin 'kan Kak Aris," ucap Laila sambil tersenyum."Kapan aku ngajarin?""Setiap hari.""Begitu, ya?" Aris mengetuk-ngetuk pelipisnya dengan telunjuk."Udah, ah, cepetan berangkat! Nanti terlambat.""Masih ada waktu tiga jam lagi." Aris melirik jam tangannya."Siapa tahu ada yang berhalangan hadir atau jalanan macet.""Iya, juga, sih. Kalau begitu aku pergi dulu, ya.""Hati-hati, kalau lihat cewek cantik

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16
  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 9: Cinta Bersemi

    Besoknya, berbekal kartu nama dari David, Aris pergi ke kantor Papanya David. Tidak sulit ternyata untuk menemui pria paruh baya berbadan tinggi itu.Tadi sewaktu datang, Aris menemui Mbak resepsionis dan bertanya apa ada lowongan pekerjaan. Mbaknya langsung menjawab sedang tidak ada. Aris langsung merasa kecewa dan mengeluarkan kartu nama Papanya David."Apa ini benar kantornya orang yang ada di kartu nama ini?" tanya Aris sambil memperlihatkan kartu tersebut."Iya, benar? Apa Anda sudah ada janji dengan beliau?""Tidak, saya hanya memenuhi undangan anaknya Pak Jani.""Sebentar, saya hubungi dulu Pak Jani." Mbak resepsionis berbicara melalui telepon, sepertinya dengan yang bersangkutan."Silahkan, Anda ditunggu di ruangan beliau di lantai 4," ucap Mbak resepsionis sambil memberi tahukan letak ruangan tersebut.Sesuai petunjuk dari Mbak resepsionis, akhirnya Aris dapat menemukan ruangan Pak Jani, Papanya David."Temannya David?

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16

Bab terbaru

  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 20: Terakhir

    Acara lamaran Lintang berlangsung sangat khidmat. Senyum tak lepas dari bibir gadis itu. Akhirnya pemuda yang selama hampir tiga tahun dekat dengannya ini, membuktikan keseriusannya.Begitu juga dengan Aris, kedua sahabat ini pernah berkelakar bahwa mereka akan jadi sodara ipar. Fanno berkali-kali pernah menawarkan diri untuk jadi adik ipar sahabatnya ini.Ternyata benar, ucapan itu adalah doa, maka ucapkanlah yang baik-baik agar menjadi doa yang baik-baik pula.Selesai acara lamaran, semua yang hadir menyantap hidangan yang telah disediakan oleh Ajeng.Fanno mendekati sahabat sekaligus calon Abangnya itu."Gimana kerjaan lu?""Sopan dikit kek, sekarang gue udah jadi calon Abang lu. Masa masih manggil seperti itu?" Aris protes."Oke, Bang, gue ralat. Gimana sekarang kerjaan lu, Bang?""Tetap aja, ya, tapi gapapa lah gue maklum.""Lagian, begitu aja jadi masalah. Pertanyaan gue kagak dijawab juga.""Lu kepo aja uru

  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 19: Menuju Akhir

    Ekstra Part 19Menuju AkhirAris berusaha untuk menikmati pekerjaannya sebagai tukang cuci mobil. Meski bayaran yang dia terima tidak sebanyak ketika bekerja di kantor Papanya David. Tetap saja ia syukuri.Dua hari sudah waktu yang David janjikan untuk membawa Zara kepada keluarga Aris. Tapi belum ada tanda-tanda pria itu akan menepati janjinya."Gue cuma mau ngingetin, ini sudah hampir 2 x 24 jam, Dav," kata Aris lewat sambungan telepon."Gue usahain nanti malam, Ris.""Bener, ya?""Bener. Entar gue kirim alamatnya.""Lu datang ke rumah gue saja.""Enggak bisa, Ris. Lu tahu Zara seperti apa? Ini juga gue enggak yakin.""Lah, gue pikir udah deal.""Tadi 'kan gue bilang mau usahain.""Oke, gue tunggu kabar selanjutnya."Aris memutus sambungan telepon. Ia berharap David bisa membuktikan ucapannya.***Selepas magrib David mengirimkan alamat pad

  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 18: Klarifikasi

    Malam itu juga Aris pergi ke rumah David. Tidak sulit baginya untuk menemukan alamat orang kaya dan terkenal seperti keluarga David.Sebelumnya Aris mengirim pesan terlebih dahulu pada pria berambut klimis itu kalau dia sedang dalam perjalanan ke rumahnya.[Gue lagi di luar, Ris. Besok aja, ya, kita ketemu di kantor.]David beralasan.[Tanggung gue udah di jalan. Enggak apa-apa kalau lu enggak ada, gue ketemu Bokap lu aja.]Tulis Aris sambil tersenyum.[Oke, gue balik. Lu tunggu gue, jangan ngadu macem-macem sama bokap gue!]Aris tersenyum membaca balasan dari David. Pria itu ternyata sangat sayang dengan jabatannya, sehingga dia sangat takut kehilangan.Ternyata Aris sampai terlebih dahulu dari tuan rumah. Dia menunggu di dekat pos satpam. Kata Pak satpam barusan, David belum sampai ke rumah.Berselang lima belas menit, mobil David memasukkan pintu gerbang. Ia langsung mengajak Aris masuk melalui pintu samping dan duduk

  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 17: Fitnah

    "Mama tidak menyangka kamu tega mencoreng muka Mama dan Papa. Memberikan kesan buruk pada keluarga kita, Ris. Maksudnya apa ini?" Ajeng mengetuk-ngetuk layar ponselnya."Itu fitnah, Ma. Aris dijebak, Mama tahu 'kan wanita itu yang mengacau di acara wisudaku beberapa bulan ke belakang.""Iya, Mama tahu. Tapi ini tidak bisa dikatakan fitnah. Sedangkan jelas orang di dalam poto ini adalah kamu. Mama tidak bisa membayangkan kalau Papa sampai tahu." Ajeng merasa terpukul.Lagipula, Aris tak habis pikir, dari mana wanita itu mendapat nomor Ajeng."Aku bisa jelaskan, Ma.""Apa lagi yang mau dijelaskan? Semuanya sudah jelas, kamu tidak bisa beralasan." Ajeng berpaling."Adegan dalam poto ini rekayasa, Ma.""Tidak mungkin, kamu tidak bisa membodohi Mama. Kalau kamu tidak mau harusnya berontak dan menolak. Dari segi mana itu dibilang rekayasa. Atau kamu mau bilang itu adegan poto untuk kepentingan komersial? Kalaupun ia, Mama tidak setuju!"

  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 16

    Selama perjalanan menuju rumah sakit, Laila maupun Aris tidak banyak bicara. Keduanya bingung harus bersikap, secara dari semalam Laila masih belum bersikap manis pada suaminya.Aris ingin segera menunjukkan video itu pada Laila. Tapi sepertinya waktunya tidak tepat jika sekarang.Laila pun tak tahu harus bagaimana memulai untuk minta maaf pada Aris. Ia merasa canggung karena dari semalam dia tidak bersikap baik pada suaminya.Keduanya hanya bersikap biasa ketika berbicara dengan Ariel. Selebihnya seperti dua orang asing yang baru saja bertemu.Kaku.Di rumah sakit, untung saja Laila segera datang, karena ternyata Rani sendirian. Beberapa menit yang lalu, Aji pamit pulang dulu untuk mengambil sesuatu di rumah. Itu kata Rani, wanita itu tidak mau berterus terang bahwa Aji sedang mencari pinjaman uang untuk melunasi biaya rumah sakit.Tabungan mereka belum cukup untuk melunasi semua biaya. Aji sedang menemui beberapa teman kerjanya siapa tahu

  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 15

    "Ini surat pengunduran diri saya." Aris meletakkan surat itu dihadapan Pak Jani, pria yang dulu menerimanya bekerja."Saya perlu tahu, kenapa kamu ingin berhenti bekerja di sini. Padahal kamu termasuk karyawan terbaik meski baru dua bulan bergabung bersama kami. Apa kamu ada masalah dengan salah satu karyawan di sini?" Pak Jani bersandar pada kursinya sambil memperhatikan Aris."Saya tidak ada masalah, Pak. Selama bekerja di sini saya sangat senang. Tapi saat ini, saya ingin mencoba mengembangkan usaha sendiri meski kecil-kecilan." Aris beralasan."Saya sangat menyayangkan saja, Ris. Harus kehilangan karyawan baik seperti kamu. Next kalau kamu ingin bergabung kembali dengan kami, jangan sungkan, ya. Pintu selalu terbuka buat kamu.""Baik, Pak. Terima kasih telah memberikan kesempatan buat saya bekerja di sini. Saya permisi." Aris bangkit dan mengulurkan tangannya."Terima kasih juga sudah pernah bergabung bersama kami," jawab Pak Jani sambil meneri

  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 14: Kepercayaan

    Mobil melaju dengan kecepatan tinggi, Aris seperti kesetanan mengemudikan mobilnya. Ia terus merutuki kebodohannya, kenapa harus menuruti David. Bukankah ia sudah punya janji dengan Laila dan Ariel.Kenapa pula ia harus terus menerus merasa tidak enak pada David, bukankah ia juga punya hak untuk menolak."Sial. Seharusnya aku sudah berhenti kerja setelah tahu David itu sepupuan dengan Zara. Sebab aku tahu Zara itu licik dan nekad." Aris memukul setir.Berkali-kali ia menekan klakson karena ada yang menghalangi jalannya. Hingga satu ketika mobilnya oleng dan hampir saja menabrak pembatas jalan."Astaghfirullah," ucapan sambil memelankan mobilnya.Ia usap wajahnya berkali-kali, lalu membuang nafas perlahan. Ini salah, melampiaskan kekesalan dengan cara ugal-ugalan saat menyetir, memang tidak dibenarkan. Bisa membahayakan dirinya juga pengendara lain. Bukannya mengurangi masalah malah akan manambah masalah jadinya."Papa?!" Matanya membola keti

  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 13: Hati Wanita

    Ekstra Part 13Hati WanitaLaila mondar mandir sambil terus mengotak-atik ponselnya. Dari tadi ia menghubungi Aris tapi tidak diangkat. Akhir pekan ini, pria halalnya itu berjanji akan pulang cepat demi mengajak Ariel jalan-jalan."Habis ashar kamu dan Ariel langsung siap-siap, ya. Supaya aku tidak nunggu lama dan kita punya banyak waktu untuk mengajak Ariel jalan-jalan." Itu pesan Aris beberapa jam yang lalu lewat telepon.Tapi sampai saat ini suaminya itu belum juga datang. Laila mencoba menghubunginya, tapi tak satupun panggilan darinya diangkat."Mungkin Kak Aris terjebak macet, maklum ini sudah masuk akhir pekan jadi banyak yang ke luar untuk liburan," guman Laila menghibur diri.Matanya tak lepas dari layar ponsel yang masih menyala."Tapi ... kalau memang iya terjebak macet, kenapa sampai tidak bisa menjawab telepon?"Laila bangkit dari duduknya lalu melihat ke luar rumah melalui kac

  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 12: Hukuman Untuk Orang Jahat

    "Lepaskan aku! Kalian tidak punya hak menangkapku!"Helen terus meronta ketika dua orang sipir memegangi tangannya. Kedua pria itu membawa Helen ke luar sel tersebut."Lepaskan!!" Helen mencoba mengayunkan tangannya agar terlepas, tapi sia-sia karena tenaga dua orang pria itu tentu saja lebih kuat.Tiba-tiba wanita itu berhenti. Ia berusaha mundur ketika dua orang berseragam itu menariknya."Aku bilang lepaskan! Kalian akan membawa aku kemana?""Tindakanmu barusan itu membahayakan penghuni lain. Kamu harus dipisahkan," ujar salah satunya."Tidak mau! Aku tidak mau sendirian! Aku mau bersama dengan yang lain. Lepas, aku bilang lepas!!"Lama-lama tenaga Helen terkuras sia-sia karena terus meronta. Wanita yang dulu selalu berpenampilan bak artis ibu kota itu akhirnya harus pasrah ketika dirinya dimasukkan ke sel terpisah tanpa teman."Heeyy! Lepaskan aku!! Kalian tidak tahu pacarku kaya, banyak duitnya. Sebentar lagi dia akan data

DMCA.com Protection Status