Beranda / Romansa / Noda di Seragam Putriku / Ekstra Part 6: Jomblo Berkelas

Share

Ekstra Part 6: Jomblo Berkelas

Penulis: Wafa Farha
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-16 19:53:48

Sore itu Rani baru saja selesai mandi ketika anak cucu dan menantunya datang.

"Kalian datang, kok, enggak ngasih kabar, sih. Jadi Bunda enggak masak," kata Rani sambil mengambil Ariel dari gendongan Laila.

"Tenang aja, Bun. Laila tadi mampir beli makanan banyak. Katanya sekalian pengin makan bareng Ayah dan Bunda." Aris mengangkat kantong plastik yang ia tenteng lalu meletakkan di atas meja.

"Ya ampun banyak banget, Laila," Rani kaget melihat makanan yang Aris bawa ternyata banyak.

"Sengaja, Bun. Kata Ayah 'kan sekarang Bunda lagi enggak suka masak. Jadi aku sengaja bawa yang banyak."

"Kalau begitu, telepon Ayahmu! Nanti kalau dia keburu beli makanan 'kan mubazir."

"Enggak usah, Bun. Bentar lagi Ayah pulang, 'kan? Kalau pun beliau bawa makanan, tidak usah khawatir. Ada ibu menyusui yang siap menghabis makanan itu." Aris mengusap pundak Laila sambil tersenyum dan saling menatap.

"Bawaan kamu banyak banget, Laila. Seperti orang m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 7: Kehidupan Helen

    Di dalam penjara. Beberapa hari ini, setelah kedatangan Arya, kekasihnya. Helen selalu menuggu kabar baik dari pria itu. Ia sudah memohon pada Arya supaya membebaskan dia dari penjara. Helen tahu uang Arya banyak. Bukan hal sulit untuk menyogok petugas di penjara ini supaya mengeluarkannya dari sini. Atau setidaknya membayar orang yang bisa membantu dia kabur. Tapi pria yang dia tunggu tidak datang-datang. Helen menungggu dengan perasaan gelisah. Berbagai prasangka buruk hadir di dalam pikirannya. "Arya sangat mencintaiku, tidak mungkin dia mengabaikan aku di saat seperti ini. Mungkin dia sedang sibuk dengan bisnisnya," gumam Helen menghibur diri. Wanita itu terus memupuk rasa percayanya pada kekasihnya itu. Meskipun dalam hatinya ada perasaan tidak enak, karena tidak seperti biasanya pria itu menghilang. Teringat sikap Arya ketika kemarin berpamitan, pria itu seperti tiba-tiba berubah dingin. Padahal sebelum Helen memintanya untuk men

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16
  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 8: Romantis

    Pagi ini Aris sudah rapih, jadwal ia interview diperkirakan jam 11 nanti. Tapi tak ada salahnya Aris datang lebih awal, siapa tahu urutannya diacak.Laila memindai penampilan suaminya sekali lagi, khawatir ada yang kurang atau ada yang salah."Aku sudah cakep, 'kan?" tanya Aris sambil berdiri di depan cermin."Dari dulu memang cakep, kalau enggak cakep mana mungkin aku jatuh cinta.""Is, sudah semakin pandai merayu sekarang." Aris menghampiri istrinya itu lalu menatapnya tak berkedip."Yang ngajarin 'kan Kak Aris," ucap Laila sambil tersenyum."Kapan aku ngajarin?""Setiap hari.""Begitu, ya?" Aris mengetuk-ngetuk pelipisnya dengan telunjuk."Udah, ah, cepetan berangkat! Nanti terlambat.""Masih ada waktu tiga jam lagi." Aris melirik jam tangannya."Siapa tahu ada yang berhalangan hadir atau jalanan macet.""Iya, juga, sih. Kalau begitu aku pergi dulu, ya.""Hati-hati, kalau lihat cewek cantik

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16
  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 9: Cinta Bersemi

    Besoknya, berbekal kartu nama dari David, Aris pergi ke kantor Papanya David. Tidak sulit ternyata untuk menemui pria paruh baya berbadan tinggi itu.Tadi sewaktu datang, Aris menemui Mbak resepsionis dan bertanya apa ada lowongan pekerjaan. Mbaknya langsung menjawab sedang tidak ada. Aris langsung merasa kecewa dan mengeluarkan kartu nama Papanya David."Apa ini benar kantornya orang yang ada di kartu nama ini?" tanya Aris sambil memperlihatkan kartu tersebut."Iya, benar? Apa Anda sudah ada janji dengan beliau?""Tidak, saya hanya memenuhi undangan anaknya Pak Jani.""Sebentar, saya hubungi dulu Pak Jani." Mbak resepsionis berbicara melalui telepon, sepertinya dengan yang bersangkutan."Silahkan, Anda ditunggu di ruangan beliau di lantai 4," ucap Mbak resepsionis sambil memberi tahukan letak ruangan tersebut.Sesuai petunjuk dari Mbak resepsionis, akhirnya Aris dapat menemukan ruangan Pak Jani, Papanya David."Temannya David?

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16
  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 10

    Fanno menjalankan mobilnya tanpa tahu Lintang akan membawanya ke mana. Ia hanya menuruti perintah Lintang, belok kiri, belok kanan atau lurus."Tinggal bilang mau kemana, aku langsung meluncur," protes Fanno."Enggak bisa, aku maunya begitu. Pokoknya Kak Fanno ikut aja, deh. Enggak usah protes.""Tapi 'kan jadi lama, perasaan dari tadi muter-muter mulu.""Enggak apa-apa, 'kan biar lama. Udah dibilang jangan protes juga.""Iya, bawel. Untung sayang," balas Fanno dengan raut datar."Bilang sayang, kok, enggak ada manis-manisnya? Mana enggak senyum lagi." Lintang melirik kekasihnya itu."Kan lagi kesel, jadi enggak boleh senyum, dong." Fanno tetap menatap lurus ke depan."Oh, oke. Sabar, Lintang." Gadis itu mengusap dadanya pelan sementara Fanno hanya meliriknya sekilas.Lintang tersenyum senang karena akan membawa pria itu ke suatu tempat yang menurutnya akan menjadi kejutan buat Fanno. Meskipun pria itu nampak kesal, Lint

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16
  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 11: Sungkan

    David kerap mengajak Aris bertemu selepas jam kerja. Cuma sekedar minum kopi dan nongkrong. Sebenarnya Aris kurang suka, karena di rumah ada anak dan istrinya yang menunggu.Akan tetapi jika ia menolak ajakan David, Aris merasa tidak enak secara dia seperti punya hutang budi.Ketika Aris hampir putus asa karena selalu gagal melamar pekerjaan, saat itulah kartu nama yang David berikan menjadi sangat berguna."Bengong aja, Ris." David menjentikkan jari di depan wajah Aris."Enggak juga." Aris berkelit."Dari tadi lu enggak banyak ngomong.""Gue cape Dav, hari ini banyak mesin yang ngadat." Aris memijit tengkuknya."Lu mau gue promosikan jadi manager? Masalah gampang itu, gue tinggal bilang sama bokap.""Enggak usah Dav. Makasih, gue enggak enak, baru saja kerja dua bulan masa udah jadi manager saja," sahut Aris sambil tersenyum miring.Baginya mungkin akan sangat menguntungkan jika diangkat menjadi manager. Tapi apa kata s

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16
  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 12: Hukuman Untuk Orang Jahat

    "Lepaskan aku! Kalian tidak punya hak menangkapku!"Helen terus meronta ketika dua orang sipir memegangi tangannya. Kedua pria itu membawa Helen ke luar sel tersebut."Lepaskan!!" Helen mencoba mengayunkan tangannya agar terlepas, tapi sia-sia karena tenaga dua orang pria itu tentu saja lebih kuat.Tiba-tiba wanita itu berhenti. Ia berusaha mundur ketika dua orang berseragam itu menariknya."Aku bilang lepaskan! Kalian akan membawa aku kemana?""Tindakanmu barusan itu membahayakan penghuni lain. Kamu harus dipisahkan," ujar salah satunya."Tidak mau! Aku tidak mau sendirian! Aku mau bersama dengan yang lain. Lepas, aku bilang lepas!!"Lama-lama tenaga Helen terkuras sia-sia karena terus meronta. Wanita yang dulu selalu berpenampilan bak artis ibu kota itu akhirnya harus pasrah ketika dirinya dimasukkan ke sel terpisah tanpa teman."Heeyy! Lepaskan aku!! Kalian tidak tahu pacarku kaya, banyak duitnya. Sebentar lagi dia akan data

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16
  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 13: Hati Wanita

    Ekstra Part 13Hati WanitaLaila mondar mandir sambil terus mengotak-atik ponselnya. Dari tadi ia menghubungi Aris tapi tidak diangkat. Akhir pekan ini, pria halalnya itu berjanji akan pulang cepat demi mengajak Ariel jalan-jalan."Habis ashar kamu dan Ariel langsung siap-siap, ya. Supaya aku tidak nunggu lama dan kita punya banyak waktu untuk mengajak Ariel jalan-jalan." Itu pesan Aris beberapa jam yang lalu lewat telepon.Tapi sampai saat ini suaminya itu belum juga datang. Laila mencoba menghubunginya, tapi tak satupun panggilan darinya diangkat."Mungkin Kak Aris terjebak macet, maklum ini sudah masuk akhir pekan jadi banyak yang ke luar untuk liburan," guman Laila menghibur diri.Matanya tak lepas dari layar ponsel yang masih menyala."Tapi ... kalau memang iya terjebak macet, kenapa sampai tidak bisa menjawab telepon?"Laila bangkit dari duduknya lalu melihat ke luar rumah melalui kac

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16
  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 14: Kepercayaan

    Mobil melaju dengan kecepatan tinggi, Aris seperti kesetanan mengemudikan mobilnya. Ia terus merutuki kebodohannya, kenapa harus menuruti David. Bukankah ia sudah punya janji dengan Laila dan Ariel.Kenapa pula ia harus terus menerus merasa tidak enak pada David, bukankah ia juga punya hak untuk menolak."Sial. Seharusnya aku sudah berhenti kerja setelah tahu David itu sepupuan dengan Zara. Sebab aku tahu Zara itu licik dan nekad." Aris memukul setir.Berkali-kali ia menekan klakson karena ada yang menghalangi jalannya. Hingga satu ketika mobilnya oleng dan hampir saja menabrak pembatas jalan."Astaghfirullah," ucapan sambil memelankan mobilnya.Ia usap wajahnya berkali-kali, lalu membuang nafas perlahan. Ini salah, melampiaskan kekesalan dengan cara ugal-ugalan saat menyetir, memang tidak dibenarkan. Bisa membahayakan dirinya juga pengendara lain. Bukannya mengurangi masalah malah akan manambah masalah jadinya."Papa?!" Matanya membola keti

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16

Bab terbaru

  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 20: Terakhir

    Acara lamaran Lintang berlangsung sangat khidmat. Senyum tak lepas dari bibir gadis itu. Akhirnya pemuda yang selama hampir tiga tahun dekat dengannya ini, membuktikan keseriusannya.Begitu juga dengan Aris, kedua sahabat ini pernah berkelakar bahwa mereka akan jadi sodara ipar. Fanno berkali-kali pernah menawarkan diri untuk jadi adik ipar sahabatnya ini.Ternyata benar, ucapan itu adalah doa, maka ucapkanlah yang baik-baik agar menjadi doa yang baik-baik pula.Selesai acara lamaran, semua yang hadir menyantap hidangan yang telah disediakan oleh Ajeng.Fanno mendekati sahabat sekaligus calon Abangnya itu."Gimana kerjaan lu?""Sopan dikit kek, sekarang gue udah jadi calon Abang lu. Masa masih manggil seperti itu?" Aris protes."Oke, Bang, gue ralat. Gimana sekarang kerjaan lu, Bang?""Tetap aja, ya, tapi gapapa lah gue maklum.""Lagian, begitu aja jadi masalah. Pertanyaan gue kagak dijawab juga.""Lu kepo aja uru

  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 19: Menuju Akhir

    Ekstra Part 19Menuju AkhirAris berusaha untuk menikmati pekerjaannya sebagai tukang cuci mobil. Meski bayaran yang dia terima tidak sebanyak ketika bekerja di kantor Papanya David. Tetap saja ia syukuri.Dua hari sudah waktu yang David janjikan untuk membawa Zara kepada keluarga Aris. Tapi belum ada tanda-tanda pria itu akan menepati janjinya."Gue cuma mau ngingetin, ini sudah hampir 2 x 24 jam, Dav," kata Aris lewat sambungan telepon."Gue usahain nanti malam, Ris.""Bener, ya?""Bener. Entar gue kirim alamatnya.""Lu datang ke rumah gue saja.""Enggak bisa, Ris. Lu tahu Zara seperti apa? Ini juga gue enggak yakin.""Lah, gue pikir udah deal.""Tadi 'kan gue bilang mau usahain.""Oke, gue tunggu kabar selanjutnya."Aris memutus sambungan telepon. Ia berharap David bisa membuktikan ucapannya.***Selepas magrib David mengirimkan alamat pad

  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 18: Klarifikasi

    Malam itu juga Aris pergi ke rumah David. Tidak sulit baginya untuk menemukan alamat orang kaya dan terkenal seperti keluarga David.Sebelumnya Aris mengirim pesan terlebih dahulu pada pria berambut klimis itu kalau dia sedang dalam perjalanan ke rumahnya.[Gue lagi di luar, Ris. Besok aja, ya, kita ketemu di kantor.]David beralasan.[Tanggung gue udah di jalan. Enggak apa-apa kalau lu enggak ada, gue ketemu Bokap lu aja.]Tulis Aris sambil tersenyum.[Oke, gue balik. Lu tunggu gue, jangan ngadu macem-macem sama bokap gue!]Aris tersenyum membaca balasan dari David. Pria itu ternyata sangat sayang dengan jabatannya, sehingga dia sangat takut kehilangan.Ternyata Aris sampai terlebih dahulu dari tuan rumah. Dia menunggu di dekat pos satpam. Kata Pak satpam barusan, David belum sampai ke rumah.Berselang lima belas menit, mobil David memasukkan pintu gerbang. Ia langsung mengajak Aris masuk melalui pintu samping dan duduk

  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 17: Fitnah

    "Mama tidak menyangka kamu tega mencoreng muka Mama dan Papa. Memberikan kesan buruk pada keluarga kita, Ris. Maksudnya apa ini?" Ajeng mengetuk-ngetuk layar ponselnya."Itu fitnah, Ma. Aris dijebak, Mama tahu 'kan wanita itu yang mengacau di acara wisudaku beberapa bulan ke belakang.""Iya, Mama tahu. Tapi ini tidak bisa dikatakan fitnah. Sedangkan jelas orang di dalam poto ini adalah kamu. Mama tidak bisa membayangkan kalau Papa sampai tahu." Ajeng merasa terpukul.Lagipula, Aris tak habis pikir, dari mana wanita itu mendapat nomor Ajeng."Aku bisa jelaskan, Ma.""Apa lagi yang mau dijelaskan? Semuanya sudah jelas, kamu tidak bisa beralasan." Ajeng berpaling."Adegan dalam poto ini rekayasa, Ma.""Tidak mungkin, kamu tidak bisa membodohi Mama. Kalau kamu tidak mau harusnya berontak dan menolak. Dari segi mana itu dibilang rekayasa. Atau kamu mau bilang itu adegan poto untuk kepentingan komersial? Kalaupun ia, Mama tidak setuju!"

  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 16

    Selama perjalanan menuju rumah sakit, Laila maupun Aris tidak banyak bicara. Keduanya bingung harus bersikap, secara dari semalam Laila masih belum bersikap manis pada suaminya.Aris ingin segera menunjukkan video itu pada Laila. Tapi sepertinya waktunya tidak tepat jika sekarang.Laila pun tak tahu harus bagaimana memulai untuk minta maaf pada Aris. Ia merasa canggung karena dari semalam dia tidak bersikap baik pada suaminya.Keduanya hanya bersikap biasa ketika berbicara dengan Ariel. Selebihnya seperti dua orang asing yang baru saja bertemu.Kaku.Di rumah sakit, untung saja Laila segera datang, karena ternyata Rani sendirian. Beberapa menit yang lalu, Aji pamit pulang dulu untuk mengambil sesuatu di rumah. Itu kata Rani, wanita itu tidak mau berterus terang bahwa Aji sedang mencari pinjaman uang untuk melunasi biaya rumah sakit.Tabungan mereka belum cukup untuk melunasi semua biaya. Aji sedang menemui beberapa teman kerjanya siapa tahu

  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 15

    "Ini surat pengunduran diri saya." Aris meletakkan surat itu dihadapan Pak Jani, pria yang dulu menerimanya bekerja."Saya perlu tahu, kenapa kamu ingin berhenti bekerja di sini. Padahal kamu termasuk karyawan terbaik meski baru dua bulan bergabung bersama kami. Apa kamu ada masalah dengan salah satu karyawan di sini?" Pak Jani bersandar pada kursinya sambil memperhatikan Aris."Saya tidak ada masalah, Pak. Selama bekerja di sini saya sangat senang. Tapi saat ini, saya ingin mencoba mengembangkan usaha sendiri meski kecil-kecilan." Aris beralasan."Saya sangat menyayangkan saja, Ris. Harus kehilangan karyawan baik seperti kamu. Next kalau kamu ingin bergabung kembali dengan kami, jangan sungkan, ya. Pintu selalu terbuka buat kamu.""Baik, Pak. Terima kasih telah memberikan kesempatan buat saya bekerja di sini. Saya permisi." Aris bangkit dan mengulurkan tangannya."Terima kasih juga sudah pernah bergabung bersama kami," jawab Pak Jani sambil meneri

  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 14: Kepercayaan

    Mobil melaju dengan kecepatan tinggi, Aris seperti kesetanan mengemudikan mobilnya. Ia terus merutuki kebodohannya, kenapa harus menuruti David. Bukankah ia sudah punya janji dengan Laila dan Ariel.Kenapa pula ia harus terus menerus merasa tidak enak pada David, bukankah ia juga punya hak untuk menolak."Sial. Seharusnya aku sudah berhenti kerja setelah tahu David itu sepupuan dengan Zara. Sebab aku tahu Zara itu licik dan nekad." Aris memukul setir.Berkali-kali ia menekan klakson karena ada yang menghalangi jalannya. Hingga satu ketika mobilnya oleng dan hampir saja menabrak pembatas jalan."Astaghfirullah," ucapan sambil memelankan mobilnya.Ia usap wajahnya berkali-kali, lalu membuang nafas perlahan. Ini salah, melampiaskan kekesalan dengan cara ugal-ugalan saat menyetir, memang tidak dibenarkan. Bisa membahayakan dirinya juga pengendara lain. Bukannya mengurangi masalah malah akan manambah masalah jadinya."Papa?!" Matanya membola keti

  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 13: Hati Wanita

    Ekstra Part 13Hati WanitaLaila mondar mandir sambil terus mengotak-atik ponselnya. Dari tadi ia menghubungi Aris tapi tidak diangkat. Akhir pekan ini, pria halalnya itu berjanji akan pulang cepat demi mengajak Ariel jalan-jalan."Habis ashar kamu dan Ariel langsung siap-siap, ya. Supaya aku tidak nunggu lama dan kita punya banyak waktu untuk mengajak Ariel jalan-jalan." Itu pesan Aris beberapa jam yang lalu lewat telepon.Tapi sampai saat ini suaminya itu belum juga datang. Laila mencoba menghubunginya, tapi tak satupun panggilan darinya diangkat."Mungkin Kak Aris terjebak macet, maklum ini sudah masuk akhir pekan jadi banyak yang ke luar untuk liburan," guman Laila menghibur diri.Matanya tak lepas dari layar ponsel yang masih menyala."Tapi ... kalau memang iya terjebak macet, kenapa sampai tidak bisa menjawab telepon?"Laila bangkit dari duduknya lalu melihat ke luar rumah melalui kac

  • Noda di Seragam Putriku    Ekstra Part 12: Hukuman Untuk Orang Jahat

    "Lepaskan aku! Kalian tidak punya hak menangkapku!"Helen terus meronta ketika dua orang sipir memegangi tangannya. Kedua pria itu membawa Helen ke luar sel tersebut."Lepaskan!!" Helen mencoba mengayunkan tangannya agar terlepas, tapi sia-sia karena tenaga dua orang pria itu tentu saja lebih kuat.Tiba-tiba wanita itu berhenti. Ia berusaha mundur ketika dua orang berseragam itu menariknya."Aku bilang lepaskan! Kalian akan membawa aku kemana?""Tindakanmu barusan itu membahayakan penghuni lain. Kamu harus dipisahkan," ujar salah satunya."Tidak mau! Aku tidak mau sendirian! Aku mau bersama dengan yang lain. Lepas, aku bilang lepas!!"Lama-lama tenaga Helen terkuras sia-sia karena terus meronta. Wanita yang dulu selalu berpenampilan bak artis ibu kota itu akhirnya harus pasrah ketika dirinya dimasukkan ke sel terpisah tanpa teman."Heeyy! Lepaskan aku!! Kalian tidak tahu pacarku kaya, banyak duitnya. Sebentar lagi dia akan data

DMCA.com Protection Status