Share

Bab 88. Sekeping ingatan yang kembali

Ridwan tidak ingin melakukan yang Delena mau saat dirinya belum mengingat apapun.

"Apa kamu tidak sabar menunggu aku mengingatmu? Aku hanya mau melakukan itu dengan cinta dan ingatan yang penuh, Del!" jawab Ridwan.

Delena menatap Ridwan intens dan menarik nafas, "Bahkan saat hilang ingatan, kamu masih menolak ku, Ridwan!" batinnya.

"Apa bukti DNA masih belum cukup?" tanya Delena.

Ridwan diam mendengar pertanyaan Delena yang seolah sangat memaksa dirinya.

"Kita jalani kehidupan rumah tangga sesuai maumu, liburan, merawat anak bersama, berbahagia, tapi kita tunda urusan ranjang sampai aku ingat!" jawab Ridwan mencoba bernegosiasi.

Delena menghela nafas berat.

Yang sangat ingin Delena lakukan adalah bercumbu dengan Ridwan dan menikmati benda kekar itu.

Namun Ridwan menolak urusan ranjang dengannya.

"Terserah kamu saja, Sayang! Aku lemas untuk mendebatmu! Tak apa jika kamu tak menginginkan aku lagi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status