Share

4 - Pernikahan Nafsu

Penulis: Aishwara_Ruby
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-21 10:18:12

Hajin Pranadipa ... wajahnya memang tidak terlihat di publik, tapi siapa yang tidak tahu dengan keluarga Pranadipa? Mereka adalah salah satu keluarga konglomerat di Indonesia. Pranadipa Group mendirikan perusahaan kertas yang menguasai produksi dalam negeri dan telah meluas ke pasar Asia.

Mereka kemudian memiliki cabang-cabang usaha lain yang bergerak di bidang yang saling terkait. Prana packaging adalah anak perusahaan paling besar di bidang kemasan yang berhasil masuk pasar luar negeri dengan keunggulan produknya yang memiliki klaim ramah lingkungan dan food grade. Omset perusahaan telah mencapai ratusan miliar per buulan. Bisa dilihat dari gedung kantor dan pabrik di belakangnya, seberapa besar aset perusahaan ini. Tentu saja pemilik dan pimpinannya pun kaya. Namun, Hanum justru menemui Hajin Pranadipa sekarang untuk meminta dinikahi 'siri'.

Ini semua karena Hanum dijebak atas hilangnya uang perusaahaan dan Hajin meminta untuk tidur dengannya sebagai ganti rugi. Hanum yang seorang perempuan berprinsip dan muslimah, tentu saja dia menolak. Akan tetapi, perlakuan keluarga angkatnya yang semena-mena membuat Hanum tidak tahan.

"Apa kamu bilang?"

Hajin sedang meninjau laporan keuangan saat Hanum menemuinya. Dia membalikkan kursi kerjanya lalu melempar file di tangannya ke meja dengan keras setelah mendengar perkataan Hanum.

"Untuk ganti rugi itu, saya mau melakukannya dengan Bapak. Tapi, dengan syarat. Nikahi saya."

Hajin menatap Hanum dengan kernyitan dahi. Untuk seseorang yang berani meminta pernikahan, Hanum terlalu gemetar. Hajin jadi tidak habis pikir.

"Aku pebisnis, Hanum. Tawaranku adalah 10 pertemuan, tapi kamu meminta pernikahan. Ini tidak seimbang. Coba beri aku alasan masuk akal kenapa aku harus deal denganmu?"

Hajin sengaja berbicara seperti itu.

Hanum berusaha keras menghentikan getaran di tangannya. Dia juga berusaha agar suaranya tidak gemetar. Sudah dia duga bahwa Hajin tidak akan semudah itu mengiyakan permintaannya. Karena pernikahan membuat 2 orang bukan hanya berbagi tubuh, tapi juga aset dan kekayaan.

"Karena Anda menginginkan tubuh saya, Anda harus menghargai saya sebagai perempuan, Pak. Setidaknya lakukanlah itu dengan nikah siri."

Hajin terdiam, dia masih tidak habis pikir. Pernikahan bukanlah hal yang mudah, terlalu rumit.

"Aku hanya meminta 10 kali, setelah itu kamu bebas memilih suami."

Hajin berkata seperti itu. Tentu saja, hanya karena menginginkan tubuh seorang perempuan, tidak lantas membuatnya tidak waras sampai mau menggadaikan masa depannya.

Hanum menelan ludah susah. Dia masih gemetar dan jantungnya terus berdegup kencang.

"Mungkin, perempuan sekarang merasa hilang perawan bukan suatu masalah. Tapi, bagi saya ... hal itu harus diberikan pada suami dalam pernikahan sah." Dia mengatakan dengan pergerakan mata yang gusar sekaligus takut.

"Saya bukan mau sok romantis, tetapi ini tentang keyakinan. Jadi, kalau Bapak menginginkan tubuh saya, tolong setidaknya ... hanya dengan nikah siri," lanjut Hanum masih takut-takut.

"Kalau Bapak merasa khawatir, Bapak bisa memanggil pengacara. Kita menikah secara siri di atas perjanjian bermaterai. Saya tidak akan mengincar harta Bapak."

Penegasan terakhir Hanum membuat Hajin mendengus.

Sekarang, Hajin yang dibuat tidak mampu berpikir. Apa Hanum tidak tahu seberapa kayanya dia?"

"Baiklah. Kita sepakat," ujar Hajin memutuskan.

Hanum agak terkejut karena Hajin tidak mendebatnya lebih lanjut. Padahal, Hanum berpikir akan sulit untuk membuat Hajin setuju dalam sekali pembicaraan.

"Sekarang, duduk. Kita bahas kontrak perjanjiannya. Aku ada materai," lanjut Hajin.

Hanum lalu duduk. Mereka kemudian membuat beberapa pasal yang intinya, Hajin akan menganggap hutang perusahaan lunas. Selama dalam pernikahan, Hajin akan menanggung biaya hidup Hanum termasuk biaya penyelesaian kuliah dan tugas akhirnya. Hanum harus berlaku selayaknya istri di rumah, tapi tidak di kantor. Lalu, yang penting ... Tidak ada larangan untuk menyentuh tapi dilarang jatuh cinta.

Hajin menggaris bawahi pasal itu. Artinya dia menegaskan dengan keras bahwa Hanum tidak boleh jantuh cinta. Memangnya, apa cinta bisa tumbuh dalam pernikahan yang berlandaskan nafsu saja ini?

Hanum tidak paham mengapa pasal yang jelas tidak mungkin ini ditulis.

Lalu, Hanum dan Hajin benar-benar menikah siri malam itu juga. Mereka tidak dinikahkan oleh Thana karena Thana adalah paman dari pihak ibunya. Ayahnya anak tunggal dan semua keluarganya sudah tidak ada. Jadi, pernikahan Hanum bisa dilakukan dengan mudah.

Akhirnya ... di tempat inilah Hanum berakhir.

Hotel bintang 5 yang juga milik Pranadipa Group. Hajin benar-benar telihat tidak sabar untuk meneguk darah perawan dari gadis ranum yang selalu menutupi tubuhnya itu.

"Sudah aku bilang, tidak ada larangan untuk menyentuh. Jadi, kamu siap-siap saja. Aku akan mandi lebih dulu."

Hajin mengatakan itu sebagai peringatan untuk Hanum. Padahal, tanpa diperingati pun Hanum tetap sadar dan ingat. Hanya saja, da tidak bisa menyembunyikan kegugupannya dan ketakutannya sekarang.

Alhasil, dia hanya bisa diam di atas ranjang dan terus menyebut nama Tuhan. Dia berharap, ini hanya mimpi saja. Namun, tidak. Ini bukan mimpi. Ini jalan yang dipilih Hanum sendiri untuk lepas dari jeratan keluarga laknatnya.

Setelah Hajin keluar, Hanum berganti mandi. Hanum lama sekali di sana sampai suara Hajin terdengar.

"Pakai lingire yang digantung di sana. Aku mau, saat kamu keluar, kamu sudah memakainya."

Hanum memejamkan matanya erat. Dia sungguh takut sekarang. Apalagi lingire yang dimaksud Hajin itu sangat tembus pandang. Tanpa pakai dalam, tentu seluruh tubuhnya akan terlihat jelas.

"Allah ... bagaimana ini?"

Hanum merasa tubuhnya sangat lemas. Dia berjongkok di bawah dan merasa tak sanggup melakukannya. Akan tetapi, lagi-lagi Hajin mengingatkan.

"Jangan coba-coba untuk kabur, Hanum! Aku sudah sampai menikahimu. Ini sudah hakku."

Hajin menegaskan.

"Keluar dalam hitungan ke 5 atau aku dobrak pintunya!" ancam pria itu.

"Satu ..."

Cepat-cepat Hanum mengganti jubahnya dengan gaun malam berwarna hitam. Namun, sungguh memalukan melihat bentuk tubuhnya di cermin. Dia pun memakai jubah mandinya lagi di lapisan luarnya.

Hanum lantas keluar.

Seketika Hajin sudah tertarik hanya dengan aromanya. Padahal, produk yang mereka pakai sama, tetapi sungguh Hajin terpesona. Pria itu tersenyum melihat Hanum yang keluar dengan rambut setengah basah dan berjalan lambat.

Hajin jadi menggodanya.

"Kalau jalanmu seperti itu, keong aja bisa menang ngelawan kamu," ucapnya.

"Dan apaan-apaan jubahmu itu, Sayang? Bukannya aku sudah bilang, pakai lingire saja?"

Suara Hajin berubah. Dari dingin menjadi agak sedikit lembut. Hanum sampai merinding. Apakah semua pria saat ingin meminta haknya bisa menjadi manis seperti ini?

"Sa ... Saya memakainya kok, Pak. Tapi, saya malu ..."

Hanum menjawab dengan terbata. Dia terlihat begitu gugup. Dan kegugupannya membuat Hajin senang. Hal ini membuktikan Hanum begitu terjaga. Itu pula yang membuat Hajin tertarik padanya.

"Baiklah. Padahal, dibuka nanti atau sekarang pun sama aja," ucap Hajin.

"Cepat ke sini, Sayang ..."

Hanum benar-benar bergerak lambat dan membuat Hajin gemas. Pria itu lantas menariknya saat Hanum sudah sangat dekat.

Hanum sedikit terkejut dengan tindakan Hajin. Kini, dia berada di atas pangkuan pria itu. Jantung Hanum yang sudah berdebar cepat tadi, kini terasa berdetak lebih hebat. Dia sungguh takut dan merasa menggigil sekarang. Apalagi saat Hajin menurunkan jubah mandinya dan menyentuh leher serta lengannya.

"Seperti yang kubayangkan, sangat halus dan harum."

Hanum hanya bisa menahan diri dan memejamkan matanya kuat-kuat.

"Baiklah. Kamu tidak akan selamat malam ini, Hanum."

Hajin berbisik dan nyaris tak terdengar. Akan tetapi, dia sudah mampu membuat setiap permukaan kulit Hanum merinding dan nyawanya terasa menggelepar.

Apa dia sungguh akan habis di tangan Hajin malam ini?

Bab terkait

  • Nikahnya Kontrak, Cintanya Beneran   5 - Malam Pertama

    Hanum tidak pernah pacaran dengan hubungan yang sangat intim. Selama ini dia hanya sibuk bertahan hidup. Orang tua kandungnya mengalami kecelakaan mobil saat dia berusia 9 tahun. Dia harus ikut dengan Thana, pamannya. Di rumah sang paman dia diperlakukan semena-mena oleh Husna selama bertahun-tahun. Jadi, tidak ada waktu untuknya berpacaran. Pengalaman Hanum hanya dengan seniornya di kampus yang sama. Namun, daripada pacar, mereka lebih bisa disebut sebagai hubungan tanpa status. Mereka tahu bahwa mereka menyukai satu sama lain, tapi hanya sebatas itu. Mereka juga berjalan ke arah tujuan masing-masing tanpa melibatkan satu sama lain. Karena itu sekarang mereka sudah tidak berhubungan. Pria itu sibuk mengejar karirnya sendiri, sedang Hanum terus terpesorok sejak penelitian skripsinya tidak berjalan lancar. Hanum menjadi mudah melupakan seniornya itu. Setelahnya, Hanum tidak pernah menjalin hubungan dengan orang lain lagi. Sekarang, saat tiba-tiba Hanum harus menikah dan melakukan mal

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-21
  • Nikahnya Kontrak, Cintanya Beneran   6 - Batasan

    Hanum yakin sekali, Hajin menikahinya dengan akad agama Islam. Hanum juga mendengar Hajin mengucapkan basmalah dan semua rentetannya mengikuti Pak Kyai saat ijab kabul dengan baik. Dia bukan seperti amatir yang agama hanya untuk pelengkap KTP. Namun, kenapa? Malam tadi saat Hajin menolak salat pengantin dengannya, Hanum bisa mengerti. Mungkin Hajin ingin melakukan itu dengan wanita yang dia cintai suatu hari nanti. Akan tetapi, Subuh ini ... saat Hajin membangunkan Hanum untuk salat sesuai janjinya, pria itu justru bermain ponsel saja di ranjang.Dia tak bergeming bahkan ketika Hanum sengaja menggelar sajadah di tepi ranjang yang dekat dengan Hajin. Selesai salat, Hanum ingin sekali bertanya, tetapi dia merasa takut pada Hajin. Masih segar di ingatannya, bagaimana semalam Hajin marah dan menyiksa dirinya, meski bukan siksaan dalam arti sebenarnya. Namun, jika tetap diam, Hanum merasa tidak nyaman. Mereka suami-istri sekarang. Ah, tidak! Tidak! Jika Hanum mengatas namakan hubungan yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-12
  • Nikahnya Kontrak, Cintanya Beneran   7 - Bahan Gosip

    Hanum menjadi pusat perhatian saat tiba di kantor. Dia mengentri presensi pukul 10. Sudah terlambat masuk, eh ... pakaiannya juga ikut mencolok. Bukan sebab lusuh atau aneh justru dia mengenakan pakaian baru yang bermerk. Tapi, karena itulah dia jadi sangat berbeda. Bisa-bisanya anak magang yang baru saja menghilangkan uang perusahaan malah datang dengan baju mahal? Apalagi Hanum biasanya hanya mengenakan kemeja murah yang dijual obralan saja. Jadi, bagaimana bisa orang-orang tidak berisik membicarakannya lagi? Tentu saja, dia menjadi sasaran empuk sebagai kopi panas hari ini.Semuanya gara-gara Hajin.Pagi tadi ... saat mengajak keluar dari hotel, Hanum berpikir Hajin akan mengantarkannya ke rumah. Akan tetapi, yang dimaksud rumah oleh pria itu adalah rumahnya sendiri bukan rumah Hanum.Hanum baru tersadar ketika mereka sampai di depan sebuah rumah megah milik Hajin. Saat akan turun, Hanum menghentikan Hajin. "Tunggu sebentar, Pak. Saya gak punya baju ganti buat ngantor. Saya lupa,

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-13
  • Nikahnya Kontrak, Cintanya Beneran   8 - Pindah Jobdesk

    Hanum tidak tahu mengapa Husna sangat membencinya. Saat mereka masih kecil, Hanum berpikir … Husna hanya belum dewasa. Kehadirannya yang tiba-tiba dalam hidup Husna pasti mengganggu. Namun, seiring berjalannya waktu dan mereka telah dewasa sekarang. Hanum mulai menyadari bahwa Kakaknya ini hanya tidak suka padanya. Dia hanya tidak suka Hanum hidup dan bernapas seperti perkataannya. Karena itu, rasanya jika Hanum balik membenci Husna pun tidak salah. Husna benar-benar sudah keterlaluan padanya. Plak!"Jaga ucapan kamu, Husna Thana! Kamu pikir, karena siapa aku jadi kayak gini?" Hanum membentak Husna setelah dia melayangkan tamparan. Dia cepat-cepat memperbaiki blazer dan kerudungnya. "Siapa yang ngilangin uang, siapa juga yang tanggung jawab? Kalau kamu emang masih punya nurani, lebih baik kamu diem! Kecuali kamu bisa ngembaliin kehormatanku lagi."Detik itu juga Husna yang tadi akan meledak setelah ditampar kini tercengang. Akan tetapi, tak lama dia malah mendengus tawa. "Ha, jad

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-13
  • Nikahnya Kontrak, Cintanya Beneran   9 - Pekerjaan 'Sektretaris'

    "Masuk!"Hajin menyahuti ucapan Hanum dengan cepat. Saat dia sampai di ruangannya, Hajin tidak membalikkan kursinya seperti biasa. Dia sudah menghadap kedepan lengkap dengan beberapa lembar kertas di meja. Itu adalah kertas-kertas yang muncul dari fax mail."Kenapa lama sekali? Aku sudah nyuruh Wina untuk memanggilmu sejak tadi. Kamu ke mana? Jangan-jangan kamu keluyuran lagi pas jam kerja?!" Hajin menatapnya curiga. Hanum sedikit tercengang atas tuduhan Hajin. Jika soal pekerjaan, pria itu jadi sangat menyebalkan. "Tidak, Pak. Mana berani saya begitu. Saya cuma ke toilet tadi. Bukan salah saya juga kan saya jadi lama?" Mendengar jawaban Hanum, Hajin menyentuh pangkal hidungnya seakan sedang pusing."Baiklah. Kemari ..."Hajin memundurkan tempat duduknya sedikit dan mengambil salah satu lembar kertas di mejanya dengan tangan kiri. Hanum mendekat ke depan meja sesuai perintah. Namun, Hajin menyuruhnya untuk lebih dekat. "Mendekatlah ..."Hanum bergerak dari depan meja ke samping.

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • Nikahnya Kontrak, Cintanya Beneran   10 - Perdebatan

    Pukul 12.30, jam istirahat sudah berlalu 30 menit, tapi tak ada tanda-tanda Hajin akan beranjak dari kursinya untuk keluar. Hanum jadi heran, apa setiap hari Haji seperti itu? Hanya kerja? Kerja? Dan kerja? Hanum sungguh tidak paham dengan pikiran orang-orang kaya yang gila kerja. Mereka sudah kaya, tapi karena sifat gila kerjanya itu mereka terus bertambah kaya, sedang orang-orang yang seperti dirinya justru inginnya cepat-cepat rebahan saja. Huh, yang salah memang hanya kebiasaannya. Meski begitu, mana bisa terus bekerja tanpa makan?"Pak ..." Hanum pun memanggil Hajin. Pria itu berdehem karena sedang mengetik di komputernya. "Bapak gak istirahat? Setidaknya, makan?" "Bilang aja kamu yang lapar dan pengen istirahat Hanum," balas Hajin tanpa menatapnya. Dia lantas menghidupkan ponsel pribadinya untuk menelfon seseorang."Na? Udah dapat makanannya belum?"Suara berisik udara luar langsung terdengar. Hajin me-loud speaker panggilan itu hingga Hanum ikut mendengarkan. Hanum memainka

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • Nikahnya Kontrak, Cintanya Beneran   11 - Pulang, Ditahan

    Hanum merutuki kebodohannya sembari menatap ponsel di tangan. Dia baru sadar bahwa dia tidak memiliki nomor pribadi Hajin. Padahal, hari ini dia akan mengambil barangnya dari rumah. Sementara Hajin tidak kembali ke ruangannya bahkan setelah jam pulang kantor. Helaan napas berat terus menemani Hanum sepanjang perjalanannya menaiki bus. Sekarang, dia hanya bisa berdoa semoga Husna tidak langsung pulang ke rumah. Semoga Husna nongkrong sampai malam sehingga mereka tidak perlu bertemu. Jadi, Hanum bisa keluar dari rumah dengan tenang. Sayangnya, harapan dan keinginan selalu saja tak sama dengan kenyataan. Ketika baru saja melangkah dari pintu, suara Husna sudah langsung terdengar. "Nah, datang juga anaknya, Yah! Cepat hukum dia! Dia tidur sama atasan dan mau jadi simpanannya. Malu-maluin keluarga aja."Husna mengadu pada Thana. Pria paruh baya itu masih mengenakan jas formalnya, terlihat dia juga baru saja datang. Husna pun masih memakai rok mini meskipun blazernya telah dia lepas.

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • Nikahnya Kontrak, Cintanya Beneran   12 - Penyelamat

    "Husna, hentikan!"Hampir saja ujung gunting itu melukai wajah Hanum jika Thana tidak sampai tepat waktu. Dia memang berniat menyusul Hanum ke kamarnya, tetapi karena sakit kepala, dia baru beranjak setelah mendengar bunyi benda dibanting. Saat sampai di depan pintu, Thana terkejut karena Husna memegang gunting. Thana segera menghampiri Husna dan merebut guntingnya."Apa yang kamu lakukan, Husna? Kamu ingin melukai Adikmu? Apa kamu hilang akal? Dan kenapa tangan Hanum berdarah?"Sakit kepala seketika menyerang Thana lagi. Dia memegang kepalanya sebentar kemudian berteriak. "Sudah, cukup, kalian! Ayah sakit kepala sekarang. Jadi, kita bicarain ini lain waktu. Husna kembali ke kamar! Dan Hanum ... obati tanganmu."Saat itu Husna yang masih kesal, ingin protes. Namun, Thana langsung menyentaknya."Kembali ke kamarmu, Husna! Jangan buat ayah bicara 2 kali."Alih-alih langsung kembali ke kamarnya, Husna masih tidak juga beranjak. Dia masih menatap Hanum dengan penuh kebencian. Sementa

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16

Bab terbaru

  • Nikahnya Kontrak, Cintanya Beneran   50 - Keributan di Kantor

    Hanum masih mematung di tempat saat Salsa menunjukkan foto dirinya dengan Hajin di sebuah hotel. Sementara itu terlihat Hajin masuk ke lobi dengan diikuti oleh seorang perempuan muda dengan blouse dan rok panjang modis khas seorang putri kaya. Dia adalah Yuna Sanjaya. Sudah sejak turun di depan gedung, gadis itu mengikuti Hajin. Namun, Hajin mengabaikannya sehingga Yuna merasa kesal. Dia pun menyentak dengan suara nyaring untuk menarik perhatian Hajin."Kak Hajin!"Namun, bukannya Hajin yang menghentikan langkah dan mulai memperhatikannya, orang-orang yang ada di lobi lah yang menatap Yuna, termasuk Hanum.Karena kesal tetap diabaikan oleh Hajin, akhirnya Yuna pun berbicara dengan sembarangan."Kak Hajin, apa kamu benar-benar mau mengabaikanku seperti ini? Apa kamu gak keterlaluan? Aku masih 19 tahun dan kehamilan tanpa pernikahan adalah hal yang sulit. Kamu benar-benar mau tega sama aku kayak gini? Kakak ..."Suara Yuna menjadi parau di akhir.Sementara itu semua orang menjadi tercen

  • Nikahnya Kontrak, Cintanya Beneran   49 - Hamil

    Hanum benar-benar makan malam di luar dengan Hajin. Usai menyelesaikan makannya, Hajin berbicara dengan Hanum. "Besok, kita ke dokter, periksa." Hanum hanya mengangguk dengan senyuman. Sejujurnya dia merasa sangat lega karena sudah memberitahukan tentang kehamilannya pada Hajin. Apalagi respon Hajin juga cukup baik. Hati Hanum menjadi sangat tenang saat ini. "Hm, mau jam berapa? Kalau ke rumah sakit kan biasanya lama. Mau izin kerja?" Hanum memastikan. "Agak siang.""Okay."Setelah menjawab dengan cepat, Hanum kembali melihat meja makannya dan ingin membawa pulang dessert dan cake."Bapak, aku mau dessert sama cake buat dimakan di rumah." "Ya, boleh."Hajin lantas menekan tombol di meja dan seorang waiterss menghampiri mereka. Hanum menyebutkan makanan-makanan yang ingin dia pesan untuk dibawa pulang. Bersamaan dengan itu, ponselnya menyala. Sebenarnya sudah sejak tadi, panggilan dari orang yang sama itu masuk, tetapi Hajin malas mengangkatnya. Ini bukan telefon dari Yuna, mela

  • Nikahnya Kontrak, Cintanya Beneran   48 - Testpack

    "Ada apa? Kamu sama Bi Inah kok ngelihatin aku kayak gitu?"Tingkat kepekaan Hajin yang tinggi membuat pria itu bertanya tanpa basa-basi. Hanum mengambil tangan Hajin untuk disalimi sebelum memberikan jawaban apa-apa."Ada yang mau ditanyain Non Hanum, Tuan muda."Akhirnya Bi Inah yang memulai obrolan. Hajin lantas duduk di samping Hanum. Bi Inah pergi untuk memberi ruang pada suami-istri itu."Ada masalah apa? Apa ada yang gangguin kamu di kantor? Atau Husna neror kamu?" Hajin bertanya seraya menatap Hanum yang menghindari matanya."Gak, bukan apa-apa. Gak ada yang gangguin aku kok." Hanum mengelak. Entah kenapa dia jadi ragu untuk mengungkapkan isi hatinya. Padahal, beberapa waktu lalu dia masih resah dengan sosok tunangan Hajin. Namun, setelah dia pikirkan kembali, Hanum merasa dia tidak perlu menanyakannya. Karena bisa jadi benar apa kata Bi Inah, Hajin saja tidak menganggap bahwa dirinya memiliki tunangan. "Katanya, di kamus cewek itu kalau gak ada apa-apa, artinya ada sesuatu.

  • Nikahnya Kontrak, Cintanya Beneran   47 - Persidangan (2)

    Persidangan Husna atas tuduhan percobaan pembunuhan terhadap Hanum berlangsung dengan gaduh. Pasalnya Husna mengelak tuduhan itu dan mengkambinghitamkan anak buahnya. Sampai-sampai bawahannya itu mengaku bahwa dialah yang berinisiatif mencelakai Hanum. "Ya, benar. Apa yang dikatakan Nona Husna, Pak Hakim. Saya yang melakukan kejahatan itu sendiri karena saya benci dengan Nona Hanum. Saya dipecat dari pekerjaan saya sebab Nona Hanum sehingga istri saya … istri saya meminta cerai dan keluarga saya jadi berantakan …"Hajin menghela napas kasar menyaksikan pria paruh baya itu memberikan pernyataan dengan suara gemetar. Seharusnya melihat gestur tubuh sopir itu, hakim meragukan pernyataannya. Namun, pengacara keluarga Thana berdalih bahwa sopir itu gugup dan ketakutan. Jaksa penuntut dari Hajin pun meminta penyelidikan lebih lanjut dan persidangan ditunda. Hajin segera keluar dari pengadilan setelahnya. Walaupun ada Arvin yang memanggil-manggil namanya, Hajin mengabaikan sepupunya itu be

  • Nikahnya Kontrak, Cintanya Beneran   46 - Kejutan Ulang Tahun

    Hanum tampil cantik dengan long dress berwarna sage. Baju dengan perpaduan kain tile yang elegan itu tampak membalut tubuhnya dengan sangat pas. Sedikit berlebihan menurut Hanum jika ini hanya untuk makan malam klien.Hanum pun bertanya pada sopir."Pak, tahu gak nanti aku sama Pak Hajin bakal ketemu siapa?"Edo, sang sopir pun menggeleng."Mohon maaf, Nyonya. Saya cuma disuruh Tuan buat nganterin Nyonya ke tempat tujuan. Soal bertemu siapa dan keperluan apa, saya kurang tahu."Hanum mengangguk pelan dan bersandar di jok penumpang."Baiklah, Pak."Mereka kemudian melanjutkan perjalanan dalam keheningan. Sesampainya di depan hotel bintang 5, Edo membukakan pintu mobil. Hanum keluar dan langsung disambut oleh karyawan. Perasaannya agak aneh. Dia diperlakukan terlalu baik untuk ukuran pertemuan binis. Hanum jadi penasaran sebenarnya siapa klien yang akan dia temui bersama Hajin.Karyawan hotel mengantarnya ke restoran dan didapatinya Hajin sedang menunggu sendirian. Hanum pun memanggilny

  • Nikahnya Kontrak, Cintanya Beneran   45 - Sidang Pertama & Keresahan Hanum

    Siang hari ini persidangan pertama antara Prana Packaging dan Artaya Packaging telah digelar. Meskipun agak riweh dengan bantahan-batahan oleh Arvin, pada akhirnya pihak Prana Packaging lebih memiliki cukup bukti atas hak milik produk bio nature.Tok! Tok! Tok!Terlihat hakim mengetok palu untuk memberikan keputusan."Baik, atas bukti-bukti baru yang diberikan oleh penggugat, Pengadilan akan mempelajari dan memverifikasi bukti tersebut. Jika terbukti bahwa Artaya Packaging telah melakukan plagiat atas desain dan peluncuran produk, pihak tergugat akan dihukum sebagai mana mestinya. Untuk itu keputusan persidangan hari ini ditunda."Mendengar ucapan hakim, Arvin mengumpat pelan. Sementara itu Hajin mendengus napas kemudian pergi setelah persidangan ditutup. Tanpa dia sangka, di luar gedung pengadilan telah berjajar para wartawan yang ingin menemuinya. Reyhan dengan sigap menghadang para wartawan itu. Namun, mereka masih tetap memaksa untuk mengajukan pertanyaan."Pak Hajin ... setelah l

  • Nikahnya Kontrak, Cintanya Beneran   45 - Pulang, Tidak Enak Badan

    "Pelan-pelan makannya, Hanum. Gak ada yang minta."Hajin mengingatkan sembari menyeka bibir Hanum yang belepotan saat memakan tteobokki. Hanum meringiskan senyumnya. "Habis enak, Pak. Bapak yakin gak mau?" tanya Hanum memastikan. "Lihat kamu makan aja udah kenyang ak-"Belum sampai Hajin menyelesaikan kata-katanya, Hanum sudah menyuapinya. Hajin sedikit terkejut, sedangkan Hanum hanya meringis. "Pedes ya, Pak?"Dia lalu mendekatkan minuman pada Hajin. Pria itu menelan makanannya kemudian minum."Gak terlalu," jawab Hajin dengan singkat."Mau lagi?""No."Hajin menggeleng. Hanum kemudian mengambil Bugoppangnya."Mau yang ini? Isinya kacang merah, pasti manis." Dia menawarkan. Hajin menggeleng kembali. "Buat kamu aja."Hanum kemudian mengerucutkan bibir dan mulai mengeluarkan kue yang masih panas itu dari wadahnya. "Ya udah, aku makan sendiri aja kalau gitu."Hanum lantas menikmati makanannya dengan gigitan sedang seperti biasa. Hajin hanya memperhatikannya dengan tatapan dalam se

  • Nikahnya Kontrak, Cintanya Beneran   44 - Konferensi Pers

    Sinar blitz dan suara kamera memenuhi ruang konferensi pers yang diadakan oleh Yi Jin. Pria itu terlihat tampan dengan setelan jas formal yang mahal. Aktor Korea populer yang telah merambah ke Hollywood itu menggemparkan para fans dengan isunya yang akan berhenti dari aktivitas entertaiment. Dia dikabarkan ingin berfokus pada bisnisnya. Karena itu dia mengadakan jumpa pers untuk mengklarifikasi isu yang ada.Yi Jin tersenyum tanpa gugup di depan kamera. Dia juga melambaikan tangannya pada penggemar yang ikut datang hari ini. Sementara itu Hanum hanya bisa mengamati Yi Jin dari jauh dengan topi dan masker bersama Reyna.Sejak awal Hajin mengajaknya ikut ke Seoul bukan untuk menunjukkan Hanum pada publik, melainkan mengamankan wanita itu di sisinya. Jadi, hanya Hajin sendiri yang akan tampil di depan kamera hari ini. "Halo, saya Kim Yi Jin. Isu tentang saya akan berhenti dari dunia hiburan dan berfokus untuk bisnis saya memang benar."Yi Jin memulai konferensi persnya. Dia tetap tenang

  • Nikahnya Kontrak, Cintanya Beneran   43 - Menjadi Suksesor (2)

    "Bapak mau bicarain apa? Kayaknya serius banget?"Hanum bertanya di antara kegelisahan hati yang coba dia sembunyikan. Hajin kini sudah duduk di seberang sofa depannya."Minggu depan kamu harus ikut aku ke Seoul. Yi Jin bakal ngadain konferensi pers buat perilisan perusahaan mobil dan aku akan datang sebagai investor utama."Penuturan Hajin membuat keresahan Hanum hilang dan berganti rasa penasaran."Investor utama? Bukan owner?" Hanum memastikan bahwa dia tidak salah dengar."Ya, investor. Aku gak jadi pindah ke Seoul. Karena satu dan hal lain, aku mutusin buat ikut pemilihan suksesor ketua Prana Group."Seketika Hanum tercengang."Apa? Prana Group yang itu?" kata Hanum masih terkejut."Maksud Bapak, Bapak mau ikut perebutan posisi ketua grup?" lanjut Hanum berusaha meluruskan pikirannya.Hajin mengangguk dengan mantap. Hanum justru mengerutkan dahinya."Kenapa tiba-tiba?" Hanum bertanya, terlihat dia begitu khawatir pada Hajin."Bapak bilang gak mau terikat dengan Prana Grup lagi. T

DMCA.com Protection Status