Nikahnya Kontrak, Cintanya Beneran
"Baiklah, aku mau tubuhmu sebagai ganti uang itu!"
Hanum dikambinghitamkan kakaknya atas hilangnya uang perusahaan. Siapa sangka, Hajin Pranadipa-sang CEO malah meminta untuk tidur dengannya sebagai ganti rugi? Awalnya Hanum menolak, tapi karena suatu alasan, akhirnya dia menerima. Pernikahan atas dasar gairah pun terjadi dengan kontrak hitam di atas putih. Tentu saja, tidak ada pasal untuk tidak menyentuh, tetapi dilarang keras jatuh cinta! Namun, bagaimana Hanum bisa tidak jatuh cinta, jika nikahnya kontrak, tapi sentuhannya beneran? Akahkah Hanum bisa mendapatkan cinta Hajin? Sedang masalah tak terduga mulai bermunculan.
Read
Chapter: 50 - Keributan di KantorHanum masih mematung di tempat saat Salsa menunjukkan foto dirinya dengan Hajin di sebuah hotel. Sementara itu terlihat Hajin masuk ke lobi dengan diikuti oleh seorang perempuan muda dengan blouse dan rok panjang modis khas seorang putri kaya. Dia adalah Yuna Sanjaya. Sudah sejak turun di depan gedung, gadis itu mengikuti Hajin. Namun, Hajin mengabaikannya sehingga Yuna merasa kesal. Dia pun menyentak dengan suara nyaring untuk menarik perhatian Hajin."Kak Hajin!"Namun, bukannya Hajin yang menghentikan langkah dan mulai memperhatikannya, orang-orang yang ada di lobi lah yang menatap Yuna, termasuk Hanum.Karena kesal tetap diabaikan oleh Hajin, akhirnya Yuna pun berbicara dengan sembarangan."Kak Hajin, apa kamu benar-benar mau mengabaikanku seperti ini? Apa kamu gak keterlaluan? Aku masih 19 tahun dan kehamilan tanpa pernikahan adalah hal yang sulit. Kamu benar-benar mau tega sama aku kayak gini? Kakak ..."Suara Yuna menjadi parau di akhir.Sementara itu semua orang menjadi tercen
Last Updated: 2024-05-20
Chapter: 49 - HamilHanum benar-benar makan malam di luar dengan Hajin. Usai menyelesaikan makannya, Hajin berbicara dengan Hanum. "Besok, kita ke dokter, periksa." Hanum hanya mengangguk dengan senyuman. Sejujurnya dia merasa sangat lega karena sudah memberitahukan tentang kehamilannya pada Hajin. Apalagi respon Hajin juga cukup baik. Hati Hanum menjadi sangat tenang saat ini. "Hm, mau jam berapa? Kalau ke rumah sakit kan biasanya lama. Mau izin kerja?" Hanum memastikan. "Agak siang.""Okay."Setelah menjawab dengan cepat, Hanum kembali melihat meja makannya dan ingin membawa pulang dessert dan cake."Bapak, aku mau dessert sama cake buat dimakan di rumah." "Ya, boleh."Hajin lantas menekan tombol di meja dan seorang waiterss menghampiri mereka. Hanum menyebutkan makanan-makanan yang ingin dia pesan untuk dibawa pulang. Bersamaan dengan itu, ponselnya menyala. Sebenarnya sudah sejak tadi, panggilan dari orang yang sama itu masuk, tetapi Hajin malas mengangkatnya. Ini bukan telefon dari Yuna, mela
Last Updated: 2024-03-26
Chapter: 48 - Testpack"Ada apa? Kamu sama Bi Inah kok ngelihatin aku kayak gitu?"Tingkat kepekaan Hajin yang tinggi membuat pria itu bertanya tanpa basa-basi. Hanum mengambil tangan Hajin untuk disalimi sebelum memberikan jawaban apa-apa."Ada yang mau ditanyain Non Hanum, Tuan muda."Akhirnya Bi Inah yang memulai obrolan. Hajin lantas duduk di samping Hanum. Bi Inah pergi untuk memberi ruang pada suami-istri itu."Ada masalah apa? Apa ada yang gangguin kamu di kantor? Atau Husna neror kamu?" Hajin bertanya seraya menatap Hanum yang menghindari matanya."Gak, bukan apa-apa. Gak ada yang gangguin aku kok." Hanum mengelak. Entah kenapa dia jadi ragu untuk mengungkapkan isi hatinya. Padahal, beberapa waktu lalu dia masih resah dengan sosok tunangan Hajin. Namun, setelah dia pikirkan kembali, Hanum merasa dia tidak perlu menanyakannya. Karena bisa jadi benar apa kata Bi Inah, Hajin saja tidak menganggap bahwa dirinya memiliki tunangan. "Katanya, di kamus cewek itu kalau gak ada apa-apa, artinya ada sesuatu.
Last Updated: 2024-03-19
Chapter: 47 - Persidangan (2)Persidangan Husna atas tuduhan percobaan pembunuhan terhadap Hanum berlangsung dengan gaduh. Pasalnya Husna mengelak tuduhan itu dan mengkambinghitamkan anak buahnya. Sampai-sampai bawahannya itu mengaku bahwa dialah yang berinisiatif mencelakai Hanum. "Ya, benar. Apa yang dikatakan Nona Husna, Pak Hakim. Saya yang melakukan kejahatan itu sendiri karena saya benci dengan Nona Hanum. Saya dipecat dari pekerjaan saya sebab Nona Hanum sehingga istri saya … istri saya meminta cerai dan keluarga saya jadi berantakan …"Hajin menghela napas kasar menyaksikan pria paruh baya itu memberikan pernyataan dengan suara gemetar. Seharusnya melihat gestur tubuh sopir itu, hakim meragukan pernyataannya. Namun, pengacara keluarga Thana berdalih bahwa sopir itu gugup dan ketakutan. Jaksa penuntut dari Hajin pun meminta penyelidikan lebih lanjut dan persidangan ditunda. Hajin segera keluar dari pengadilan setelahnya. Walaupun ada Arvin yang memanggil-manggil namanya, Hajin mengabaikan sepupunya itu be
Last Updated: 2024-03-17
Chapter: 46 - Kejutan Ulang TahunHanum tampil cantik dengan long dress berwarna sage. Baju dengan perpaduan kain tile yang elegan itu tampak membalut tubuhnya dengan sangat pas. Sedikit berlebihan menurut Hanum jika ini hanya untuk makan malam klien.Hanum pun bertanya pada sopir."Pak, tahu gak nanti aku sama Pak Hajin bakal ketemu siapa?"Edo, sang sopir pun menggeleng."Mohon maaf, Nyonya. Saya cuma disuruh Tuan buat nganterin Nyonya ke tempat tujuan. Soal bertemu siapa dan keperluan apa, saya kurang tahu."Hanum mengangguk pelan dan bersandar di jok penumpang."Baiklah, Pak."Mereka kemudian melanjutkan perjalanan dalam keheningan. Sesampainya di depan hotel bintang 5, Edo membukakan pintu mobil. Hanum keluar dan langsung disambut oleh karyawan. Perasaannya agak aneh. Dia diperlakukan terlalu baik untuk ukuran pertemuan binis. Hanum jadi penasaran sebenarnya siapa klien yang akan dia temui bersama Hajin.Karyawan hotel mengantarnya ke restoran dan didapatinya Hajin sedang menunggu sendirian. Hanum pun memanggilny
Last Updated: 2024-03-03
Chapter: 45 - Sidang Pertama & Keresahan HanumSiang hari ini persidangan pertama antara Prana Packaging dan Artaya Packaging telah digelar. Meskipun agak riweh dengan bantahan-batahan oleh Arvin, pada akhirnya pihak Prana Packaging lebih memiliki cukup bukti atas hak milik produk bio nature.Tok! Tok! Tok!Terlihat hakim mengetok palu untuk memberikan keputusan."Baik, atas bukti-bukti baru yang diberikan oleh penggugat, Pengadilan akan mempelajari dan memverifikasi bukti tersebut. Jika terbukti bahwa Artaya Packaging telah melakukan plagiat atas desain dan peluncuran produk, pihak tergugat akan dihukum sebagai mana mestinya. Untuk itu keputusan persidangan hari ini ditunda."Mendengar ucapan hakim, Arvin mengumpat pelan. Sementara itu Hajin mendengus napas kemudian pergi setelah persidangan ditutup. Tanpa dia sangka, di luar gedung pengadilan telah berjajar para wartawan yang ingin menemuinya. Reyhan dengan sigap menghadang para wartawan itu. Namun, mereka masih tetap memaksa untuk mengajukan pertanyaan."Pak Hajin ... setelah l
Last Updated: 2024-02-25