Sepeninggal Axel yang bertolak malam itu, Shakira menyibukkan dirinya dengan berbenah di apartemen. Axel meninggalkan Shakira di apartemen mereka karena rumah dalam keadaan kosong.
"Ah andai aku bisa membawamu bersamaku sayang. Tapi karena status rahasia ini, kau tak bisa bersamaku. Kau tahu aku benar – benar tersiksa dengan semua ini. Aku ingin memperkenalkanmu pada seluruh dunia, bahwa kau itu milikku Shakira!''
Keluhan Axel masih saja terngiang – ngiang di telinga Shakira, bahkan hingga wanita itu kini telah selesai dengan pekerjaannya. Ia menghela napas dengan berat. Apalagi Axel seolah tak ingin jauh – jauh darinya sebelum ia berangkat.
Kau pikir aku tak tersiksa dengan semua ini Axel? Aku lebih tersiksa, tiba – tiba harus menikah demi hutang. Apapun alasannya orang akan selalu beranggapan aku menjual diri demi uang, walaupun itu demi keselamatan orangtua. Persetan! Orang lain tahu apa? Mereka hanya ingin berargumen sesukanya dan men
Shakira membeku tak bergerak, begitu pun dengan Amelia yang menahan getaran di sekujur tubuhnya karena takut yang menderanya. Mereka berdua hanya bisa saling memandang dan berpegangan tangan saat suara laki – laki itu kembali menggedor – gedor pintu kamar tempat mereka bersembunyi.“SHAKIRAAAAA! BUKA PINTUNYA!"Keduanya diam membeku.Lagi – lagi teriakan laki – laki itu terdengar disertai suara gedoran pintu.Shakira memberi kode pada Amelia untuk bersembunyi di dalam lemari, walaupun menggeleng menahan airmata gadis belia itu terpaksa mematuhi perintah majikannya.Dengan langkah tanpa suara Amelia berjinjit dan memasuki lemari yang menimbulkan suara tanpa bisa dielakkan. Mau tak mau Shakira terpaksa membuat kegaduhan untuk mengalihkan suara itu."SIAPA KAMU? CEPAT PERGI!" balas Shakira dengan lantang. Ia tak bisa memastikan itu benar suara Aksa atau bukan.BRAK!Shakira tersentak karena ia mendeng
Hari ini adalah hari pertemuannya dengan Dave seperti yang telah mereka rencanakan sebelumnya. Shakira sangat menantikan hari ini bukan karena kerinduannya akan mantan kekasihnya itu, namun ia ingin mengetahui apa maksud ucapan Dave tentang Axel. Shakira percaya Dave mengetahui sesuatu. Dan jika aku tak salah ingat, Dave dulu pernah bercerita bahwa perusahaan papanya mendapat bantuan dari Othman Group. Yah, saat itu aku tak terlalu mendengarnya dengan serius, karena kupikir itu urusan orang dewasa. Tapi nyatanya Dave yang masih kelas dua SMA saja sudah berpikir tentang bisnis perusahaan. Dan dengan cara ia meninggalkanku ternyata ia lebih memilih bisnis daripada aku. Ya, mungkin memang itu karena tuntutan orangtuanya. Anak kecil seperti kita bisa apa? Shakira menimbang – nimbang ke mana nanti ia akan membawa Dave pergi, atau nanti Dave yang akan menentukan tempat dan bahkan mendominasinya malam ini. Wanita itu sempat berpikir memakai baju miliknya yang tertutup namun
"Dave... Ini... Ini tidak seperti yang kau kira!'' Shakira berusaha berontak dari kuncian Axel, sementara wajah Dave begitu muak melihat pemandangan yang terpampang vulgar dihadapannya.''Lalu apa penjelasanmu Ra?'' Dave menatap dengan wajah terluka."Apakah ini tak cukup menjelaskan semua yang terjadi? Ah, jangan bilang kau ingin menyaksikan sampai puncaknya?'' Axel terkekeh, ''baiklah silahkan saja, asal jangan mengganggu aktivitas kami ya anak muda!''Belum sempat Shakira ataupun Dave memprotes dengan cekatan Axel mencumbu leher Shakira yang memang merupakan kelemahan istrinya. Shakira spontan mengerang dan menggelinjang tak karuan."Aaahhhnnnn... Axeeeel... Tung...aaaahhh!'' pekik Shakira terlontar begitu saja. Melihat reaksi Shakira yang diluar dugaan Axel makin mempermainkan wanita yang ada dalam kungkungannya itu.BRUAAAKK!Dengan amarah membuncah Dave membanting pintu hingga tertutup seraya meninggalkan kamar yang penuh gairah itu. N
Kali ini Axel yang terbangun lebih dulu dibandingkan Shakira. Wanita itu tampak sangat kelelahan karena digempur tanpa henti oleh Axel sepanjang malam itu. Axel menatap wajah lelap istrinya yang masih meninggalkan rona kemerahan di wajahnya yang cantik mempesona, lalu mengecup lembut bibir ranumnya yang masih membengkak karena ulahnya."Kenapa sekalipun kau tak menyebut nama si bongsor saat kita bercinta semalam? Apa memang benar apa yang kau katakan? Dan baru semalam kau menjawab pernyataan cintaku. Apa itu benar?'' gumam Axel bertanya – tanya seraya menikmati wajah wanita yang ia sukai sejak mereka masih kanak - kanak.Axel menutup kelopak matanya cepat – cepat saat ia melihat alis dan mata Shakira bergerak - gerak. Dan benar saja tak berapa lama kemudian, terdengar lenguhan manja terlontar dari bibir Shakira. Wanita itu menggeliat bahkan sebelum membuka matanya dengan benar. Ia nampak terkejut karena melihat posisi tidurnya dipeluk oleh Axel, namun perge
"Racheeel, tunggu!''Shakira berusaha mengejar Rachel yang berlari menjauh, hingga beberapa meter kedepan, Shakira berhasil menghentikan langkah Rachel dengan memeluknya dari belakang. Gadis itu bergetar menahan airmata kesedihan dan kekecewaannya pada Shakira."Race... Please... Kumohon dengarkan penjelasanku lebih dulu. Kumohon... Setelah itu kau boleh membenciku, kau boleh menjauhiku!'' Shakira melonggarkan pelukannya karena tak merasakan perlawanan Rachel."Race,.aku...''"Kupikir kita ini sahabat baik. Kupikir aku adalah satu – satunya sahabat yang kau punya? Tapi lihat, peristiwa sebesar ini kau simpan untuk dirimu sendiri? Kau anggap apa aku Shaki?'' potong Rachel menatap Shakira dengan nyalang sambil terus berderai airmata."Race...'' Shakira hanya bisa terisak."Kau baru muncul hari ini, kau pikir berapa lama aku mendengar gunjingan – gunjingan itu? Oh entahlah! Entah berapa hari tapi aku merasa sudah berbu
"Apa? Apa maksudmu Dave?'' Shakira membeliak kaget."Ya... Dia hanya memaanfaatkanmu! Seperti yang kubilang waktu itu.''"Apa maksudmu Dave?'' ulang Shakira dengan suara bergetar."Apa kau pikir laki – laki konglomerat seperti dia mau menikahi gadis gembel sepertimu tanpa ada maksud? Dia bisa membeli wanita mana saja yang dia mau! Bahkan para pel***r brengsek mana pun juga rela menyerahkan diri begitu saja padanya!''HENTIKAN!"Jangan bertele – tele Dave! Jelaskan apa maksudmu!'' Shakira masih menahan emosinya yang terpendam."Haahh... Ya! Si brengsek keluarga Othman itu ingin menguasai warisanmu! Jadiiii...''"Warisan apa? Aku tak punya warisan apapun!'' potong Shakira memekik bingung."Sebenarnya hutang – hutang itu milik Othman Enterprise, bukan milik pribadi Ansel, kakekmu. Mereka memutarbalikkan fakta bahwa ayah dan anak Ansellah yang berhutang. Karena kakek dan ayahmu tahu yang sebenarnya m
BRUAK!Dave tersentak dari aktivitasnya mencumbu Shakira. Mereka berdua sama – sama terperanjat melihat tubuh seseorang yang terpelanting menabrak pintu karena sesuatu.Dave perlahan bangkit dan menjauh dari Shakira. Laki – laki berbadan dempal itu sedang merapikan celana dalam dan celana panjangnya saat tiba – tiba Axel berlari menyerbu masuk dan menendang Dave.Mendapat serangan mendadak Dave langsung terjungkal menabrak meja, menumpahkan segala yang ada di atas meja itu dan membuat Dave tak bergerak. Wajah Axel yang telah menahan amarah makin meradang saat ia menemukan Shakira yang menggigil diatas ranjang dengan wajah babak belur dan perban. Apalagi saat ia melihat baju yang dikenakan Shakira telah koyak tak karuan. Axel segera berlari memeluk Shakira."Shaki... Sayang...'' Axel memeluk Shakira erat - erat. Dan entah bagaimana, Shakira membalas pelukan Axel dan menangis dengan sejadi - jadinya. Seolah ia ingin menumpahkan segala keta
Shakira terbangun dengan tersentak dari tidurnya, Ia celingukan melihat ke sekelilingnya. Ia melihat suasana kamar yang serba putih dan berbau desinfektan. Dan ia baru menyadari punggung tangan kirinya telah terikat oleh selang infus.Oh, rumah sakit? Apa ini benar di rumah sakit? Oh Axel, dimana dia? Ke mana orang – orang? Amelia juga, mana dia?Baru saja Shakira bangkit dari tidurnya, ia yang berencana akan beranjak mencari Axel, tiba – tiba harus kembali duduk karena merasakan kepalanya yang berdenyut - denyut.Oh kenapa kepalaku? Oh iya benar, kondisiku juga sedang kacau. Kemarin habis kecelakaan dan kena culik. Dan Dave, oh Tuhan... Kenapa dia jadi seperti itu? Atau memang itu sisi dirinya yang sebenarnya yang tak pernah aku tahu?Gumam Shakira dalam hati setelah teringat serangkaian peristiwa yang mereka alami. Wanita cantik itu menitikkan airmatanya saat ia kembali teringat penuturan Dave tentang semua rahasia di balik pernikahannya den
Seharian ini Axel dibuat pusing oleh tingkah Shakira yang semakin lama semakin suka uring-uringan tak jelas. Namun ada kalanya Shakira terlihat sangat ceria saat bersama si kembar. Apalagi si kembar kini sudah bisa berjalan walau tertatih-tatih. “Bagus! Anak-anak Mama sudah mulai bisa berjalan! Sini Mama cium dulu, anak tampan dan cantik Mama!” puji Shakira dengan antusias memangku kedua buah hatinya dan menciumi mereka bergiliran dan membuat keduanya tergelak-gelak kegelian. Akan tetapi suasana yang ceria itu seketika suram saat Axel mendekati mereka. Dengan wajah masam, Shakira mencoba menjauh darinya. Namun, tangan Axel dengan cepat menangkap Shakira dengan merangkulnya dari belakang. Mau tak mau kedua anaknya pun ikut dalam kungkungannya. “Apa yang kau lakukan? Sudah kubilang jauh-jauh dariku,” desis Shakira menahan marah, namun beda halnya dengan si kembar yang tergelak-gelak karena mendapat pelukan dari Papa mereka. “Sayang, aku minta maaf jika ada salahku, tetapi kumohon jan
Pesta itu di gelar di sebuah aula hotel bintang lima yang berada dalam naungan bisnis Othman Group yang telah Axel akuisisi.Saat itu Shakira dan Axel memakai baju pernikahan mereka kembali, seolah mengenang kembali pernikahan mereka dan mendandani si kembar seperti malaikat-malaikat kecil yang lucu dan cantik. Sungguh memperlihatkan keluarga yang sempurna. Beberapa tamu melontarkan pujian sekaligus iri dengan kemesraan mereka dengan tiada henti-hentinya. Pesta itu berlangsung sangat meriah dan ramai. Axel dan Shakira terlihat semakin bahagia tatkala sampai acara puncak itu yang diisi oleh potongan-potongan foto Axel dan Shakira dengan berbagai pose atau adegan yang tanpa sengaja terekam kamera CCTV dengan pose lucu, tertawa atau pun sedih. Juga foto-foto di kembar yang sangat menggemaskan yang terpampang di layar utama.“Ya. Inilah keluarga kecil saya. Istri saya, Shakira yang tercinta juga anak-anak saya, Angelo dan Angela serta Ibu mertua saya, Mama Natarina, serta Kakak saya, Aks
“Kau tahu, apa pun yang kita rencanakan dan bagaimana pun kita berusaha, jika Tuhan telah menggariskan sebuah takdir semua tak akan bisa ditentang,” ujar Aksa kala itu.Axel tersenyum tipis mendengarnya walau tetap tak melepaskan pandangannya pada Shakira yang sedang tertawa senang bercanda ria dengan si kembar dan Ibunya di sebuah kasur lantai.Kedua kakak beradik itu sama-sama terdiam saat melihat Shakira yang dengan luwesnya meraih Angelo yang mulai merengek. Dan berkat godaan Shakira, bayi mungil itu kembali terbahak-bahak menggantikan rengeknya.“Ya. Aku hanya berpikir, bahwa aku akan berusaha semampuku agar semua yang aku cita-citakan dapat kuraih. Termasuk memiliki hatinya.” Axel tetap menatap Shakira dengan senyum mengembang.Ucapan Axel sukses membuat Aksa mengalihkan pandangannya dari Shakira kepada Axel.“Aku tahu ke mana arah pembicaraanmu, Aksa. Walaupun para Kakek ingin mencatat nama kalian dalam ikatan jodoh. Tapi Tuhan menakdirkan Shakira terikat padaku. Begitu, ‘kan?
“Aku hanya takut, aku tak pantas untukmu, Shakira. Karena aku bukanlah siapa-siapa lagi ....”Kata-kata putus asa Axel masih terus terngiang-ngiang di telinga Shakira bahkan setelah ia terbangun dari tidurnya. Ia menatap wajah Axel yang masih terlelap dalam pelukannya.Shakira meraba wajah tampan di hadapannya dengan perasaan haru, lalu dengan berkaca-kaca ia mengecup kelopak mata Axel yang masih terpejam, hidung mancung dan bibirnya dengan lembut. Dengan tatapan puas, Shakira menatap wajah suaminya yang terlihat polos dan tampan.Namun kesenangannya harus dikejutkan gerakan Axel yang tiba-tiba menimpanya dan menyurukkan wajahnya di leher jenjang Shakira yang spontan membuat Shakira memekik kegelian.“Dasar Nakal, kau selalu mengejutkan aku, Axel,” tegur Shakira mencubit pipi Axel dan membuat laki-laki itu menggumam dan makin gencar mencumbu Shakira yang membuat Shakira makin terkekeh kegelian. Mau tak mau hal itu membuat Axel benar-benar bangun.“Mana morning kissnya?” gumam Axel kem
Shakira mendorong Axel dari dekapannya dan menatapnya dengan mata terbelalak tak percaya.“Ada apa, Axel? Kenapa kau tiba-tiba seperti ini? Kenapa tiba-tiba kau mengucapkan itu?” cecar Shakira tercekat tak percaya.Melihat Axel hanya terdiam membisu, Shakira mengangguk paham, “Apa ini karena aku telah melarikan diri bersama Aksa waktu itu? Jadi kau tak percaya ....”“Shakira ....” sela Axel yang kini bersimpuh di kaki Shakira dan memeluk lututnya.“Dosa Othman terlalu besar untuk diampuni. Kakek telah menghancurkan hidupmu begini rupa. Aku terlalu malu untuk menatapmu sekarang. Tak ada lagi yang bisa kubanggakan dan kupersembahkan untukmu, Shaki. Aku bahkan yang hanya memiliki sedikit perasan kepadamu tanpa sadar hanya diperalat untuk mengikatmu secara paksa.Aku tak pernah menyangka segala dukungan buatku dari Kakek, itu semua karena kupikir Kakek yang benar-benar menyayangiku dan iba melihatku yang selalu jadi bayang-bayang Aksa. Tapi nyatanya, semua demi tujuannya sendiri. Demi ing
“Sayang, apa kau sudah selesai berbicara? Ayo, kita pulang, sepertinya Shakira sedang kerepotan dengan anak-anaknya. Sebaiknya kita pamit,” ucap seorang wanita yang tiba-tiba datang dan menggandeng lengan Martin, perut wanita itu terlihat sedikit buncit.Axel menatap wanita tersebut, yang menatapnya dengan sopan namun sangat jelas terlihat dia menikmati apa yang sedang dilihatnya.“Sarah? Kau sudah selesai berbicara dengan Shakira?” tanya Martin menoleh pada wanita yang terlihat agak genit itu, “Perkenalkan Tuan Muda, ini istri saya Sarah, dan Sarah ini adalah Tuan Muda ...”“Axel, Tuan Muda Axel, suami Shakira siapa yang tak tahu Tuan Muda Axel Othman. Salam kenal saya Sarah, istri Tuan Martin ini, pemilik restoran yang punya cabang di beberapa Mal,” sela Sarah memotong ucapan Martin dan mengulurkan tangannya untuk dijabat Axel.Ucapan Sarah, membuat Martin jengah dan menegurnya walau dengan suara lembut. Akan tetapi sepertinya Sarah sangat menikmati pamer di hadapan Axel, apalagi me
“Bagaimana, Erick? tanya Axel setelah dokter Erick memeriksa kondisi Kakek Othman.“Axel, Kakek meninggal karena pembuluh darah arterinya putus dan menyebabkan kehilangan banyak darah dan mengakibatkan syok dalam jantungnya. Dan Kakek meninggal sekitar 2 sampai 3 jam yang lalu,” ungkap dokter Erick dengan tatapan penuh simpati.“Kenapa tidak pasti?” sela Aksa kepada Erick menutupi ranjang dan seprei yang berlumuran darah Kakek Othman yang mengering.“Karena suhu ruangan ini sangat rendah, jadi membuat suhu tubuh juga semakin turun dan dapat mempengaruhi pembekuan dengan cepat,” jawab Erick yang membuat Aksa terdiam menguyup wajahnya sendiri dengan kasar. Laki-laki itu terlihat sangat stres.“Dan memang beliau meninggal karena sebab bunuh diri, tak ada tanda-tanda kekerasan selain itu,” lanjut Erick dengan wajah penuh duka. Dokter muda yang berumur tak jauh di atas Axel itu menghela napas dengan berat, “Aku turut berdukacita atas apa yang terjadi pada Kakek,” pungkasnya seraya melepas
Sore itu Shakira duduk bersebelahan dengan Axel, sementara Aksa duduk di bangku tunggal terpisah berhadapan dengan Tuan Bastian West yang duduk dengan Pak Adam, sekretaris Axel dan Pak Ares, Pengacara Axel.Kelima orang tersebut sedang bersitegang karena masalah yang sedang mereka hadapi. Apalagi melihat Tuan Bastian yang sempat tak bisa menahan harunya bisa melihat Shakira setelah sekian lama. Hal itu semakin membuatnya bersemangat untuk mengungkapkan alasan kedatangannya ke rumah itu.“Jadi, singkatnya, seperti yang tertulis dalam surat wasiat terakhir, sebelum Tuan Abraham Ansel meninggal, bahwa semua miliknya akan di wariskan kepada Nona Shakira. Dan jika Nona Shakira meninggal sebelum memiliki keturunan maka sebagian aset itu akan disumbangkan kepada yayasan amal pilihan Tuan Ansel, dan sebagian lagi untuk Nyonya Natarina,” papar Tuan Bastian seraya menyerahkan beberapa lembar dokumen di tangannya kepada ke empat orang itu.“Dan ini adalah seluruh aset itu, dengan taksiran harga
Mendengar ucapan Axel yang terbata-bata, Aksa tak kuasa menahan gelak tawanya dan membuat Shakira dan Natarina menatapnya semakin heran.“Ada apa, Aksa?” tegur Natarina yang langsung membuat Aksa menghentikan gelak tawanya.Lalu dengan menyisakan tawanya ia akhirnya mengakui, bahwa dia memang sengaja membisikkan kata-kata itu untuk membuat Axel marah dan bangun.“Apalagi yang bisa membuatmu marah selain itu? Lihat saja Ma, bahkan dia bisa melawan dan bangkit dari kematian hanya karena Shakira,” papar Aksa yang membuat Shakira dan Natarina menangis haru. Shakira kembali memeluk dan menciumi tangan Axel. Sementara Axel menahan sakit karena tawanya yang terlepas begitu saja.***Akhirnya setelah beberapa hari di rawat, Axel diperbolehkan pulang ke rumah dengan berbagai macam syarat yang harus dipatuhinya demi mempercepat pemulihannya. Dengan begitu pekerjaan Shakira semakin banyak, selain mengurus kedua anaknya ia juga harus membagi waktunya untuk Axel.“Aku merasa jadi punya 3 bayi yan