Home / Romansa / Nikah Kontrak Ketika Hamil / Tawaran yang Membuat Bimbang

Share

Tawaran yang Membuat Bimbang

Author: Fn. Nurmala17
last update Last Updated: 2021-08-22 14:07:29

"Grace, di mana Eric?" tanya Mlathi ketika turun dan tidak melihat Eric di mana pun.

"Tuan sudah berangkat setengah jam yang lalu?"

"Apa dia sudah makan?"

Grace menggeleng yang membuat Mlathi menghela napas berat. Ada apa dengannya? Kenapa begitu marah dan terus menyebutkan pria?

"Nyonya, kenapa Anda turun? Apa perut Anda tidak sakit lagi?" Pertanyaan dari Grace langsung membuyarkan pikiran Mlathi.

"Tidak, sepertinya sudah membaik. Jangan khawatir, aku akan menjaganya dengan baik. Lagi pula aku sudah berjanji padanya," ucap Mlathi ketika ingat saat Eric begitu khawatir akan keselamatan anaknya.

"Nyonya, kemarin malam. Tuan keluar dari kamar dengan raut marah, dan terus berada di ruang kerja hingga pagi."

"Benarkah?" tanya Mlathi sembari mengkerut, berpikir apa sebenarnya yang terjadi padanya.

Bahkan Eric tidak peduli lagi ketika ia kesakitan, tidak seperti beberapa hari lalu saat ia mual
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Bergerak Tak Nyaman

    Setelah menimang begitu lama hingga akhirnya ia menerima tawaran itu. Dan malam ini adalah hari pertama ia bekerja. Masalah baru kembali muncul, sekarang bagaimana caranya kuluar dari rumah ini tanpa sepengetahuan dari Eric. Mlathi terus berjalan dengan gelisah sembari memainkan jari jemarinya, hingga kini ia telah berdiri di depan pintu kamar Eric. Ia menarik napas dalam, setelah itu tangannya mengayun membuka daun pintu. Sreeettt. Mlathi langsung termundur ke belakang karena begitu kaget ketika melihat sesosok tubuh tegap dengan balutan jas biru dongker telah berdiri di dekat pintu. Ia terus mengusap dadanya untuk mengendur keterkejutan sembari mengambil napas sebanyak-banyaknya. "Kau mengagetkan saja." Eric hanya berwajah datar melihat sosok wanita di depannya. Ia bahkan sama sekali tidak memiliki mood untuk bicara atau sekedar membalas ucapannya. Mungkin karena terlalu kecewa. Tunggu saat ia memiliki waktu untuk memperg

    Last Updated : 2021-08-23
  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Dia adalah Istriku

    "Kak Rossa."Wanita yang dipanggil Rossa itu kini sedikit terkejut melihat Mlathi di sana. Ditambah dengan pakaian yang ia kenakan, sungguh sangat tidak disangka."Mlathi, kau ...." Rossa menatap penampilan Mlathi dari atas hingga ke bawah dengan tatapan mengejek."Jadi ini pekerjaanmu di jakarta. Tidak disangka yah, kau rela menjatuhkan harga dirimu demi uang. Anak yang polos tiba-tiba menjadi begitu liar," ejek Rossa yang membuat Mlathi hanya menunduk."Rossa siapa dia?" tanya wanita yang ada di sampingnya."Dia, bukan siapa-siapa. Hanya tetangga miskin."Mlathi sedih mendengar ucapan kasar dari Rossa yang tidak mengakui bahwa mereka adalah kakak beradik meski hanya tiri."Mari Kak, Mlathi antar ke dalam.""Sudah berapa banyak pria yang kau puaskan," ucap Rossa sengaja

    Last Updated : 2021-08-25
  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Kebenaran Tentang Mlathi

    "Carikan aku info tentang keluarga Mlathi, beritahu itu secara terperinci," perintah Eric pada Tony melalui ponselnya.Maniknya terus memandang ke arah Mlathi yang kini telah tertidur setelah makan bebarapa sendok sup hangat."Baik.""Tuan, ada kabar buruk dari kantor," lanjut Tony agak ragu. Tetapi bagaimana pun Eric harus tahu mengenai apapun masalah di perusahaan."Katakan.""Perusahaan kamboja yang baru saja bekerja sama dengan kita, tiba-tiba membatalkan kontrak. Besar kemungkinan itu karena video di pesta tadi saat Anda mengakui status Nyonya di depan banyak orang. Banyak komentar buruk dari netizen yang mengatakan bahwa Anda begitu tega kepada istri yang tengah mengandung menjadi pagar ayu." Tony menjelaskannya secara rinci tanpa menambah-nambahkan. Pasalnya ia juga ikut sedih akan komentar buruk dari netizen."Janga

    Last Updated : 2021-08-27
  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Bersikap Lembut Lagi

    "Kandungannya sudah berjalan memasuki tiga bulan, kesehatan bayi dan ibunya juga baik. Tapi, juga harus tetap perhatikan pola dan kandungan gizi pada makanan bumil," jelas Dokter Fani setelah memeriksa denyut nadi Mlathi dan melakukan pemeriksaan lainnya.Eric hanya berdehem menanggapi tanpa sekalipun melepaskan pandangannya ke arah Mlathi, dan hal itu membuat Mlathi mengernyitkan dahinya."Kau tidak apa-apa?"Eric langsung berkedip, tersadar dari pikirannya untuk beberapa hari ini lalu menggeleng."Aku mengerti, kau boleh pergi melakukan tugasmu yang lain," ucap Eric mempersilahkan Dokter Fani untuk meninggalkan mereka berdua.Dokter Fani mengangguk lalu pergi setelah mengucapkan kalimat pamit.Mlathi bangkit untuk duduk dan langsung dibantu oleh Eric. Hari ini ia sedikit melihat keanehan terhadap Eric. Bukankah kemarin ia

    Last Updated : 2021-08-28
  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Mengkhawatirkannya

    "Grace, di mana Eric? Dia tidak makan malam?" tanya Mlathi ketika sampai di meja makan dan tidak melihat Eric di sana. Tadi bahkan saat ia turun, Eric sudah tidak berada di kamar. "Tuan bilang untuk menyuruh Nyonya makan terlebih dahulu, jangan menunggu, Tuan masih ada pekerjaan yang harus ia selesaikan," jelas Grace sembari memperbaiki letak makanan dengan baik. "Dia pergi ke kantor?" Grace menggeleng. "Tuan ada di ruang kerjanya." "Silahkan Nyonya, makanlah," lanjut Grace lagi setelah semua makanan tersaji rapi. Mlathi menoleh ke lantai atas, tepat di mana ruang kerja Eric. 'Apa ini karena tadi siang, yah? Karena dirinya ingin jalan-jalan ke taman membuat Eric meninggalkan pekerjaannya?' gumam Mlathi merasa bersalah. Ia ingat saat Eric mendapatkan telpon, tapi setelah itu ia bahkan tidak mengajak pulang dan membiarkan Mlathi menikmati lebih lama di taman wisata. "Nyonya, Anda tidak perlu khawatir.

    Last Updated : 2021-08-31
  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Mengkhawatirkannya II

    "Tuan, begitu banyak wartawan di depan gedung perusahaan. Mereka ingin mendapatkan keterangan dari Anda mengenai video malam itu. Saya sudah menunggu Anda di pintu rahasia," tutur Tony melalui telpon."Baiklah, aku mengerti," sahut Eric yang langsung menutup telponnya kemudian langsung menyambar jas hitamnya di atas kasur.Sebelum keluar, ia sempat melirik ke arah Mlathi yang masih tertidur. Kemudian dengan langkah lebar ia segera berjalan menuruni anak tangga sembari memakai jas hitamnya."Grace, jaga Nyonya dengan baik."***Saat merasakan cahaya mulai memenuhi kelopak mata, Mlathi mulai mengerjap matanya sembari menggeliat di atas sofa itu. Kelopaknya langsung membuka menampilkan manik coklat terang, bibir tipisnya juga ikut tertarik menampilkan senyum terbaik yang ia miliki.Ingatan tentang tadi malam seketika berputar

    Last Updated : 2021-08-31
  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Membantunya Keluar dari Masalah

    Di dalam perjalanan pulang yang diantarkan oleh Tony karena Eric masih ada pekerjaan yang harus ia selesaikan. Dalam keheningan itu, pikiran Mlathi terus tertuju pada banyaknya wartawan di depan perusahaan Eric. Kenapa begitu banyak wartawan di sana? Dan pertanyaan-pertanyaan itu kenapa terus tertuju antara hubungan mereka berdua? Atau jangan-jangan .... Mata Mlathi membulat penuh, ia baru ingat kejadian di pesta malam itu. Saat Eric mengakui statusnya di depan publik. Apa itu berpengaruh besar terhadap perusahaan Eric? Mlathi menoleh ke arah Tony yang pokus menyetir. "Hm, Asisten Tony. Boleh aku bertanya?" Pandangan Tony langsung berpindah ke kaca spion lalu mengangguk. "Silahkan Nyonya." "Apa wartawan tadi ada hubungannya dengan kejadian di pesta malam itu?" Tony terhenyak, apa yang harus ia katakan. Eric sudah berpesan padanya untuk jangan menceritakan tentang kesulitannya pada Mlathi. Dan sekarang ia terjeba

    Last Updated : 2021-08-31
  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Masih Rasa yang Sama

    <span;>Eric berjalan tegap dengan wajah datar dan tegas menaiki anak tangga, setelah berada di depan kamarnya ia segera membuka daun pintu dan segera masuk, membuat Mlathi yang sedang menonton TV terkejut dan reflek mematikan siaran TV. <span;>"Kau sudah pulang? Kenapa begitu cepat?" <span;>Pertanyaan Mlathi bukannya dijawab tapi malah membuat Eric memicingkan matanya dan terus membungkuk mendekatkan wajah mereka. Dengan perasaan takut, Mlathi berusaha menjauhkan diri sebisa mungkin. Namun belum sempat sempurna ia berdiri, Eric telah lebih dulu mengunci tubuhnya membuat ia tidak bisa lagi bergerak. <span;>"Ada apa? Kenapa kau-" <span;>"Ssstt, kenapa aku merasa sekarang kau semakin pintar saja? Apa karena aku terlalu baik padamu?" <span;>"Apa maksudmu?" seru Mlathi yang memalingkan wajahnya karena sekarang ia sudah mulai merasai deruh napas hangat menerpa wajahnya. <span;>

    Last Updated : 2021-09-01

Latest chapter

  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Akhir dari Cerita

    Mereka bertiga telah terpasang sabuk pengaman di tubuh. Semua kursi telah diisi oleh semua pengunjung. Elvina berada diantara lelaki kecil, dengan ekpresi takut, ia memegang erat sabuk pengaman di sampingnya. Alvin menoleh dan terlihat khawatir. "El, jika kau merasa takut, kita berhenti sekarang. Ok," ujar Alvin. Dengan menarik napas dalam, Elvina menggeleng. "Kita sudah naik, daripada turun lebih baik kita mencobanya." Dua orang pengawas lelaki berkeliling memastikan jika semua peserta wahana itu telah terpasang sabuk dengan aman. "Kalian semua sudah siap. Kita mulai sekarang," teriak lelaki berseragam itu dengan lantang. Semua para peserta wahana serempak berkata siap. Setelah itu, benda panjang itu mulai bergerak ke atas. Perlahan namun pasti dan akhirnya mulai bergerak dengan cepat. Suara teriakan langsung memenuhi sekitaran ketika wahana itu terbang dengan menjungkir-balikkan, seolah merasa tubuh

  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Wahana Menguji Adrenalin

    Mobil BMW seri 2 berwarna hitam itu melintas dengan kecepatan normal di tengah kendaraan lainnya. Tampak dua anak kembar duduk di jok belakang.Bocah laki-laki bersikap santai dengan tangan menyedekap di depan dada, sedang bocah perempuan itu mengedarkan pandangannya ke luar jendela. Melihat ramainya kota Jakarta."Lihat, orang itu hebat sekali dalam memainkannya," ujar Elvina takjub ketika melihat antraksi seorang badut sedang memutarkan beberapa bola tanpa henti.Alvano yang mendengar langsung melihat dengan ekor matanya, ia berdecak dengan senyum miringnya."Ck, apanya yang hebat? Mereka bisa melakukan itu karena telah berlatih keras selama bertahun-tahun. Aku juga bisa jika begitu," sahut Alvano memandang remeh.Elvina yang mendengar menatap jengkel ke arah saudaranya itu. "Kau memang selalu begitu. Hanya bisa mengatakan omong kosong tanpa pembuk

  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Dua Pengganggu

    Lima tahun kemudian ....Seorang anak perempuan merangkak dengan hati-hati ke atas kasur. Ia terkekeh pelan melihat saudara kembarnya masih tertidur lelap, ada ide muncul untuk mengusil saudaranya.Gadis kecil itu mengulur tangannya yang memegang sebuah bulu merak lalu menggosoknya ke telinga sang kakak. Hingga membuat bocah lelaki itu mengeliat tidak nyaman. Gadis kecil itu tertawa pelan dan kembali menggosoknya ke lubang hidung sang kakak.Respon sama kembali terulang, bocah lelaki itu mengipas tangannya ke depan hidung untuk menyingkirkan benda yang mengusik tidurnya. Tentu saja hal itu mengundang tawa sang gadis."Aisshh, pergilah. Mengganggu saja," geram bocah lelaki itu yang masih belum membuka mata.Masih belum puas, sang gadis kecil kembali menggosok bulu merak itu ke telinga sang kakak lebih liar. Membuat bocah lelaki itu tidak

  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Dua Pangeran dan Satu Putri

    Tampak di ruang tamu, Mlathi sedang fokus membenahi dasi di kemeja Eric. Lelaki di depannya terus menatap wajah sang istri dengan tangan melingkar di pinggangnya."Kau sungguh tidak apa-apa jika aku tinggalkan? Apalagi sekarang kelahiranmu sebentar lagi," ucap Eric khawatir seraya tangannya mengelus lembut perut sang istri yang telah membesar."Tidak apa-apa, jangan khawatir. Bukankah ada Grace? Pergilah dan bekerjalah dengan tenang, ok. Apalagi hari ini kau ada rapat penting, kan?" Mlathi berucap dengan nada penuh keyakinan. Ia terus tersenyum untuk menghilangkan kecemasan sang suami.Eric menghela napas pelan, lalu menuntun Mlathi duduk di atas sofa. Ia menekukkan kedua lututnya ke lantai lalu mendekatkan wajahnya ke perut buncit sang istri."Juniorku, jangan nakal yah selagi Papa tidak ada. Jangan membuat Mama kalian merasa kesakitan, ok," ujar Eric menasehati hingga membua

  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Kesempatan Menjadi Ayah

    Setelah dua minggu keberangkatan Ara dan Kevin ke Islandia, negara di mana keluarga besarnya berasal. Karena perusahaan yang dipimpin Kevin mengalami kendala saat itu dan membutuhkannya. Jadi, ia terpaksa untuk pulang lebih awal setelah tiga hari pernikahan mereka. Cahaya matahari menyerbu masuk melewati tirai putih transparan itu, hingga membuat sang wanita yang sedang terlelap tidur di pelukan suaminya mengerjap. Ia langsung mengangkat tangannya untuk melindungi wajahnya dari paparan cahaya. Wanita itu menoleh, menatap lebih lekat wajah sang suami yang masih terlelap. Wajah tegas itu begitu teduh saat tidur. Membuat si wanita melekukkan bibirnya. "Good morning, Suamiku," bisik Mlathi tepat di dekat telinga sang suami lalu mengecup pipinya. Spontan membuat lelaki yang masih memejamkan mata itu tersenyum, lalu mengeratkan pelukannya. "Kenapa kau sangat suka memandangi wajahku saat baru bangun, hm?" tanya Eric yang belum mem

  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Kebahagiaan yang Mulai Menghampiri

    "Wah, Kak, kau benar-benar cantik," puji Mlathi dengan tatapannya tak berkedip lurus ke pantulan cermin.Tubuh Ara yang ramping telah dibaluti dengan gaun putih menjuntai hingga menyapu lantai. Gaun yang dirancang oleh desainer ternama tampak begitu elegan, kecantikan Ara semakin bersinar dengan bantuan sedikit make up. Senyum yang sudah lama hilang itu tidak menyurut saat tatapannya menelusuri penampilannya hari ini."Aku yakin, setelah Kakak ipar melihatmu. Ia pasti sudah tidak bisa menahan diri lagi," lanjut Mlathi seraya geleng-geleng kepala. Membuat Ara semakin bersemu merah karena malu.Ara berbalik menghadap Mlathi sepenuhnya, ia memegang tangan wanita itu. "Mlathi, setelah orang tua kami bercerai, akulah sumber kekuatan Eric saat ia begitu rapuh. Saat ia menyerah akan kehidupannya. Tapi, setelah aku sakit, ia pasti begitu menderita dan frustasi. Aku bahkan tidak sanggup membayangkannya saat tida

  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Satu Bulan Berlalu

    Waktu terus berputar tanpa lelah, musim terus berganti hingga kini musim semi telah tiba. Kota Jakarta yang terkenal akan kemacetan lalu lintas akibat banyaknya manusia yang beraktivitas setiap harinya. Terus bergerak mengikuti roda waktu. Hingga ... satu bulan telah berlalu. Hari Minggu, tepat pada tanggal 3 Oktober 2021. Tanggal merah yang dimanfaatkan kebanyakan orang untuk bersantai atau sekedar jalan-jalan santai untuk menghilangkan penat setelah bekerja begitu keras beberapa hari. Sesosok lelaki tegap menatap lurus ke cakrawala yang terbentang di depannya, dengan sesekali menyeruput kopi latte kesukaannya. Ia terus menarik napas sedalam-dalamnya lalu mengembuskannya perlahan. Menikmati udara sejuk pagi hari itu. Kepalanya menoleh ketika seseorang memelukmya dari belakang. Kemudian ia memegang tangan yang ada di pinggangnya. "Kau sudah bangun?" tanyanya. Terasa anggukan kepala dari belakang sebagai jawaban.

  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Lima Ronde Sekaligus

    "Apa kau ingin mengatakan jika lelaki itu tidak bersalah? Maksudmu, ia bukanlah penyebab Kakakku kehilangan semangatnya, hah. Itu yang ingin kau katakan?" Eric mulai melepaskan tangannya dari tubuh Mlathi, ia menatap tidak percaya jika Mlathi lebih membela lelaki brengsek itu. "Bukan, bukan itu maksudku Eric. Ku mohon, dengarkan dulu penjelasanku," ucap Mlathi yang berusaha menghilangkan kesalahpahaman Eric. "Penjelasan apa lagi yang ingin kau katakan. Hah?" Eric bangkit lalu berjalan menuju jendela di ruangan itu, hatinya masih diselimuti rasa dendam sehingga lelaki itu sama sekali tidak ingin mendengarkan hal baik tentang lelaki brengsek yang telah menghancurkan hidup kakaknya. Tatapan Mlathi teralih ke arah kedua tangan Eric yang masih mengepal di sisi tubuhnya. Ia mengembus napas berat, agaknya ia sedikit sulit untuk membuka sisi gelap Eric. Tidak peduli apapun itu alasannya, Mlathi harus mengembalikan kebahagiaan kepad

  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Beri Satu Kesempatan Lagi

    Karena ponsel Mlathi tidak bisa dihubungi, Eric langsung pergi ke rumah sakit untuk memastikan alasan istrinya itu menemui Kakaknya. Langkah tegapnya terus berjalan menyusuri koridor rumah sakit dengan sedikit cepat. Entah kenapa ia merasa jiwanya terpanggil dan ingin segera sampai ke sana. Saat tangannya terangkat hendak menyentuh knop pintu, suara lelaki dari dalam membuat Eric memaku di tempat. Ia mengintip dari sela pintu yang terbuka sedikit. Eric tidak bisa mengenali siapa lelaki itu karena posisinya yang membelakanginya. Terlihat juga Mlathi yang berdiri tidak jauh dari mereka. Kedua alis Eric menyatu. "Kenapa Mlathi membiarkan pria itu mendekati Kakak? Apa ia mengenalinya?" gumam Eric. "Ara, Sayang. Ini bukanlah bayangan. Ini aku, Kevin kekasihmu." Kedua mata Eric seketika membulat ketika mendengar kalimat itu. Tanpa dicegah amarahnya langsung memuncak dengan kedua rahangnya telah mengeras. Jadi, lelaki di dalam adalah kekasih

DMCA.com Protection Status