Share

Kedatangan yang tidak terduga

Penulis: Amegatari
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-21 21:03:05

“Kamu kok disini?”

Pria bermata hazel itu tersenyum lalu mendekat ke arah Erin kemudian memeluknya sebentar. “Aku datang bersama nenek… .”

“Apa? Bagaimana bisa? Lalu ibu mu?”

Alen tersenyum. “Nona Erina nggak mau menyuruh ku duduk dulu? Aku lelah karena langsung datang kesini setelah menitipkan koper di rumah sakit.”

Ekspresi Erin tampak bingung. “Ah iya maaf, silakan duduk.”

Tatapan mata Erin fokus kepada Alen yang tampak sedikit berbeda dari biasanya. “Jadi?”

“Aku memberitahu nenek tentang keadaan mu untu meminta izin, lalu beliau memutuskan untuk ikut berkunjung. Saat ini nenek sedang menjenguk om Harsan.”

“Lalu ibu mu? Bukannya kamu kesana karena ibu mu sedang sakit?”

“Keadaan ibu nggak separah yang dikatakan, ya setelah obrolan panjang dan rumit, akhirnya mereka mengizinkan aku kembali kesini selama beberapa waktu untuk menemani mu… .”

Alen menjelaskan semua kejadian dan obrolan yang harus dihadapinya. Tentang keluarga neneknya yang akhirnya mau mengakui keberadaannya se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Masalah Lain

    Erin sampai rumah ketika hari sudah gelap. Neneknya tampak sedang duduk di ruang tengah dengan ekspresi serius sambil membaca sesuatu melalui tablet yang dibawa. “Nenek… .” Wanita tua itu menoleh sebentar lalu kembali mengamati layar tablet di tangannya. “Kamu baru pulang?” “Iya, ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan… Alen dimana?” “Dia bilang mau menginap di tempat temannya. Mandilah dulu, setelah itu ayo makan bersama.” “Iya… .” Perempuan bermata coklat itu melangkah menuju kamarnya dengan ekspresi lelah. Meski hal buruk yang dipikirkannya tidak terjadi, ia tetap merasa gugup dan cemas. Ia memijat dahinya pelan lalu segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan menyegarkan kembali tubuhnya yang merasa kelelahan. Setelah mandi, kakinya melangkah dengan enggan menuju ruang makan tempat neneknya berada. Makanan yang disukai dirinya ketika kecil tersedia memenuhi meja, tapi ia masih merasa tidak tenang.

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-21
  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Berpura-pura lagi

    “Saya tidak tau kalau kamu menikah dengan cucu saya,” ucap Elisa dengan senyuman kecil tapi tatapan matanya terlihat dingin. David mendekat lalu duduk di seberang sofa tempat nenek Erin berada. “Saya baru ingat tidak melihat wajah nenek saaat pernikahan kami.” Elisa meletakkan tebletnya di atas meja lalu memandangi David sambil tersenyum dengan ekspresi kesal. “Saya mendengar banyak cerita menarik tentang pernikahan mu… .” Pria di seberang Elisa itu menyandarkan punggungnya. “Apa nenek menyuruh Erin pergi karena ingin bertanya tentang itu ke saya?” Wanita tua itu mengalihkan pandangannya ke arah lain. “Bisa dibilang begitu, dia sudah banyak mengalami hal sulit sendiri, menghadapi semuanya sendiri, bukankah sebaiknya tidak menambah beban pikirannya?” Ucapan dari nenek tua itu membuat David terdiam selama beberapa waktu. Ia tahu maksud perkataan Elisa. “Ya, nenek benar, jadi cerita menarik apa yang nenek dengar?” “Kamu menikahi mantan ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-22
  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Perasaan yang disembunyikan

    David menatap foto pernikahannya dengan wajah sendu. Ia kembali merenungi perkataan Elisa kemarin. Memikirkan ulang tentang niatnya untuk mengakui semuanya kepada Erin. ‘Waktu itu Erin juga bilang ada yang ingin dibicarakan, apa terkait perjanjian ini? Mungkin sebaiknya aku nggak mengatakan tentang perasaan ku… .’ Setelah kepergiannya ke Perancis, David baru menyadari perasaannya. Meski awalnya ia melakukan pernikahan itu karena ingin menjaga Erin, ia tidak sadar seiring waktu perasaannya mulai tumbuh. /klek…/ “Mas David sudah pulang?” “Ya, aku pulang cepat setelah menyerahkan laporan pekerjaan… .” “Semuanya lancar?” “Ya, tidak ada masalah.” Erin mengangguk lalu melangkah menuju lemari untuk mengambil pakaian. Ia ingin segera mandi supaya segar kembali. “Kamu biasa pulang jam segini?” tanya David sambil melihat ke arah jam. “Ehmm, biasanya lebih malam, tapi karena keadaan sudah membaik jadi aku bisa kembali lebih cepat.” “Lebih cepat?” David kembali melihat ke arah jam untu

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23
  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Bimbang

    Pria di hadapan Erin itu berusaha mengingatkan dirinya untuk tidak mengatakan apa pun. Ia mencoba mengalihkan pikirannya dengan cara bangkit lalu meraih tissue kemudian menyerahkannya ke Erin. “Ingus mu hampir menetes…,” ucap David sambil tersenyum tapi masih dengan ekspresi sedih. Erin tertegun beberapa saat lalu mengambil beberapa lembar tissue kemudian menghadap ke arah lain untuk membersihkan hidungnya. Wajahnya memerah saat ia kembali menghadap David. “Maaf, aku terbawa perasaan.” “Sudah tenang sekarang?” “Ehmm, sebentar aku haus.” David bangkit lagi kemudian mengambilkan air. “Kamu mau brownies lagi?” “Nggak, tapi kalau cheese cake aku mau.” “Besok ku belikan, kalau kamu menceritakan semuanya malam ini.” Ekspresi Erin berubah lagi. “Malam ini? Semua ceritanya? Tapi itu banyak, bukannya mas David menyuruh ku istirahat?” Pria bermata coklat itu tertawa. “Ya, kalau begitu ceritakan sampai kamu tertidur, lalu besoknya kamu harus melanjutkan ceritanya.” ‘Sikapnya aneh, apa

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-25
  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Salah Paham

    Beberapa hari kemudian keadaan Harsano semakin membaik sehingga pria tua itu sudah diperbolehkan pulang. Kakek dan nenek Erin tetap tinggal sampai memastikan keadaaan Harsano benar-benar pulih. Meski bingung terhadap sikap orang tua ibunya yang sekarang baik terhadap Harsano, Erin tidak menanyakan atau membahas hal lalu karena tidak ingin membuat suasana rumah menjadi canggung. Erin sangat senang dengan ayahnya yang kembali sehat, tapi di saat yang sama ia teringat akan janji David untuk membicarakan sesuatu dengannya. Ada perasaan khawatir yang muncul dalam hati Erin dan membuatnya berusaha tidak membahas topik tersebut. David juga tidak mengingatkan tentang hal itu dan bersikap seperti biasa. “David dimana?” “Sedang mandi, pa.” “Kamu berangkat lebih dulu saja nanti, ada yang ingin papa bicarakan dengan David.” Erin menatap ekspresi datar ayahnya. Ia tidak mengerti kenapa pria tua itu tampak sedang terlihat sedih. “Kenapa harus dibicarakan berdua? Memangnya Erin nggak boleh d

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-27
  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Asumsi

    Sore itu hujan turun deras. Erin terdiam di pinggir ranjang sambil melihat air yang berjatuhan dari atap. Ia membiarkan jendela kamar itu terbuka sehingga udara dingin membuat ruangan tersebut terasa lembab. ‘Sebenarnya kenapa aku sampai merasa begini? Bukankah ini hanya pernikahan kontrak yang ku lakukan karena keegoisan ku?’ /klek…/ Erin tetap memandang ke arah luar jendela meski mendengar suara pintu terbuka. Ia berusaha mencari kalimat yang tepat untuk berbicara, tapi ia tidak tahu harus dengan ekspresi seperti apa saat memandang David. “Kamu bisa kena flu jika membiarkan jendelanya terbuka… .” Perempuan bermata coklat itu masih tidak bergerak dari tempatnya. Ia tidak tahu lagi harus apa. ‘Apa yang harus ku lakukan? Aku tidak mungkin menahannya jika memang mas David bahagia bersama Niki… .’ David mendekat lalu menutup jendela yang terbuka tersebut. Pandangannya fokus menatap Erin yang tampak sedang tidak bersemangat. ‘Apa Nathan mencoba mendekatinya lagi dan dia merasa goya

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-28
  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Menjadi Rumit

    Erin terbangun lebih awal karena mendengar suara gemuruh. Matanya terbuka perlahan dan mendapati David masih terlelap di sampingnya sambil menggenggam tangannya. Pandangannya beralih ke arah jam digital. Ia berusaha melepaskan genggaman tangannya dari David lalu bangkit, tapi pria itu tiba-tiba justru menarik tubuh Erin agar mendekat. “Masih pagi, tidurlah lagi.” Mata David masih tertutup dengan ekspresi tenang. Sikap David itu membuat Erin yakin bahwa yang dikatakan pria itu bukanlah mimpi. “Aku haus… .” David membuka matanya perlahan lalu tersenyum saat melihat Erin begitu dekat dengannya. “Biar ku ambilkan… .” Pandangan mata Erin mengikuti langkah David sebelum pria itu keluar dari kamar tersebut. Ekspresinya berubah sesaat setelah ia memeriksa ponselnya dan membaca pesan dari Nathan. Tidak lama kemudian David kembali dengan membawa teko berisi air dan dua buah gelas. Tatapan matanya langsung fokus menangkap ekspresi Erin yang tampak sedang memikirkan banyak hal. Setelah men

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-30
  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Semakin rumit

    “Erin, sepertinya nenek sudah mengetahui semuanya… .” Ekspresi perempuan itu berubah setelah mendengar ucapan dari seberang telepon tersebut. Ia menatap ke arah Nathan dengan ekspresi cemas. “Maksud mu?” tanya Erin memastikan. “Seperti yang ku beritahu sebelumnya, nenek sepertinya menyelidiki mu, awalnya aku nggak begitu yakin tapi–“ Perempuan tersebut menunggu Alen melanjutkan perkataannya dengan ekspresi yang semakin cemas. “Nenek menemuiku dan mengatakan bahwa beliau menyelidiki semua tentang mu lalu nenek bertanya apa aku mengetahui sesuatu… .” “Kamu nggak memberitahunya kan?” “Tentu saja nggak, aku bilang tidak tau dengan apa yang nenek bicarakan dan pura-pura terkejut.” Erin memijat dahinya pelan. “Kalau nenek bertanya padamu berarti beliau masih nggak yakin dengan informasi yang didapatkannya.” “Kamu nggak meninggalkan surat perjanjian atau semacamnya yang mungkin bisa ditemukan nenek mu kan?” Setelah mendengar pertanyaan Alen, Erin kembali ingat dokumen yang ia simpa

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01

Bab terbaru

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Persimpangan lagi

    Suasana menjadi hening usai David membenarkan apa yang ditanyakan Erin. Pria tersebut tidak mengatakan hal lain dan membiarkan istrinya memahami pengakuannya. Erin tampak terkejut dengan apa yang didengarnya meski sudah mendengar hal tersebut dari Niki terlebih dahulu. Ia memandang ke arah cincin di jari kanannya dengan ekspresi cemas sekaligus lega. ‘Jadi, sebenarnya aku dan mas David saling menyukai?’ “Itu hanya akan membuat mu semakin bingung saat mengambil keputusan kan?” tanya Davis setelah terdiam dalam waktu yang cukup lama. Pandangan mata Erin beralih ke arah David. “Nggak… bukan begitu, aku hanya sedang berpikir.” “Jangan mempertimbangkan tentang ini, jangan pikirkan aku, kita bisa lakukan sesuai rencana.” “Nggak, tunggu dulu,” balas Erin dengan ekspresi cemas. Perempuan tersebut sejak tadi berusaha menyusun kalimat yang ingin dikatakan. Namun otaknya kali ini terasa sulit berfungsi sebagaimana mestinya. “Erin, dengar, aku mengatakan itu bukan untuk membuat mu bingung,

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Mendekati batas waktu

    Semua asumsi dan pikiran buruk memenuhi kepalanya. David menghela nafas panjang lagi lalu memijat dahinya pelan. Ia berusaha tidak memikirkan semua itu lebih dulu. Setelah membereskan barang-barang milik Erin, pria tersebut langsung pergi berbelanja bahan masakan dan membeli buah-buahan kesukaan istrinya. Meski ia dalam keadaan tidak tenang, pria tersebut tetap memasak karena ingin menyambut kepulangan istrinya dengan hangat. Erin terbangun menjelang sore hari ketika Harsano sudah pulang ke rumah. Semua makanan yang dimasak David sudah tersedia lengkap di meja makan. “Sepertinya aku tidur sangat lama? Kenapa papa atau mas David nggak membangunkan ku?” “Perjalanan dari Italia kan sangat jauh, tentu saja kamu harus cukup istirahat,” balas Harsano dengan senyum yang dipaksakan. ‘Kenapa papa ekspresinya begitu?’ “Ayo makan,” ucap Harsano memperbaiki ekspresinya. Makan malam yang diselenggarakan lebih awal tersebut berlangsung cukup hangat. Namun Erin merasa ada yang lain dari eksp

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Perasaan tersembunyi

    Ekspresi Elisa masih tampak tetap teduh. Namun ada sedikit rasa cemas yang terpancar dari sorot matanya. “Lalu apa yang kamu inginkan?” “Aku hanya nggak mau membohongi semua orang lebih lama lagi, nek.” Wanita tua di sebelah Erin tersebut tersenyum. “Kali ini nenek tidak akan memaksakan satu hal, nenek akan mendukung apa pun keputusan mu.” “Aku akan coba berpikir lagi.” “Kamu bisa membicarakan itu dengannya, katakan secara jujur lalu ambil keputusan setelah kamu tidak lagi bimbang.” Elisa bangkit dari tempat duduknya lalu mengusap kepala Erin sebelum kemudian melangkah pergi meninggalkan kamar tersebut. Erin menghempaskan tubuhnya di kasur. Matanya menatap langit-langit kamar dengan ekspresi sendu. Semua perasaan yang muncul membuat ia semakin bingung. ‘Walau mendengar semuanya, kenapa aku tetap terus teringat kalau mas David membantu ku karena merasa berhutang budi?’ Ia bukannya tidak bisa melihat ketulusan Dav

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Menimbang

    “Ini tentang David kan?” tanya Elisa lagi. Pupil mata Erin membesar setelah mendengar ucapan sang nenek. Namun ia tidak mengiyakan secara langsung tebakan Elisa. “Kamu tidak perlu khawatir tentang itu, kali ini nenek tidak akan sembarangan berkomentar,” ucap Elisa meyakinkan. Tatapan mata tua itu tampak teduh, tapi tetap tidak berhasil meyakinkan Erin untuk bercerita lebih dulu. Erin sudah terlanjur menganggap sang nenek membenci David. Baginya menceritakan tentang pria tersebut hanya akan membawa hal yang lebih buruk. Elisa masih menunggu dengan tenang selama selama beberapa waktu. Namun Erin tetap diam dengan ekspresi ragu. “David beberapa kali menghubungi nenek untuk menanyakan keadaan mu...,” ucap Elisa setelah cukup lama terdiam di tempatnya. “Mas David menghubungi nenek?” “Ya.” “Kenapa? Mas David kan bisa bertanya langsung ke Erin…” “Kamu menghindarinya, jadi dia bertanya langsung ke nenek.” Pandangan mata Erin beralih ke arah lain dengan ekspreii gelisah. ‘Jadi mas D

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Ragu

    Niki menatap Erin dalam waktu lama. Ia beberapa kali menghela nafas kemudian menggelengkan kepalanya pelan. “Sudahlah, itu bukan urusan ku juga. Semoga semua rencana mu berjalan lancar.” Wanita bermata hazel itu bermaksud melangkah pergi, tapi Erin menahan pergelangan tangannya. “Tunggu, jelaskan dulu.” “Untuk apa?” Erin melepaskan genggaman tangannya. “Tolong jelaskan dulu, paling nggak, aku bisa tau hal yang sebenarnya.” “Apa David nggak mengatakannya padamu?” Perempuan di seberang Niki itu menggenggam tangannya sendiri sambil berusaha mempertahankan ekspresi datarnya. “Sepertinya udah, tapi ku pikir itu hanya ucapan asal untuk menenangkan ku.” “Asal? Apa kamu nggak bisa membedakan bagaimana raut wajah seseorang saat mengatakan hal yang sesungguhnya?!” Intonasi suaranya meninggi. Niki tidak bisa menahan emosinya karena menghadapi Erin yang memilih buta akan semua hal di sekelilingnya. “Aku nggak mau salah paham…,” balas Erin beralasan. Ada jeda yang cukup panjang sebelum

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Pertemuan

    Waktu berlalu cepat, tidak terasa Erin sudah berada di Italia selama hampir 4 bulan lamanya. Musim dingin kali ini datang lebih cepat dari tahun sebelumnya. Salju putih menyelimuti banyak kota sejak awal bulan. Erin tetap menjalani hari demi hari dengan baik. Belajar tentang bisnis, ikut memberi solusi pada masalah-masalah yang sedang terjadi pada perusahaan yang dikelola tante dan neneknya. Meski Erin sering teringat David, ia tetap melakukan semua kegiatannya dengan sempurna. Ia berusaha mengatur otaknya agar membedakan urusan pekerjaan dan urusan pribadi. Bertambahnya usia dan pertemuannya dengan berbagai orang dengan latar belakang berbeda juga membuat ia banyak belajar tentang kehidupan. Perempuan itu menyadari banyak hal. Semua yang sudah dilakukannya dan balas dendamnya yang tidak membawa manfaat apa pun pada akhirnya akan melukai banyak orang, termasuk dirinya sendiri. “Kamu beneran mau berangkat sendiri? Tidak perlu nenek temani?”

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Bimbang

    David langsung mengunjungi rumah orang tuanya setelah pulang kerja. Namun hanya ada Nicho karena saat itu Niki belum kembali.“Halo paman,” sapa Nicho sambil tersenyum begitu melihat David sampai di rumah tersebut.“Paman?”“Ya, mama sudah memberitahu ku dan melarang ku memanggil paman dengan sebutan daddy lagi…”Amelian menatap bocah kecil tersebut dengan ekspresi bingung. Ia juga cukup terkejut saat Nicho memanggil David dengan sebutan paman.Wanita tua itu memilih menyimpan rasa penasarannya lalu melangkah menuju dapur untuk meyiapkan makan malam.“Hmm begitu? Jadi Nicho tidak mau memanggil daddy lagi?” tanya David yang kemudian duduk di sebelah bocah tersebut.Bocah kecil itu menatap David dalam waktu lama lalu tersenyum. “Nicho tidak ingin merepotkan paman lebih banyak lagi.”Jawaban tersebut tidak menjawab pertanyaan David. Namun pria berkumis tipis itu tahu betul bahwa itu adalah keputusan yang sudah disepakati oleh Niki dan Nicho.Meski ada rasa tidak nyaman yang muncul dalam

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Rindu

    Erin mematung di tempatnya saat mendengar pertanyaan David dari seberang telepon. Ia tidak menyangka akan ditanya tentang hal itu. ‘Kenapa mas David bertanya itu? Apa nenek mengatakan sesuatu? Tentu nggak, aku sudah memintanya untuk berpura-pura nggak tau…’ “Erin?” tanya David memastikan sambungan teleponnya tidak terputus. “Ya… aku masih disini…” “Jadi nenek mu tahu tentang itu?” tanya David lagi. “Nggak… kenapa mas David mikir begitu?” Hening, David yang tidak langsung menjawab semakin membuat Erin merasa cemas. ‘Apa mas David tau sesuatu?’ “Kamu udah janji mau jawab jujur…,” ucap David setelah terdiam cukup lama. “Aku sudah menjawab jujur, mas…” “Erin… kita udah sepakat untuk mengakhiri semua dengan cara baik, aku juga butuh mengetahui keadaan sebenarnya…” Perempuan bermata coklat itu menggenggam erat ponselnya. Matanya terpejam sedangkan ekspresinya tampak semakin cemas. “Kita bicarakan itu nanti ya? Aku sudah harus pergi ke kantor sebentar lagi…” /klik…/ Erin langsu

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Bercabang

    Penampilan Nathan terlihat berbeda dari biasanya. Itu pertama kalinya Emmy melihat Nathan memakai jas. Jas hitam tersebut membuat penampilan Nathan tampak lebih dewasa. Penataan rambutnya sekarang juga membuat pria itu terlihat semakin tampan. Kalau David memiliki tampilan pria matang yang menantang, Nathan justru terlihat sebagai pria muda segar yang tenang. “Emmy?” Perempuan berambut pendek itu langsung menggelengkan kepalanya pelan saat menyadari sudah terlalu lama menatap Nathan. “Ah maaf, aku sedang melamun…” “Tumben?” “Biasalah… ngomong-ngomong penampilan kak Nathan sekarang terlihat beda, aku sampai nggak mengenali…” “Aku nggak mau terus-terusan dibilang ngikutin penampilan mas David…” Emmy mengernyitkan keningnya. Tanpa sadar ia mulai membandingkan penampilan David dengan Nathan sebelumnya. Perempuan itu beberapa kali memang pernah melihat tampilan Nathan yang serupa dengan kakaknya. Namun ia tidak menilai buruk karena berpikir Nathan melakukan itu karena mengidolaka

DMCA.com Protection Status